• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ragam Kegiatan Pendukung BK

N/A
N/A
Dian Pratiwi

Academic year: 2024

Membagikan "Ragam Kegiatan Pendukung BK "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Ragam Kegiatan Pendukung BK 1. Aplikasi Instrumentasi

Komponen dalam aplikasi instrumen ini meliputi : a. Instrumen

1) Materi yang diungkapkan, merupakan hal-hal yang menyangkut peserta didik yang akan diungkapkan melalui instrumen tertentu.

Hal-hal yang menyangkut tentang peserta didik, yang akan diungkapkan melalui instrumen tertentu pada garis besarnya : a) Kondisi fisik : keadaan jasmani dan kesehatan

b) Kondisi dasar psikologis : potensi dasar, minat, bakat, sikap c) Kondisi kegiatan dan hasil belajar

d) Kondisi hubungan sosial

e) Kondisi keluarga dan lingkungan

f) Kondisi arah pengembangan dan kenyataan karir g) Permasalahan potensial dan/atau sedang dialami 2) Bentuk Instrumen

a) Instrumen Tes

Instrumen disebut tes apabila jawaban responden atas soal-soal yang ada diperiksa berdasarkan benar salahnya jawaban tersebut, jawaban benar diberi skor positif dan jawaban yang salah diberi skor negatif, penyelenggaraan terstandar dari segi waktu, intruksi/pengadministrasian, ada persyaratan validitas, realibilitas dan objektifitas dari alat yang digunakan, dan apat diselenggarakan secara tertulis atau lisan maupun secara individu maupun kelompok. Bisa dalam bentuk tes psikologis seperti tes intelegensi, bakat-minat, dan tes hasil belajar.

b) Instrumen Non Tes

Instrumen Non Tes adalah alat pengumpulan data dalam bimbingan konseling yang mengungkap kondisi responden apa adanya tanpa adanya standar benar-salah terhadap jawaban yang diberikan. Intrumentasi nontes meliputi observasi, wawancara, angket, catatan anekdot, autobigrafi, sosiometri, analisis documenter

b. Responden

Responden Merupakan individu-individu yang mengerjakan instrumen baik tes aupun nontes melalui peng administrasian yang dilakukan oleh konselor (guru bimbingan konseling). Di lingkungan sekolah respondennya adalah peserta didik. Tidak semua instrumen cocok untuk semua responden. Oleh sebab itu, guru pembimbing harus secara cermat memilih instrumen mana yang akan digunakan sesuai dengan kondisi responden

(2)

c. Penggunaan

Pengguna instrumen adalah pihak-pihak yang dapat menggunakan instrumen tertentu sesuai dengan kewenangannya. Misalnya instrumen tes psikologis untuk mengungkapkan kondisi kepribadian individu (peserta didik) yang cukup pelik hanya di selenggarakan dan hasil-hasilnya hanya digunakan oleh para psikolog yang memiliki kewenangan khusus berdasarkan kaidah profesional. Konselor (guru bimbingan konseling) bisa menyelenggarakan tes psikologis yang lebih sederhana seperti tes intelegensi dan tes bakat setelah mengikuti pelatihan khusus dan memperoleh sertifikat kewenangan untuk menyelenggarakan tes dimaksud

2. Himpunan Data

Keseluruhan data yang dikumpulkan itu dapat dikelompokkan menjadi : a. Data pribadi (Cumulative Record)

Data pribadi (Cumulative Record) yaitu data yang menyangkut diri masing – masing peserta didik secara perorangan. Himpunan data pribadi dilakukan terpisah untuk setiap peserta didik, karena himpunan data pribadi bersifat berkelanjutan, maka harus ada kerja sama antar guru kelas.

Himpunan data pribadi peserta didik harus lengkap dan menyeluruh, tetapi harus tetap sederhana, ringkas, dan bersifat sepenuhnya.

b. Data kelompok

Data kelompok yaitu data yang menyangkut aspek tertentu dari sekelompok peserta didik, seperti gambaran menyeluruh hasil belajar peserta didik satu kelas, hasil sosiometri, laporan penyelenggaraan dan hasil diskusi atau belajar kelompok, penyelenggaraan dan isi bimbingan, dan konseling kelompok.

c. Data umum

Data umum yaitu data yang tidak secara langsung menyangkut diri peserta didik baik secara pribadi maupun kelompok. Data ini berasal dari luar diri peserta didik, seperti informasi pendidikan serta informasi lingkungan fisik, sosial dan budaya. Data ini biasanya dihimpun dalam bentuk tersendiri, contohnya bentuk buku, kumpulan tentang informasi pendidikan, dan informasi sosial budaya.

