• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rahmad Hidayat Jurnal Statistika2

N/A
N/A
Rahmad Hidayat

Academic year: 2025

Membagikan "Rahmad Hidayat Jurnal Statistika2"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pelayanan 24 jam dan Kebersihan terhadap Minat beli konsumen di indomaret banjarmasin timur.

Rahmad Hidayat

220105010044

[email protected]

ABSTRACT

The changing times affect consumer behavior and have a significant impact on commerce, creating new opportunities and challenges, especially in the retail industry. Consumers now prioritize comfort, accessibility, service, and cleanliness when choosing where to shop. Is study aims to analyze influence of 24-hour operational services and cleanliness on consumer buying interest in Indomaret East Banjarmasin.

This study also uses quantitative methods, Incidental Sampling techniques with 37 respondents who are consumers of Indomaret Banjarmasin Timur.

The results of the study show operational services are open 24 hours and cleanliness has a positive and significant effect on consumer buying interest. The validity and reliability test shows that research instrument is valid and reliable. The normality test showed the data was distributed normally, and multicollinearity test did not reveal any signs of multicollinearity. Both variables have a strong, partly simultaneous impact on customer purchasing interest, according to regression tests. The results of the determination test showed that 60.4% of the variation in customer purchase interest could be explained by 24-hour service and cleanliness, while other things affected the rest.

ABSTRACT

Perubahan zaman mempengaruhi perilaku konsumen dan berdampak signifikan pada perdagangan, menciptakan peluang dan tantangan baru, terutama di industri ritel. Konsumen kini mengutamakan kenyamanan, aksesibilitas, pelayanan, dan kebersihan saat memilih tempat berbelanja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh layanan operasional buka 24 jam dan kebersihan terhadap minat beli konsumen di Indomaret Banjarmasin Timur. Penelitian ini juga menggunakan metode kuantitatif, dan teknik Incidental Sampling dengan 37 responden yang merupakan konsumen Indomaret Banjarmasin Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan operasional buka 24 jam dan kebersihan memiliki efek positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.Tes validitas dan reliabilitas menunjukkan validitas dan Data layak digunakan. Uji normalitas menunjukkan bahwa data didistribusikan secara normal, dan di uji multikolinearitas tidak mengungkapkan tanda-tanda multikolinearitas. Kedua variabel memiliki dampak yang kuat dan sebagian simultan pada minat pembelian pelanggan, menurut

(2)

uji regresi. Hasil uji penentuan menunjukkan bahwa 60,4% variasi minat pembelian pelanggan dapat dijelaskan dengan pelayanan 24 jam dan kebersihan, sementara hal-hal lain mempengaruhi sisanya.

A. Pendahuluan

Jumlah pusat perbelanjaan kekinian, seperti Alfamart dan Indomaret, terus bertambah setiap tahunnya. Fenomena dan fakta dari toko Alfamart dan Indomaret adalah terlepas dari kenyataan bahwa harga barangnya lebih tinggi daripada toko biasa, penduduk setempat terus mengunjungi toko-toko kontemporer ini. Kelas menengah yang tumbuh sangat haus akan layanan dan jaminan berkualitas tinggi. Kualitas bangunan toko yang nyaman, tingkat layanan, dan keramahan staf mereka semuanya menunjukkan seberapa baik Alfamart dan Indomaret memahami situasi tersebut. Dalam situasi ini, toko yang tidak dapat memenuhi kebutuhan ini maka akan melihat semakin banyak pelanggan yang akan pergi.(Ramadhani, 2015)

Bisnis ritel harus lebih inovatif untuk bertahan di pasar minimarket yang semakin kompetitif. Selain itu, Indomaret, minimarket jaringan nasional, berinovasi untuk kemudahan dan kenyamanan pelanggannya agar dapat memenangkan persaingan. Toko Indomaret Plus adalah salah satu bentuk inovasi. Indomaret Plus memiliki keunggulan dibandingkan minimarket lainnya dalam hal variasi produk, Selain menawarkan berbagai macam barang, ia juga membawa kebutuhan untuk rumah. Di Indonesia, Indomaret adalah jaringan pengecer waralaba.(Resi Dimilna et al., 2023)

