• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPL BK BELAJAR

N/A
N/A
Insyiroh

Academic year: 2024

Membagikan "RPL BK BELAJAR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

BIDANG BELAJAR

“CARA MENINGKATKAN KONSENTRASI DALAM BELAJAR”

Disusun Oleh:

Insyiroh Rasikhah Burhan Gading 220404501015

BK 4-A

(2)

RASIONAL

Layanan bimbingan belajar merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di Sekolah.

Bimbingan belajar membantu individu atau peserta didik dalam mengembangkan diri dari sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan untuk pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.

Salah satu permasalahan yang sering dialami peserta didik adalah kurangnya konsentrasi dalam proses belajar. Konsentrasi yang baik sangat penting untuk memahami dan menguasai materi pelajaran. Ketika siswa dapat memusatkan perhatian mereka pada materi yang dipelajari, mereka akan lebih mampu memahami konsep-kosep yang diajarkan dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. Namun, dalam proses belajar, siswa sering kali menghadapi tantangan dalam menjaga konsentrasi mereka. Gangguan dari lingkungan sekitar, kelelahan, atau ketidakminatan terhadap materi pelajaran dapat mengurangi tingkat konsentrasi siswa.

Dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan membantu siswa mencapai hasil belajar yang maksimal, maka akan diberikan layanan bimbingan klasikal bidang belajar dengan materi mengenai konsentrasi belajar. Diharapkan pula materi tersebut dapat membantu siswa untuk meningkatkan konsentrasinya dan tetap fokus dalam belajar.

(3)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Topik Layanan Cara Meningkatkan Konsentrasi dalam Belajar

Komponen Layanan

Layanan Dasar

Sasaran X-1 Bidang Layanan Belajar

Metode/Teknik Ceramah, curah pendapat, game

Fungsi Layanan Peningkatan

Tanggal Pelaksanaan

5 Maret 2024 Waktu 2 JP (45 menit x2)

Media dan Alat Laptop, LCD+proyektor, power point, alat tulis, 1. TUJUAN

SKKPD Tahap Pengenalan

(Pengetahuan)

Tahap Akomodasi (Sikap)

Tahap Tindakan (Keterampilan) Kematangan

Intelektual

Peserta didik dapat mendiskusikan (C2) bersama-sama

mengenai materi cara meningkatkan

konsentrasi dalam belajar

Peserta didik dapat mengelola (A4) konsentrasi dalam belajarnya dengan baik.

Peserta didik dapat menggunakan (P4) cara-cara meningkatkan konsentrasi dalam belajar dengan baik.

Profil pelajar Pancasial

1. Beriman , bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak mulia

2. Berkhebinekaan Global 3. Bergotong – royong 4. Mandiri

5. Bermalar Kritis,dan 6. Kreatif

2. KEGIATAN LAYANAN

(4)

A. Tahap Awal/Pendahuluan

1) Guru BK membuka kegiatan dengan salam

2) Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, menanyakan suasana hati) dan berdoa

3) Menyampaikan tujuan-tujuan yang akan dicapai

4) Memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

5) Membuat kesepakatan akan melakukan kegiatan selama 2 jam pelajaran (90 menit) dengan baik

6) Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik untuk melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti.

B. Tahap Inti

1) Guru BK menayangkan video senam otak dan meminta peserta didik utuk mengikutinya.

2) Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan dengan menampilkan media layanan yang sudah dipersiapkan (power point materi) 3) Guru BK memberikan peserta didik kesempatan untuk curah pendapat

mengenai materi layanan

4) Guru BK membagi kelompok kecil, 1 kelompok terdiri dari 6-7 orang kemudian akan bermain game “jepit jari”, sebelum bermain guru BK membacakan aturan gamenya

5) Guru BK meminta siswa untuk memberikan pendapat mengenai pelajaran apa yang didapat dari game yang telah dilakukan

C. Tahap Penutup

1) Guru BK memberikan kesempatan pada peserta didik membuat kesimpulan terkait cara meningkatkan kosentrasi belajar

2) Guru BK meminta beberapa peserta didik mengungkapkan kesannya mengenai kegiatan yang telah dilakukan

3) Guru BK memberikan pujian dan mengajak tepuk tangan peserta didik sebagai bentuk penghargaan bagi peserta didik

4) Guru menutup kegiatan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa

(5)

kemudian mengakhiri dengan salam 3. EVALUASI

Evaluasi Proses

Guru BK melakukan evaluasi terhadap keaktifan peserta didik selama proses kegiatan layanan sehingga tersedia informasi tentang kualitas dan mutu layanan.

