• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Maria Lilys Triyani NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Oleh: Maria Lilys Triyani NIM:"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

DI MASA PANDEMI COVID-19

(Studi Kasus: Di SMA Negeri 1 Depok-Sleman)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Maria Lilys Triyani NIM: 171334048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2022

(2)

ii SKRIPSI

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

DI MASA PANDEMI COVID-19

(Studi Kasus: Di SMA Negeri 1 Depok-Sleman)

Oleh:

Maria Lilys Triyani NIM: 171334048

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Tanggal: 7 Desember 2021

(3)

iii

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan memberkati saya dalam proses penyelesaian skipsi.

Kedua orang tua tercinta Bapak Yohanis Yuventus dan Ibu Maria Kosdiana yang selalu memberikan dukungan, semangat, doa dan kasih sayang untuk saya.

Sahabat-sahabat yang selalu ada buat saya, selalu mendengarkan keluh kesah dan memberikan semangat untuk saya.

Dosen pembimbing saya Bapak Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si yang selalu memberikan saran, bimbingan dan semangat untuk saya

Dan

Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma

(5)

v

MOTTO

“Tuhan menjawab aku dan Tuhan menambahkan kekuatan dalam jiwaku”

Mazmur 138:3

“Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”

Matius 6:34

“Untuk segala sesuatu ada waktunya dan Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya”

Pengkhotbah 3:1,3:11

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Januari 2022 Penulis

Maria Lilys Triyani

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Maria Lilys Triyani

Nomor Mahasiswa : 171334048

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH

KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SARANA PEMBELAJARAN

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MASA PANDEMI COVID- 19 (Studi Kasus: Di SMA Negeri 1 Depok-Sleman).

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 13 Januari 2022 Yang Menyatakan

Maria Lilys Triyani

(8)

viii

ABSTRAK

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

DI MASA PANDEMI COVID-19

(Studi Kasus di SMA Negeri 1 Depok-Sleman)

Maria Lilys Triyani Universitas Sanata Dharma

2022

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa di masa pandemi covid-19 dan pengaruh sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa di masa pandemi covid-19.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex post facto dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Depok-Sleman pada bulan Oktober-November 2021. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 1 Depok- Sleman yang berjumlah 425 siswa dan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 206 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi.

Data penelitian dideskripsikan dengan menggunakan PAP Tipe II. Hipotesis diuji menggunakan regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan nilai signifikansi pada uji regresi sederhana 0,012 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa dengan nilai signifikansi pada uji regresi sederhana 0,002 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05.

Kata Kunci: Kemandirian Belajar, Sarana Pembelajaran, dan Prestasi Belajar.

(9)

ix

ABSTRACT

THE EFFECTS OF LEARNING INDEPENDENCE AND LEARNING FACILITIES ON STUDENTS' LEARNING ACHIEVEMENT DURING THE COVID-19 PANDEMIC

(A Case Study at SMA Negeri 1 Depok-Sleman)

Maria Lilys Triyani Sanata Dharma University

2022

The aims of the study were to determine whether independent learning had an effect on students’ learning achievement during the Covid-19 pandemic and whether learning facilities influenced students’ learning achievement during the Covid-19 pandemic.

The research employed quantitative approach using ex post facto research design. It was conducted in SMA Negeri 1 Depok-Sleman in October-November 2021. The population of the study was all students of classes XI and XII of SMA Negeri 1 Depok-Sleman, with the total number of 425 students. Of which, 206 students were taken as the sample. The data collection was carried out using questionnaires and documentation. The gathered data were described using PAP Type II. The hypotheses were tested using simple linear regression.

The results of the study indicated that: (1) There was a positive and significant effect of learning independence on students’ learning achievement with the significance value in the simple regression test of 0.012, which was smaller than the significance level of 0.05, (2) There was a positive and significant effect of learning facilities on students’ learning achievement with the significance value of 0.002 in the simple regression test, which was smaller than the 0.05 significance level.

Keywords: Independent Learning, Learning Facilities, and Learning Achievement.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih- Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Sarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus: Di SMA Negeri 1 Depok-Sleman)” dengan lancar. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonimi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Saat proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan masukan, bantuan, kritikan dan saran dari berbagai pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi.

3. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

5. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses pembelajaran selama ini.

(11)

xi

6. Kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi SMA Negeri 1 Depok-Sleman yang telah memberikan izin untuk penulis melaksanakan penelitian.

7. Peserta didik kelas XI dan XII SMA Negeri 1 Depok-Sleman yang telah bersedia menjadi responden penelitian.

8. Orang tua saya tercinta Bapak Yohanis Yuventus dan Ibu Maria Kosdiana yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang, dan semangat untuk saya.

9. Sahabat-sahabat saya Intan Safitri Manik, Marselina Brigita Bora, Eva Susanti, Maria Wira Pertiwi, Debrito Laksono Putra Mehan, Dain Heriadi, dan Yasinta Fiona yang selalu ada buat saya dan selalu memberikan semangat untuk saya.

10. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 yang telah memberikan dukungan dan semangat selama proses perkuliahan.

11. Semua pihak yang terlibat untuk memberikan doa dan semangat yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

Yogyakarta,13 Januari 2022

Penulis

Maria Lilys Triyani

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

(13)

xiii

BAB II ... 7

TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Prestasi Belajar ... 7

2. Kemandirian Belajar ... 13

3. Sarana Pembelajaran ... 16

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 19

C. Kerangka Berpikir ... 20

D. Paradigma Penelitian ... 21

E. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III ... 24

METODE PENELITIAN ... 24

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 24

D. Populasi, Sampel, dan Sampling ... 25

E. Operasionalisasi Variabel ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 30

H. Teknik Analisis Data ... 37

1. Analisis Deskriptif ... 37

2. Analisis Inferensial ... 40

3. Uji Hipotesis I ... 42

4. Uji Hipotesis II ... 45

BAB IV ... 47

GAMBARAN UMUM ... 47

A. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Depok-Sleman ... 47

B. Visi dan Misi ... 50

C. Sumber Daya Manusia ... 52

D. Struktur Organisasi ... 54

(14)

xiv

BAB V ... 55

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Deskripsi Data ... 55

B. Analisis Data ... 58

C. Pembahasan ... 67

BAB VI ... 71

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

C. Keterbatasan ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN ... 77

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Kisi-Kisi Variabel Kemandirian Belajar... 27

Tabel 3.2 Daftar Kisi-Kisi Variabel Sarana Pembelajaran ... 27

Tabel 3.3 Kategori PAP Tipe II ... 28

Tabel 3.4 Skor Pernyataan Variabel Kemandirian Belajar dan Sarana Pembelajaran ... 29

