َدُعْقَتَف ِط ْسَبْلا ّلُك اَهْطُسْبَت ل َو َكِقُنُع ىَلِإ ًةَلوُلْغَم َكَدَي ْلَع ْجَت ل َو ) ا ًروُس ْحَم اًموُلَم ُرِدْقَي َو ُءاَشَي ْنَمِل َق ْز ّرلا ُطُسْبَي َكّب َر ّنِإ ( ٢٩
) ا ًري ِصَب ا ًريِبَخ ِهِداَبِعِب َناَك ُهّنِإ
٣٠ )
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena
itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya, sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”
(QS. Al-Isra’ 29-30)