Evaluasi Hasil Guru BK melakukan evaluasi terhadap hasil pelayanan untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi layanan yang telah diberikan.

4. RENCANA EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Apabila ada peserta didik yang masih belum mampu meningkatkan konsentrasi dalam proses belajarnya akan ditindak lanjuti dengan konseling individu.

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Lampiran Materi RPL 2. Lampiran Media Layanan

3. Lampiran Instrumen Evaluasi Proses 4. Lampiran Instrumen Evaluasi Hasil

Makassar, 24 Februari 2024

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru BK

(6)

Lampiran 1. Materi RPL

CARA MENINGKATKAN KONSENTRASI DALAM BELAJAR 1. Konsentrasi Belajar

a. Pengertian Konsentrasi

Menurut asal katanya, konsentrasi atauconcentrate (kata kerja) berarti memusatkan, dan dalam bentuk kata benda concentration artinya pemusatan. Dalam Supriyo (2008) konsentrasi adalah pemusatan perhatian pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Implikasi pengertian di atas berarti pemusatan pikiran terhadap bahan yang dipelajari dengan mengesampingkan semua hal yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran tersebut.

Menurut Slameto (2010) konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

Selain itu, Siswanto (2007) menyebutkan bahwa yang dimaksud konsentrasi yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi.

Dari beberapa pendapat di atas konsentrasi adalah sebagai suatu proses pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. Artinya tindakan atau pekerjaan yang kita lakukan dilakukan secara sungguh-sungguh dengan memusatkan seluruh panca indra kita, penciuman, pendengaran, penglihatan dan fikiran kita.

b. Pengertian Belajar

Menurut Slameto (2010) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakuan seseorang utuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Makmun (2007) belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.

Skinner dalam Dimyati (2009) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajr maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya akan menurun. Selain itu Gagne dalam Rifa’i menyatakan bahwa belajar

(7)

merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dalam arti luas, belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasr yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

c. Pengertian Konsentrasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009), konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya.

Konsentrasi belajar merupakan salah satu kesulitan belajar siswa yang dikarenakan tidak fokusnya siswa terhadap materi yang ia terima karena faktor-faktor yang mempengaruhinya. Konsentrasi belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar di mana siswa itu belajar. Gangguan konsentrasi pada saat belajar banyak dialami oleh para pelajar terutama di dalam mempelajari mata pelajaran yang mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi, misalnya pelajaran yang berkaitan dengan ilmu pasti atau mata pelajaran yang termasuk ilmu sosial.

2. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Terjadinya Konsentrasi Belajar a. Faktor Pendukung Terjadinya Konsentrasi Belajar

a) Faktor Internal

 Faktor Jasmaniah

Hal ini dapat dilihat dari kondisi jasmani seseorang yang meliputi Kesehatan badan secara menyeluruh, artinya 1) kondisi badan yang normal menurut standar kesehatan atau bebas dari penyakit yang serius; 2) kondisi badan di atas normal atau fit akan lebih menunjang konsentrasi; 3) cukup tidur dan istirahat; 4) cukup makan dan minm serta makanan yang dikonsumsi memenuhi standar gizi untuk hidup sehat; 5) seluruh panca indra berfungsi dengan baik; 6) tidak mengalami

(8)

gangguan fungsi otak karena penyakit tertentu, seperti kejang, ayan, dan hiperaktif;

7) tidak mengalami gangguan saraf; 8) tidak dihinggapi rasa nyeri karena penyakit tertentu, seperti mag dan sakit kepala; 9) detak jantung normal, detak jantung ini mempengaruhi ketenangan dan sangat mempengaruhi konsentrasi efektif; dan 10) irama napas berjalan dengan baik, sama halnya dengan jantung, irama napas juga sangat mempengaruhi ketenangan.

