Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
800
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DESA BANGKAL KECAMATAN BINANGUN BERBASIS WEB DAN MOBILE
Rafi Danish1), Selfi Artika2)
Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta email: [email protected], [email protected]
Abstract
The rapid development of technology has had various negative and positive impact on humans, especially in the fields of communication and information. the positive impacts is the speed of the process delivering information via the internet such as websites, mobile applications and so on. For some people who are far from the city center, the process of obtaining and conveying information is still very limited, due to various internal and external factors. This research uses observation and interviews methods village officials and resident. Therefore, this website was created using PHP, Flutter Bootstrap, and MySQL Database with the aim of helping village communities obtain information services and assingting village goverment in providing information service facilities and being able to explore or introduce village culture and potential through web and mobile-based applications. The outcome of this study is an information system for villages in the form of a website and mobile that can manage village information, namely in the form of information services in the form of activites, news, galleries, correspondence services and this system can be accessed by anyone to get information about Bangkal village.
Keywords: Information Systems, Web, Village, Internet, Information Technology 1. PENDAHULUAN
Dengan kehadiran jaringan komputer, manajemen informasi dapat ditingkatkan secara signifikan. Pertumbuhan teknologi dan permintaan akan informasi telah menyebabkan kompleksitas tambahan dalam pengolahan informasi yang harus diatasi. Oleh karena itu, kebutuhan untuk menggunakan sistem informasi semakin menjadi suatu keharusan [1], [2], memberikan layanan yang berkualitas kepada masyarakat akan membawa dampak positif dalam menciptakan dukungan terhadap kinerja pemerintah [3]. Peran krusial lembaga pemerintah dalam menyediakan informasi masih dihadapkan pada kendala buruknya layanan informasi seperi info kegiatan, info berita, layanan surat menyurat serta pengaduan kepada pemerintah desa yang disampaikan masyarakat.
Mengadopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitar dapat menjadi solusi yang efektif. Sistem ini bertujuan untuk mempermudah akses layanan bagi warga Desa dan aparat Desa dengan mengumpulkan data penduduk serta menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh warga [4]. Sebagai hasilnya, warga tidak perlu mengunjungi kantor Desa untuk mengisi formulir secara langsung kepada petugas administrasi. Hal ini terutama berlaku pada kantor Desa yang masih menggunakan sistem manual dalam menyusun surat, mengelola data, pembukuan, memberikan pelayanan, menerima pengaduan, dan tugas-tugas administratif lainnya.
Pada zaman kemajuan teknologi dan komputerisasi yang tengah berlangsung [21], kita seringkali mendengar istilah sistem dalam kehidupan sehari-hari, seperti sistem komputer, sistem operasi, sistem informasi, sistem geografis, sistem akademis, dan sebagainya, bahkan tanpa disadari [5]. Sebuah sistem merupakan rangkaian prosedur yang saling terkoneksi untuk menyelesaikan tugas tertentu [6].
Sikap positif untuk mengamalkan perilaku yang tercermin dalam konsep "Sirik na Pacce", yang mengindikasikan adanya rasa malu apabila tidak memenuhi tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Sangat disayangkan ketika
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
801
perangkat desa tidak mampu memberikan pelayanan yang efektif kepada masyarakat [8].
Salah satu bentuk layanan publik melibatkan penerbitan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), yang diterbitkan oleh Kepala Desa dan kemudian disahkan oleh Camat untuk warga miskin atau kurang mampu yang mengajukan permohonan tersebut [7].
Sebuah aplikasi sistem mampu beroperasi sesuai dengan fungsionalitas yang telah direncanakan. Aplikasi tersebut dapat memproses laporan pengaduan masyarakat, memberikan informasi kepada warga, dan mendukung kelurahan dalam menyediakan layanan terkait pengaduan dan keluhan dengan efisiensi [10]. Selain memiliki hak untuk mengakses informasi melalui sistem informasi desa, warga desa juga harus mengembangkan sistem informasi tersebut untuk kemajuan dan pertumbuhan desa dalam berbagai bidang [9].