Indomaret mencoba untuk mengembangkan taktik yang akan menarik minat pelanggannya. Lokasi strategis, ruang yang mudah diakses, bersih, dan nyaman, strategi harga yang menarik pelanggan seperti menawarkan diskon, penetapan harga strategis, kupon untuk produk tertentu, kemudahan pembayaran nontunai, fasilitas kartu keanggotaan, dan langkah-langkah lain untuk meningkatkan keputusan pembelian pelanggan adalah bagian dari upaya Indomaret.(Karundeng et al., 2021) Perusahaan Indomaret juga akan mengambil langkah dalam bentuk menawarkan banyak promo bundling dan discount yang menarik serta memberikan layanan kebersihan dan operasional buka penuh 24 jam. Indomaret melakukan tindakan tersebut untuk menarik pelanggan agar datang dan membeli barang ke indomaret.(Ismed et al., 2014)

Berdasarkan uraian diatas peneliti memiliki tujuan untuk menelaah tentang pengaruh pelayanan 24 jam dan kebersihan terhadap minat beli konsumen di Indomaret Banjarmasin Timur. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana layanan 24 jam dan kebersihan toko memengaruhi minat beli pelanggan yang memutuskan untuk membeli di Indomaret.

Hepotesis penelitian ini adalah bahwa apakah pelayanan 24 jam dan kebersihan memiliki dampak yang menguntungkan dan substansial pada keinginan konsumen untuk membeli di Indomaret Banjarmasin Timur, dan temuan yang didapat dari analisis bisa bermanfaat

(3)

untuk Indomaret dalam meningkatkan pelayanan dan menjaga kebersihan toko untuk menarik lebih banyak konsumen.

B. Kajian Teori 1. Pelayanan

Layanan adalah tindakan atau serangkaian tindakan yang diambil selama komunikasi langsung antara dua orang. Melayani orang lain adalah tindakan memenuhi kebutuhan mereka secara langsung melalui tindakan mereka. Selain menawarkan bantuan pasca pembelian, layanan juga melibatkan pemeliharaan kualitas setiap produk. Layanan pelanggan adalah layanan langsung atau tidak langsung yang diberikan kepada pengguna layanan dengan tujuan mencapai tingkat kepuasan tertinggi. Menurut Kotler (2004), layanan ialah aktivitas, keuntungan yang bisa diberikan satu orang kepada orang lain dianggap sebagai layanan, pada dasarnya tidak material, tidak menghasilkan pilihan, dan mungkin atau mungkin tidak terkait dengan barang fisik.(Raditio, 2014)

Keberadaan kualitas layanan adalah salah satu pertimbangan terpenting yang dimiliki pembeli saat melakukan pembelian. Apakah suatu produk berwujud atau tidak, keberadaan barang berkualitas dapat diamati secara objektif melalui kualitas layanan yang diberikan selama penjualan produk, baik sebelum maupun setelah pembelian.

Oleh karena itu, pelanggan dapat menilai kualitas produk dengan mempertimbangkan aspek layanan baik sebelum maupun sesudah dibeli, dimulai dengan karakteristik fisik, jaminan layanan, kemampuan layanan, bukti layanan, dan sebagainya.(Maulana, 2019)

2. Pelayanan 24 Jam

pelayanan operasional buka 24 jam merujuk pada prinsip dan pendekatan yang digunakan oleh perusahaan untuk menyediakan layanan tanpa henti, baik itu untuk pelanggan maupun operasional internal. Pada dasarnya, konsep ini melibatkan beberapa elemen penting:

a) Pemodelan Permintaan Pelanggan: Agar bisa berjalan 24 jam, perlu ada perhitungan yang akurat terkait permintaan pelanggan pada jam-jam tertentu.

Pemodelan ini memungkinkan manajemen untuk merencanakan kebutuhan sumber daya dan tenaga kerja yang efektif.