 Faktor Rohaniah

Untuk dapat melakukan konsentrasi yang efektif, kondisi rohani seseorang setidak-tidaknya harus memenuhi hal-hal berikut: 1) kondisi kehidupan sehari-hari cukup tenang; 2) memiliki sifat baik, terutama sifat sabar dan konsisten; 3) taat beribadah sebagai penunjang ketenangan dan daya pengendalian diri; 4) tidak dihinggapi berbagai jenis masalah yang terlalu berat; 5) tidak emosional; 6) tidak sedang dihinggapi stress berat; 7) memiliki rasa percaya diri yang cukup; 8) tidak mudah putus asa; 9) memiliki kemauan keras yang tidak mudah padam; dan 10) bebas dari berbagai gangguan mental, seperti rasa takut, was-was, dan gelisah.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah segala hal yang berada di luar diri seseorang atau lebih tepatnya segala hal yang berada di sekitar lingkungan. Hal-hal tersebut juga menjadi pendukung terjadinya konsentrasi yang efektif, yaitu: a) lingkungan, b) udara, c) penerangan, d) orang-orang sekitar lingkungan, e) suhu, dan f) fasilitas.

Lingkungan sekitar harus cukup tenang, bebas dari suara-suara yang terlalu keras yang mengganggu pendengaran dan ketenangan, seperti suara bising dari pekerja bangunan, suara mesin kendaraan bermotor, suara keramaian orang banyak, suara pesawat radio, dan televisi yang terlalu keras. Selain itu udara sekitar harus cukup nyaman, bebas dari polusi dan bau-bauan yang mengganggu rasa nyaman, seperti bau bangkai dan kotoran Binatang, bau sampah, bau WC, atau keringat.

b. Faktor Penghambat Terjadinya Konsentrasi Belajar a) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor penyebab gangguan konsentrasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal terbagi menjadi dua, yaitu 1) faktor jasmaniah, yang bersumber dari kondisi jasmani seseorang yang tidak berada di dalam

(9)

kondisi normal atau mengalami gangguan Kesehatan, misalnya mengantuk, lapar, haus, gangguan panca indra, gangguan pencernaan, gangguan jantung, gangguan pernapasan, dan sejenisnya. Dan 2) faktor rohaniah, berasal dari mental seseorang yang dapat menimbulkan gangguan konsentrasi seseorang, misalnya tidak tenang, mudah gugup, emosional, tidak sabar, mudah cemas, stress, depresi, dan sejenisnya.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor penyebab gangguan yang berasal dari luar diri seseorang, yaitu lingkungan di sekitar orang tersebut berada. Gangguan yang sering dialami adalah adanya rasa tidak nyaman dalam melakukan berbagai kegiatan yang memerlukan konsentrasi penuh, misalnya ruang belajar yang sempit, kotor, udara yang berpolusi, dan suhu udara yang panas (Hakim, 2003).

3. Ciri-Ciri Masalah Konsentrasi Belajar

Menurut Fanu (2009) ciri-ciri siswa yang mengalami masalah konsentrasi belajar, di antaranya:

a) Tidak bisa memberikan perhatian yang penuh atau melakukan kesalahan-kesalahan karena ceroboh dalam melakukan pekerjaan atau pelajaran sekolahnya.

b) Mengalami kesulitan untuk terus menerus terfokus pada pekerjaan sekolah ketika sedang belajar atau tidak kerasan dengan kegiatan bermainnya ketika ia sedang bermain.

c) Tampak tidak memberikan perhatian dan tidak menghormati orang lain ketika sedang berbicara.

