• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKUMAN MATA KULIAH 02 AUDIT 1

N/A
N/A
Shanella Oktabilla T

Academic year: 2023

Membagikan "RANGKUMAN MATA KULIAH 02 AUDIT 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN MATERI KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1

“JENIS AUDIT DAN LAPORANYA”

OLEH:

SHANELLA OKTABILLA TIMORIAWAN 21013010085

KELAS D

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA 2023

(2)

PENGERTIAN AUDIT

Pengertian Audit menurut beberapa ahli:

Menurut Alvin & Elder Beasley (2021), Auditing merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai pernyataan tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara pernyataan dan kriteria yang telah ditetapkan.

Menurut A Statement of Basic Auditing Concept dalam Nurmalasari (2019), Auditing merupakan suatu proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi suatu bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang suatu kejadian dan tindakan ekonomi agar dapat menentukan tingkat kesesuaian anatara suatu pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, yang kemudian hasilnya akan diserahkan kepada para pemakai yang berkepentingan.

Menurut Mulyadi dan Kanaka Puradiredja dalam Jasmadeti dkk (2018), Auditing adalah proses pemeriksaan yang dilakukan secara objektif atas laporan keuangan di suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.

JENIS-JENIS AUDIT

Menurut Jenisnya audit dibedakan menjadi:(Indrayati, 2018) 1. Audit Laporan Keuangan

Pemeriksaan atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi untuk memberikan opini audit atas kewajaran laporan keuangan yang telah disajikan.

2. Audit Manajemen

Pemeriksaan atas kegiatan operasional dan kebijakan di suatu perusahaan untuk mengetahui apakah kegiatan operasional telah dilaksankana secara efektif, efisian, dan ekonomis.

3. Audit Kepatuhan

Pemeriksaan atas kepatuhan perusahaan dalam menaati peraturan serta kebijakan yang telah ditentukan oleh pihak internal dan pihak eksternal.

4. Audit Khusus

Pemeriksaan yang dilakukan untuk menemukan suatu kecurangan, penyelewengan, dan korupsi.

5. Audit Sektor Publik

Pemeriksaan yang dilakukan terhadap instansi pemerintah atau instansi sector publik.

6. Audit Teknologi informasi

Pemeriksaaan yang dilakukan terhadap teknologi informasi di suatu perusahaan.

7. Audit Sosial

Pemeriksaaan yang dilakukan terhadap lingkungan perusahaan.

TAHAP-TAHAP OPINI AUDIT

Opini atau pernyataan pendapat merupakan kesimpulan auditor bedasarkan pada hasil audit yang telah dilaksanakan dengan pertimbangan professional akuntan sesuai dalam SPAP.

Berikut tahap-tahap opini audit, yaitu:

1. Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit 2. Menguji kontrol dan transaksi

3. Penerapan prosedur analitik dan pengujian terperinci atas saldo

(3)

4. Penyempurnaan dan penerbitan audit

Sedangkan menurut Taylor dan Glazen dalam Nurmalasari (2019), Tahapan audit secara umum mencangkup hal-hal berikut:

1. Perencanaan audit

2. Pemahaman dan pengujian pengendalian intern 3. Pengujian substantive

4. Pelaporan

5. Perencanaan dan perancangan pendekatan audit 6. Pengujian dan pengendalian transaksi

7. Pengujian saldo perkiraan

8. Penyelesaian audit dan penerbitan laporan OPINI AUDIT KEUANGAN

Opini atau pernyataan pendapat auditor diberikan setelah proses audit terhapat laporan keuangan selesai dilaksanakan dan akan di tulis dalam paragraf pendapat yang berisi pernyataan ringkas mengenai pendapat auditor tentang kejawajaran laporan keuangan yang diaudit. Terdapat lima jenis opini audit, yaitu: (Setiyanti, 2012)

1. Wajar Tanpa Pengecualian

Pendapat wajar tanpa pengecualian mempunyai arti bahwa laporan keuangan yang telah selesai di audit bebas dari keraguan dan ketidak jujuran serta lengkapnya informasi yang disajikan. Kriteria penyajian laporan keuangan yang wajar sebagai berikut:

a. Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum.

b. Terdapat penjelasan jika terjadi perubahan penerapan prinsip akuntansi.

c. Terdapat penjelasan yang cukup mengenai catatan-catatan yang mendukung dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi.

2. Wajar Tanpa Pengecualian dengan Penjelasan

Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penjelasan mempunyai arti bahwa penyajian laporan kuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum, tetapi terdapat keadaan atau kondisi tertentu yang memerlukan penjelasan.

Berikut kondisi atau keadaan yang memerlukan penjelasan tambahan, yaitu:

a. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain.

b. Adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh profesi atau pihak yang berwenang.

c. Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidak pastian yang material.

d. Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.

e. Auditor menemukan adanya sesuatu perubahan material dalam penggunaan prinsip dan metode akuntansi

3. Wajar dengan Pengecualian

Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila:

a. Tidak ada bukti yang kompeten yang cukup, atau adanya pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

b. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum dan berdampak material tetapi mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

(4)

4. Tidak Wajar

Pendapat tidak wajar memiliki arti bahwa laporan keuangan tidak disajikan dengan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, sehingga laporan keuangan tersebut tidak dapat dipercaya dan tidak dapat dipakai untuk pengambilan keputusan oleh pengguna informasi keuangan. Akan tetapi auditor harus mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapat ini.

5. Tidak Memberikan Pendapatan

Auditor yang tidak memberikan pendapat berarti bahwa mereka tidak memperoleh bukti yang cukup tentang kewajaran laporan auditnya dan adanya hubungan istimewa anatara auditor dengan kliennya.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alvin, A. ,and, & Elder Beasley. (2021). The Art and Science of Assurance Engagements.

Indrayati. (2018). PENGAUDITAN (AUDIT LAPORAN KEUANGAN) (Issue April).

Jasmadeti; Widyastuti, T. S. (2018). PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR DAN PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, 48(12), 34.

Nurmalasari. (2019). MODUL AUDITING. AMIK BSI Pontianak.

Setiyanti, S. W. (2012). JENIS-JENIS PENDAPAT AUDITOR (OPINI AUDITOR). Jurnal STIE Semarang, 4(2), 12–26.

Referensi

Dokumen terkait

Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,

Menurut Sukrisno Agoes (2004:3) auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan

Menurut Sukrisno Agoes ( 2004 ), auditing adalah “suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang

Menurut Konrath dalam Agoes (2007:1) auditing merupakan suatu proses sistematis yang secara objektif mendapatkan bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan

108 FISIP ADBI4532 Analisis Laporan Keuangan Objektif 109 FISIP ADPG4340 Perencanaan dan Rekruitmen Pegawai Objektif 110 FISIP ADPG4342 Pengembangan Pegawai Objektif 111 FISIP

Pengertian kinerja auditor menurut Mulyadi (2014) adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas laporan keuangan

4 BAB II MATERI AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Auditing American Accounting Associatiaon, Suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang

Rangkuman mata kuliah Analisis Rasio Keuangan membahas pentingnya analisis rasio keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di industri kesehatan yang