• Tidak ada hasil yang ditemukan

psikologi kesehatan - UIN Sunan Ampel Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "psikologi kesehatan - UIN Sunan Ampel Surabaya"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

Mata kuliah psikologi kesehatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa psikologi tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan kesehatannya. Guru bersama siswa menyimpulkan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi mata kuliah “Konsep Dasar Psikologi Kesehatan”.

Pengertian Psikologi kaitannya dengan Kesehatan

Psikologi umum bertujuan untuk menyelidiki dan mempelajari aktivitas mental manusia atau aktivitas yang tercermin dalam perilaku secara umum, terutama pada orang dewasa yang normal dan berbudaya (tidak terisolasi). Psikologi eksperimental menggunakan metode eksperimental untuk mempelajari perilaku manusia (terkadang menggunakan hewan laboratorium) dan sering kali melakukan penelitian.

Perkembangan Ilmu Psikologi

Perilaku yang berhubungan dengan kesehatan meliputi: Kebiasaan yang merusak kesehatan (keburukan yang merusak kesehatan), disebut juga “patogen perilaku, seperti merokok, makan makanan berlemak, atau perilaku yang meningkatkan kesehatan (health-preserving behaviors), atau “behavioral immunogens”. seperti menjalani pemeriksaan kesehatan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan olahraga. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas atau perilaku individu dalam kaitannya dengan lingkungan alam.

MODEL PERILAKU DALAM PSIKOLOGI KESEHATAN

  • Pengertian Perilaku
  • Teori Asosiasi (Stimulus-respon) dari Edward Lee Thorndike
  • Teori Empirisme
  • Teori Nativisme
  • Teori Konvergensi/Rasionalisme
  • Teori Fungsi
  • Dissonance Theory

Dengan menampilkan berbagai gambar atau video tentang perilaku kesehatan yang terjadi di masyarakat, untuk mengingatkan mahasiswa akan pentingnya mempelajari perilaku manusia dalam psikologi kesehatan. Dosen dan mahasiswa menyimpulkan hal-hal penting terkait materi perkuliahan “Model Perilaku dalam Psikologi Kesehatan”.

KONSEP PERKEMBANGAN MANUSIA

Konsep Perkembangan Individu

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang progresif dan berkesinambungan dalam diri seseorang sejak lahir hingga meninggal. Dalam buku Life-span Development, perkembangan merupakan suatu pola pergerakan atau perubahan yang diawali dengan perubahan dan berlanjut sepanjang siklus kehidupan.

PERKEMBANGAN, PERTUMBUHAN DAN KEMATANGAN

  • Pengertian dan kriteria menentukan fase perkembangan
  • Kriteria Penahapan Perkembangan
    • Teori Pertumbuhan
  • Ciri-ciri Kematangan
  • Fungsi Kematangan dalam Proses Perkembangan atau Belajar Dalam proses perkembangan fungsi kematangan itu adalah sebagai berikut
  • Kematangan Sebagai Dasar dari Pembentukan Readiness Pengaruh kondisi jasmaniah terhadap pola tingkah laku atau pengakuan social sangat tergantung
  • Dasar-Dasar Biologis Tingkah Laku

Fase perkembangan adalah tahapan atau tahapan perjalanan hidup individu yang ditandai dengan ciri-ciri khusus atau pola perilaku tertentu.Pendapat para ahli mengenai tahapan atau periodisasi perkembangan ini digolongkan menjadi 3 yaitu. Kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan bertindak secara naluri, serta perilaku yang dipelajari. Yang dimaksud dengan perilaku naluriah adalah suatu pola perilaku yang diwariskan (melalui proses hereditas).

Fase perkembangan berarti pentahapan atau penghentian secara bertahap perjalanan hidup individu yang ditandai dengan ciri-ciri khusus atau pola perilaku tertentu.

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN PADA MANUSIA

Anak yang memiliki kecerdasan rata-rata akan cenderung memiliki kecerdasan rata-rata ketika mencapai tahap perkembangan berikutnya. Setiap tahap perkembangan dipengaruhi oleh tahap perkembangan sebelumnya, yaitu pada saat anak berumur tiga tahun dipengaruhi oleh masa bayi, maka masa bayi juga dipengaruhi oleh masa sebelum dilahirkan. Bahwa setiap tahapan perkembangan yang dialami laki-laki adalah sama atau tidak ada perbedaan antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.