(4)

b) Manajemen Sumber Daya: Untuk menjaga kualitas layanan, terutama dalam operasi sepanjang waktu, penting untuk mengatur rotasi karyawan, penggunaan teknologi, dan prosedur yang efisien. Pendekatan ini membantu memastikan bahwa kualitas layanan tetap tinggi meskipun terjadi perubahan staf.

c) Pengelolaan Biaya dan Keuntungan: Menjalankan operasional 24 jam sering kali menambah biaya (seperti lembur dan biaya energi lebih tinggi). Oleh karena itu, penting untuk memiliki analisis biaya-manfaat yang baik agar keputusan untuk buka 24 jam tetap menguntungkan.

d) Teknologi dan Otomatisasi: Penggunaan teknologi dalam operasional 24 jam seperti perangkat lunak manajemen antrean atau penggunaan sistem otomatis dapat mengurangi beban pada karyawan dan menjaga kualitas pelayanan.

3. Kebersihan

Kebersihan adalah upaya untuk menjaga kebersihan area kotor. Pembersihan adalah proses menghilangkan kotoran dari sekitarnya, Kebersihan juga harus terbebas dari kotoran, sampah, atau segala sesuatu yang dapat menimbulkan penyakit.

Kebersihan mencakup upaya menjaga lingkungan, objek, dan diri sendiri agar tetap bersih dan sehat.(Agustina, 2021)

Selain itu, kebersihan berdampak signifikan pada keinginan konsumen untuk membeli Indomaret. Fitur higienis toko yang jelas, seperti lantai bersih, rak yang terorganisir dengan baik, dan udara segar, berdampak besar pada kesan awal pelanggan saat mereka masuk. Toko yang bersih memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan, yang membuat mereka ingin menghabiskan lebih banyak. Selain itu, kualitas dan profesionalisme Indomaret tercermin dari kebersihan toko, yang membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap barang dan jasa perusahaan.

Karena mereka merasa nyaman dan aman mengetahui bahwa barang-barang yang dipajang juga dijaga kebersihannya, pelanggan biasanya lebih suka berbelanja di lingkungan yang bersih. Selain itu, pertimbangan kesehatan seperti kebersihan, terutama selama pandemi, pelanggan merasa lebih aman membeli di tempat yang sering menawarkan layanan pembersihan dan desinfeksi. Kembersihan adalah pembeda yang kuat dalam industri kompetitif yang dapat meningkatkan pendapatan dan menarik klien tambahan.

4. Minat Beli

(5)

Durianto et al. (2003:109) mengatakan, Minat pembelian berkorelasi dengan niat konsumen untuk membeli produk tertentu dan jumlah produk yang akan diperlukan dalam jangka waktu tertentu..(Halim & Iskandar, 2019)

Mengikuti prosedur penilaian alternatif, minat beli muncul. Berdasarkan merek dan minat, seseorang akan membuat sejumlah keputusan mengenai barang yang akan dibeli selama fase evaluasi. Proses belajar dan proses mental yang menciptakan persepsi adalah sumber minat membeli. Keinginan untuk melakukan pembelian menghasilkan dorongan yang tetap ada dalam ingatannya Itu berkembang menjadi tindakan yang sangat kuat yang, pada akhirnya, menghidupkan pikirannya. Akibatnya, minat pembelian akan muncul selama fase pengambilan keputusan.(Sari, 2020)

C. Penelitian Terdahulu 1. Penelitian 1

Judul/

Penulis /Tahun

Sri Rejeki Simanullang, Putri Mayora Sihotang, Suginam Suginam/Pengaruh Display Tata Ruang Toko terhadap Suasana Berbelanja dan Minat Beli pada Indomaret Teladan Medan dalam Tinjauan Teori Muslim Behavior/Tahun terbit 2023.

Persamaan Penelitian sebelumnya memiliki persamaan yaitu pada salah satu variable Y, peneliti sebelumnya dan penulis sama-sama mengambil topik ‘‘MINAT BELI DI INDOMARET’’

sebagai variable Y pada masing-masing penelitian.

Perbedaan

Penelitian sebelumnya memiliki Perbedaan yaitu memiliki 1 variable X, dan 2 variabel Y sedangkan penulis memiliki 2 variabel X dan 1 variabel Y, serta variable X dan salah satu variable Y nya berbeda dengan penulis, Dan juga penelitian sebelumnya memiliki perbedaan pada tempat penelitiannya yaitu di kota medan sedangkan penulis penelitiannya di kota Banjarmasin timur.

