RANGKUMAN ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM PENELITIAN
Nabila Ayu Umaera D051211066
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
1. Paradigma
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari Bahasa Latin pada tahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; Bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik). Berdasarkan kajian Kuhn, paradigma merupakan konsensus terluas dalam dunia ilmiah yang berfungsi membedakan satu komunitas ilmiah dengan komunitas lainnya. Selanjutnya, George Ritzer merumuskan pengertian paradigma secara jelas. Setiap ilmuwan dimungkinkan memiliki cara pandang yang berbeda dengan ilmuwan lain tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari dan dikaji oleh disiplin ilmu pengetahuan tersebut. Lincoln dan Guba
membedakan paradigma positivistik dengan paradigma naturalistik.
2. Pendekatan
Pendekatan akan mengarahkan bagaimana data diambil, dianalisis, diinterpretasi, dan dideskripsikan.
Pendekatan akan memberikan arah kepada peneliti agar yang dihasilkan jauh lebih berkualitas. Kesalahan dalam mendekati fenomena objek penelitian akan berakibat pada hasil kajian yang kemungkinan kurang cermat. Pendekatan mengacu pada ilmu pengetahuan tertentu yang digunakan sebagai titik tolak.
Pendekatan yang baik didasarkan atas berbagai pertimbangan, di antaranya yaitu tujuan, sifat objek, keadaan dalam perolehan data, dan dana, yang secara keseluruhan berkaitan dengan keberhasilan penyelesaian penelitian.
3. Metodologi
Metodologi adalah ilmu pengetahuan tentang metode-metode yang dipergunakan dalam penelitian yang hendak memaparkan kebenaran. Metodologi juga diartikan sebagai prosedur ilmiah, yang di dalamnya termasuk pemilihan dan penggunaan metode, dan pembentukan konsep, proposisi, model, hipotesis, dan teori. Dapat pula dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang dasar-dasar filsafat ilmu metode penelitian, oleh karenanya metodologi belum memiliki langkah- langkah praktis. (Kaelan, 2012: 7; Martono, 2016: 165-166; Muhajir, 2000: 3; Ratna, 2010: 41).
4. Metode
Metode berasal dari kata “methodos”, Bahasa Latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata
“meta” yang artinya menuju, melalui Metode berasal dari kata “methodos”, Bahasa Latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata “meta” yang artinya menuju, melalui kualitatif, kuantitatif, induktif, deduktif, dialektika, interpretatif, deskriptif, deskriptif-kualitatif, deskriptif-interpretatif, dan sebagainya. Pada tingkat tertentu, metode kualitatif dapat disamakan dengan metode naturalistik, etnografi, etnologi, dan studi kasus. Meskipun demikian, istilah yang paling umum adalah metode kualitatif.
5. Teknik
Istilah Teknik berasal dari kata “tekhnikos”, Bahasa Yunani, yang artinya alat atau seni menggunakan alat. Teknik penelitian dikenali melalui instrumen dan data. Baik secara teori maupun praktis,
sebagaimana metode,teknik penelitian pun dibantu dengan berbagai peralatan, yaitu instrumen.
Keseluruhan data penelitian pada dasarnya terkandung dalam Teknik penelitian.
6. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab masalah penelitian. Dalam arti yang luas, instrumen penelitian menunjuk pada berbagai peralatan yang digunakan selama melakukan penelitian. sebagaimana dikutip beberapa penulis, secara umum manusia memiliki sejumlah kualitas instrinsik yang dapat membantu akselerasi pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: (a) sensitivitas, (b) fleksibilitas, (c) totalitas, (d) keluasan, (e) kecepatan, (f) kesempatan, dan(g) responsivitas. Berbeda degan instrumen teknis, manusia dapat
memroses data secara cepat pada saat pengumpulan data, sehingga secara langsung kegiatan analisis data sudah dapat dimulai sejak pengumpulan data lapangan. (Kaelan, 2012: 158; Martono, 2016: 122-123;
Ratna, 2010: 246- 249).
7. Teori
Istilah teori berasal dari Bahasa Inggris “theory”, yang berakar pada katadalam Bahasa Yunani “theoria”
yang berarti “perenungan”, “spekulasi”, atau “visi”. teori merupakan sistem abstraksi atau ide-ide yang saling berhubungan yang mengatur pengetahuan mengenai dunia sosial. Secara umum, teori adalah seperangkat pernyataan atau proposisi umum yang menggambarkan aspek-aspek yang berbeda dari beberapa fenomena. (Martono, 2016: 318-319). Secara definitif teori terdiri atas atau dibangun melalui ide-ide, konsep-konsep, proposisi-proposisi, dan argumentasi-argumentasi.
8. Konsep
Tangkapan dalam konteks logika berkaitan dengan aktivitas intelektual untuk menangkap realitas.
Concept dapat diartikan simbol yang digunakan untuk memaknai sesuatu. Ada dua jenis konsep, yaitu konsep abstrak dan konsep konkrit. Konsep abstrak tidak dibatasi dengan ruang dan waktu, sedangkan konsep konkrit dibatasi dengan ruang dan waktu.
9. Definisi
Definisi dapat dibedakan menjadi definisi teoritis dan definisi operasional. Definisi teoritis menjelaskan suatu konsep dengan konsep lain, seperti misalnya, bobot adalah berat suatu benda. Definisi operasional dilakukan dengan mengaitkan makna pada variable tertentu, menjelaskan berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti misalnya, intelegensi adalah skor yang dicapai pada tes tertentu. (Ratna, 2010: 115).
