• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMA RAWAT DENGAN TINGKAT STRES AKIBAT HOSPITALISASI ANAK USIA 7-12 TAHUN DI RS HERMINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAMA RAWAT DENGAN TINGKAT STRES AKIBAT HOSPITALISASI ANAK USIA 7-12 TAHUN DI RS HERMINA "

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Anak yang dirawat di rumah sakit mempunyai dampak terhadap kondisi fisik dan psikisnya, hal ini disebut dengan rawat inap. Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Lama Rawat Inap dengan Tingkat Stres Akibat Rawat Inap Anak Usia 7-12 Tahun di RS Hermina Grand Wisata Bekasi Tahun 2022.”

Definisi Stres

Aspek-Aspek Stres

Berat atau ringannya stres yang dialami seseorang dapat dilihat dari dalam maupun luar orang yang melakukan aktivitas akademik di kampus.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Stres

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi menghadapi stres ada dua, yaitu strategi menghadapi stres dalam perilaku yang terdiri dari penyelesaian masalah dengan tenang, agresi, regresi, penarikan diri dan penghindaran. Sedangkan strategi kedua merupakan strategi mengatasi stres secara kognitif yang terdiri dari represi, pengingkaran terhadap kenyataan, fantasi, rasionalisasi, intelektualisasi, pembentukan reaksi dan proyeksi.

Tingkat Stres

Pengukuran Tingkat Stres

Teknik ini dapat digunakan untuk mengurangi rasa cemas karena ia harus menghadapi kenyataan keburukannya. Psychometric Properties of Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item yang mencakup 3 subvariabel yaitu fisik, emosional/psikologis dan perilaku.

Konsep Anak Usia Sekolah

Pengertian Anak Usia Sekolah

DASS adalah seperangkat skala subjektif yang dibuat untuk mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan, dan stres.

Tahapan Perkembangan Anak Usia Sekolah

Tingkat perkembangan kognitif pada anak usia sekolah menunjukkan bahwa pemikiran anak usia sekolah tidak hanya didasarkan pada persepsinya saja, namun juga pada kemampuannya dalam memahami dunia secara umum. Tingkat perkembangan moral pada anak usia sekolah menyatakan bahwa anak usia sekolah mulai mengetahui aturan-aturan dan perilaku yang diharapkan dari dirinya tanpa memahami alasannya.

Konsep Hospitalisasi 1. Pengertian Hospitalisasi

Dampak Hospitalisasi

Dampak rawat inap pada orang tua dapat menimbulkan dampak negatif pada orang tua seperti rasa cemas berlebihan, rasa takut, gemetar, sedih dan frustasi. Perasaan cemas dan takut muncul ketika orang tua mengetahui atau melihat anaknya sakit, hal ini dapat membuat orang tua sedih, takut, cemas bahkan menangis karena melihat kondisi yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Perasaan cemas orang tua biasanya tinggi ketika menunggu informasi mengenai diagnosis penyakit anaknya, sedangkan ketakutan orang tua muncul pada orang tua yang trauma kehilangan anaknya karena penyakit mematikan.

Hal ini menyebabkan orang tua memiliki tingkat ketakutan dan kecemasan yang sangat tinggi terhadap rawat inap, apalagi orang tua yang baru pertama kali menghadapi rawat inap akan merasa asing dengan lingkungan baru (Gordon et al, 2010). Dalam kondisi ini, orang tua cenderung kecewa ketika melihat anaknya sudah lama dirawat di rumah sakit, namun belum mengalami perubahan kesehatan menjadi lebih baik.

Reaksi Anak, Orang Tua, dan Saudara Kandung terhadap Hospitalisasi Anak

Proses penerimaan tersebut memaksa anak harus terpisah dari lingkungan yang dicintainya, yaitu keluarga dan sekolah (teman). Memberikan privasi kepada anak-anak pada kelompok usia ini selama masa ini akan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Anak kecil juga harus dilibatkan dalam semua percakapan dengan tim medis.

Kecemasan yang muncul akibat proses rawat inap pada remaja disebabkan oleh perpisahan dengan teman sebaya dan hilangnya privasi. Anak-anak kecil juga menunjukkan respons aktif terhadap pembatasan aktivitas dengan menolak pengobatan dan tidak kooperatif dengan profesional kesehatan.

Upaya Meminimalkan Stressor atau Penyebab Stres

Setelah itu, orang tua diharapkan dapat mendorong remaja untuk mengambil keputusan dan bertanya mengenai kondisi atau prosedur pengobatan yang akan dijalaninya. Fokuskan upaya keperawatan pada upaya mengurangi kecanduan dengan memberdayakan anak dalam mengambil keputusan dan melibatkan orang tua dalam perencanaan kegiatan keperawatan. Mempersiapkan anak dan orang tua secara psikologis terhadap tindakan yang menimbulkan rasa sakit, yaitu dengan menjelaskan apa yang akan dilakukan dan memberikan dukungan psikologis kepada orang tua.