Hasil

Sudah diakui dengan baik bahwa suasana toko, yang meliputi fasad, interior keseluruhan, tata letak, dan tampilan interiornya, secara signifikan dan menguntungkan terhadap minat pelanggan untuk melakukan pembelian dari Indomaret Teladan Medan, berdasarkan hasil penelitian tentang subjek tersebut. Ini menjelaskan mengapa desain luar lokasi ini unik dan menarik.

2. Penelitian 2 Judul/

Penulis /Tahun

Resi Dimilna, Titin Agustin Nengsih, Putri Apria Ningsih/Pengaruh Green Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ecobag Di Indomaret/Tahun terbit 2023

(6)

Persamaan Penelitian sebelumnya memiliki persamaan yaitu pada variable Y, peneliti sebelumnya dan penulis sama-sama mengambil topik ‘‘MINAT BELI DI INDOMARET’’ sebagai variable Y pada masing-masing penelitian.

Perbedaan Studi sebelumnya memiliki 3 variabel X sedangkan peneliti memiliki 2 Variabel X, Perbedaannya terletak pada variabel X yaitu Promosi dan Layanan cod yang di jadikan bahan penelitian sedangkan penulis hanya menggunakan Harga dan Penilaian Produk.

Hasil

Kesimpulan berikut dapat ditarik dari temuan analisis dan diskusi mengenai rumusan masalah: Minat konsumen untuk melakukan pembelian secara signifikan dipengaruhi oleh variabel green marketing. Hasil ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa minat konsumen untuk membeli barang-barang ecobag dari Indomaret meningkat dengan tingkat pengetahuan dan rasa percayaan diri mereka tentang green marketing, barang green marketing, dan keunggulan green marketing.

3. Penelitian 3 Judul/

Penulis /Tahun

Paskalis Dakhi/Pengaruh Discount dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Indomaret Simpang Baloho Nias Selatan)/ Tahun terbit 2023

Persamaan Penelitian sebelumnya memiliki persamaan yaitu pada variable Y, peneliti sebelumnya dan penulis sama-sama mengambil topik ‘‘MINAT BELI DI INDOMARET’’ sebagai variable Y pada masing-masing penelitian.

Perbedaan

Penelitian sebelumnya memiliki perbedaan yaitu pada variable X berbeda dengan penulis, dan juga penelitian sebelumnya memiliki perbedaan pada tempat penelitiannya yaitu di kabupaten nias Selatan sedangkan penulis penelitiannya di kota Banjarmasin timur.

Hasil

Temuan studi menunjukkan bahwa penjualan di Indomaret Simpang Baloho Nias dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh diskon. Skema diskon Indomaret akan mendongkrak minat konsumen untuk melakukan pembelian. Peningkatan penjualan adalah hasil dari promosi diskon yang kuat. Sementara itu, minat pelanggan untuk melakukan pembelian tidak terpengaruh oleh kualitas layanan. Pelanggan di Indomaret Simpang Baloho menjelaskan bahwa mereka tidak mengutamakan kualitas layanan saat memutuskan apakah akan membeli di sana atau tidak.

4. Kesimpulan Penelitian Terdahulu

Studi sebelumnya pada Indomaret yang berbeda telah menunjukkan bahwa elemen-elemen seperti suasana toko, penjualan, dan keahlian produk memengaruhi minat pelanggan untuk melakukan pembelian. Menurut studi pertama, minat pelanggan untuk membeli dari Indomaret Teladan Medan dipengaruhi oleh tampilan toko yang menarik. Menurut studi kedua, pemasaran hijau meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap produk ecobag dan meningkatkan keinginan untuk membelinya. Sementara itu, studi ketiga menunjukkan bahwa meskipun diskon meningkatkan minat pembelian, kualitas layanan bukanlah penentu utama di Indomaret Simpang Baloho Nias Selatan.

(7)

Secara umum, minat membeli lebih dipengaruhi oleh variabel luar seperti desain toko, pemasaran, dan keahlian produk daripada kualitas layanan.