10. Proposisi
Proposisi adalah hubungan antarkonsep atau antardefinisi atau antarvariabel. Dalam penelitian sosial, proposisi diperlukan sebagai perwujudan konkrit sebuah teori yang bersifat abstrak. Proposisi ini
kemudian diwujudkan sebagai sebuah bentuk pernyataan hipotesis yang menjelaskan 39 atau memprediksi kondisi fenomena atau gejala sosial yang akan diteliti. (Martono, 2016: 256).
11. Postulat
Postulat adalah proposisi yang dianggap benar dalam konteks tertentu tetapi belum pasti kebenarannya.
Pada tahap tertentu postulat mirip dengan hipotesis. Perbedaannya, hipotesis harus dibuktikan kebenarannya, sedangkan postulat tidak perlu karena ia seolah-olah sudah dianggap benar.
12. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai sesuatu yang dianggap benar, meskipun demikian, kebenarannya masih memerlukan pembuktian. Berdasarkan operasinya, hipotesis dibedakan menjadi dua: hipotesis nol dan hipotesis kerja. Hipotesis nol, yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif, yaitu hipotesis yang
menyatakan adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis ditentukan terlebih dahulu, dinyatakan secara eksplisit, dan harus dibuktikan kebenarannya di lapangan. Sebaliknya, dalam penelitian kualitatif, hipotesis harus dibangun bersamasamapada saat penelitian berlangsung, bahkan dari saat pengumpulan data
13. Variabel
Variabel merupakan suatu konsep yang dapat diasumsikan oleh seseorang atas suatu fenomena atau objek tertentu yang mengandung nilai-nilai. Variabel merupakan pusat perhatian utama dalam proses penelitian kuantitatif. Dalam proses penelitian, variabel merupakan salah satu bagian penting selain data, konsep, dan teori, baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, arah hubungan yang terjadi mulai dengan teori, hipotesis, konsep, variabel, dan data. Sementara itu, dalam penelitian kualitatif, sebagai studi kasus, khususnya dengan 42 menggunakan teori grounded, arah hubungan yang terjadi mulai dengan data, konsep, variabel, dan teori.
14. Subjek dan Objek
Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Sementara itu, objek penelitian adalah keseluruhan dari gejala yang terdapat di sekitar kehidupan kita, yang hendak diselidiki di dalam kegiatan penelitian. Dalam kualitatif, peneliti di samping sebagai subjek juga dianggap
sebagai instrumen.
15. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek, objek, variabel, konsep, atau fenomena yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti sesuai dengan masalah penelitian yang diangkat, untuk kemudian ditarik kesimpulannya.
16. Sampel
Pengertian dari sampel adalah sebagian dari keseluruhan subjek, objek, variabel, konsep, atau fenomena dalam populasi yang diteliti, yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu, dan mampu secara representative dapat mewakili populasinya. Proses pengambilan sampel disebut sampling. Istilah sampling berkaitan dengan strategi untuk mengambil sampel dari populasinya, lalu sampel yang merupakan bagian dari populasi ini digunakan untuk membuat keputusan tentang populasi tersebut.
17. Responden
Responden adalah istilah yang sering digunakan dalam ilmu sosial dalam sebuah penelitian survey, yaitu individu atau seseorang yang diminta untuk menjawab (memberikan respon terhadap) pertanyaan- pertanyaan terstruktur dan semi terstruktur, baik secara langsung (lisan) maupun tidak langsung
(tulisan), yang diajukan oleh peneliti. Jawaban langsung (lisan) dari responden dapat diberikan melalui kegiatan wawancara, dan jawaban tidak langsung (tulisan) bisa diberikan melalui angket. Wawancara atau interviu merupakan salah satu alat pengumpul data yang sangat baik untuk mengetahui pendapat,
tanggapan, motivasi, perasaan serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya.
18. Informan
Istilah informan digunakan karena peneliti dianggap naif dan harus diberi penjelasan atau arahan tentang apa yang terjadi, tentang aturan budaya, dan sebagainya. Budaya sebagai fenomena yang kompleks harus ditafsirkan, dan informan adalah individu atau sesorang yang terpilih sebagai penghubung antara peneliti dengan kelompok budaya yang ditelitinya.
19. Data
Data merupakan bentuk jamak dari “datum”, berasal dari Bahasa Latin yangberarti “sesuatu yang diberikan”. Data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Berdasarkan bentuknya, data dibedakan menjadi dua: data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang bersifat angka, yang dapat diukur karena mengandung besaran yang dinyatakan dengan angka Sementara itu, data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat, kata, tulisan, atau gambar
20. Fakta
Sering kali fakta disamakan dengan data, yang sejatinya memang berbeda. Secara definitif, data adalah suatu bentuk hasil pengukuran, baik secara numerik maupun kategorisasi, sedangkan fakta adalah abstraksi suatu kejadian atau kejadian-kejadian yang dianggap sudah memiliki ciri khas. Fakta dapat menjadi ilmu pengetahuan dapat juga tidak. Jika fakta hanya diperoleh saja secara random, fakta tersebut tidak akan menghasilkan ilmu pengetahuan. Sebaliknya, jika dikumpulkan secara sistematis dengan beberapa sistem serta beberapa pokok-pokok pengurutan, maka fakta tersebut dapat menghasilkan ilmu pengetahuan. Fakta harus relevan dengan teori, sehingga fakta dan teori tidak pernah bertentangan.