• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEMESTER GENAP 2022/2023 PROGRAM PASCASARJANA UNISBA TUGAS 9

N/A
N/A
zahra humaira aghnia fikriyah

Academic year: 2023

Membagikan "PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEMESTER GENAP 2022/2023 PROGRAM PASCASARJANA UNISBA TUGAS 9 "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEMESTER GENAP 2022/2023 PROGRAM PASCASARJANA UNISBA

TUGAS 9

Nama Mahasiswa : Zahra Humaira Program Studi : Psikologi Pendidikan

Konsentrasi : Manajemen Pendidikan Islam

Dosen : Dr. Erhamwilda, Dra., M.Pd. dan Dr. Asep Dudi Suhardini, Drs., M.Pd.

Pembelajaran Bagi Anak Pengecualian

Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan lingkungan fisik serta sosial masing-masing siswa maka kemajuan belajar siswa yang setingkat (sekelas) mungkin tidak sama.

Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya.

Sehubungan dengan itu proses belajar haruslah mengetahui dan menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan setiap individu, karena setiap individu memiliki kemampuan dan keterbatasan yang berbeda-beda. Sehingga dikenal dengan Pebelajar yang mempunyai pengecualian.

Ketidakmampuan melakukan tugas akademis secara memadai karena setiap alas an yang melekat dalam diri pebelajar mengakibatkan pebelajar tersebut mempunyai pengecualian.

Ketidakmampuan adalah keterbatasan fungsi yang mengganggu kemampuan mental, fisik, atau indera seseorang. Sistem penggolongan pebelajar mempunyai pengecualian sering sewenang-wenang dan dapat diperdebatkan, dan penggunaan julukan dapat mengakibatkan perlakuan yang tidak tepat atau merusak konsep diri siswa.

Contoh pebelajar yang mempunyai pengecualian adalah siswa yang menyandang keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar spesifik, gangguan bicara dan bahasa, gangguan emosi, gangguan perilaku, dan kehilangan penglihatan atau pendengaran.

Siswa yang berbakat dan bertalenta juga dianggap sebagai pengecualian dan mungkin saja memenuhi syarat untuk memperoleh program percepatan atau pengayaan khusus. Identifikasi

(2)

yang jelas pebelajar yang mempunyai pengecualian dan penyesuaian pengajaran untuk memenuhi kebutuhan mereka senantiasa menjadi tantangan tersendiri.

Anak yang mempunyai pengecualian adalah siswa yang mempunyai kebutuhan pendidikan khusus dalam kaitannya dengan norma masyarakat dan sekolah. Ketidakmampuan melakukan tugas akademis secara memadai karena setiap alasan yang melekat dalam diri anak mengakibatkan anak tersebut mempunyai pengecualian. Rintangan adalah keadaan atau hambatan yang ditimpakan lingkungan atau orang tersebut. Ketidakmampuan adalah keterbatasan fungsi yang mengganggu kemampuan mental, fisik, atau indera seseorang.

System penggolongan siswa mempunyai pengecualian sering sewenang-wenang dan dapat diperdebatkan, dan penggunaan julukan dapat mengakibatkan perlakuan yang tidak tepat atau merusak konsep diri siswa.

Sekitar 9 persen siswa usia 6 hingga 21 tahun di Amerika Serikat menerima pendidikan khusus. Contoh pebelajar yang mempunyai pengecualian adalah siswa yang menyandang keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar spesifik, gangguan bicara dan bahasa, gangguan emosi, gangguan perilaku, dan kehilangan penglihatan atau pendengaran.

Siswa yang berbakat dan bertalenta juga dianggap sebagai pengecualian dan mungkin saja memenuhi syarat untuk memperoleh program percepatan atau pengayaan khusus. Identifikasi yang jelas pebelajar yang mempunyai pengecualian dan penyesuaian pengajaran untuk memenuhi kebutuhan mereka senantiasa menjadi tantangan.

Jenis Pebelajar Yang Mempunyai Pengecualian

Dalam pengertian tertentu, setiap anak mempunyai pengecualian. Tidak ada dua anak yang benar-benar mirip cara mereka belajar dan berperilaku, kegiatan dan kecendrungan mereka, kemampuan dan motivasi mereka. Semua siswa tentu akan memperolah manfaat dari program yang secara unik disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing.