D. Metode

Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. , atau pembagian angket ke pelanggan yang datang dan membeli produk di indomaret Banjarmasin Timur. Penelitian kuantitatif melibatkan pengumpulan data numerik dari sampel penelitian yang telah ditentukan.(Berlianti et al., 2024) Adapun Sampel penelitian sebanyak 37 Responden yang merupakan pelanggan Indomaret Banjarmasin Timur, dengan menggunakan pendekatan untuk pengambilan sampel yaitu Inccidental sampling. Iccidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.(Aisyah, 2023)

E. Kerangka Berpikir

Keterangan :

Parsial : Simultan :

Kebersihan

Minat Beli Pelayanan 24 Jam

(8)

F. Analisis dan Hasil 1. Uji Validitas

Berdasarkan hasil outuput maka diperoleh bahwa jika R hitung > R tabel maka bisa dikatakan bahwa setiap instrumen sejauh ini bisa digunakan dalam sebuah penelitian, penelitian ini dianggap sah dan relevan..

a)

Variabel X1 (PELAYANAN 24 JAM)

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 PELAYANAN

24 JAM

X1.1

Pearson Correlation 1 .755** .821** .645** .917**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

X1.2

Pearson Correlation .755** 1 .597** .681** .862**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

X1.3

Pearson Correlation .821** .597** 1 .650** .877**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

X1.4

Pearson Correlation .645** .681** .650** 1 .851**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

PELAYANAN 24 JAM

Pearson Correlation .917** .862** .877** .851** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

No item Rsquare Rtabel Ket

X1.1 0.917 0,3246 Valid

X1.2 0,862 0,3246 Valid

X1.3 0,877 0,3246 Valid

X1.4 0,851 0,3246 Valid

(9)

b)

Variabel X2 (KEBERSIHAN)

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 KEBERSIHAN

X2.1 Pearson Correlation 1 .956** .934** .909** .974**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

X2.2 Pearson Correlation .956** 1 .978** .909** .985**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

X2.3 Pearson Correlation .934** .978** 1 .932** .985**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

X2.4 Pearson Correlation .909** .909** .932** 1 .960**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

KEBERSIHAN Pearson Correlation .974** .985** .985** .960** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

No item Rsquare Rtabel Ket

X2.1 0,974 0,3246 Valid

X2.2 0,985 0,3246 Valid

X2.3 0,985 0,3246 Valid

X2.4 0,960 0,3246 Valid

(10)

c)

Variable Y (Minat Beli)

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 MINAT BELI

Y1 Pearson Correlation 1 .562** .348* .587** .816**

Sig. (2-tailed) .000 .035 .000 .000

N 37 37 37 37 37

Y2 Pearson Correlation .562** 1 .290 .468** .763**

Sig. (2-tailed) .000 .081 .003 .000

N 37 37 37 37 37

Y3 Pearson Correlation .348* .290 1 .609** .706**

Sig. (2-tailed) .035 .081 .000 .000

N 37 37 37 37 37

Y4 Pearson Correlation .587** .468** .609** 1 .831**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000

N 37 37 37 37 37

MINAT BELI Pearson Correlation .816** .763** .706** .831** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 37 37 37 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

No item Rsquare Rtabel Ket

X3.1 0,816 0,3246 Valid

X3.2 0,763 0,3246 Valid

X3.3 0,706 0,3246 Valid

X3.4 0,831 0,3246 Valid

Dari keterangan di atas, bahwa nilai R hitung > R tabel maka dapat disimpulkan ialah valid dari semua instrument ini nilai R hitung > R tabel jadi dapat disimpulkan semua variabel telah valid

(11)

2. Uji Reliabilitas

Uji ini dilakukan agar mengetahui seberapa Reliabel instrumen dalam penelitian. Jika Nilai Cronbach's Alpha > 0,60 maka dapat reliabel .

a)

VARIABEL X1 (PELAYANAN 24 JAM)

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.836 5

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa nilai Cronbach's Alpha > 0,60 berarti reliabel. Dan dari tabel ini hasil Cronbach's Alpha ialah 0,836 > 0,60 berarti reliabel.

b)

VARIABEL X2 (KEBERSIHAN)

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.855 5

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa nilai Cronbach's Alpha > 0,60 berarti reliabel. Dan dari tabel ini hasil Cronbach's Alpha ialah 0,855 > 0,60 berarti reliabel.

c)

VARIABEL Y (MINAT BELI)

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.807 5

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa nilai Cronbach's Alpha > 0,60 berarti reliabel. Dan dari tabel ini hasil Cronbach's Alpha ialah 0,807 > 0,60 berarti reliabel.