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kemandirian Belajar ... 31

Tabel 3.6 Hasil Uji Kedua Validitas Instrumen Variabel Kemandirian Belajar ... 32

Tabel 3.7 Hasil Uji Ketiga Validitas Instrumen Variabel Kemandirian Belajar .. 33

Tabel 3.8 Hasil Uji Keempat Validitas Instrumen Variabel Kemandirian Belajar 34 Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Sarana Pembelajaran ... 34

Tabel 3.10 Hasil Uji Kedua Validitas Instrumen Sarana Pembelajaran ... 35

Tabel 3.11 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 37

Tabel 3.12 Kategori PAP Tipe II ... 38

Tabel 3.13 Interval Skor Variabel Kemandirian Belajar ... 38

Tabel 3.14 Interval Skor Variabel Sarana Pembelajaran ... 39

Tabel 3.15 Interval Skor Variabel Prestasi Belajar ... 40

Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Depok-Yogyakarta ... 52

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar ... 56

(16)

xvi

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Variabel Sarana Pembelajaran ... 57 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar ... 58 Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 59 Tabel 5. 6 Hasil Uji Normalitas Sarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 60 Tabel 5.7 Hasil Uji Linearitas Variabel Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 61 Tabel 5.8 Hasil Uji Linearitas Variabel Sarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar ... 61 Tabel 5.9 Uji T Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar... 62 Tabel 5 10 Hasil Uji Determinasi Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 63 Tabel 5.11 Persamaan Regresi Linear Variabel Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 64 Tabel 5.12 Uji T Sarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar ... 65 Tabel 5.13 Hasil Uji Determinasi Sarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar ... 65 Tabel 5.14 Persamaan Regresi Linear Variabel Sarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar ... 66

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Depok-Yogyakarta ... 54

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian... 77

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 79

Lampiran 3 Data Penelitian ... 85

Lampiran 4 Hasil Teknik Propotional Random Sampling ... 111

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas ... 118

Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas ... 125

Lampiran 7 R-Tabel ... 127

Lampiran 8 F-Tabel... 131

Lampiran 9 T-Tabel ... 133

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada awal Maret 2020 untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 di Indonesia. Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang sangat berbahaya. Penularan Covid-19 bisa melalui udara, droplet, permukaan yang terkontaminasi dan limbah manusia, Untuk mencegah penyebaran Covid-19 pemerintah menghimbau semua masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yaitu 3M, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Dunia pendidikan merupakan salah satu yang terkena dampak dari munculnya virus corona. Sejak kasus ini meningkat, sekolah atau universitas tidak melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasanya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah membuat kebijakan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Siswa harus belajar mandiri di rumah dengan segala fasilitas yang seadanya di rumah. Orang tua juga harus bisa mengambil peran di rumah untuk membantu peserta didik belajar.

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan juga telah membagikan kuota data internet kepada para guru dan siswa untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring. Kegiatan pembelajaran secara daring ini membuat guru dan siswa harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli kuota internet.

(20)

Sehingga dengan pembagian kuota data internet ini diharapkan bisa membantu guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

Pemerintah dan pendidik mengharapkan proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring ini berlangsung dengan baik. Namun pelaksanaan pembelajaran secara daring ini banyak sekali mengalami kendala yang dihadapi oleh guru ataupun siswa. Kendala yang dihadapi dikarenakan pembelajaran daring ini merupakan hal yang baru, baik bagi guru maupun siswa sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beradaptasinya.

Hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diperoleh siswa.

Menurut Aini & Taman (2012:53), prestasi merupakan hasil yang diperoleh siswa dari kemampuan yang dimiliki siswa tersebut. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang ditempuhnya. Tantangan yang harus dihadapi siswa selama pandemi ialah kondisi yang memiliki keterbatasan untuk melakukan pembelajaran daring baik dari kemandirian belajar siswa dan sarana pembelajaran yang digunakan siswa selama pelaksanaan pembelajaran daring. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri siswa contohnya kemandirian belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa contohnya sarana pembelajaran.

Menurut Aini & Taman (2012:54), kemandirian belajar merupakan suatu kegiatan belajar yang dilakukan siswa atas dasar kemauannya sendiri dengan rasa percaya diri tinggi untuk menyelesaikan tugasnya. Kemandirian

(21)

belajar siswa selama pembelajaran daring ini sangat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diperoleh. Selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring, siswa diharuskan belajar secara mandiri di rumah. Namun selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan, siswa masih banyak yang tidak mengikuti kegiatan belajar daring dengan baik.

Kemandirian belajar siswa selama pembelajaran daring masih kurang optimal.

Beberapa siswa masih ada yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dan juga tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Sarana pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Sudarwo, Yusuf, & Anfas (2018:70), sarana belajar merupakan semua perangkat yang secara langsung membantu proses pembelajaran yang dilaksanakan. Selama kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring, siswa melaksanakan pembelajaran mandiri di rumah dengan segala sarana yang seadanya di rumah.

Sarana pembelajaran yang kurang memadai akan menghambat siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara daring.

Siswa SMA Negeri 1 Depok yang terletak di Kabupaten Sleman- Yogyakarta juga mengalami beberapa persoalan selama proses pembelajaran yang dilakukan secara daring. Kemandirian belajar siswa selama pembelajaran daring semakin berkurang. Hal ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang tidak mengikuti pembelajaran daring dan siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Selain kemandirian belajar, ruangan belajar siswa saat melaksanakan pembelajaran juga kurang memadai. Siswa melaksanakan

(22)

pembelajaran di rumah dengan suasana rumah yang kurang tenang sehingga mengganggu pelaksanaan pembelajaran daring. Hal tersebut akan berdampak kepada kegiatan belajar siswa dan mempengaruhi prestasi belajar yang akan diperoleh siswa.

Berdasarkan dari beberapa permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Sarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid- 19”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti hanya membatasi masalah yang akan diteliti agar sesuai dengan sasaran yang ingin yang diteliti yaitu pengaruh kemandirian belajar dan sarana pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa kelas XI dan XII di SMA Negeri 1 Depok-Sleman.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah dari latar belakang adalah sebagai berikut:

1. Apakah kemandirian belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Depok-Sleman di masa pandemi Covid-19?

2. Apakah sarana pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Depok-Sleman di masa pandemi Covid-19?

(23)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa di masa pandemi Covid-19.