Pertimbangkan untuk menghadirkan orang tua saat anak mereka melakukan tindakan atau prosedur yang menimbulkan rasa sakit jika mereka tidak bisa menahan tangis saat melihatnya. Dalam situasi ini, tawarkan kepada anak dan orang tua untuk memercayai perawat sebagai pendamping anak selama prosedur berlangsung.

Konsep Rawat Inap

  • Pengertian Rawat Inap
  • Tujuan Pelayanan Rawat Inap
  • Klasifikasi Rawat Inap di Rumah Sakit
  • Prosedur Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit
  • Lama Rawat sebagai Indikator Kinerja Rumah Sakit

Sedangkan indikator yang sering digunakan untuk menilai efektivitas manajemen rumah sakit ditunjukkan dalam bentuk grafik dengan 4 parameter menurut (Kementerian Kesehatan, 2011). Lama rawat inap adalah jumlah hari kalender sejak pengobatan hingga keluar dari rumah sakit. Penerimaan rawat inap adalah penerimaan resmi rumah sakit terhadap seorang pasien, dimana yang bersangkutan mendapat fasilitas berupa kamar, tempat tidur, perawatan berkelanjutan dan fasilitas lain yang ada di rumah sakit.

Pemulangan pasien: keluarnya pasien secara resmi dari rumah sakit, seperti berakhirnya masa tinggalnya di rumah sakit. Cara menghitung lama rawat inap adalah dengan menghitung selisih antara tanggal keluar (pulang, hidup atau meninggal) dan tanggal rawat inap.

Konsep Pola Asuh 1. Pengertian Pola Asuh

Macam–Macam Pola Asuh

Baik atau buruknya anak tergantung pada pola asuh orang tua dalam keluarga (Helmawati, 2016). Pola asuh otoriter (orientasi orang tua) umumnya menggunakan pola komunikasi satu arah. Ciri-ciri pola asuh ini menekankan bahwa segala peraturan orang tua harus dipatuhi oleh anaknya.

Sedangkan pada pola asuh permisif, orang tua harus mengikuti keinginan anak, baik orang tua setuju atau tidak. Namun dalam situasi yang sama, jika ingin menunjukkan kewibawaannya, orang tua dapat menunjukkan pola asuh yang berorientasi pada orang tua.

Kerangka Teori

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Kerangka konseptual merupakan hubungan atau hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain dari permasalahan yang ingin diselidiki (Setiadai, 2016). Kerangka konseptual adalah gambaran dan orientasi asumsi mengenai variabel yang akan diteliti, atau berarti hasil sintesa proses berpikir deduktif dan induktif, kemudian dengan kemampuan kreatif dan inovatif, diakhiri dengan konsep atau ide baru (Supriyanto, 2018) . Kerangka konseptual dalam proposal penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah lama rawat inap, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat stres pada anak akibat rawat inap.

Kerangka Konsep

Hipotesis

Desain penelitian adalah suatu pola atau metode yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian yang memberikan arahan bagi alur penelitian (Dharma, 2015). Desain dalam penelitian ini adalah desain deskriptif analitis, jenis penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengevaluasi hubungan antara dua variabel, dimana dalam penelitian ini peneliti melihat hubungan antara lama rawat inap dengan stres akibat rawat inap pada anak usia 7 tahun. tua. -12 tahun. Menurut Hidayat (2014) Cross Sectional adalah penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dan dampaknya, dengan melakukan pendekatan, pengamatan dan pengumpulan data dalam waktu yang bersamaan.

Peneliti yang melakukan penelitian ini mendeskripsikan hubungan lama rawat inap dengan tingkat stres pada anak usia 7-12 tahun yang dirawat di RS Hermina Grand Wisata Bekasi tahun 2022.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

  • Sampel
  • Teknik Sampling

Agar karakteristik sampel tidak berbeda dengan populasi, maka sebelum mengambil sampel harus menentukan kriteria inklusi dan eksklusi (Hidayat 2012). Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel acak. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, alasannya antara lain hambatan etika, menolak menjadi responden atau berada dalam keadaan yang tidak memungkinkan dilakukannya penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probabilitas sampling, simple random sampling. Probability sampling adalah sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap elemen (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Ruang Lingkup Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Jenis Variabel

  • Variabel Independen
  • Variabel Dependen

Definisi Operasional

  • Kuesioner Lama Rawat
  • Kuesioner Stres Hospitalisasi

Untuk mengukur stres rawat inap menggunakan kuesioner penelitian Jannah tahun 2016 dan menggunakan Depression Anxiety Stress Scales (DASS) dengan memodifikasi pertanyaan kuesioner sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak, serta telah dilakukan uji validasi dan reliabilitas dengan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,766. Terdapat empat alternatif jawaban untuk setiap item pernyataan, dan setiap jawaban diberi kode berdasarkan pernyataan tersebut.