(12)

Dari Variabel X1, X2 dan Y dapat dikatakan semua variabel dari instrumen ini mempunyai data yang reliabel karena hasil Cronbach's Alpha > 0,60.

3. Uji Normalitas

a)

Histogram

Dari Grafik di atas maka hasil uji normalitas dengan data bahwa nilai histogram memberikan pada distribusi yang melenceng ke kanan sehingga dapat dikatakan bahwa data ini berdistribusi normal.

b)

P.P Plot

(13)

Dari gambar PP Plot di atas, dapat dilihat hasil uji normalitas bahwa sebaran data mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukkan residual data penelitian berdistribusi normal.

c)

Kolmograf Smirnov

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel residu atau gangguan dalam model regresi memiliki distribusi normal. Uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smimov (KS) dapat digunakan untuk mengevaluasi normalitas sisa. Jika signifikansi lebih besar dari 0,05, data yang didistribusikan dianggap normal, Jika kurang dari 0,05, data dianggap tidak normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 37

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation 1.42250482

Most Extreme Differences Absolute .098

Positive .098

(14)

Negative -.093

Test Statistic .098

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

hasil output di atas diketahui jumlah sampel yang digunakan ialah 37 orang dengan nilai signifikansi memberikan nilai 0,200. Jadi didapatkan kesimpulan bahwa semua data pada penelitian ini berdistribusikan normal karena nilai signifikansi > 0,05 atau 0,200 > 0,05

4. Uji asumsi klasik Uji multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Lower Bound

Upper Bound

Zero-

order Partial Part

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 5.178 1.539 3.365 .002 2.051 8.305

PELAYANAN 24 JAM

.395 .111 .510 3.571 .001 .170 .620 .733 .522 .385 .571 1.751

KEBERSIHAN .252 .105 .341 2.385 .023 .037 .466 .675 .379 .257 .571 1.751

a. Dependent Variable: MINAT BELI

(15)

Jika nilai VIF diantara 1 – 10 maka dapat dinyatakan terbebas dari gejala Multikolineritas atau tidak mengandung gejala Multikolineritas. Sedangkan pada VIF dari X1 dan X2 ialah 1.751 berarti tidak mengandung gejala Multikolineritas. Atau nilai Ttolerance > 0.10 maka dapat dinyatakan tidak mengandung gejala Multikolineritas.

Sedangkan nilai tolerance ialah 571 > 0.10 artinya tidak mengandu gejala Multikolineritas.

5. Uji heteroskedsitas 1. Signifikan

Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menentukan apakah ada ketidaksetaraan varians antara pengamatan dalam model regresi. Kriteria pengujian adalah bahwa model regresi dianggap bebas dari gejala heteroskestasitas jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

B

Std.

Erro

r Beta

1

(Constant) 5.17

8 1.53

9 3.36

5 .00

2 PELAYANA

N 24 JAM .395 .111 .510 3.57

1

.00 1 KEBERSIHA

N .252 .105 .341 2.38

5 .02

3 a. Dependent Variable: MINAT BELI

Dari hasil output di atas, dikatakan nilai signifikansi pada variabel (X1) ialah 0,001 < 0,05 dan (X2) adalah 0,023 > 0,05. Sehingga dapat disimpulksan bahwa variabel (X1) pada penelitian ini terjadi gejala heteroskedastisitas karena nilai signifikansi < 0,05, Sedangkan variabel (X2) terbebas dari gejala heteroskedasitas karena nilai signifikansi > 0,05.

(16)

2. Scatterplot

Pada gambar Scatterplot diatas diketahui bahwa gambar ini tidak berada dititik yang sama atau memiliki satu titik jadi dapat dikatakan bahwa variable X1 dan X2 terhadap Y tidak mengandung heteroskedastisitas.