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar di masa pandemi Covid-19.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat teoritis maupun manfaat praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis:

a. Sebagai ilmu pengetahuan khususnya bagi pendidikan dan pengajaran.

b. Sebagai dasar untuk penulis agar mengetahui pengaruh kemandirian belajar dan saran pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa di masa pandemi covid-19.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kritik dan saran bagi siswa agar lebih meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkat prestasi belajar siswa.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kualitas pembelajaran menjadi lebih menarik di masa pandemi dan juga dapat

(24)

mengidentifikasi kesulitan dan permasalahan yang dialami peserta didik pada pembelajaran daring.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi sekolah agar menjadi bahan acuan untuk mengetahui pentingnya kemandirian belajar dan sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa di masa pandemi Covid-19.

d. Bagi Universitas

Diharapkan, hasil penelitian ini dapat sebagai referensi bagi mahasiswa yang ada di Universitas Sanata Dharma dan bagi para peneliti selanjutnya yang akan meneliti terkait judul skripsi ini.

(25)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Thaib (2013:387), prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai siswa dari bidang kegiatan akedemik di sekolah yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buku rapor. Menurut Aini & Taman (2012:53), prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dari kemampuan yang dimiliki siswa tersebut. Siswa yang memperoleh prestasi belajar yang baik akan terlihat dengan kemampuan belajar siswa yang meningkat dan berkembang.

Menurut Puspitasari (2016:109), prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu. Prestasi belajar bagi siswa merupakan suatu hal yang sangat penting. Siswa akan berusaha untuk mendapatkan prestasi yang baik di kelas. Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa harus memiliki niat belajar, kesadaran diri untuk belajar dan juga fasilitas yang memadai untuk belajar agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Proses pembelajaran yang baik akan sangat membantu siswa meningkatkan prestasi belajar.

(26)

Menurut Pratiwi (2015:81), prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kapasitas yang dimiliki. Menurut Mulyaningsih (2014:443), prestasi belajar merupakan hasil maksimal dari usaha seseorang dalam belajar. Usaha yang maksimal akan memperoleh hasil yang maksimal. Usaha siswa dalam menguasai materi pelajaran agar saat mengerjakan tugas dan ujian memperoleh hasil yang baik. Keterampilan dalam belajar dan menjaga sikap saat proses belajar mengajar. Hal-hal tersebut sangat membantu siswa dalam penilaian untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.

Menurut Ningsih & Nurrahmah (2016:75), prestasi belajar merupakan hasil usaha dari belajar yang dapat dilihat dari perubahan tingkah laku dan kemampuan belajar siswa. Menurut Syafi'i, Marfiyanto,

& Rodiyah (2018:118), prestasi belajar merupakan kegiatan yang telah dilakukan seseorang dari hasil yang telah diperoleh sebagai bentuk perubahan dari tingkah laku yang dilalui dengan pengalaman serta wawasan yang telah dinyatakan dalam hasil akhir. Menurut Siagian (2015), upaya untuk menjadikan siswa berprestasi ialah melakukan kegiatan yang berkelanjutan. Siswa yang telah memiliki potensi dalam dirinya, harus terus berusaha untuk mengembangkan dan meningkatan potensi tersebut menjadi kemampuan utama dalam dirinya.

Menurut Hamdu & Agustina (2011:92), prestasi belajar merupakan hasil dari evaluasi yang memperlihatkan tinggi atau rendahnya nilai yang diperoleh. Menurut Marpaung (2015:85), prestasi belajar merupakan

(27)

hasil yang dicapai seseorang dengan kemampuan yang dimilikinya dan dinyatakan dalam bentuk nilai dan angka. Siswa akan dapat melihat prestasi belajarnya di dalam buku rapor yang akan diterima di setiap akhir semester. Nilai-nilai yang dicantumkan dalam buku rapor merupakan hasil usaha siswa selama satu semester dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan pengertian di atas, prestasi belajar disimpulkan sebagai hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melaksanakan proses belajar yang dapat dilihat dari nilai rapor yang akan diterima. Siswa yang melaksanakan proses pembelajaran dengan baik akan mendapat prestasi belajar yang baik.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti lingkungan siswa.

Menurut Slameto (2010:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal ini terdiri dari tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

(28)

a) Faktor Jasmaniah, meliputi:

(1) Kesehatan.

Kesehatan yang baik akan mempengaruhi proses belajar siswa sehingga kondisi kesehatan sangatlah harus diperhatikan siswa. Belajar dengan keadaan sehat akan sangat membantu siswa dalam belajar, jika kondisi kesehatan siswa terganggu akan menghilangkan konsentrasi siswa dalam belajar.

(2) Cacat Tubuh.

Cacat tubuh atau kelemahan fisik siswa juga mempengaruhi aktivitas siswa dalam belajar. Siswa yang memiliki keadaan fisik yang baik, akan lebih mudah dalam mengikuti kegiatan belajar.

b) Faktor Psikologis, meliputi:

(1) Intelegensi.

Kemampuan yang dimiliki siswa untuk beradaptasi dari suatu pengalaman dalam proses belajar untuk mencapai prestasi belajar.

(2) Perhatian.

Cara siswa untuk berkonsentrasi dari segala aktivitas yang terjadi melalui suatu objek yang dilihat maupun audio yang didengar.

(29)

(3) Minat.

Suatu keinginan yang mendorong siswa untuk diwujudkan, sehingga dapat memperoleh prestasi yang diinginkan dengan optimal.

(4) Bakat.

Kemampuan yang dimiliki siswa yang berasal dari dalam diri yang kemudian terus dilatih dan akan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

(5) Motif.

Usaha siswa untuk bertindak dengan potensi yang dimiliki untuk mencapai suatu yang diinginkan.

(6) Kematangan.

Suatu tindakan yang memberikan respon secara sadar dalam memecahkan masalah dan melakukan upaya dengan kerja keras serta secara cermat memahami dan mempelajari suatu aktivitas pada proses pembelajaran.

(7) Kesiapan.

Kondisi yang memungkinkan siswa untuk bisa mempelajari pengalaman dalam belajar, sehingga siap mengikuti ujian untuk memperoleh suatu prestasi.

(30)

c) Faktor Kelelahan, meliputi:

(1) Kelelahan Jasmaniah.

Suatu kondisi yang cenderung untuk membaringkan tubuh karena rasa lelah dan tidak memiliki semangat dalam dirinya dikarenakan lemahnya imun dalam tubuh.

(2) Kelelahan Rohani.

Suatu kondisi yang timbul karena terlalu banyak memikirkan suatu masalah tanpa adanya istirahat.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri dari tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarkat.

a) Faktor Keluarga.

Faktor keluarga merupakan salah satu faktor ekternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor keluarga yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, yaitu: relasi antar anggota keluarga, suasana rumah yang mendukung anak untuk belajar, perhatian dan pengertian orangtua, dan keadaan ekonomi orangtua.

b) Faktor Sekolah.