World Wide Web (web) merupakan salah satu teknologi internet yang dapat menyediakan informasi dalam berbagai bentuk, seperti teks, gambar, suara, dan gambar bergerak. Meskipun web telah menjadi sangat populer dan berkembang pesat, namun secara intrinsik, web bersifat statis dan tidak mampu mengelola data, terutama dalam bentuk database, diperlukan sebuah sistem informasi berbasis web [11].
Desa Bangkal merupakan salah satu desa dari 17 desa yang ada di Kecamatan Binangun yang memiliki potensi Desa seperti pertanian, peternakan dan perkebunan. masyarakat desa bermata pencaharian sebagai petani, ada juga yang memilih untuk ber wirausaha, kerja keluar kota dan sebagiannya lagi memilih untuk menjadi TKI di luar negeri. Di Desa Bangkal Kecamatan Binangun dalam pengolahan data dan sistem informasi masih menggunakan metode sederhana yakni informasi desa hanya diberikan melalui mading atau ketua RT. selain itu orang-orang yang ingin mendapatkan pelayanan informasi harus datang ke kantor desa. Dibutuhkan sistem informasi yang harapannya bermanfaat sehingga dapat menggali potensi-potensi yang ada sehingga dapat memberikan kemudahan kepada
masyarakat dan mencari data dan informasi seputar desa Bangkal.
Berdasarkan permasalahan di atas maka dibutuhkan sebuah sistem untuk mengelola info kegiatan, pengaduan, berita, galeri, kependudukan kepada masyarakat Desa dan membuat surat-menyurat lebih mudah tanpa harus datang ke kantor desa [12]. Pembuatan atau rancangan sistem aplikasi yang dapat mengelola potensi desa dan data dan informasi seputarnya, seperti profil informasi desa, visi dan misi desa, perangkat struktur organisasi desa, informasi monografi desa yang mencakup data umum, kependudukan, sarana dan prasarana serta informasi direktori yang mencakup peraturan, berita, potensi, dan daftar kegiatan. Untuk itu dirancang sebuah Sistem Informasi Desa Bangkal Kecamatan Binangun Berbasis web dan mobile yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan informasi desa kepada masyarakat.
2. METODE PENELITIAN
Untuk merancang sistem informasi Desa Bangkal Kecamatan Binangun berbasis web dan mobile dibuat kerangka kerja penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel yang terhubung secara detail atau terperinci dan sistematis, dengan menjelaskan bagaimana proses perancangan sistem informasi desa yang akan dibuat untuk menghasilkan sebuah sistem aplikasi berbasis web dan mobile. Adapun kerangka penelitian lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1, dengan langkah-langkah yang terdiri dari :
1. Pengumpulan informasi dilaksanakan melalui pengamatan di sekitar Desa Bangkal, melibatkan perangkat desa dan warga desa yang terkait dengan fokus penelitian.
2. Proses wawancara dilakukan dengan kepala desa atau staf administrasi desa guna memperoleh data yang relevan untuk penelitian ini.
3. Studi pustaka dilakukan dengan membaca jurnal penelitian yang relevan dan keterkaitan dengan penelitian ini, setelah itu menghasilkan suatu referensi yang dapat
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
802
digunakan sebagai acuan penelitian ini dibuat.
4. Analisis dan perancangan sistem dilaksanakan guna mengidentifikasi kebutuhan pengguna pada sistem yang sedang dibuat. Uji coba sistem dijalankan untuk menilai kapabilitas sistem dalam memproses data yang dibutuhkan oleh masyarakat desa.
Gambar 1. Kerangka Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Dari Penelitian ini yaitu sebuah sistem informasi desa yang akan membantu masyarakat terutama masyarakat desa bangkal dalam mendapatkan informasi dan membantu pemerintah desa untuk menyampaikan informasi.
3.1. Kebutuhan Fungsional
1. Kebutuhan Admin diperlukan agar admin bisa masuk dengan menggunakan username dan password, sehingga memungkinkan untuk mengelola data yang ada dalam sistem yang telah dibuat.
2. Kebutuhan petugas kelurahan berperan sebagai seseorang yang bertanggung jawab mengelola data yaitu memasukkan, mengubah serta menghapus data. Dan juga melihat rincian data warga, rincian berita, rincian kegiatan serta meninjau laporan kelurahan.