d) Tidak bisa mengikuti petunjuk atau arahan yang diberikan kepadanya untuk melakukan sebuah pekerjaan dan tugas-tugas sekolahnya (tetapi hal ini bukan dikarenakan ketidakmampuannya untuk memahami atau karena kenakalannya, melainkan disebabkan oleh ia tidak bisa memperhatikan petunjuk tersebut, melainkan pada hal-hal lainnya).

e) Mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan/mengatur tugas-tugas dan kegiatan- kegiatannya.

f) Menghindari, tidak menyenangi, dan enggan mengerjakan tugas-tugas yang memerlukan usaha mental berlarut-larut seperti PR.

g) Menghilangkan berbagai macam barang-barang yang dimilikinya, seperti mainan, tugas- tugas sekolah, pensil, buku, peralatan, baju, dan seterusnya.

h) Mudah terusik oleh kegaduhan, objek yang bergerak atau rangsangan-rangsangan lainnya.

(10)

i) Pelupa

4. Cara Meningkatkan Kosentrasi Belajar

Adapun beberapa cara untuk meningkatkan kosentrasi dalam belajar yaitu:

1) Pilih tempat yang sesuai untuk belajar.

Sebelum memulai belajar, kita dapat memilih tempat belajar yang paling nyaman.

Misalnya di dalam kamar yang jauh dari gangguan. Selain itu pilih juga tempat belajar dengan penerangan atau pencahayaan yang bagus.

2) Rapikan meja atau area belajar.

Pastikan tempat belajar kita sudah dalam kondisi yang bersih dan rapi saat ingin belajar. Dan pastikan juga semua perlengkapan belajar yang dibutuhkan telah tersedia.

3) Pilih waktu dan metode belajar yang pas.

Setiap orang pasti mempunyai metode belajarnya masing-masing. Misal, jika sulit mengingat istilah-istilah atau poin-poin penting dalam suatu materi, kitab isa membuat rangkuman materi di kertas kecil (sticky notes) agar bisa ditempel dan baca berulang- ulang. Dengan menentukan metode belajar ang pas, otomatis kita akan lebih mudah memahami suatu materi dan kegiatan belajar kita jadi lebih fokus serta efektif. Selain metode belajar, waktu untuk belajar juga berpengaruh. Pilih waktu belajar yang membuat kita bisa berkonsentrasi penuh.

4) Tentukan batas waktu belajar.

Kita harus menentukan batas waktu belajar, jangan kelamaan dan jangan juga terlalu cepat. Misalnya, kita pilih waktu belajar selama 2 jam. Dalam waktu 2 jam itu, kita tidak harus fokus belajar terus menerus, bisa kasih waktu jeda istirahat satu sampai dua kali sekitar 5-10 menit.

5) Buat daftar target belajar.

Bisa berisi target-target yang ingin dicapai saat belajar nanti. Misalnya hari ini belajar matematika. Kita bisa membuat target, hari ini sudah harus paham dengan materi matematik di bab 1. Biasanya dengan adanya target, kita jadi bisa lebih berkosentrasi dalam belajar. Usahakan target yang dibuat sesuai dengan kapasitas belajar kita. Jangan dipaksakan.

(11)

6) Tidak membuka sosial media atau game saat belajar.

Selama belajar, usahakan agar kita tidak membuka sosmed atau game yang dipunya, meskipun saat istirahat. Karena nanti kita akan bakalan lebih asyik main hp daripada belajar.

7) Istirahat dan makan yang cukup.

Dengan beristirahat yang cukup, otak dan tubuh kita jadi jauh lebih fresh untuk belajar. Otomatis, kita jadi lebih mudah untuk berkosentrasi selama beajar. Selain itu, kita juga harus makan yang cuku. Diusahakan sebelum belajar kita makan terlebih dahulu agar waktunya belajar nanti kita tidak kelaparan yang akhirnya mengganggu kosentarasi belajar.