Sekolah merupakan tempat siswa melaksanakan proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh lingkungan sekolah seperti relasi guru dan siswa, relasi siswa

(31)

dengan siswa, disiplin di sekolah, metode belajar, metode mengajar, kurikulum, alat pelajaran.

c) Faktor Masyarakat.

Faktor masyarakat yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, yaitu: aktivitas siswa dalam masyarakat dan teman bergaul.

2. Kemandirian Belajar

a. Pengertian Kemandirian Belajar

Kemandirian diambil dari kata “mandiri” yang berarti melakukannya sendiri. Kemandirian dalam belajar merupakan suatu hal yang harus dilakukan seorang siswa. Menurut Mulyaningsih (2014), kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar yang dilakukan tanpa ada bantuan dari pihak luar. Siswa yang melakukan belajar secara mandiri akan selalu bertanggung jawab terhadap pelajaran dan dapat mengatur waktu dengan baik dalam belajar.

Menurut Aini & Taman (2012:51), kemandirian belajar merupakan suatu kegiatan belajar yang dilakukan siswa atas dasar kemauannya sendiri dengan rasa percaya diri tinggi untuk menyelesaikan tugasnya.

Menurut Pratiwi & Laksmiwati (2016:44), kemandirian belajar dapat terlaksana apabila seseorang memiliki rasa percaya diri. Rasa percaya diri yang terdapat pada siswa akan membantu siswa untuk dapat belajar secara mandiri dan tidak takut akan kesalahan dalam belajar. Kesalahan saat belajar secara mandiri akan diatasi dengan kemauan siswa untuk

(32)

terus berusaha belajar dan memecahkan masalah yang dihadapi saat belajar.

Menurut Rini, Wibisono, Ramadhanti, Simamora, & Chen (2020:257), kemauan dalam diri akan timbul apabila memiliki sikap mandiri, sehingga setiap siswa harus memiliki kemandirian dalam belajar. Siswa diharapkan lebih aktif dalam melaksanakan proses belajar.

Jika ada hal yang tidak dipahami, siswa harus memiliki keberanian untuk bertanya agar materi yang disampaikan bisa dipahami. Siswa harus membiasakan diri untuk meluangkan waktu belajar setiap harinya agar lebih memahami materi pelajaran.

Menurut Rusmiyati (2017:78), kemandirian belajar merupakan bentuk rasa percaya diri seseorang untuk mengorganisir, mengembangkan, dan memecahkan masalah yang dihadapi. Menurut Asmar (2018:34), kemandirian belajar merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam proses belajar di sekolah ataupun di rumah untuk memperbaiki kualitas belajar yang dimiliki siswa terutama prestasi belajar. Menurut Hidayat (2019:810), kemandirian belajar yang dimiliki siswa akan membantu siswa memiliki inisiatif dalam hal belajar sehingga siswa akan lebih siap ketika siswa dihadapkan oleh permasalahan-permasalahan di dalam pembelajaran.

Menurut Egok (2016:187), kemandirian belajar merupakan usaha yang dilakukan untuk melaksanakan aktivitas belajar dengan mandiri atas dasar motivasinya sendiri sehingga dapat digunakan untuk

(33)

memecahkan masalah yang dihadapi. Menurut Wirayat, Juanidi, Matsum, & Okianna (2015:2), kemandirian belajar merupakan kemauan belajar siswa secara mandiri tanpa ada paksaan dari pihak lain yang memberikan efek yang lebih baik dalam hal ingatan akan pengetahuan yang telah dipelajari. Menurut Rijal & Bachtiar (2015:5), kemandirian belajar yang dimiliki siswa diharapkan siswa mampu menguasai pelajaran dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Dari pengertian di atas, kemandirian belajar disimpulkan sebagai kemauan belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Siswa menyadari belajar adalah hal yang perlu dilakukan secara mandiri untuk membantu siswa menumbuhkan rasa percaya diri, kemampuan dalam memecahkan suatu masalah, dan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

b. Aspek-Aspek Kemandirian Belajar

Menurut Mulyaningsih (2014:445), aspek-aspek dalam kemandirian belajar meliputi:

1) Mencukupi kebutuhan sendiri 2) Dapat menyelesaikan tugas rutin 3) Memiliki kemampuan inisiatif

4) Memiliki kemampuan mengatasi masalah 5) Percaya diri

6) Dapat mengambil keputusan

Di sisi lain, Aini & Taman (2012:51) menyatakan bahwa siswa yang memiliki kemandirian belajar dapat diidentifikasi melalui:

(34)

1) Kemauan belajar siswa

Siswa memiliki dorongan dari dalam dirinya untuk belajar secara mandiri.

2) Kemampuan memecahkan masalah

Dengan adanya kemauan belajar, siswa berusaha untuk memecahkan dan menyelesaikan setiap tugas yang diberikan secara mandiri

3) Tanggung jawab

Rasa tanggung jawab siswa untuk menyelesaikan tugas dan mengikuti kegiatan belajar akan terbentuk jika siswa memiliki kemandirian belajar di dalam diri.

4) Rasa percaya diri

Rasa percaya diri untuk belajar dan mencoba memecahkan persoalan- persoalan dalam pembelajaran.

3. Sarana Pembelajaran

a. Pengertian Sarana Pembelajaran

Sarana pembelajaran sangat dibutuhkan untuk membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut Fathurrahman (2011:191), sarana pembelajaran merupakan alat dan perlengkapan yang digunakan secara langsung pada proses belajar mengajar. Menurut Puspitasari (2016:106), sarana belajar merupakan alat-alat yang digunakan siswa untuk membantu proses belajar mengajar. Sarana pembelajaran sangat dibutuhkan untuk membantu siswa dalam

(35)

mengikuti proses pembelajaran. Sarana pembelajaran yang lengkap akan membangkitkan semangat belajar siswa.

Menurut Jannah & Sontani (2018:65), sarana merupakan perangkat peralatan, perabot, dan bahan yang digunakan secara langsung dalam melakukan sebuah kegiatan. Sarana menjadi alat pelengkap yang membantu proses belajar yang dilakukan siswa. Menurut Sawianti, Musdalifah, & Susdiyanto (2019:1), sarana pembelajaran merupakan unsur pendukung untuk menunjang keberhasilan organisasi pendidikan, sehingga sarana pembelajaran sangat penting di lembaga pendidikan.

Menurut Sitirahayu & Purnomo (2021:165), sarana pembelajaran merupakan peralatan yang membantu proses pembelajaran agar berhasil dilaksanakan.

Menurut Fatmawati, Mappincara, & Habibah (2019:116), sarana pembelajaran merupakan salah satu aspek yang menunjang lancarnya kegiatan pembelajaran di sekolah. Menurut Kartika, Husni, & Millah (2019:116), sarana pembelajaran merupakan peralatan baik yang bergerak ataupun tidak yang digunakan untuk proses pendidikan.