Dengan demikian, setiap tahap perkembangan kognitif individu harus dicapai dengan baik agar dapat menunjang atau mendukung tahap perkembangan kognitif berikutnya.

PERAN PSIKOLOGI DALAM PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan

Istilah dan pengertian promosi kesehatan merupakan pengembangan dari istilah-istilah yang telah dikenal sebelumnya seperti: Pendidikan Kesehatan, Konseling Kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). WHO mendefinisikan promosi kesehatan sebagai suatu proses peningkatan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik dalam masyarakat itu sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.

Menurut Green (cit, Notoatmodjo, 2005), promosi kesehatan adalah setiap kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang berkaitan dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang dirancang untuk memfasilitasi perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

Model Promosi Kesehatan

Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, masyarakat harus mampu mengenali, mewujudkan cita-cita, kebutuhannya dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya. Faktor pemungkin yang meliputi sarana, prasarana dan sarana yang mendukung perubahan perilaku. Kepercayaan diri terdiri dari pengetahuan diri (self-atribut), evaluasi diri (self-evaluation) dan perbaikan diri (self-ability).

Aspek psikologis yang berperan dalam promosi kesehatan adalah motivasi, pengetahuan dan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan.

PERAN PSIKOLOGI DALAM MENGEVALUASI ETIOLOGI SUATU

Konsep Perilaku

  • Perilaku Kesehatan
  • Perilaku Sakit

Perilaku manusia merupakan hasil segala macam pengalaman dan interaksi antara manusia dengan lingkungannya yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah aktivitas manusia itu sendiri yang mempunyai cakupan yang sangat luas, meliputi berjalan, berbicara, bereaksi, berpikir, persepsi dan emosi. Perilaku dan gejala yang terjadi dalam aktivitas organisme tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik dan kehidupan, terutama perilaku manusia.

Berdasarkan penelitian yang ada, faktor eksternal merupakan faktor yang mempunyai peranan sangat besar dalam membentuk perilaku manusia karena dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya dimana seseorang berada (Notoatmodjo, 2007).24.

Persepsi Masyarakat tentang Penyakit

Latihan atau tindakan yang dilakukan siswa sehubungan dengan materi ajar yang disampaikan (praktik). Berikut contoh persepsi masyarakat terhadap penyakit malaria yang saat ini masih terdapat di beberapa wilayah pedesaan di Papua (Irian Jaya). Persepsi masyarakat terhadap penyakit dicapai dan ditentukan berdasarkan narasi sederhana dan mudah yang diwariskan secara turun temurun.

Persepsi masyarakat terhadap etiologi suatu penyakit juga berkaitan dengan aspek budaya yang berlaku pada masyarakat setempat.

RELEVANSI ANTARA GAYA HIDUP DENGAN KESEHATAN

  • Pembentukan gaya hidup sehat
    • Pengetahuan
    • Sikap
    • Tindakan atau Praktik
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup
  • Aspek-aspek yang berkaitan dengan gaya hidup
  • Perspektif Islam Dalam Gaya Hidup Sehat Mencakup Pola Makan

Dosen dan mahasiswa menyimpulkan hal-hal penting terkait materi perkuliahan “Relevansi Gaya Hidup dengan Kesehatan”. Menggali pemahaman siswa melalui metode panduan membaca materi relevansi gaya hidup dengan kesehatan secara berkelompok. Misalnya, pengetahuan tentang perilaku sehat (atau kesadaran akan risiko) merupakan faktor penting dalam menentukan pilihan gaya hidup sehat.

Faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah faktor pembelajaran, kondisi sosial ekonomi dan faktor persepsi.

URGENSI PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

  • Manfaat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi
  • Dampak Dari Kurangnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
  • Macam-Macam Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
  • Aspek Aspek Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
  • Hambatan-Hambatan Dalam Memperoleh Pengetahuan Yang Benar Mengenai Kesehatan Reproduksi

Menggali pemahaman siswa melalui metode panduan membaca materi tentang urgensi pengetahuan tentang kesehatan reproduksi secara kelompok. Salah satu dampak dari kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi adalah kehamilan yang tidak diinginkan (CTD) (Kusmiran, 2011: 36). Dampak lain dari kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi adalah Anda bisa tertular penyakit menular seksual (PMS), yaitu penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak sehat.