6. Uji linier

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardi zed Coefficie

nts t Si

g.

B

Std . Err

or

Beta

1

(Constant) 5.1

78 1.5

39 3.3

65 .0

02 PELAYAN

AN 24 JAM .39

5 .11

1 .510 3.5

71 .0

01 KEBERSIH

AN .25

2 .10

5 .341 2.3

85 .0

23

(17)

a. Dependent Variable: MINAT BELI

Y = a + bX1 + bX2 + e

Y = 5.178+ 0,395 Pelayanan 24 jam + 0,252 kebersihan + 0.05

a. Nilai Konstanta sebesar 5.178 menunjukkan bahwa variabel X diabaikan atau nilainya sama dengan 0 maka variabel Y nilainya adalah 5.178

b. Nilai koefisien regresi pada variabel X1 sebesar 0.395 hal ini menunjukkan jika variabel x mengalami peningkatan sebesar 1 maka variabel Y juga mengalami peningkatan sebesar 0.395. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh searah antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

c. Nilai koefisien regresi pada variabel X2 sebesar 0.252 hal ini menunjukkan jika variabel x mengalami peningkatan sebesar 1 maka variabel Y juga mengalami peningkatan sebesar 0.252. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh searah antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

7. Uji hepotesis

1. Uji parsial (uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.178 1.539 3.365 .002

PELAYANAN 24 JAM .395 .111 .510 3.571 .001

KEBERSIHAN .252 .105 .341 2.385 .023

a. Dependent Variable: MINAT BELI

Jika nilai T hitung > T tabel maka dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima Jika nilai T hitung < T tabel maka dapat dinyatakan Ho diterima dan Ha ditolak

Pada output ini dapat dinyatakan bahwa nilai X1 nilai T hitung 3.571 > T tabel 2.02438 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima dan untuk X2 nilai T hitung 2.385 > T tabel 2.02438 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dari data ini dinyatakan bahwa X1 dan X2 berpengaruh secara parsial terhadap variable Y

2. Uji f (simultan)

ANOVAa

(18)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 111.045 2 55.523 25.914 .000b

Residual 72.847 34 2.143

Total 183.892 36

a. Dependent Variable: MINAT BELI

b. Predictors: (Constant), KEBERSIHAN, PELAYANAN 24 JAM

Dari tabel diatas, diketahui nilai signifikansi 0,00 atau nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak Ha diterima atau sebaliknya F hitung < F tabel maka Ha ditolak Ho diterima. F hitung 25.914 > F tabel 3,244818 maka Ho Ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel X1 dan X2 berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y.

8. Uji determinasi

Model Summaryb Mod

el R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .777a .604 .581 1.464

a. Predictors: (Constant), KEBERSIHAN, PELAYANAN 24 JAM b. Dependent Variable: MINAT BELI

Dari tabel di atas dapat dilhat hasil R-square = 0.604, Nilai R square ini adalah 60% angka tersebut mengandung arti variabel X dan variabel y berpengaruh sebesar 60% sedangkan sisanya adalah 30% dipengaruhi oleh variabel lain.

G. Kesimpulan

Mempertimbangkan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel Pelayanan 24 Jam (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli (Y), dengan T hitung 3.571 > T tabel 2.02438 dan koefisien regresi 0.395, yang menunjukkan bahwa peningkatan pelayanan 24 jam dapat meningkatkan minat beli. Selain itu, Kebersihan (X2) juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli, dengan T hitung 2.385 > T tabel 2.02438 dan koefisien regresi 0.252, yang berarti kebersihan juga mempengaruhi peningkatan minat beli konsumen di indomaret Banjarmasin Timur.

(19)

Hasil uji F menunjukkan bahwa Pelayanan 24 Jam dan Kebersihan berpengaruh secara simultan terhadap Minat Beli, dengan nilai F hitung 25.914 > F tabel 3.244818, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Nilai R-Square sebesar 0.604 menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut, menjelaskan 60% variasi Minat Beli dan sisanya 40% dapat dipertanggung jawabkan dengan faktor tambahan yang tidak diperiksa di penelitian ini.