Menurut Sudarwo, Yusuf, & Anfas (2018:70), sarana belajar merupakan semua perangkat yang secara langsung membantu proses pembelajaran yang dilaksanakan.

Dari pengertian di atas, sarana pembelajaran disimpulkan sebagai peralatan dan perlengakapan yang harus dimiliki siswa dalam belajar agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Pembelajaran dapat

(36)

terlaksana dengan baik apabila semua alat dan perlengkapan belajar yang membantu siswa tersedia. Keberhasilan belajar yang dilakukan siswa didukung dengan adanya sarana pembelajaran yang lengkap.

b. Macam-Macam Sarana Belajar

Menurut Puspitasari (2016:106), sarana pembelajaran yang digunakan untuk membatu proses belajar siswa, yaitu:

1) Ruangan Belajar

Ruangan atau tempat belajar yang digunakan siswa untuk melaksanakan pembelajaran.

2) Alat-Alat Belajar

Semua alat dan perlengakapan yang digunakan untuk belajar, seperti:

buku, pena, pensil, laptop/handphone.

3) Suasana Tempat Belajar

Suasana atau keadaan saat belajar yang nyaman, bersih, dan tenang akan sangat membantu siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

Menurut Kartika, Husni, & Millah (2019:117), macam-macam sarana pembelajaran yang diperlukan untuk membantu proses pembelajaran, yaitu:

1) Ruang Kelas

Tempat siswa dan guru untuk melaksankan proses pembelajaran 2) Ruang Perpustakaan

Tempat siswa untuk membaca dan menambah ilmu pengetahuan 3) Ruang Laboratorium

(37)

Tempat siswa untuk mengembangkan ketrampilan dan melakukan penelitian

4) Ruang Kesenian

Tempat siswa untuk menampilkan kesenian yang dimiliki 5) Fasilitas Olahraga

Tempat siswa untuk latihan olahraga.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Di ambil dari artikel jurnal penelitian yang relevan dengan judul atau topik:

1. Hasil penelitian Puspitasari (2016) menunjukkan ada pengaruh Sarana Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Metode penelitian yang digunakan Puspitasari (2016) adalah explanotary survey method dengan subjek siswa kelas V SDN Tarikolot II Kabupaten

Majalengka. Persamaan pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti terletak pada variabel sarana belajar dan prestasi belajar.

Perbedaanya terletak pada subjek yang diteliti, peneliti sebelumnya meneliti di jenjang SD dan peneliti akan meneliti di jenjang SMA.

2. Hasil penelitian Rini, Wibisono, Ramadhanti, Simamora, & Chen (2020) menunjukkan terdapat pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan Rini, Wibisono, Ramadhanti, Simamora, & Chen (2020) adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Kota Jambi. Persamaan pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan

(38)

diteliti terletak pada variabel kemandirian belajar dan prestasi belajar.

Perbedaannya terletak pada variabel sarana pembelajaran yang tidak diteliti oleh penelitian terdahulu.

3. Hasil penelitian Aini & Taman (2012) menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Jenis penelitian yang digunakan Aini & Taman (2012) adalah ex post facto dengan subjek siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul.

Persamaan pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti terletak pada variabel kemandirian belajar dan prestasi belajar. Perbedaannya terletak pada variabel lingkungan belajar, sedangkan peneliti akan meniliti pengaruh kemandirian belajar dan sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Kemandirian belajar merupakan kemauan belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Selama proses pembelajaran dilakukan secara daring, siswa lebih banyak menghabiskan waktu belajar di rumah secara mandiri. Adanya pelaksanaan pembelajaran daring di rumah diharapkan kemandirian belajar siswa dapat terbentuk. Kesadaran dari dalam diri siswa untuk belajar agar lebih memahami materi pelajaran yang diberikan dan rasa tanggung jawab siswa untuk mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Siswa yang memiliki

(39)

kemandirian belajar yang baik akan membantu siswa memperoleh prestasi belajar yang baik.

2. Pengaruh Sarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Sarana pembelajaran merupakan alat dan perlengkapan yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Sarana pembelajaran yang lengkap sangat membantu siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan secara daring ini membuat siswa harus menyiapkan sarana pembelajarannya secara mandiri. Sarana pembelajaran yang diperlukan ialah ruangan saat melaksanakan pembelajaran daring, meja dan kursi yang nyaman, buku pelajaran, dan handphone/laptop. Sarana pembelajaran ini sangat diperlukan untuk menunjang proses belajar siswa. Jika proses belajar siswa berjalan dengan baik maka akan meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar siswa.

D. Paradigma Penelitian

Di masa pandemi covid-19, pelaksanaan pembelajaran siswa dilakukan secara daring di rumah. Pembelajaran daring merupakan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara online. Selama pelaksanaan pembelajaran daring, siswa melaksanakan pembelajaran secara mandiri di rumah. Secara tidak langsung, saat pelaksanaan pembelajaran daring ini siswa dilatih untuk mengembangkan kemandirian belajarnya. Menurut Asmar (2018:34), kemandirian belajar merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam proses belajar di sekolah ataupun di rumah

(40)

untuk memperbaiki kualitas belajar yang dimiliki siswa terutama prestasi belajar.

Siswa yang memiliki kemandirian belajar akan menyadari untuk meluangkan waktu untuk belajar, mengerjakan tugas yang diberikan, dan memiliki rasa percaya diri dalam belajar. Kemandirian belajar siswa sangat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diperoleh. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ningsih & Nurrahmah (2016), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Selama pelaksanaan pembelajaran daring, sarana pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan. Menurut Sudarwo, Yusuf, & Anfas (2018:70), sarana belajar merupakan semua perangkat yang secara langsung membantu proses pembelajaran yang dilaksanakan. Sarana pembelajaran yang lengkap akan sangat membantu siswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring di rumah.

Sarana pembelajaran yang memadai akan membantu siswa memperoleh prestasi belajar yang baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2016), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh Sarana Belajar terhadap Prestasi Belajar.

Prestasi Belajar (Y) Kemandirian Belajar

(𝑋1)

Sarana Pembelajaran (𝑋2)

(41)

Keterangan:

𝑋1: Variabel Kemandirian Belajar 𝑋2: Variabel Sarana Pembelajaran Y: Variabel Prestasi Belajar E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas dasar kajian teori yang kebenarannya masih harus dibuktikan. Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori, dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis 1

Ho1: Tidak ada pengaruh dari kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Ha1: Terdapat pengaruh dari kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa.

2. Hipotesis 2

Ho2: Tidak ada pengaruh dari sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.

Ha2: Terdapat pengaruh dari sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.