2

(3)

3. Kunjungan Rumah

Komponen Kunjungan Rumah 1) Kasus

Home visit atau kunjungan rumah difokuskan pada penanganan kasus yang dialami oleh klien (siswa) yang terkait dengan faktor-faktor keluarga.

2) Keluarga

Keluarga yang menjadi fokus home visit atau kunjungan rumah meliputi kondisi-kondisi yang menyangkut orangtua atau wali siswa, anggota keluarga lain, orang-orang yang tinggal dalam lingkungan kelurga yang bersangkutan, kondisi ekonomi dan sosial emosional yang terjadi dalam keluarga

3) Konselor (pembimbing)

Konselor bertindak sebagai perencana, pelaksana dan sekaligus pengguna hasil-hasil kunjungan rumah.

Pelaksanaan Kunjungan Rumah 1) Persiapan Sebelum Kunjungan :

a) Konselor atau tim BK mengumpulkan informasi tentang latar belakang siswa, kondisi keluarga, dan masalah yang dihadapi.

b) Mempersiapkan alat evaluasi yang diperlukan, seperti daftar pertanyaan atau instrumen penilaian.

2) Penjadwalan Kunjungan :

a) Menghubungi keluarga siswa untuk menentukan waktu yang tepat untuk kunjungan.

b) Memastikan keluarga siap menerima kunjungan dan menyediakan waktu yang cukup.

3) Pelaksanaan Kunjungan :

a) Memperkenalkan diri dan tujuan kunjungan kepada keluarga.

b) Mendengarkan dengan empati terhadap masalah yang dihadapi oleh siswa dan keluarganya.

3

(4)

c) Menggunakan keterampilan komunikasi yang efektif, seperti pertanyaan terbuka dan refleksi, untuk memahami situasi secara lebih mendalam.

d) Memberikan informasi dan saran yang relevan berdasarkan evaluasi situasi.

4) Pembuatan Rencana Tindak Lanjut :

a) Bersama keluarga, menyusun rencana tindak lanjut yang realistis dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

b) Membantu keluarga untuk menetapkan tujuan yang jelas dan langkah-langkah konkret untuk mencapainya.

5) Evaluasi dan Pemantauan :

a) Melakukan evaluasi berkala terhadap progres yang dicapai dalam mencapai tujuan.

b) Memberikan dukungan dan bimbingan tambahan sesuai dengan kebutuhan yang muncul selama proses.

6) Pelaporan dan Dokumentasi:

a) Membuat catatan kunjungan yang mencatat informasi penting dan langkah-langkah yang disepakati.

b) Melaporkan hasil kunjungan kepada pihak yang berkepentingan, seperti sekolah atau orang tua siswa.

c)

4

Referensi

Dokumen terkait

pada setiap peserta didik mengakibatkan terjadinya kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan individu bukan hanya yang berkaitan dengan unsur fisik, tetapi juga dalam. aspek

1) Setelah melakukan observasi, telah diketahui kondisi sekolah meliputi kondisi lingkungan fisik dan kondisi non-fisik seperti keadaan peserta didik beserta para guru karyawan

Dimensi fisik merupakan persepsi individu mengenai dirinya yang berhubungan dengan keadaan secara fisik seperti kesehatan jasmani dan penampilan Tabel 9 menunjukkan bahwa

Kondisi fisik merupakan suatu keadaan yang dimiliki lansia dan berkaitan dengan fisik tubuhnya seperti kesehatan lansia, sedangkan kondisi sosial adalah kondisi lansia

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam.Pertama, keadaan tonus

Jadi bila kita menyimak teori yang diungkapkan Herzberg tersebut, dapat dikatakan bahwa yang dialami oleh para pegawai KPUD sebenarnya bukan semata-mata menyangkut kondisi kerja

Upaya kesehatan olah raga di Puskesmas adalah Upaya kesehatan yang memanfaatkan latihan fisik atau olahraga untuk meningkatkat derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat sesuai

9 Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja Adalah : suatu kondisi sehat jasmani, rohani, mental & sosial kultural yg menyangkut sistem, fungsi & proses reproduksi yg dimiliki oleh