3. Kebutuhan masyarakat berupa masyarakat dapat melihat tampilan data informasi yang diberikan baik berupa potensi desa, berita desa, kegiatan desa, aparatur desa, galeri yang berupa foto-foto seputar desa serta fitur-fitur lain yang ada pada sistem.
3.2. Desain Sistem
Dalam tahap ini, digunakan diagram konteks yang menjelaskan elemen-elemen sistem yang dimana proses ditunjukkan oleh anak panah [17], [19]. DFD untuk merancang pemodelan sistem. Data Flow Diagram (DFD) digunakan sebagai diagram yang mengilustrasikan alur informasi dalam suatu sistem, mulai dari pemrosesan input hingga menghasilkan output.
DFD terbagi menjadi dua jenis, yaitu DFD logic dan DFD fisik [13], [14]. DFD logic mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui sistem untuk menjalankan fungsi khusus dalam suatu bisnis [15], [16]. Use Case Diagram merupakan diagram aktivitas dalam UML yang menggambarkan kebutuhan fungsional. Use Case Diagram digunakan untuk memahami sistem seharusnya bekerja [22].
Diagram konteks sistem informasi desa disajikan pada gambar 2.
Mulai
Analisis Data
Pengumpulan Data
Analisis Kebutuhan Sistem
Perancangan Sistem Informasi Desa Berbasis
Web & Mobile
Hasil
Implementasi
Selesai
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
803
Gambar 2. Diagram Konteks Keterangan pada diagram konteks diatas
program dapat digunakan oleh admin dan juga pengguna atau user, sebelum menggunakan proram admin harus melakukan login terlebih dahulu agar dapat mengelola semua data kemudian pengguna atau user tidak perlu melakukan login untuk melihat data seperti berita, kegiatan, galeri, kebijakan, dan struktur aparat desa tetapi untuk melakukan pengajuan surat menyurat pengguna atau user harus melakukan login terlebih dahulu setelah itu dapat melakukan pengajuan surat dan mendapatkan informasi surat menyurat. Kades bertugas melakukan validasi data dan laporan yang telah di inputkan oleh admin.
Berikut ini adalah DFD Level 2 proses master data terdapat 3 proses yaitu master data aparatur desa, master data kependudukan, master data kebijakan. Admin dalam hal ini melakukan entry data pada proses tersebut dan mendapatkan informasi dari masing-masing proses ini.
Gambar 3. DFD Level 2 Proses Master Data
Berikut ini adalah proses DFD Level 2 Proses Pengelolaan yaitu berupa proses potensi desa dan proses berita desa.
Gambar 4. DFD LEVEL 2 Proses Pengelolaan Selanjutnya yaitu Use Case Diagram merupakan gambaran interaksi yang terjadi antara pengguna dengan sistem [20]. Admin dan petugas kelurahan memiliki akses yang sama, tapi admin dapat mengelola seluruh bagian sistem ini, sedangkan warga desa hanya dapat melihat data informasi dan membuat pengajuan yang telah digambarkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 5. Use Case Diagram Kepala Desa
Sistem Informasi Desa Bangkal
Pengguna Admin
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
804
3.3. Implementasi
Sebuah produk sistem informasi desa dihasilkan dari rancangan sistem yang dibuat melalui proses perancangan dan pembuatan yang teliti. Pada proses ini peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Flutter dan MySql sebagai database [18], dalam proses membangun sistem dan menghasilkan sistem dengan tampilan sebagai berikut:
Gambar 6 menunjukan halaman login administrator, dimana administrator diharuskan menginputkan nama pengguna dan kata sandi untuk login.
Gambar 6. Halaman login
Gambar 7 menunjukan halaman dasboard, halaman ini menampilkan jumlah user (admin atau petugas), jumlah foto galery dan jumlah semua postingan.
Gambar 7. Halaman Dashboard
Gambar 8 menunjukan halaman beranda, halaman ini menampilkan peta wilayah dan data umum yang telah diinputkan oleh admin sehingga
user(warga desa) atau publik dapat melihat informasi tersebut.