(42)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex post facto dengan pendekatan penelitian kuantitatif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Depok, Jalan Babarsari, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober – 30 November 2021.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII di SMA Negeri 1 Depok- Sleman.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar, sarana pembelajaran, dan prestasi belajar.

(43)

D. Populasi, Sampel, dan Sampling 1. Populasi

Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII di SMA Negeri 1 Depok-Sleman yang berjumlah 425 siswa.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti. Perhitungan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin (Hidayat, 2012).

𝑛 = 𝑁

(1 + 𝑁. 𝑒2) Keterangan:

n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi

e : Batas toleransi kesalahan

Berdasarkan rumus tersebut, jumlah sampel yang akan digunakan dengan batas toleransi kesalahan 5% sebanyak:

𝑛 =

(1+𝑁.𝑒𝑁 2)

=

425

( 1+425 .0,052)

=

206

Jadi, jumlah sampel yang diambil adalah 206 siswa.

3. Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan penelitian ini adalah propotional random sampling. Teknik propotional random sampling merupakan

pengambilan sampel secara acak dan setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel sesuai dengan proporsinya. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan program komputer seperti perangkat

(44)

lunak microsoft excel untuk memilih satu set angka acak yang digunakan sebagai sampel.

E. Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Penelitian

Menurut Nasution S. (2017), variabel penelitian merupakan salah satu unsur yang penting karena proses pengumpulan fakta atau pengukuran dapat dilakukan dengan baik, bila dapat merumuskan variabel penelitian dengan baik dan tegas.

Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Pada penelitian ini, variabel terikat yang digunakan adalah prestasi belajar siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 1 Depok-Sleman Tahun Ajaran 2020/2021.

b. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi:

1) Kemandirian Belajar (𝑋1)

Menurut Aini & Taman (2012:51), kemandirian belajar merupakan suatu kegiatan belajar yang dilakukan siswa atas dasar kemauannya sendiri dengan rasa percaya diri tinggi untuk menyelesaikan tugasnya. Siswa mempunyai kemandirian belajar apabila memiliki kemauan untuk belajar,

(45)

kemampuan dalam memecahkan masalah, memiliki rasa tanggung jawab dan rasa percaya diri.

Tabel 3.1

Daftar Kisi-Kisi Variabel Kemandirian Belajar Siswa

Dimensi Indikator Item Pernyataan

Positif Negatif Kemampuan

belajar

Belajar secara mandiri di waktu luang 1,3 2 Kemampuan

memecahkan masalah

1. Berusaha menyelesaikan tugas secara mandiri

2. Melaksanakan ujian secara mandiri

4,6 7

5

Tanggung jawab

1. Tepat waktu

2. Mengikuti kelas online

3. Mengerjakan tugas yang diberikan

8,9,10 11,12

14 13

Rasa percaya diri

1. Berani bertanya 2. Menjawab pertanyaan

15

16 17

2) Sarana Pembelajaran (𝑋2)

Menurut Puspitasari (2016:10), sarana belajar merupakan alat-alat yang digunakan untuk membantu siswa dalam proses belajar. Sarana belajar yang digunakan siswa meliputi ruangan untuk belajar, alat-alat pelajaran dan suasana tempat belajar (Puspitasari, 2016).

Tabel 3.2

Daftar Kisi-Kisi Variabel Sarana Pembelajaran Siswa

Dimensi Indikator Item Pernyataan

Positif Negatif Ruangan

belajar

1. Ketersediaan meja dan kursi belajar

2. Penerangan untuk belajar

1,2,3 4,5

- - Alat-alat

pelajaran

1. Ketersediaan buku dan alat tulis belajar

2. Ketersediaan

handphone/laptop untuk belajar

6,7,8 9,10,11

- -

(46)

Dimensi Indikator Item Pernyataan Positif Negatif Suasana

tempat belajar

1. Bersih dan nyaman 2. Tenang

12,13,14,15 16

- -

2. Pengukuran Skala Variabel a. Variabel Terikat

Prestasi belajar diukur dengan menggunakan nilai rata-rata rapor semester genap. Siswa kelas X tidak termasuk dalam penelitian dikarenakan siswa kelas X tidak memiliki nilai rapor semester genap tahun ajaran 2020/2021.

Variabel prestasi belajar akan diukur menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II.

Tabel 3.3 Kategori PAP Tipe II

Pencapaian Skor Kategori

81%-100% Sangat Tinggi

66%-80% Tinggi

56%-65% Cukup

46%-55% Rendah

0%-45% Sangat Rendah

b. Variabel Bebas

Angket atau kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini merupakan kuesioner tertutup. Pertanyaan pada angket telah dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga responden hanya bisa memilih dari jawaban yang telah disediakan. Angket akan diukur menggunakan skala likert. Menurut Noor (2011:128), teknik skala Likert merupakan teknik

(47)

mengukur sikap dimana subjek diminta untuk mengidentifikasi tingkat setuju atau tidak setuju mereka terhadap setiap pertanyaan.

Tabel 3.4

Skor Pernyataan Variabel

Kemandirian Belajar dan Sarana Pembelajaran

Kriteria Jawaban

Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-Ragu(RR) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS)

1 5

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Menurut Noor (2011:139), angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan menyebarkan data kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan kuesioner yang dibagikan melalui google formulir kepada siswa SMA Negeri 1 Depok-Sleman. Siswa yang menjadi sampel akan diberi kuesioner yang berisi pertanyaan tentang kemandirian belajar dan sarana pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data dan informasi tentang gambaran SMA Negeri 1 Depok-Sleman secara umum dan

(48)

untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa kelas XI dan XII di masa pendemi Covid-19.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian data penelitian yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Menurut Noor (2011:132), uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur.

Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi product moment.