Namun dalam praktiknya sekolah tidak dapat memenuhi dengan tepat kebutuhan setiap siswa. Demi efesiensi, siswa dikelompokkan ke dalam kelas-kelas dan diberi pengalaman pengajaran umum yang dirancang untuk menyuguhkan manfaat terbesar bagi jumlah terbesar siswa dengan biaya terjangkau. Sistem ini berjalan dengan lumayan baik bagi sebagian besar siswa. Namun, beberapa siswa tidak mudah masuk ke dalam bentuk ini. Beberapa siswa mempunyai ketidakmampuan fisik atau indera, seperti kehilangan pendengaran atau penglihatan atau cacat tulang, yang membatasi kemampuan mereka berpartisispasi ke dalam program di ruang kelas pendidikan umum tanpa bantuan khusus. Siswa lain menderita keterbelakangan mental, gangguan emosi dan perilaku, atau ketidakmampuan belajar yang mengakibatkan mereka sulit belajar di ruang kelas pendidikan umum tanpa bantuan.

Istilah pebelajar yang mempunyai pengecualian (Leaners With Exceptionalities) dapat digunakan untuk menjelaskan setiap orang yang kinerja fisik, mental, atau perilakunya tampak begitu berbeda dari yang biasa-lebih tinggi atau lebih rendah- sehingga diperlukan layanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan orang tersebut.

(3)

Pengertian Pendidikan Khusus

Program pendidikan khusus melayani anak-anak yang mempunyai ketidakmampuan dan yang bukan atau selain program pendidikan umum diruang kelas.

Hukum public 94-142 (1975), yang diubah oleh P.L. 99-457 (1986) untuk menyertakan siswa prasekolah dan bayi yang mengalami ketidakmampuan yang parah, sekarang disebut Undang-undang pendidikan orang yang mempunyai ketidakmampuan (IDEA-Individual with Disabilities Education Act). Undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa setiap anak yang mempunyai ketidakmampuan berhak atas pendidikan khusus yang sesuai dengan biaya Negara. Versi sekarang undang-undang tersebut, IDEA 2004, meminta keterlibatan yang lebih besar dari orangtua dan guru ruang kelas kedalam pendidikan siswa yang mempunyai ketidakmampuan. Klausa lingkkungan yang paling sedikit membatasi bahwa siswa yang mempunyai kebutuhan khusus harus digabungkan kembali kedalam kelas pendidikan umum sebanyak mungkin. Salah satu ketentuan IDEA ialah bahwa setiap siswa yang mempunyai ketidakmampuan harus mempunyai program pendidikan Individualisasi (IEP-Individualized Education Program). Gagasan dibalik penggunaan IEP ialah untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang yang terkait dengan pendidikan anak yang mempunyai ketidakmampuan untuk membantu merumuskan program pengajaran anak. Berbagai jenis layanan tersedia bagi siswa yang mempunyai pengecualian, termasuk dukungan bagi guru pendidikan umum, pendidikan khusus untuk sebagian hari itu diruang sumberdaya, pendidikan khusus selama lebih dari 3 jam perhari diruang kelas pendidikan khusus, sekolah pagi khusus, sekolah berasrama khusus, dan rumah ataupun rumah sakit

Pengertian Inklusi

Inklusi berarti penempatan siswa yang mempunyai kebutuhan khusus keruang kelas pendidikan umum setidaknya untuk sebagian waktu pembelajaran. Inklusi penuh semua siswa dikelas pendidikan umum dengan bantuan yang sesuai merupakan sasaran yang diyakini secara luas. Riset memperlihatkan bahwa inklusi berjalan efektif menaikan tingkat kinerja banyak siswa, khususnya ketika pembelajaran kooperasi, system sahabat, pengajaran pribadi teman sebaya, pengajaran computer, modifikasi penyajian pelajaran, dan pelatihan kemampuan social menjadi bagian sehari-hari pembelajaran diruang kelas. Riset juga memperlihatkan bahwa beberapa ketidakmampuan membaca dapat di cegah melalui program pencegahan dan intervensi dini.

Kesimpulan

Pelajar dengan pengecualian adalah setiap orang yang kinerja fisik, mental atau perilakunya begitu berbeda dari yang biasa-lebih tinggi atau lebih rendah-sehingga pelayanan tambahan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan orang tersebut. Ketidakmampuan melakukan tugas- tugas akademis yang sesuai karena setiap alasan yang melekat dalam diri pelajar tersebut mengakibatkan pelajar itu mempunyai pengecualian. Berbagai jenis pelayanan tersedia bagi siswa yang mempunyai pengecualian sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik dari pengecualian tersebut, termasuk dukungan guru pendidikan umum dan guru pendidikan

(4)

khusus sehingga mereka juga dapat merasakan dan memperoleh pendidikan sebagaimana mestinya

Referensi

Dokumen terkait