Gambar 8. Halaman Beranda
Gambar 9 menunjukan halaman data beranda yang telah di inputkan oleh admin, pada halaman ini data berita dan data potensi desa juga ditampikan. Pada halaman ini juga dapat mengedit data atau menghapus data.
Gambar 9. Halaman Data Beranda
Gambar 10 menunjukan halaman galeri Desa Bangkal yang dapat dilihat oleh penggunanya.
Gambar 10. Halaman Galeri
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
805
Gambar 11 menunjukan halaman Beranda pada tampilan Android.
Gambar 11. Tampilan Android
4. KESIMPULAN
Berdasarkan Sistem Informasi Desa Bangkal Kecamatan Binangun Berbasis Web dan Mobile yang telah dibangun dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat berfungsi sebagai wadah pengenalan desa kepada publik dan mempermudah akses masyarakat terhadap informasi desa. Hasil dari perancangan ini yaitu berupa sistem informasi desa berbasis web dan mobile yang dimana dapat melakukan surat menyurat selain itu juga dapat mencari informasi mulai dari info kegiatan, berita, potensi desa, dan kependudukan. Sistem ini mendukung pemerintah desa dalam menyampaikan berita, kegiatan, dan informasi desa kepada masyarakat di berbagai lokasi.
5. REFERENSI
[1] O. E. S. L. Aprilyano Ekklesia Tangkowit, Verry Ronny Palilingan, “Analisis Dan Perancangan Jaringan Komputer Di Sekolah Menengah Pertama,” J. Pendidik.
Teknol. Inf. dan Komun., vol. 1, pp. 1–14, 2021.
[2] S. Syafie, “Kesiapan Teknologi Informasi Perbankan hadapi Revolusi Industri era 4.0,” JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist.
Informasi), vol. 9, no. 1, pp. 533–546, 2022, doi: 10.35957/jatisi.v9i1.1540.
[3] A. Budiyanto, “Albert Budiyanto : ‘ Pengaruh Kualitas Pelayanan , Citra Merek dan Harga terhadap Proses …’
100,” vol. 23, no. 2, pp. 99–115, 2020.
[4] Ismail, T., Sukiani, S., Azwardi, A., Sukanto, S., Bashir, A., & Yurismasari, H
"STUDI MANFAAT DANA DESA
DALAM PERCEPATAN
PEMBANGUNAN DAN
PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN MUARA ENIM" Jurnal Integritas Serasan Sekundang, vol. 2, no.
1, pp. 23-46, 2020.
[5] E. Matondang, Y. Gultom, D. M. S.
Sembiring, S. Aminatunnisa, and E. Indra,
“Penerapan Metode Monte Carlo Untuk Simulasi Sistem Antrian Service Sepeda Motor Berbasis Web,” J. Sist. Inf. dan Ilmu Komput. Prima(JUSIKOM PRIMA), vol. 2, no. 2, pp. 77–84, 2020, doi:
10.34012/jusikom.v2i2.442.
[6] LADJAMUDIN, Al-Bahra Bin. Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2005, 1: 1-6.
[7] R. Ritnawati, R. Suppa, and M. Muhallim,
“Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Berbasis Android Pada Kantor Desa Kaliba Mamase,” SPEKTA (Jurnal Pengabdi. Kpd. Masy. Teknol. dan Apl., vol. 1, no. 2, p. 95, 2020, doi:
10.12928/spekta.v1i2.2860.
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
806
[8] M. Ridhani and T. Taufiq, “Sistem Informasi Desa Yang Terintegrasi Di Kecamatan Juli Berbasis Android,” J.
Tika, vol. 6, no. 01, pp. 23–28, 2021, doi:
10.51179/tika.v6i01.407.
[9] F. A. Pratama and U. P. Raya, “Sistem Informasi Desa Berbasis Mobile Sistem Informasi Desa Berbasis Mobile,” no.
May, 2022.
[10] A. A. Kadim, I. K. Sutriana, and I. H.
Masir, “Perancangan Sistem Aplikasi Layanan Kelurahan Berbasis Web,”
Jambura J. Informatics, vol. 4, no. 1, pp.