Rumus Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:

rxy N∑XY − (∑X)(∑Y)

√{(N∑X2− (∑X)2}{N∑Y2− (∑Y)2} Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi r person N = Jumlah responden

X = Skor untuk peryataan yang dipilih

Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

∑X = Jumlah skor dalam distribusi x

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑𝑋2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑𝑌2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Kevalidan instrumen dilakukan dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r tabel | df = n-k dengan tingkat kesalahan 5%

b. Jika rhitung > rtabel , maka butir soal tersebut valid c. Jika rhitung < rtabel , maka butir soal tersebut tidak valid

(49)

Hasil pengujian validitas terhadap 30 responden untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Kemandirian Belajar

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kemandirian Belajar

Nomor Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Butir_1 0,384 0,361 Valid

Butir_2 0,309 0,361 Tidak Valid

Butir_3 0,416 0,361 Valid

Butir_4 0,307 0,361 Tidak Valid

Butir_5 0,701 0,361 Valid

Butir_6 0,693 0,361 Valid

Butir_7 0,542 0,361 Valid

Butir_8 0,638 0,361 Valid

Butir_9 0,633 0,361 Valid

Butir_10 0,220 0,361 Tidak Valid

Butir_11 0,017 0,361 Tidak Valid

Butir_12 0,499 0,361 Valid

Butir_13 0,462 0,361 Valid

Butir_14 0,407 0,361 Valid

Butir_15 0,548 0,361 Valid

Butir_16 0,618 0,361 Valid

Butir_17 0,520 0,361 Valid

Butir_18 0,689 0,361 Valid

Butir_19 0,633 0,361 Valid

Butir_20 0,073 0,361 Tidak Valid

Butir_21 0,566 0,361 Valid

Butir_22 0,552 0,361 Valid

Butir_23 0,702 0,361 Valid

Butir_24 0,336 0,361 Tidak Valid

Butir_25 0,555 0,361 Valid

Butir_26 0,533 0,361 Valid

Butir_27 0,164 0,361 Tidak Valid

(50)

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa terdapat tujuh butir soal yang tidak valid.

Nilai r-hitung kurang dari 0,361 (df = 30-2 = 28) pada taraf signifikansi 5%.

Oleh karena itu, butir soal nomor 2, 4, 10, 11, 20, 24 dan 27 harus dihapus dan dilakukan pengujian ulang. Tabel 3.6 merupakan hasil pengujian ulang untuk variabel kemandirian belajar.

Tabel 3.6

Hasil Uji Kedua Validitas Instrumen Variabel Kemandirian Belajar

Nomor Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Butir_1 0,346 0,361 Tidak Valid

Butir_3 0,374 0,361 Valid

Butir_5 0,692 0,361 Valid

Butir_6 0,653 0,361 Valid

Butir_7 0,534 0,361 Valid

Butir_8 0,692 0,361 Valid

Butir_9 0,612 0,361 Valid

Butir_12 0,543 0,361 Valid

Butir_13 0,531 0,361 Valid

Butir_14 0,342 0,361 Tidak Valid

Butir_15 0,625 0,361 Valid

Butir_16 0,670 0,361 Valid

Butir_17 0,556 0,361 Valid

Butir_18 0,704 0,361 Valid

Butir_19 0,660 0,361 Valid

Butir_21 0,520 0,361 Valid

Butir_22 0,539 0,361 Valid

Butir_23 0,722 0,361 Valid

Butir_25 0,583 0,361 Valid

Butir_26 0,494 0,361 Valid

(51)

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa terdapat dua butir soal yang masih tidak valid setelah dilakukan pengujian ulang yaitu butir soal nomor 1 dan 14. Maka, butir soal 1 dan 14 dihapus dan dilakukan pengujian ulang kembali. Berikut hasil pengujian ulang kembali untuk variabel kemandirian belajar.

Tabel 3.7

Hasil Uji Ketiga Validitas Instrumen Variabel Kemandirian Belajar

Nomor Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Butir_3 0,352 0,361 Tidak Valid

Butir_5 0,710 0,361 Valid

Butir_6 0,628 0,361 Valid

Butir_7 0,536 0,361 Valid

Butir_8 0,699 0,361 Valid

Butir_9 0,570 0,361 Valid

Butir_12 0,562 0,361 Valid

Butir_13 0,539 0,361 Valid

Butir_15 0,655 0,361 Valid

Butir_16 0,707 0,361 Valid

Butir_17 0,576 0,361 Valid

Butir_18 0,728 0,361 Valid

Butir_19 0,661 0,361 Valid

Butir_21 0,499 0,361 Valid

Butir_22 0,553 0,361 Valid

Butir_23 0,734 0,361 Valid

Butir_25 0,598 0,361 Valid

Butir_26 0,477 0,361 Valid

Tabel 3.7 menunjukkan bahwa terdapat satu butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 3 setelah dilakukan pengujian ulang. Oleh karena itu, butir soal nomor 3 akan dihapus dan dilakukan pengujian ulang kembali.

Berikut hasil pengujian ulang kembali untuk variabel kemandirian belajar.

(52)

Tabel 3.8

Hasil Uji Keempat Validitas Instrumen Variabel Kemandirian Belajar

Nomor Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Butir_5 0,696 0,361 Valid

Butir_6 0,593 0,361 Valid

Butir_7 0,500 0,361 Valid

Butir_8 0,690 0,361 Valid

Butir_9 0,550 0,361 Valid

Butir_12 0,562 0,361 Valid

Butir_13 0,550 0,361 Valid

Butir_15 0,678 0,361 Valid

Butir_16 0,721 0,361 Valid

Butir_17 0,595 0,361 Valid

Butir_18 0,738 0,361 Valid

Butir_19 0,665 0,361 Valid

Butir_21 0,514 0,361 Valid

Butir_22 0,569 0,361 Valid

Butir_23 0,757 0,361 Valid

Butir_25 0,610 0,361 Valid

Butir_26 0,472 0,361 Valid

Tabel 3.8 menunjukkan bahwa keseluruhan butir soal untuk variabel kemandirian belajar adalah valid.

b. Variabel Sarana Pembelajaran

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sarana Pembelajaran Nomor Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Butir_1 0,473 0,361 Valid

Butir_2 0,632 0,361 Valid

Butir_3 0,124 0,361 Tidak Valid

Butir_4 0,652 0,361 Valid

Butir_5 0,388 0,361 Valid

(53)

Nomor Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Butir_6 0,282 0,361 Tidak Valid

Butir_7 0,446 0,361 Valid

Butir_8 0,420 0,361 Valid

Butir_9 0,494 0,361 Valid

Butir_10 0,572 0,361 Valid

Butir_11 0,457 0,361 Valid

Butir_12 0,539 0,361 Valid

Butir_13 0,468 0,361 Valid

Butir_14 0,344 0,361 Tidak Valid

Butir_15 0,527 0,361 Valid

Butir_16 0,426 0,361 Valid

Butir_17 0,536 0,361 Valid

Butir_18 0,475 0,361 Valid

Butir_19 0,424 0,361 Valid

Butir_20 0,324 0,361 Tidak Valid

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa terdapat empat butir soal yang tidak valid.

Nilai r-hitung kurang dari 0,361 (df = 30-2 = 28) pada taraf signifikansi 5%.

Oleh karena itu, butir soal nomor 3, 6, 14 dan 20 harus dihapus dan dilakukan pengujian ulang. Tabel 3.9 merupakan hasil pengujian ulang untuk variabel sarana pembelajaran.

