• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman Tugas PPT 2023

Gustirio

Academic year: 2023

Membagikan "Rangkuman Tugas PPT 2023"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

C. BENTUK KARANGAN

Begitu banyak bentuk karangan. Ada Artikel, Makalah, Laporan, Penetilian, Sejarah, Resensi, Buku Pelajaran, Tulisan, Reportase, Cerita Pendek, Novel, Puisi, dan masih banyak lagi. Masing-masing karangan itu memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang satu sama lain berbeda-beda. Namun demikian, berbagai bentuk karangan itu dapat di klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu Karangan Ilmiah dan Karangan Non-Ilmiah.

Definisi tentang Karangan (Karya) Ilmiah dan Karangan (Karya) Sastra sangat beragam. Namun demikian pada dasarnya Karangan Ilmiah (scientific paper) atau dapat didefinisikan sebagai tulisan atau karangan yang menjadi hasil riset atau pemikiran keilmuan (Derntl, 2009). Karangan Ilmiah berisi sajian tentang gagasan atau pemikiran yang didasarkan pada bukti- bukti empirik atau kajian teoritis yang dapat dilacak dan/atau dibuktikan kebenarannya.

Sementara itu, karya atau karangan sastra dapat didefinisikan sebagai tulisan atau karangan kreatif yang merefleksikan kehidupan nyata dan mengandung keindahan. Ciri keduanya dapat ditinjua dari beberapa aspek (Meyer, 1997; Derntl, 2009)

KEGIATAN BELAJAR 2

MENULIS SEBAGAI PROSES

A. PELBAGAI PENDEKATAN DALAM MENULIS

Berbagai pendapat dalam pembelajaran menulis berikut ini :

1. Pendekaran frekuensi yang menyatakan bahwa banyaknya latihan menulis atau mengarang, sekalipun tidak dikoreksi, akan mempertinggi keterampilan menulis seseorang.

2. Pendekatan gramatikal yang berpendapat bahwa pengetahuan atau pengusaan seseorang akan struktur bahasa akan mempercepat kemahirannya dalam menulis.

3. Pendekaran koreksi yang berkeyakinan bahwa banyaknya koreksi atau masukan yang diperoleh seseorang akan tulisannya dapat mempercepat kemampuannya dalam menulis.

4. Pendekatan formal yang mengungkapkan bahwa perolehan kerterampilan menulis terjadi bila pengetahuan bahasa, pengalinean, pewacanaan, serta konvensi atau aturan penulisan dikuasai dengan baik (Proett dan Gill 1986).

Pendekatan lain dalam menulis diataranya adalah Pendekatan Menulis sebagai Proses. Pendekatan ini memandang bahwa kemampuan dan kegiatan menulis atau mengarang merupakan sebuah proses. Sebagai sebuah aktivitas, menulis terdiri serangkaian kegiatan utuh yang memilki hubungan yang interaktif. Rangkain kegiatan itu terdiri atas fase: (a) prapenulisan, persiapan, atau perancangan penulisan, (b) penulisan, serta (c) pacapenulisan berupa penyuntingan dan perbaikan.

Ketiga fase menulis tersebut hendaknya tidak dipahami sebagai langkah- langkah yang sekuensial, berurut, dan kaku dengan batas yang sangat tegas.

Konsekuensi dari pandangan menulis sebagai sebuah proses ialah bahwa

(2)

untuk menghasilkan tulisan yang baik kebanyakan orang melakukannya berkali-kali. Merancang, menulis, menyunting, meperbaiki, menulis lagi, membaca ulang, dan memperbaiki lagi, hingga tulisan yang dihasilkan dianggap layak dan final. Ernest Hemingway, menyatakan, “Saya menulis halaman terakhir buku Farewell to Arms sebanyak 39 kali hingga saya benar- benar puas” (Barr, 1983)

1. Tahap Prapenulisan

Tahap ini merupakan fase persiapan menulis. Hampir semua orang mengalami fase persiapan dalam mengarang. Terlepas apakah hal itu didasari atau tidak. Penulis pada umumnya penulis, terlebih lagi penulis pemula, hampir tidak pernah memiliki ide, informasi, atau pengetahuan yang benar-benar lengkap, siap, dan sudah tersusun secera sistematis mengenai topik yang akan ditulis. Untuk itu, diperlukan untuk mencari informasi tambahan dari berbagai sumber, serta mengolah dan menyistematiskan, sehingga tulisan memiliki fokus, tajam, tidak dangkal, tidak kering, teratur, dan enak dibaca.

Menurut Proett dan Gill (1986), tahap persiapan ini merupakan fase mencari, menemukan, dan mengingat kembali pengetahuan atau pengalaman yang diperoleh dan diperlukan penulis. Tujuannya adalah untuk mengembangkan isi serta mencari kemungkinan-kemungkinan lain dalam menulis sehingga apa yang akan dituliskan dapat disajikan dengan baik.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi Fungsi dengan menggunakan Power Point (PPT) melampaui KKM sehingga tergolong cukup baik, maka

Dalam penelitian ini peneliti merumuskan hipotesis penelitian yaitu: “ ada Pengaruh Penggunaan Power Point (PPT) pada Pembelajaran Matematika Materi. Fungsi terhadap

PENGARUH PENGGUNAAN POWER POINT (PPT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1.. TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016/2017

1) Tugas ketua: Bertanggung jawab atas pelaksanaan program kerja PPT Seruni, mempertanggungjawabkan kerja-kerja PPT Seruni secara keseluruan dalam penanganan korban

Power Point Presentation (PPT) adalah sebuah program komputer untuk pembuatan presentasi baik itu teks, gambar atau grafik, foto, suara, film atau video. Melalui PPT,

47 5.2 Saran Untuk pengembangan tugas akhir ini dapat di kaji lebih rinci lagi tentang efisiensi penggunaan charger controller MPPT Maximum Power Point Tracking dengan menambah

Laporan Tugas Mandiri, Guna Pemenuhan Nilai/Kelengkapan Nilai dari mata kulia

POWER POINT SIDANG KOMPREHENSIF TAHAP