38–48, 2022, doi:
10.37905/jji.v4i1.13206.
[11] V. Y. P. Ardhana, M. Sapi’i, H.
Hasbullah, and E. A. M. Sampetoding,
“Web-Based Library Information System Using Rapid Application Development (RAD) Method at Qamarul Huda University,” IJICS (International J.
Informatics Comput. Sci., vol. 6, no. 1, p.
43, 2022, doi: 10.30865/ijics.v6i1.4031.
[12] H. Maharani and M. Ulfa, “Sistem Informasi Desa dalam Meningkatkan Pelayanan Publik Berbasis Web Mobile,”
J. Inf. dan Teknol., vol. 4, no. 3, pp. 136–
141, 2022, doi: 10.37034/jidt.v4i3.212.
[13] D. N. Bate’e, U. Yuditianingsih, Karyadi, and C. M. Sufyana, “Aplikasi E-Transaksi dan Pelaporan Kegiatan di Galeri Investasi Politeknik Piksi Ganesha,” J.
JTIK (Jurnal Teknol. Inf. dan Komunikasi), vol. 6, no. 4, pp. 590–599, 2022, doi: 10.35870/jtik.v6i4.615.
[14] M. Syafrizal, “Web-Based SME Online Marketing System (E-Commerce),” Int. J.
Softw. Eng. Comput. Sci., vol. 1, no. 2, pp.
75–79, 2021, doi:
10.35870/ijsecs.v1i2.599.
[15] M. R. Vramasatya, N. Faizah, and W.
Nurcahyo, “Aplikasi Pemasaran Perumahan Pt. Griya Abee Makmur Ragajaya Citayam Kabupaten Bogor Menggunakan Metode Rapid Application Development (Rad) Berbasis Web,” J.
Indones. Manaj. Inform. dan Komun., vol.
3, no. 2, pp. 59–66, 2022.
[16] A. Prasetya, S. Andriana, and R. T.
Komalasari, “Rancang Bangun Inventarisasi Barang menggunakan Algoritma Apriori Sebagai Data Mining,”
J. JTIK (Jurnal Teknol. Inf. dan Komunikasi), vol. 5, no. 4, p. 354, 2021, doi: 10.35870/jtik.v5i4.223.
[17] Z. Zhu and J. -Y. Wang, "Book Recommendation Service by Improved Association Rule Mining Algorithm,"
2007 International Conference on Machine Learning and Cybernetics, Hong Kong, China, 2007, pp. 3864-3869, doi:
10.1109/ICMLC.2007.4370820.
[18] J. L. Putra, M. Raharjo, T. A. A. Sandi, R.
Ridwan, and R. Prasetyo, “Implementasi Algoritma Apriori Terhadap Data Penjualan Pada Perusahaan Retail,” J.
Pilar Nusa Mandiri, vol. 15, no. 1, pp. 85–
90, 2019, doi: 10.33480/pilar.v15i1.113.
[19] Safwandi, “Analisis Perancangan Sistem Informasi Sekolah Menengah Kejuruan 1 Gandapura Dengan Model Diagram Konteks Dan Data Flow Diagram,” J.
Teknol. Terap. Sains, vol. 2, no. 2, pp. 1–
5, 2021.
[20] T. A. Kurniawan, “Pemodelan Use Case (UML): Evaluasi Terhadap beberapa Kesalahan dalam Praktik,” J. Teknol. Inf.
dan Ilmu Komput., vol. 5, no. 1, pp. 77–
86, 2018, doi: 10.25126/jtiik.201851610.
[21] A. Bindra, “Utilizing Energy Harvesting to Power IoT Devices [From the Editor],”
IEEE Power Electron. Mag., vol. 8, no. 3,
pp. 4–6, 2021, doi:
10.1109/mpel.2021.3099911.
[22] R. Fauzan, D. Siahaan, S. Rochimah, and E. Triandini, “A Different Approach on Automated Use Case Diagram Semantic Assessment,” Int. J. Intell. Eng. Syst., vol.
14, no. 1, pp. 496–505, 2021, doi:
10.22266/IJIES2021.0228.46.