Juga secara keseluruhan, Pelayanan 24 Jam dan Kebersihan memiliki dampak yang signifikan dan menguntungkan pada minat beli.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, A. (2021). Perspektif Hadis Nabi Saw Mengenai Kebersihan Lingkungan. Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1(2), 96–104. https://doi.org/10.15575/jpiu.12206

Aisyah, L. (2023). Pengaruh Brand Image dan Product Design Terhadap Keputusan Pembelian Hijab Ayu Di Kota Banjarmasin. Musyarakah: Journal of Sharia Economic (MJSE), 12 (1), 33–45. https://doi.org/10.24269/mjse.v12i1.6687

Berlianti, D. F., Abid, A. Al, & Ruby, A. C. (2024). Metode Penelitian Kuantitatif Pendekatan Ilmiah untuk Analisis Data. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 7(3), 1861–

1864.

Halim, N. R., & Iskandar, D. A. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Strategi Promosi

(20)

Terhadap Minat Beli. Jurnal Ilmu Dan Riset …, 4(3), 415–424.

http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/2605

Ismed, K., Ayu, S. N., Azra, G. Aq., Hadi, R. M. C., & Alfikri, M. H. (2014). Studi Komparatif Terhadap Strategi Marketing Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Pada Perusahaan Indomaret Dan Alfamart. Penambahan Natrium Benzoat Dan Kalium Sorbat (Antiinversi) Dan Kecepatan Pengadukan Sebagai Upaya Penghambatan Reaksi Inversi Pada Nira Tebu.

Karundeng, V. A., Soegoto, A. S., & Arie, F. V. (2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Indomaret Point Kawasan Megamas Saat Pandemi Covid-19. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,

Bisnis Dan Akuntansi, 9(4), 702–711.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/36506

Maulana, A. S. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 4(1 ), 37–44. https://doi.org/10.36226/jrmb.v4i1.240

Raditio, T. A. (2014). Metodologi penelitian pendidikan dan sosial. Jurnal Imu Manajemen, 11 (2), 1–25.

Ramadhani, J. (2015). Kebijakan Pemberian Izin Usaha Toko Modern Alfamart Dan Indomaret Oleh Pemerintah Kota Pekanbaru Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern. 7(3), 213–221.

Resi Dimilna, Titin Agustin Nengsih, & Putri Apria Ningsih. (2023). Pengaruh Green Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ecobag Di Indomaret (Studi Pada Indomaret Nusa Indah Kota Jambi). Jurnal Manajemen Dan Bisnis Ekonomi, 1(2), 21–36. https://doi.org/10.54066/jmbe-itb.v1i2.129

Sari, S. P. (2020). Hubungan Minat Beli Dengan Keputusan Pembelian Pada Konsumen.

Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(1), 147.

https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v8i1.4870

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (display produk, suasana toko, tata letak, promosi penjualan) terhadap variabel

Metode analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang penerapan gaya desain pada interior GKSY dan Kapel Susteran OSF, meliputi tata letak

Suasana toko yang diciptakan Hypermart Malang Town Square mampu membangkitkan niat atau keinginan untuk berbelanja dalam benak konsumen dengan tata letak fisik

Berikut data hasil dari survey Pengaruh Atmosfer Kafé Kelana Terhadap Minat Beli Konsumen bagian Exterior (bagian luar kafe), Interior (bagian dalam kafe), Store Layout (tata

Metode analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang penerapan gaya desain pada interior GKSY dan Kapel Susteran OSF, meliputi tata letak

Pemodelan tata ruang dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi dalam bentuk visualisasi 3D yang menampilkan keseluruhan kondisi tata ruang mulai dari

Rancangan Tampilan Tentang Kami Pada bagian halaman tentang kami menampilkan informasi sederhana mengenai toko Arsyla catering yaitu, List 1 merupakan tata letak yang nanti diberi nama

Indikator Keputusan Pembelian N o Indikator 1 Exterior Bagian Luar 2 General Interior Bagian dalam 3 Store Layout Tata letak 4 Interior Display Tampilan dalam ruangan 2 Harga X2