(12)

Lampiran 2. Media Layanan

Link video senam otak:

https://youtu.be/A1HUh8FMCpE?si=-IL_fT03gdfA2Lts Power Point Materi Layanan

(13)

Deskripsi game “Jepit Jari”

Persiapan permainan :  Siswa dibentuk menjadi kelompok kecil, tiap kelompok terbagi menjadi 6 orang

 Tiap kelompok membentuk lingkaran

Aturan permainan :  Setiap peserta didik diminta untuk meletakkan jari telunjuk tangan kanannya di atas telapak tangan kiri peserta sebelahnya

 Setelah semua peserta sudah siap, guru akan memulai cerita di mana jika peserta didik mendengar kata yang telah disepakati maka peserta didik harus menangkap jari temannya sekaligus menyelamatkan jari telunjuknya agar tidak ditangkap.

Contoh: kata yang disepakati adalah kata “apel”. Guru memulai cerita “suatu hari Budi ke Kota Malang untuk berlibur, kota Malang menghasilkan banyak aaaa-pem yang manis (diberikan kata jebakan)” dan seterusnya hingga dalam cerita ada kata apel

 Peserta didik yang ditangkap akan dihukum sesuai dengan kesepakatan bersama

(14)

Lampiran 3. Evaluasi Proses

Tema/Topik :

Kelas :

Waktu Penilaian :

No Pernyataan Opsi Jawaban

4 3 2 1

1 Peserta didik terlibat aktif bertanya dan menjawab dalam kegiatan layanan

2 Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan layanan 3 Peserta didik kreatif dalam mengikuti kegiatan layanan 4 Peserta didik saling menghargai dalam mengikuti kegiatan

layanan

5 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat 6 Layanan terselenggara dengan menyenangkan

7 Layanan klasikal berjalan dengan lancer sesuai alokasi waktu yang direncanakan

Jumlah Skor

Berilah tanda check list (v) pada kolom yang tersedia

Rentang Nilai Keterangan

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

(15)

Lampiran 4. Evaluasi Hasil Identitas :

Nama Siswa

:

Kelas :

NIS :

Berilah tanda check list (v) pada kolom yang tersedia

4 = Sangat baik 2 = Cukup

3 = Baik 1 = Kurang

No Pernyataan Opsi Jawaban

4 3 2 1

1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari materi yang disampaikan oleh guru BK saya

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan informasi dari materi yang disampaikan oleh guru BK saya

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru BK saya

4 Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru BK saya

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif setelah mendapatkan materi yang disampaikan oleh guru BK saya

6 Saya dapat mengubah perilaku saya sehingga

(16)

kehidupan saya menjadi lebih teratur dan bermakna

Jumlah Skor

Makassar, 28 November 2023

Peserta didik/Konseli

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta

Fanu, James Le. 2009.Deteksi Dini Masalah-Masalah Psikologi Anak.Yogyakarta: Think.

Hakim, Thursan. 2003.Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Jakarta: Puspa Swara.

Makmun, Abin Syamsuddin. 2007.Psikologi Pendidikan (Perangkat Sistem Pengajaran Modul).

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rifa’i, Achmad dan Anni, Catharina Tri. 2009.Psikologi Pendidikan.Semarang: UNNES Press.

Siswanto. 2007.Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan, dan Perkembangan. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Slameto. 2010.Belajar dan faktor-fakor yang mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.

Supriyo. 2008. Studi Kasus Bimbingan Konseling. Semarang

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Usman dan Setiawati (1993: 9-10) Faktor- faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa misalnya a) faktor internal siswa yaitu aspek fisiologis (jasmaniah),

1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani atau rohani siswa. 2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

a) Faktor internal dibagi menjadi dua golongan yang pertama yaitu: 1) faktor fisiologis (jasmaniah) yaitu faktor yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, misalnya

Hasil penelitian Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan mata pencaharian, yaitu faktor internal meliputi: kondisi ekologis, kepemilikan lahan semakin

a) Faktor internal dibagi menjadi dua golongan yang pertama yaitu: 1) faktor fisiologis (jasmaniah) yaitu faktor yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, misalnya

Faktor jasmaniah ini meliputi antara lain kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan di dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat penting sekali, karena

Faktor internal ini terdiri dari tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.. Kesehatan yang baik akan mempengaruhi proses belajar

Menurut Slameto (2003: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor internal teridiri dari jasmaniah