Tabel 3.10

Hasil Uji Kedua Validitas Instrumen Variabel Sarana Pembelajaran

Nomor Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Butir_1 0,471 0,361 Valid

Butir_2 0,638 0,361 Valid

Butir_4 0,641 0,361 Valid

Butir_5 0,374 0,361 Valid

Butir_7 0,435 0,361 Valid

Butir_8 0,444 0,361 Valid

Butir_9 0,468 0,361 Valid

(54)

Nomor Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Butir_10 0,566 0,361 Valid

Butir_11 0,479 0,361 Valid

Butir_12 0,557 0,361 Valid

Butir_13 0,436 0,361 Valid

Butir_15 0,583 0,361 Valid

Butir_16 0,446 0,361 Valid

Butir_17 0,528 0,361 Valid

Butir_18 0,442 0,361 Valid

Butir_19 0,401 0,361 Valid

Item pernyataan untuk variabel sarana pembelajaran seluruhnya valid (Tabel 3.10).

2. Uji Reliabilitas

Menurut Noor (2011:130), uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas Alpha Cronbach > 0,6. Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

𝑟𝑖𝑖 = [ 𝑘

𝑘 − 1] [1 −∑𝜎2

σ

i2

Keterangan:

𝑟𝑖𝑖 = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan

∑𝜎2 = Jumlah butir pertanyaan 𝜎𝑖2 = Varians total

Hasil pengujian reliabilitas variabel kemandirian belajar dan sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

(55)

Tabel 3.11

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Cronbach’s

Alpha

Koefisien Reliabilitas

Keterangan

Kemandirian Belajar 0,918 0,6 Reliabel

Sarana Pembelajaran 0,856 0,6 Reliabel

Tabel 3.11 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel kemandirian belajar dan sarana pembelajaran adalah reliabel karena keseluruhan variabel nilai Cronbach’s Alpha > 0,6.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Berikut akan dijelaskan masing-masing analisis:

1. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2014:226), analisis deskriptif merupakan analisis dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan.

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif untuk mendeskripsikan pengaruh kemandirian belajar dan sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Pada penelitian ini menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II yang digunakan untuk mendeskripsikan variabel. PAP tipe II pada umumnya merupakan cara menghitung dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100 dengan

PAP = skor minimal + nilai persentil x (nilai tertinggi – nilai terendah)

(56)

Kategori PAP tipe II tampak pada Tabel 3.12 berikut. Pada Tabel 3.12, nilai persentase yang termasuk kategori tinggi adalah 81%-100%.

Tabel 3.12 Kategori PAP Tipe II

Pencapaian Skor Kategori

81%-100% Sangat Tinggi

66%-80% Tinggi

56%-65% Cukup

46%-55% Rendah

0%-45% Sangat Rendah

Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Kemandirian Belajar

Skor tertinggi yang dicapai item : 17 x 5 = 85 Skor terendah yang dicapai item : 17 x 1 = 17 Skor

17 + 81% (85-17) = 72,08 dibulatkan menjadi 72 17 + 66% (85-17) = 61,88 dibulatkan menjadi 62 17 + 56% (85-17) = 55,08 dibulatkan menjadi 55 17 + 46% (85-17) = 48,28 dibulatkan menjadi 48

Interval skor pada variabel kemandirian belajar dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut:

Tabel 3.13

Interval Skor Variabel Kemandirian Belajar

Interval Skor Kategori

72-85 Sangat Tinggi

62-71 Tinggi

(57)

Interval Skor Kategori

55-61 Cukup

48-54 Rendah

17-47 Sangat Rendah

b. Variabel Sarana Pembelajaran

Skor tertinggi yang dicapai item : 16 x 5 = 80 Skor terendah yang dicapai item : 16 x 1 = 16 Skor

16 + 81% (80-16) = 67,84 dibulatkan menjadi 68 16 + 66% (80-16) = 58,24 dibulatkan menjadi 58 16 + 56% (80-16) = 51,84 dibulatkan menjadi 52 16 + 46% (80-16) = 45,44 dibulatkan menjadi 45

Interval skor pada variabel sarana pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut:

Tabel 3.14

Interval Skor Variabel Sarana Pembelajaran

Interval Skor Kategori

68-80 Sangat Tinggi

58-67 Tinggi

52-57 Cukup

45-51 Rendah

16-44 Sangat Rendah

c. Variabel Prestasi Belajar

Data yang digunakan untuk variabel prestasi belajar yaitu nilai rapor semester genap siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 1 Depok-Yogyakarta.

(58)

Variabel prestasi belajar dikategorikan dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II sebagai berikut:

Tabel 3.15

Interval Skor Variabel Prestasi Belajar Interval Kelas

Berdasarkan PAP II Nilai Ideal Ketegori

81%-100% 81-100 Sangat Tinggi

66%-80% 66-80 Tinggi

56%-65% 56-65 Sedang

46%-55% 46-55 Rendah

0%-45% 0-45 Sangat Rendah

2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial dilakukan dengan melakukan uji hipotesis yang sudah dikemukakan di BAB II. Sebelum melakukan uji analisis tersebut uji normalitas dan linearitas akan dilakukan sebagai uji prasyarat analisis.

a. Uji Prasyarat Analisis 1) Uji Normalitas

Uji normalitas yang akan dilakukan menggunakan uji bivariat.

Langkah-langkah pengujian normalitas adalah sebagai berikut:

a) Hipotesis

Ho : Distribusi data mengikuti distribusi normal.

Ha : Distribusi data tidak mengikuti distribusi normal.

b) Taraf Signifikansi

Uji normalitas data ini menggunakan taraf signifikansi 5%.

(59)

c) Daerah Penerimaan Uji

Apabila Rsquare ≥ 0,800 maka Ha ditolak dengan kata lain Ho diterima.Apabila Rsquare ≤ 0,800 maka Ha diterima dengan kata lain Ho ditolak.

d) Rumus

rxy N∑XY − (∑X)(∑Y)

√{(N∑X2− (∑X)2}{N∑Y2− (∑Y)2} Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y X : Jumlah skor X

Y : Jumlah skor Y

XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y N : Banyak Responden

e) Perhitungan

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 25.

f) Kesimpulan 2) Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel terikat dengan variabel bebas. Penelitian ini menggunakan rumus persamaan garis regresi dengan menghitung nilai “F” atau analisis varian untuk uji linearitas (Sudjana, 2005:355). Langkah-langkah pengujian linearitas adalah sebagai berikut:

a) Hipotesis

Ho : Model regresi linear.

Gambar

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Variabel Sarana Pembelajaran ............................
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Depok-Yogyakarta ................... 54
Tabel 3.3  Kategori PAP Tipe II
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa terdapat tujuh butir soal  yang tidak valid.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan Komunikasi interpersonal adalah sikap untuk melakukan suatu proses pengiriman pesan dari seseorang kepada orang lain atau beberapa orang, baik verbal maupun non

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi