• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKUMAN Tes Wawasan Kebangsaan

N/A
N/A
Bintang Siahaan, S. Pd

Academic year: 2025

Membagikan "RANGKUMAN Tes Wawasan Kebangsaan"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

#BimbelCPNS2024

TWK PILAR NEGARA:

UUD 1945

VIRACUN 2024

(35)

#BimbelCPNS2024

I. UNDANG-UNDANG DASAR NRI 1945

A. PENGERTIAN KONSTITUSI DAN UNDANG-UNDANG DASAR NRI 1945

Secara literal, “konstitusi” berasal dari bahasa Perancis, constituir, dan bahasa Inggris, constitution, yang berarti membentuk, menyusun, dan menyatakan. Dalam konteks ketatanegaraan, konstitusi dimaksudkan sebagai pembentukan suatu negara, atau menyusun dan menyatakan sebuah negara. Konstitusi juga bisa berarti peraturan dasar (awal) mengenai pembentukan suatu negara.( Tim ICCE UIN Jakarta, 2000 : 89).

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD NRI 1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959.

Dengan demikian, konstitusi adalah sejumlah aturan dasar dan ketentuan-ketentuasn hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan, termasuk dasar hubungan kerja sama antara negara dan masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan pengertian ini, sedikitnya ada tiga unsur yang menonjol dalam konstitusi, yakni:

1) Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian mayarakat (kontrak sosial), artinya konstitusi merupakan hasil dari kesepakatan masyarakat untuk membina negara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka.

2) Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan warga negara sekaligus menentukan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alat-alat pemerintahannya.

3) Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan pemerintahan

Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) disebut sebagai hukum dasar yang tertulis, mengandung tiga pengertian, yaitu:

1) Pertama, sebagai hukum, maka Undang- Undang Dasar bersipat mengikat, baik pada pemerintah, pada setiap lembaga negara, lembaga masyarakat maupun mengikat pada setiap warganegaranya.

2) Kedua, sebagai hukum, Undang-Undang Dasar berisi norma-norma, kaidah-kaidah, aturan-aturan, atau ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh semua pihak yang terikat dalam negara tersebut.

3) Ketiga, selaku hukum dasar, maka Undang-Undang Dasar berfungsi sebagai sumber hukum. Setiap produk hukum seperti Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Pengganti Undang- Undang (Perpu), dan sebagainya, termasuk juga setiap tindakan pemerintah dengan berbagai kebijakannya harus berdasarkan pada peraturan yang tertinggi yaitu Undang- Undang Dasar.

Tujuan adanya konstitusi ini, secara ringkas dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

1) Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik.

2) Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontroL kekuasaan dari penguasa sendiri.

(36)

#BimbelCPNS2024 3) Konstitusi bertujuan untuk memberikan batasan- batasan keketetapan bagi para

penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.

UUD 1945 menganut paham konstitusionalisme, yaitu upaya membatasai kekuasaan negara.

Pembatasan itu dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:

1) Penegasan tujuan negara di dalam Pembukaan yang berarti siapapun pemegang kekuasaan negara harus bekerja untuk mencapai tujuan tersebut.

2) Penentuan Lima dasar negara (Pancasila) dalam pembukaan UUD 1945. Hal ini berarti setiap lembaga negara yang memiliki kekuasaan harus menjalankan kekuasaan yang dimiliki berdasarkan lima dasar negara.

3) Ketentuan bahwa negara Indonesia adalah hukum. Artinya kekuasaan harus dijalankan sesuai dengan aturan hukum dan prosedur yang jelas.

4) Pengaturan kelembagaan negara ditentukan bahwa masing-masing memilikI kekuasaan yang terbagi dan antar organ dapat saling mengawasi dan mengimbangi, serta bekerjasama.

5) Terdapat jaminan penghormatan, perlindungan, dan pemajuan hak asasi manusia yang menjadi kewajiban dan tanggungjawab negara.

6) Pembatasan masa jabatan Presiden dan periodesasi anggota DPR untuk mencegah penyalahgunaan dan sekaligus mengevaluasi.

7) Pengakuan hak berpartisipasi dalam pemerintahan dan dalam proses pengambilan keputusan pemerintahan.

8) Pengakuan dan perlindungan hak untuk memilih dan dipilih baik untuk anggota DPR, DPRD, DPD, maupun Presiden dan Wakil Presiden.

9) Adanya pengadilan yang bebas dan tidak memihak yang melindungi hak warga negara, yaitu MA dan MK

B. PEMBUKAAN UUD NRI 1945

1. MAKNA PEMBUKAAN UUD NRI 1945

Pembukaan UUD 1945 berisi pokok pikiran pemberontakan melawan imperialisme, kolonialisme, dan fasisme, serta memuat dasar pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain daripada itu, Pembukaan UUD 1945 yang telah dirumuskan dengan padat dan khidmat dalam empat alinea, dimana setiap alinea mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yang universal dan lestari. Teks proklamasi yang dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 sangatlah singkat. Oleh karena itu Pembukaan UUD 1945 sering dikatakan sebagai teks proklamasi yang terperinci.

Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 4 alinea. Namun makna yang terkandung didalamnya baik yang tersurat ataupun yang tersirat sangat penting, karena menyangkut filosofi dasar dan dasar dasar normatif bagi berdirinya negara Indonesia. Berikut ini adalah makna di dalam alinea pembukaan UUD NRI 1945:

Alinea I : memuat penghargaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia khususnya hak merdeka bagi suatu bangsa. Secara obyektif dapat dinilai bahwa penjajahan itu bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Alinea 2 : Memuat bahwa kemerdekaan itu dicapai melalui perjuangan seluruh rakyat Indonesia dan bukan hadiah dari negara manapun. Selain itu terkandung pulacita-cita bangsa Indonesia yaitu ingin mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Alinea 3 : Memuat keyakinan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Hal ini dapat kita amati dari pernyataan bahwa kemerdekaan Indonesia itu adalah

(37)

#BimbelCPNS2024 berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Hal berikutnya didalam alinea ketiga ini juga terdapat. Pernyataan Kemerdekaan atau Declaration of Independence.

Alinea 4 : Memuat hal yang sangat penting yaitu : 1. Tujuan Negara yang ingin dicapai

a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

b. mencerdaskan kehidupan bangsa.

c. memajukan kesejahteraan umum

d. ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Bentuk negara yaitu negara kesatuan Republik Indonesia

3. Terdapat rumusan dasar negara yang sah dan resmi yaitu Pancasila dengan 4. Kedaulatan yang dianut di Indonesia adalah kedaulatan rakyat.

5. Negara berdasar pada Undang-undang dasar yang tertulis/konstitusi.

2. POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD NRI 1945

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mempunyai fungsi atau hubungan langsung dengan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 dengan menyatakan bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itu mengandung pokok-pokok pikiran yang diciptakan dan dijelmakan dalam Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Ada empat pokok pikiran yang memiliki makna sangat dalam , yaitu :

1) Pokok pikiran pertama;

"Negara ... begitu bunyinya ... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Dalam pembukaan ini diterima aliran pengertian negara persatuan, negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan. Negara, menurut pengertian "pembukaan" itu menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Inilah suatu dasar negara yang tidak boleh dilupakan. Rumusan ini menunjukkan pokok pikiran persatuan.

Dengan pengertian yang lazim, negara, penyelenggara negara, dan setiap warga negara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan ataupun perorangan.

2) Pokok pikiran kedua,

"Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial. Pokok pikiran yang hendak diwujudkan oleh negara bagi seluruh rakyat ini didasarkan pada kesadaran yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.

3) Pokok pikiran ketiga,

"negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. Oleh karena itu sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasarkan atas permusyawaratan/perwakilan. Memang aliran ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia". Ini adalah pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(38)

#BimbelCPNS2024 4) Pokok pikiran keempat,

"Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”. Oleh karena itu, undang-undang dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguhcita-cita moral rakyat yang luhur". Ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab. Apabila anda perhatikan keempat pokok pikiran itu tampaklah bahwa pokok-pokok pikiran itu tidak lain adalah pancaran dari falsafah negara, Pancasila.

3. AMANDEMEN/ PERUBAHAN UUD NRI 1945

Perubahan UUD 1945 diperlukan karena pengalaman sejarah menunjukkan bahwa sepanjang berlakunya ternyata menimbulkan pemerintahan otoriter baik pada masa Orde Lama maupun Orde Baru. Dengan kata lain, dalam pengalaman sejarah UUD 1945 belum pernah menghasilkan satu sistem yang demokratis karena UUD 1945 memang membuka peluang bagi penguasa untuk melakukan akumulasi kekuasaan. Beberapa kelemahan tersebut antara lain adalah:

1) UUD 1945 Sebelum Perubahan melahirkan sistem politik yang executive heavy, menghimpun kekuasaan terlalu besar pada lembaga eksekutif terutama lembaga kepresidenan, dan tidak memuat mekanisme checks and balances.

2) UUD 1945 Sebelum Perubahan memuat pasal-pasal yang multi-interpretable, berwayuh arti, yang dalam real politiknya interprestasi penguasalah yang harus diterima sebagai interpretasi yang benar.

3) UUD 1945 Sebelum Perubahan terlalu banyak memberi atribusi kewenangan kepadalembaga legislatif untuk mengatur hal-hal penting dengan UU, padahal dengan sistem executive heavy pembuatan UU didominasi oleh Presiden sehingga UU menjadi sarana bagi Presiden untuk mengakumulasi kekuasaan.

4) UUD 1945 Sebelum Perubahan terlalu percaya kepada semangat dan iktikad baik orang yang berkuasa sehingga lebih menggantungkan pada semangat penyelenggara negara daripada mengatur pembatasan kekuasaan secara tegas.

Pada awal MPR melakukan pembahasan perubahan UUD 1945 dalam Sidang Umum yang berisi kesepakatan:

1) tidak mengubah Pembukaan UUD 1945;

2) mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;

3) mempertahankan sistem presidensiil (dalam pengertian sekaligus menyempumakan agar betul-betul memenuhi ciri-ciri umum sistem presidensial);

4) memindahkan hal-hal normatif yang ada dalam Penjelasan UUD 1945 Ke dalam pasal-pasal UUD 1945; dan

5) menempuh cara adendum dalam melakukan amandemen terhadap UUD 1945.

(39)

#BimbelCPNS2024

MATERI TAMBAHAN TENTANG KELEMBAGAAN NEGARA

Kelembagaan negara merupakan lembaga-lembaga negara yang diatur dalam UUD 1945. Setelah UUD 1945 diamandemen sebanyak empat kali, lembaga-lembaga negara yang ada adalah: MPR, Presiden, DPR, DPD, MA, MK, Bepeka, sedangkan DPA telah dihapus. Lembaga-lembaga negara tersebut disertai dengan tugas, wewenang, dan hak masing-masing, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

A. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR)

Kedudukan:

Sebagai Lembaga Negara, dengan susunan keanggotaan terdiri dari anggota DPR dan DPD hasil pemilihan umum;

Sebagai pelaksana fungsi konstitutif Tugas dan wewenang:

1) Bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun;

2) Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar. Usul perubahan secara tertulis diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR, sidang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR, dan putusan dilakukan dengan persetujuan sekurangkurangnya lima puluh persen ditambah satu dari seluruh anggota MPR.

3) Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum, dalam Sidang Paripurna MPR;

4) Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan Nuntuk menyampaikan penjelasan di dalam Sidang Paripurna MPR;

5) Menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul DPR tersebut di atas paling lambat tiga puluh hari sejak diterimanya usul tersebut;

6) Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;

7) Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden, apabila terjadi kekosongan Wakil Presiden dalam masa jabatan selambatlambatnya dalam waktu enam puluh hari;

8) Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden dan wakil presiden meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari;

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya tersebut, anggota MPR mempunyai hak-hak sebagai berikut :

1) Mengajukan usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar oleh sekurang- kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR;

2) Memilih dan dipilih;

3) Membela diri;

(40)

#BimbelCPNS2024 4) Imunitas;

5) Protokoler;

6) Keuangan dan administrastif B. PRESIDEN

Kedudukan:

1) Sebagai pengemban amanat rakyat yang mempunyai kedudukan: selaku Kepala Pemerintahan (fungsi eksekutif dan fungsi legislatif) dan Kepala Negara;

2) Dipilih secara langsung oleh rakyat dalam suatu pemilihan umum;

3) Memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali;

4) Dapat diberhentikan dari jabatannya oleh MPR atas usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi;

5) Tidak dapat membekukan atau membubarkan DPR;

6) Jika mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukankewajibannya dalam masa jabatannya diganti Wakil Presiden sampai habis masa jabatannya;

7) Jika mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya dalam waktu yang bersamaan, maka Pelaksana Tugas Kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama.

Tugas dan wewenangnya selaku Kepala Pemerintahan (fungsi eksekutif dan fungsi legislatif):

1) Menjalankan kekuasaan pemerintahan negara menurut Undang-undang Dasar;

2) Menetapkan Peraturan Pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya;

3) Mengajukan dan membahas rancangan undang-undang bersama DPR;

4) Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu);

5) Mengajukan dan membahas usul RAPBN bersama DPR.

Tugas dan wewenangnya sebagai Kepala Negara:

1) Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara;

2) Dengan persetujuan DPR, menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian internasional dengan negara lain;

3) Menyatakan keadaan bahaya, yang syarat-syarat dan akibatnya ditetapkan dengan undang-undang;

4) Dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat, mengangkat duta dan konsul, serta menerima penempatan duta negara lain;

5) Dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung, memberi grasi dan rehabilitasi;

6) Dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat, memberi amnesti dan abolisi;

7) Memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan sesuai dengan undang- undang;

8) Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden;

9) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara.

(41)

#BimbelCPNS2024

C. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)

Kedudukan:

1) Sebagai Lembaga Negara;

2) Susunannya diatur dalam undang-undang;

3) Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum;

4) Seluruh anggota DPR adalah anggota MPR;

5) DPR tidak dapat dibekukan atau dibubarkan oleh Presiden;

6) Anggota DPR dapat diberhentikan dari jabatannya yang diatur dalam undang-undang.

Tugas dan wewenang:

1) Bersidang sedikitnya sekali dalam setahun;

2) Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama;

3) Membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah penggati undang- undang;

4) Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakan dalam pembahasan;

5) Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan Pajak, pendidikan, dan agama;

6) Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD;

7) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah;

8) Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, sumber daya alam dan sumber Daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama;

9) Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD;

10) Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan BPK;

11) Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan daN pemberhentian anggota Komisi Yudisial;

12) Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden;

13) Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk ditetapkan;

14) Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk mengangkat duta, menerima penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi;

15) Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain, serta membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas daN mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara dan/atau pembentukan UU.

D. DEWAN PERWAKILAN DAERAH Kedudukan :

(42)

#BimbelCPNS2024 1) DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga

negara;

2) Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum;

3) Jumlah anggota DPD di setiap provinsi sama dan jumlah seluruh anggota DPD tidak boleh lebih dari 1/3 dari jumlah anggota DPR;

4) Seluruh anggota DPD adalah anggota MPR;

5) Anggota DPD dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tatacaranya diatur dalam undang-undang.

Tugas dan Wewenang:

1) Bersidang sedikitnya sekali dalam setahun;

2) Dapat mengajukan kepada DPR RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah;

3) Membahas RUU pada huruf b tersebut bersama-sama DPR atas undangan DPR sesuai tata teritb DPR, sebelum DPR membahas RUU tersebut dengan pemerintah;

4) Melakukan pengawasan sebagai pertimbangan DPR atas pelaksanaan:

a. Undang-undang mengenai otonomi daerah;

b. Undang-undang mengenai pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah;

c. Undang-undang mengenai hubungan pusat dan daerah;

d. Undang-undang mengenai pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya;

e. Undang-undang mengenai pajak, pendidikan, dan agama;

5) Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

6) Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan

E. MAHKAMAH AGUNG

Sebagai pemegang kekuasaan kehakiman dan penyelenggara peradilan yang merdeka untuk menegakkan hukum dan keadilan.

Kedudukan:

1) Sebagai Lembaga Negara yang berfungsi sebagai pengadilan tertinggi bagi semua peradilan terlepas dari pengaruh Pemerintah dan pengaruhpengaruh lainnya;

2) Susunan Mahkamah Agung diatur dengan undang-undang;

3) Calon Hakim Agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untukmendapatkan persetujuan dan ditetapkan sebagai Hakim Agung oleh Presiden;

4) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh Hakim Agung;

5) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung diatur dalam undang-undang.

Tugas dan Wewenang:

(43)

#BimbelCPNS2024 1) Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat pertama dan

terakhir atas putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;

2) Memutus permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan tingkat banding atau tingkat terakhir dari semua lingkungan peradilan;

3) Menguji secara materil terhadap peraturan perundangan di bawah undang- undang terhadap undang-undang;

4) Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam memberikan grasi dan rehabilitasi.

F. KOMISI YUDISIAL (KY)

Kedudukan:

1) Bersifat mandiri;

2) Diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR;

3) Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undang-undang.

Tugas dan wewenang:

1) Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung;

2) Memiliki wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

G. MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)

Kedudukan :

1) Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yangmelakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan;

2) Susunan Mahkamah Konstitusi diatur dalam undang-undang;

3) Mempunyai sembilan orang anggota Hakim Konstitusi yang diusulkan oleh masing- masinG Presiden tiga orang, DPR tiga orang, dan Mahkamah Agung tiga orang;

4) Ketua dan Wakil Ketua dipilih dari dan oleh Hakim Konstitusi.

Tugas dan Wewenang:

1) Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945;

3) Memutus pembubaran partai politik;

4) Memutus perselisihan hasil pemilihan umum;

5) Memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden, paling lama sembilan puluh hari.

H. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) Kedudukannya :

(44)

#BimbelCPNS2024 1) Merupakan Lembaga Negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara;

2) Sebagai pelaksana fungsi auditif, operatif, rekomendasi, judikatif;

3) Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi;

4) Anggota dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD, dan diresmikan oleh Presiden;

5) Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota.

Tugas dan wewenang:

1) Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara;

2) BPK menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

#BimbelCPNS2024

RANGKUMAN MATERI TWK INTEGRITAS

BIMBEL VIRACUN 2024

(55)

#BimbelCPNS2024

TWK INTEGRITAS

APA ITU INTEGRITAS?

Integritas adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang dikatakan. Nilai integritas merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku.

Integritas merupakan salah satu nilai-nilai dasar pribadi yang harus dimiliki masyarakat yakni dengan bersikap, berperilaku dan bertindak jujur terhadap diri sendiri dan lingkungan, konsisten dalam bersikap dan bertindak, memiliki komitmen terhadap misi pemberantasan korupsi, objektif terhadap permasalahan, berani dan tegas dalam mengambil keputusan dan resiko kerja, disiplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan amanah. Nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi (SKKNI, 2016)

Manfaat Integritas dalam kehidupan:

1) Manfaat Materi: orang yang berintegritas cenderung mengalami keuntungan materi. Misalnya, merasa lebih sehat dan lincah saat melakukan aktivitas.

2) Manfaat Intelektual: integritas seringkali lebih mampu memaksimalkan kemampuan intelektual seseorang

3) Manfaat Emosional: ecara umum orang yang berintegritas juga memiliki motivasi, disiplin diri, solidaritas yang besar, empati, simpati, dan kestabilan emosi.

4) Manfaat spiritual: integritas menjadikan seseorang lebih bijak dalam memaknai seluruh pengalaman hidupnya.

5) Manfaat Sosial sosial: integritas seseorang memfasilitasi terjalinnya hubungan baik dengan orang lain dan kerjasama dalam masyarakat

NILAI-NILAI INTEGRITAS

Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) merumuskan ada 9 sikap integritas yang harus ada di dalam diri seseorang agar terhindar dari melakukan korupsi. Selanjutnya 9 sikap tersebut dibagi lagi ke dalam 3 aspek yaitu Integritas Inti, Integritas Sikap dan Integritas Etos Kerja sebagai berikut:

NILAI INTI NILAI ETOS KERJA NILAI SIKAP JUJUR

DISIPLIN

TANGGUNGJAWAB

MANDIRI KERJA KERAS SEDERHANA

BERANI ADIL PEDULI

NILAI INTEGRITAS INTI

JUJUR TANGGUNGJAWAB DISIPLIN

1. Berintegritas “jujur” adalah lurus hati, tidak curang dan tidak berbohong. Seorang yang jujur adalah konsisten apa yang dikatakan dan yang dilakukan, satunya kata dan perbuatan.

1. Orang yang bertangung jawab adalah mereka yang berani mengakui kesalahan atas apa yang yang dilakukan. Mereka juga amanah dan dapat diandalkan.

1. Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu.

2. Disiplin berada pada diri sendiri, dirinyalah yang berjanji untuk komit pada

(56)

#BimbelCPNS2024 2. Berintegritas jujur adalah

berani menolak

ketidakjujuran. Memang berat untuk melakukan hah itu, tetapi harus dicoba.

3. Orang yang jujur adalah orang yang berani menegur perbuatan yang tidak benar. Hal tersebut tidak mudah untuk dijalankan, tetapi dengan niat yang kuat, akan dapat dilakukan.

4. Orang yang berintegritas jujur akan selalu berpegang pada prinsip.

Prinsip yang diyakini itu.

2. Orang yang bertanggung jawab adalah yang mau menanggung, memikul segala akibat atas pekerjaan yang dilakukannya

3. Bertanggung jawab adalah tidak mengelak, berani

menghadapi, dan

konsekuen dengan apa yang dikatakan.

yang sudah ditetapkannya.

Disiplin sangat diperlukan oleh seorang pemimpin, apa yang dilakukan akan dicontoh anak buahnya.

Disiplin adalah kunci kesuksesan seorang pemimpin.

3. Contoh: menyerahkan tugas tepat waktu, datang rapat sesuai undangan, atau laporan diserahkan pada waktunya.

INTEGRITAS ETOS KERJA

MANDIRI KERJA KERAS SEDERHANA

1. Menurut KBBI, kata mandiri dimaknai dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Adapun kemandirian merupakan hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

2. Ciri-ciri orang mandiri antaralain:

a) Adanya tendensi untuk berperilaku bebas dan berinisiatif, mampu

bersikap dan

berpendapat.

b) Adanya tendensi untuk percaya diri dan tidak tergantung pada orang lain.

c) Adanya sikap original (keaslian) yang bukan sekedar menerima orang lain.

d) Tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain.

1. Kerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Kerja keras dapat diartikan bekerja mempunyai sifat yang bersungguh-sungguh untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai.

2. Ciri-ciri orang kerja keras antaralain:

a) Tidak bersifat malas dan mengeluh.

b) Memiliki semangat dan etos kerja tinggi.

c) Tidak suka menunda- nunda pekerjaan.

d) Tidak cepat merasa puas.

e) Berusaha mengerjakan segala sesuatu dengan penuh rasa tanggung jawab.

1. Sederhana berarti membebaskan segala ikatan yang tidak di perlukan.

Berbeda dengan

kemiskinan, kesederhanaan merupakan suatu pilahan, keputusan untuk menjalani hidup yang berfokus pada apa yang benar-benar berarti.

2. Ciri-ciri orang sederhana antaralain:

a) Tidak berlebihan, hidup wajar dan hidup bersahaja

b) Tidak menjadikan keinginan sebagai kebutuhan

c) Memiliki skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan

d) Hidup sederhana tidak boros dan tidak berfoya- foya

e) Menggunakan harta sesuai kebutuhan

(57)

#BimbelCPNS2024 e) Adanya tendensi untuk

mencoba segala sesuatunya sendiri.

f) Tetap optimis dan tidak mudah putus asa apabila menemukan suatu kegagalan.

INTEGRITAS SIKAP

BERANI PEDULI ADIL

1. Berani adalah tidak takut menghadapi bahaya atau kesulitan. Orang yang berani tidak akan takut menghadapai musuh Demikian juga orang yang berani adalah mereka yang berani melaporkan terjadinya ketidakjujuran dan korupsi di sekitarnya.

2. Berani berarti mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya atau kesulitan, tidak gentar, pantang mundur, dan maju terus.

3. Orang yang berani adalah yang tidak takut menunjukkan kebenaran dan keadilan.

1. Peduli memiliki arti mengindahkan,

memperhatikan,

menghiraukan. Adapun kepedulian berarti perihal sangat peduli, sikap mengindahkan

(memprihatinkan).

2. Peduli berarti kita mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri kita.

3. Peduli berarti kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.

4. Peduli berarti kita membuka lebar-lebar pintu hati kita demi kebahagiaan dan kesejahteraan semua makhluk.

1. Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus.

2. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku.

3. Adil ialah meletakkan sesuatu pada tempatnya 4. Adil adalah menerima hak

tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang

5. Adil adalah memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap tanpa lebih tanpa kurang.

NORMA DI DALAM MASYARAKAT

Norma berkaitan dengan aturan yang berlaku pada masyarakat tertentu. Aturan ini berkaitan dengan tingkah laku manusia, jika melanggar dapat terkena sanksi. Norma adalah aturan atau kaidah untuk perilaku manusia yang berisi perintah, larangan, dan sanksi. Perintah ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan, sementara larangan yaitu sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Ada beberapa jenis norma di masyarakat yaitu:

1. Norma agama: norma agama berdasarkan akidah atau aturan yang ada di dalam agama. Norma ini sifatnya mutlak dan penganutnya harus menaati aturan dalam agama tersebut. Jika tidak seseorang akan kehilangan iman dan keyakinan. Contoh norma agama yaitu beribadah sesuatu dengan keyakinan, berdoa, melakukan hal positif, mematuhi orang tua, dilarang membunuh, mencuri, dan menipu.

2. Norma Kesusilaan: norma ini berdasarkan hati nurani atau akhlak manusia dan sifatnya umum.

Arti umum yaitu setiap orang memilikinya meski bentuknya bisa berbeda. Norma kesusilaan

(58)

#BimbelCPNS2024 berkaitan dengan nilai kemanusiaan. Jika melanggar akan terjerat hukum pidana dan sanksi di masyarakat. Contoh kasus yang melanggar norma kesusilaan yaitu penghianatan, pelecehan seksual, penyimpangan perilaku yang membuat masyarakat menolak seseorang.

3. Norma Kesopanan: norma kesopanan dari tingkah laku masyarakat yang berlaku di daerah tertentu. Norma ini bersifat relatif, artinya penerapannya bisa berbeda satu sama lain. Contoh norma kesopanan yaitu: Siswa tidak memakai perhiasan dan riasan terlalu mencolok ketika sekolah. Mengucapkan terimakasih setelah mendapatkan bantuan. Meminta maaf jika berbuat salah kepada orang lain. Tidak memakai pakaian dan riasan yang berlebihan ketika menghadiri pemakaman.

4. Norma Hukum: norma hukum berfungsi mengatur tata tertib di suatu negara. Masyarakat akan mendapat sanksi jika melanggar aturan yang sudah ditetapkan dalam negara. Sanksi ini dilakukan oleh lembaga pemerintah resmi. Ciri-ciri norma hukum yaitu diakui oleh masyarakat, adanya penegak hukum, dan pihak berwenang yang memberi sanksi. Tujuan dari norma hukum ini untuk menciptakan lingkungan yang tertib dan aman.

KODE ETIK DAN KODE PRILAKU ASN

Sebagai abdi negara, aparatur sipil negara (ASN) harus mematuhi kode eYk yang telah ditentukan peraturan perundang-undangan. Kode eYk ASN adalah pedoman sikap, Yngkah laku, dan perbuatan ASNl di dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari. Adanya kode eYk ini bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.

Secara umum, kode eYk ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Undang-undang ini menyebut kode eYk bersamaan dengan kode perilaku. Kode eYk dan kode perilaku yang tertuang dalam UU ASN berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN:

a) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

b) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d) melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e) melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan; menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

f) menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

g) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

h) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

i) tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

j) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;

k) dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

Dalam menjalankan tugasnya dalam pemerintahan, setiap pegawai wajib berpikir, berkata, berperilaku, dan bertindak dengan baik dan benar dan mengikuti kode etik dan prinsip-prinsip moral berikut ini:

a) Tidak menunjukkan gaya hidup hedonisme di depan sesama pegawai

(59)

#BimbelCPNS2024 b) Tidak dengan sengaja bersikap, berkata, dan berperilaku yang tidak sesuai dengan identitas

seksual yang bersangkutan

c) Senantiasa bijak dalam penggunaan media sosial

d) Tidak memasuki tempat yang dipandang tidak pantas secara etika dan moral yang berlaku di masyarakat

e) Tidak dengan sengaja menemui pihak-pihak yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan kecuali dengan penugasan

f) Tidak bertindak sewenang-wenang, melakukan bullying dan/atau pelecehan terhadap pegawai pihak lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja

PAHAM-PAHAM YANG BERTENTANGAN DENGAN NASIONALISME

Memberantas korupsi di Indonesia bukan pekerjaan mudah dan perlu kerja berkelanjutan yang melibatkan semua pihak. Ada Yga strategi pemberantasan korupsi yang tengah dijalankan di Indonesia, KPK menyebutnya: Trisula Pemberantasan Korupsi.

Layaknya trisula yang memiliki Yga ujung tajam, Trisula Pemberantasan Korupsi memiliki Yga strategi utama, yaitu Penindakan, Pencegahan, dan Pendidikan.

Sula Penindakan menyasar perisYwa hukum yang secara aktual telah memenuhi unsur Yndak pidana korupsi sesuai undang-undang. Sula ini Ydak hanya mengganjar hukuman penjara dan denda bagi para pelaku korupsi, tapi juga memberikan efek jera bagi para korupsi dan masyarakat. Sementara Sula Pencegahan adalah perbaikan sistem untuk menutup celah-celah korupsi, dilengkapi oleh sosialisasi dan kampanye anYkorupsi melalui Sula Pendidikan.

1. Sula Penindakan

Sula Penindakan adalah strategi represif KPK dalam menyeret koruptor ke meja hijau, membacakan tuntutan, serta menghadirkan saksi-saksi dan alat bukY yang menguatkan. Strategi ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu penanganan laporan aduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga eksekusi.