Peran orang tua dan instansi terkait dalam memberikan informasi kesehatan reproduksi yang tepat kepada remaja harus ditingkatkan (BKKBN, 2002 dalam Thresia Oie, 2008:33).

PSYCHOLOGICAL WELL BEING

Pengertian Psychological well being

Sejak tahun 1969, penelitian mengenai kesejahteraan psikologis didasarkan pada dua konsep dasar fungsi positif. Ryff (1989) berusaha merumuskan Kesejahteraan Psikologis dengan mengintegrasikan teori psikologi klinis dan psikologi perkembangan. Dengan memadukan teori psikologi klinis, psikologi perkembangan, dan teori kesehatan mental, Ryff kemudian merumuskan pengertian Psychological Well-Being sebagai hasil evaluasi atau penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan harapan orang tersebut (Ryff , 1989).

Ryff dan Keyes (1995) melihat kesejahteraan psikologis didasarkan pada sejauh mana seseorang memiliki tujuan hidup, jika ia menyadari potensi yang dimilikinya.

Dimensi Psychological well being

Sebaliknya individu yang memiliki penguasaan lingkungan yang rendah akan mengalami kesulitan dalam mengelola situasi sehari-hari, merasa tidak mampu mengubah atau meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya, serta tidak mampu memanfaatkan peluang dan kemungkinan yang ada di lingkungan sekitarnya (Ryff , 1995). 5) Tujuan hidup (tujuan hidup). Individu yang tinggi pada dimensi ini adalah individu yang mempunyai tujuan dan arah hidup, merasakan makna dalam hidup yang telah atau telah dijalaninya, mempunyai keyakinan yang memberikan tujuan hidup, serta mempunyai tujuan dan sasaran dalam hidup. Sebaliknya individu yang rendah pada dimensi tujuan hidup akan kehilangan makna hidup, tidak jelas arah dan cita-citanya, tidak melihat makna hidup dari peristiwa masa lalu, serta tidak memiliki harapan atau keyakinan. yang memberi makna pada kehidupan (Ryff, 1995). 6) Pertumbuhan pribadi (personal growth).

Sebaliknya, orang yang memiliki pertumbuhan pribadi yang rendah akan merasa mengalami stagnasi, tidak melihat perbaikan dan pengembangan diri, merasa bosan dan kehilangan minat dalam hidupnya, serta merasa tidak mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang baik (Ryff, 1995). .

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Psychological well being

Sebaliknya, individu yang memiliki dimensi otonomi rendah akan memperhatikan dan mempertimbangkan harapan dan penilaian orang lain, mengandalkan penilaian orang lain untuk mengambil keputusan penting, dan mudah terpengaruh oleh tekanan sosial untuk berpikir dan berperilaku tertentu. (Ryff Environmental Mastery (Ryff) Environmental Mastery) Individu pada masa dewasa akhir memiliki skor kesejahteraan psikologis yang lebih rendah pada dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi; individu di usia dewasa paruh baya memiliki skor kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi pada dimensi penguasaan lingkungan; Individu Mereka yang berada pada masa dewasa awal mendapat skor lebih rendah pada dimensi otonomi dan penguasaan lingkungan dan mendapat skor lebih tinggi pada dimensi kesejahteraan psikologis pada dimensi pertumbuhan pribadi. Inilah sebabnya mengapa perempuan mendapat skor lebih tinggi dalam dimensi hubungan positif dan kemampuan mempertahankan hubungan. baik dengan orang lain.

Individu dengan status sosial ekonomi rendah cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain yang mempunyai status sosial ekonomi lebih tinggi dari dirinya.

STRES DAN KESEHATAN

Stresor

Gejala Stres

Mekanisme Coping 1 Pengertian Coping

  • Pembagian Coping
  • Faktor yang Mempengaruhi Coping
  • Metode Coping

Dari teori-teori di atas dapat diketahui bahwa gejala stres dapat muncul pada kondisi fisik, psikis, dan sosial individu yang bersangkutan. Bantuan tersebut meliputi bantuan materiil, seperti penyediaan tempat tinggal, peminjaman uang, dan pendampingan kunjungan ke kantor pelayanan sosial (Yusuf dan Nurihsan, 2006). Diantara tipe kepribadian yang dapat membantu dalam proses coping adalah keberanian, optimisme dan humor (Yusuf dan Nurihsan, 2006).