Jenis Data 1. Data Primer

  • Data Sekunder

Teknik Pengumpulan Data

Setelah memilih sampel, peneliti menyadarkan calon responden mengenai penelitian dan tujuannya, jika calon responden setuju maka calon responden dapat dijadikan sampel dan diberikan informed consent. Peneliti memberikan instruksi tentang cara mengisi kuesioner dan memberikan responden serangkaian pertanyaan dan pernyataan tertulis untuk dijawab.

Instrumen Penelitian

  • Pengelolaan Data
    • Uji Validitas dan Reabilitas
    • Uji Validitas
    • Uji Reabilitas
    • Analisa Data
    • Analisa Univariat
    • Analisa Bivariat

Merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dianalisis datanya dengan menggunakan Program Statistik Ilmu Sosial Versi 22. Menurut Sugiyono (2017), menunjukkan tingkat keakuratan antara data yang sebenarnya muncul pada objek dengan data yang dikumpulkan. oleh peneliti. Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang diperoleh setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak, dengan menggunakan alat ukur yang digunakan (kuesioner).

Menurut Sugiyono (2017), uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap 15 responden dengan menggunakan pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas dan akan ditentukan reliabilitasnya.

Tabel 3. 2 Coding Data Demografi
Tabel 3. 2 Coding Data Demografi

Jadwal Penelitian

Justifikasi anggaran biaya ditulis secara rinci dan jelas serta disusun sesuai format Tabel 4.1 dengan komponen sebagai berikut. RS Hermina Grand Wisata Bekasi merupakan rumah sakit swasta Tipe B yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi tepatnya di Kecamatan Tambun Selatan. Festival Boulevard Blok AJ I No.1 Desa Lambang Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi dengan luas 10.554 m2 dan luas bangunan 15.054 m2.

RS Hermina Grand Wisata terletak pada komplek perumahan Grand Wisata yang cukup luas, dimana kemajuan pembangunan dan mobilisasi penduduk cukup tinggi sehingga banyak terjadi permasalahan kesehatan.

Intepretasi Hasil Penelitian 1. Analisa Univariat

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square yang bertujuan untuk mengetahui hubungan lama rawat dengan tingkat stres akibat rawat inap anak usia 7-12 tahun di RS Hermina Grand Wisata Bekasi tahun 2022 lihat. Dalam penelitian ini analisis bivariat menguji hubungan distribusi frekuensi lama rawat inap dengan tingkat stres akibat rawat inap anak usia 7-12 tahun di RS Hermina Grand Wisata Bekasi tahun 2022. Dari data tersebut diartikan ada hubungan lama rawat dengan distribusi frekuensi tingkat stres rawat inap anak usia 7-12 tahun di RS Hermina Grand Wisata Bekasi tahun 2022.

Distribusi frekuensi lama rawat inap anak usia 7-12 tahun di RS Hermina Grand Wisata Bekasi tahun 2022, dimana lama rawat inap tertinggi adalah 4-6 hari. Distribusi frekuensi tingkat stres akibat masuknya anak usia 7-12 tahun di RS Hermina Grand Wisata Bekasi tahun 2022 mengalami tingkat stres sedang.

Saran

  • Kuesinoner lama rawat

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan diatas mengenai “Hubungan lama rawat inap dengan tingkat stres akibat rawat inap anak usia 7-12 tahun di RS Hermina Grand Wisata Bekasi Tahun 2022”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Gambaran tingkat stres pada anak usia sekolah selama rawat inap di Rumah Sakit Anak dan Anak Harapan Kita Jakarta. “Metode panduan audio-recorded imagery untuk mengurangi stres masuk rumah sakit pada anak usia sekolah di rumah sakit di Kota Palu.”

Hubungan lama rawat inap dengan tingkat stres anak akibat rawat inap di RS Pku Muhammadiyah. “Hubungan lama rawat inap dengan tingkat stres akibat rawat inap anak usia 7 sampai 12 tahun di RS Hermina Grand Wisata Bekasi tahun 2022.”

Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Jenis Kelamin

Usia

Pendidikan

Lama Rawat

Gambar

Tabel 2.2 Skala Alternatif Jawaban
Tabel 3. 1 Definisi Operasional  No
Tabel 3. 2 Coding Data Demografi
Tabel 4. 1 Anggaran Biaya Penelitian yang Diajukan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 2 Informed Consent LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Informed Consent Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama : Jenis kelamin : Usia : Alamat : Pendidikan :