Pengaduan masyarakat merupakan sumber informasi yang sangat penYng bagi upaya pemberantasan korupsi. Karena itulah, KPK memperkuat whistleblowing system yang mendorong masyarakat mengadukan Yndak pidana korupsi. Pengaduan masyarakat atas dugaan Yndak pidana korupsi bisa dilakukan di situs KPK.

KPK akan melakukan proses verifikasi dan penelaahan untuk memasYkan apakah sebuah aduan bisa diYndaklanjuY ke tahap penyelidikan. Di tahap penyelidikan, KPK akan mencari sekurang- kurangnya dua alat bukY untuk melanjutkan kasus ke proses penyidikan. Pada tahap ini, salah satunya ditandai dengan ditetapkannya seseorang menjadi tersangka.

Selanjutnya adalah tahap penuntutan dan pelimpahan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

Tahapan berikutnya adalah pelaksanaan putusan pengadilan. Eksekusi yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dilakukan oleh jaksa.

2. Sula Pencegahan

Harus diakui masih banyak sistem di Indonesia yang membuka peluang terjadinya korupsi.

Misalnya, rumitnya prosedur pelayanan publik atau berbelitnya proses perizinan sehingga memicu terjadinya penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan. Sistem dengan celah korupsi juga kerap terjadi pada proses pengadaan barang dan jasa yang sarat konflik kepenYngan.

Sula Pencegahan mencakup perbaikan pada sistem sehingga meminimalisasi terjadinya Yndak pidana korupsi. Pada strategi ini, KPK akan melakukan berbagai kajian untuk kemudian

(60)

#BimbelCPNS2024 memberikan rekomendasi kepada kementerian atau lembaga terkait untuk melakukan langkah perbaikan.

Di antara perbaikan yang bisa dilakukan misalnya, pelayanan publik yang dibuat transparan melalui sistem berbasis online atau sistem pengawasan terintegrasi. KPK juga mendorong penataan layanan publik melalui koordinasi dan supervisi pencegahan (korsupgah), serta transparansi penyelenggara negara (PN).

Untuk transparansi PN, KPK menerima laporan atas Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan graYfikasi. Penyerahan LHKPN wajib dilakukan semua penyelenggara negara.

Sedangkan untuk graYfikasi, penerima wajib melaporkan kepada KPK dalam jangka waktu 30 hari sejak menerimanya. Jika Ydak melaporkannya, maka pegawai negeri tersebut dianggap menerima suap.

3. Sula Pendidikan

Sula Pendidikan digalakkan dengan kampanye dan edukasi untuk menyamakan pemahaman dan persepsi masyarakat tentang tindak pidana korupsi, bahwa korupsi berdampak buruk dan harus diperangi bersama.

Harus diakui, masyarakat tidak memiliki pemahaman yang sama mengenai korupsi. Contoh paling mudah adalah soal memberi "uang terima kasih" kepada aparat pelayan publik yang masih dianggap hal lumrah. Padahal uang terima kasih adalah gratifikasi yang dapat mengarah kepada korupsi.

Melalui Sula Pendidikan, KPK ingin membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai dampak korupsi, mengajak masyarakat terlibat dalam gerakan pemberantasan korupsi, serta membangun perilaku dan budaya antikorupsi.

Salah satu bentuk konkret edukasi anti korupsi adalah diterbitkannya Permenristekdikti Nomor 33 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi (PAK) di Perguruan Tinggi. Melalui Peraturan Menteri ini, perguruan tinggi negeri atau swasta wajib mengadakan mata kuliah pendidikan antikorupsi untuk para mahasiswanya.

Tidak hanya bagi mahasiswa dan masyarakat umum, pendidikan antikorupsi juga disampaikan kepada anak-anak usia dini, sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Salah satu bentuknya dengan berbagai permainan dan tontonan anak yang bertemakan integritas. Dengan sasaran usia yang luas tersebut, KPK berharap, pada saatnya nanti di negeri ini akan dikelola oleh generasi antikorupsi.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

a) Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 24 mengenai Kekuasaan Kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. b) Undang-Undang

Konstitusi menyebutkan bahwa pemegang kekuasaan kehakiman adalah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum

Pengadilan Negeri Koto Baru merupakan lingkungan peradilan umum dibawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk

Pengadilan Negeri Bangil merupakan bagian lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan

Pengadilan Negeri Pagar Alam merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk

Bab IX pasal 24 undang-undang tersebut menyatakan: (1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan

Peradilan Agama Pada Masa Reformasi Dalam Pasal 1 Undang-undang menyatakan bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna

Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga tinggi negara yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama Mahkamah