Stres dapat diartikan sebagai keadaan akibat adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan.

PSIKONEUROIMUNOLOGI

Konsep Psikoneuroimunologi

Konsep psikoneuroimunologi bukanlah gabungan dari tiga hal (psiko, neuro, dan imun), namun merupakan pelengkap dari tiga disiplin ilmu, yang menentukan sistem saraf sebagai pusat penangkapannya. Faktor stres pertama-tama ditangkap oleh panca indera dan dipindahkan ke pusat emosi sistem saraf pusat. Stimulasi pada sistem saraf pusat akan menyebabkan sekresi beberapa neurotransmiter, neuropeptida dan hormon untuk mengoperasionalkan respon adaptif pada sel atau sel subseluler (Setyawan, 1995; Siswantoyo, 2005).

Pada tingkat sistem saraf pusat terdapat hambatan yang serupa antara aspek fisik dan psikologis, sehingga setiap stressor yang menimpa tubuh akan menimbulkan respon biologis pada sistem saraf.

Sistem Saraf

  • Sistem Saraf Pusat
    • Cerebrum
    • Talamus
    • Hipotalamus
    • Sistem limbik
  • Sistem Saraf Tepi
    • Sistem Saraf Somatik
    • Sistem Saraf otonom
  • Respons Imun Non Spesifik
  • Respons Imun Spesifik
    • Limfosit

Sel B merupakan bagian dari sistem imun spesifik yang bersifat humoral dan sel T merupakan bagian dari sistem imun yang bersifat seluler (Corwin, 2000). Spesialisasi, yaitu kemampuan sistem imun untuk memberikan respon yang berbeda terhadap mikroba yang berbeda dengan cara yang berbeda. Limfosit T merupakan faktor yang berperan dalam sistem imun spesifik seluler dan berperan sebagai regulator dan efektor.

Psikoneuroimunologi merupakan ilmu yang dapat menjelaskan modulasi sistem imun pada kondisi stres sebagai respons terhadap perubahan perilaku.

Gambar 1 Anatomi
Gambar 1 Anatomi

EVALUASI DAN SISTEM PENILAIAN

Dengan demikian, kedua aspek fisik dan psikis tersebut dapat menimbulkan aktivitas biologis tubuh, termasuk respon imun tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsussabri, Muhammad, Konsep Dasar Tumbuh Kembang Siswa, Jurnal Perkembangan Siswa ISSN: xxxx-xxxx Volume 1, Nommer 1, Mei 2013: 1-9.

SISTEM PENILAIAN

Proses Penilaian Perkuliahan

Nilai Matakuliah Akhir Semester

PENUTUP

Nilai huruf C dan D pada mata kuliah semester akhir wajib diulang dengan penjadwalan ulang pada semester berikutnya. Nilai huruf C dan C+ dapat diperbaiki dengan syarat dilakukan penjadwalan ulang dan nilai huruf asli dinyatakan hangus. Jika salah satunya kosong (tidak dihadiri siswa), maka nilai akhir tidak dapat diperoleh, kecuali salah satunya mendapat nilai nol (siswa ikut proses evaluasi, namun hasilnya nol), maka nilai akhir dapat diperoleh. diperoleh.

CURRICULUM VITAE

Gambar

Gambar 1 Anatomi
Gambar 2 Pembagian Area pada otak

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pendapat tentang psikologi pendidikan, kami mengambil kesimpulan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di

Sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia , psikologi memiliki peran penting dalam penegakan hukum di Indonesia.. Peran psikologi

Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara Religious Faith dengan Happiness pada Mahasiswa Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya Angkatan 2016. Hasil penelitian

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam

membahas tentang Cabang-cabang Ilmu Hadits yang di dalamnya berisi tentang ilmu rijal hadits; ilmu jarh wa ta.'dil; ilmu gharibil hadits; ilmu asbab wurudil hadits; ilmu nasikh wa

Psikologi Industri Organisasi merupakan suatu subdisplin dari ilmu psikologi yang mempelajari perilaku manusia dalam suatu konteks organisasi, apakah organisasi industri ataukah

Kita selalu belajar dari permulaan, dan kita terus menerus akan belajar tingkah laku baru kalau tidak ada generalisasi, karena tidak ada orang yang dapat berada dalam situasi yang sama

Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam interaksinya dalam