• Tidak ada hasil yang ditemukan

Redesain Stasiun Pondok Rajeg-Depok

N/A
N/A
Nopeee

Academic year: 2023

Membagikan "Redesain Stasiun Pondok Rajeg-Depok"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Proyek perancangan ini bertajuk Redesain Stasiun Pondok Rajeg-Depok, dimana dipastikan bangunan Stasiun Pondok Rajeg-Depok akan dirancang dan direncanakan kembali dengan tujuan untuk melakukan perubahan fisik bangunan yang lebih baik tanpa mengubah fungsinya. Untuk mencapai tujuan perancangan Stasiun Pondok Rajeg-Depok, diperlukan suatu tema yang dapat menarik minat masyarakat dan pengunjung masa depan khususnya di wilayah Depok. Oleh karena itu, perancangan stasiun Pondok Rajeg di Depok mengambil tema stasiun masa kini untuk masa depan.

Analisis ini terdiri dari kebutuhan ruang eksternal (eksterior) dan kebutuhan ruang internal (interior) Stasiun Rajeg Pondok. Membahas tentang gambaran umum dan spesifikasi teknis yang berlaku pada bangunan stasiun dan gambaran umum Kota Depok. Membahas berbagai kajian dan analisa mulai dari analisa arsitektural, mekanikal, elektrikal dan struktur yang dapat dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan Stasiun Pondok Rajeg.

Mengenai pemanfaatan stasiun masa kini dengan tema masa depan dalam renovasi stasiun Rajeg-Depok Pondok ini, kami berharap dapat meninggalkan masa lalu dan melangkah ke masa depan dengan teknologi canggih dan penggunaan material baru.

Gambar 1.1. Lokasi Stasiun Pondok Rajeg Sumber: Google Earth
Gambar 1.1. Lokasi Stasiun Pondok Rajeg Sumber: Google Earth

Definisi Bangunan Stasiun Kereta Api

Bangunan stasiun kereta api adalah suatu bangunan untuk keperluan operasional kereta api yang terdiri atas bangunan, instalasi pendukung, dan peron. Gedung Stasiun Kegiatan Utama Kereta Api merupakan bangunan yang berfungsi menunjang kegiatan pokok di stasiun. Gedung Stasiun Penunjang Kegiatan Perkeretaapian merupakan gedung yang berfungsi untuk menunjang kegiatan usaha penunjang di stasiun.

Persetujuan dapat diberikan oleh pengelola prasarana perkeretaapian apabila fasilitas stasiun, keselamatan dan pengoperasian kereta api terpenuhi. Berdasarkan peraturan menteri no. 29 Tahun 2011, persyaratan teknis stasiun kereta api mempunyai persyaratan sistem dan persyaratan komponen. Dalam kajian Pola Operasi Khas, tata letak jalur kereta api pada stasiun selalu disesuaikan dengan kebutuhan, keadaan dan keadaan di lapangan.

Pembangunan jalur kereta api harus dilakukan sesuai dengan rencana jalur kereta api yang telah ditetapkan. Stasiun Kereta Api Besarnya ruang tunggu di setiap stasiun kereta api berbeda-beda tergantung aktivitas dan layanan di dalamnya. Dalam menentukan luas ruang tunggu, berbagai hal terkait kapasitas, keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna ruang tunggu di stasiun kereta api harus diperhatikan.

Gambar 2. 2  Diagram Struktur SDM Pengelola Stasiun Kereta Api  di Indonesia Secara Umum
Gambar 2. 2 Diagram Struktur SDM Pengelola Stasiun Kereta Api di Indonesia Secara Umum

Sirkulasi

Sirkulasi yang merupakan bagian penting dari fungsi suatu bangunan akan menjadi faktor kenyamanan dalam pergerakan atau sirkulasi keluar masuk pengunjung. Dan sirkulasi juga merupakan unsur yang sangat kuat dalam membentuk struktur lingkungan. Pengertian sistem sirkulasi bangunan tidak hanya sebatas jalur yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan. Pola sirkulasi biasanya berkaitan dengan fungsi bangunan dan lingkungan yang mempunyai keteraturan, unsur-unsur pembentuk pola disusun berulang-ulang dalam aturan-aturan tertentu sehingga dapat diprediksi kelanjutannya.

Pola radial merupakan konfigurasi radial yang mempunyai jalur lurus yang berkembang dari suatu pusat yang sama. Jaringan merupakan suatu konfigurasi yang terdiri dari jalur-jalur yang menghubungkan titik-titik tertentu dalam ruang. Sebuah grid terdiri dari dua pasang jalur paralel yang berpotongan teratur pada jarak yang sama dan membentuk area ruang berbentuk persegi atau persegi panjang.

Spiral berarti memiliki satu jalur kontinu yang berasal dari suatu titik pusat, mengelilingi pusat tersebut pada jarak yang bervariasi. Menurut Rustam Hakim selaku praktisi desain ruang publik dan lansekap (Hakim, Komponen Desain Lansekap Arsitektur, 2012), kenyamanan ditentukan oleh beberapa elemen pembentuk desain yaitu sirkulasi, iklim, kebisingan, aroma, bentuk, keamanan, kebersihan. . , keindahan dan pencerahan. Kenyamanan dapat berkurang karena buruknya sirkulasi, seperti tidak adanya pemisahan ruang yang jelas untuk sirkulasi orang dan kendaraan bermotor, atau tidak adanya pemisahan antara ruang yang satu dengan ruang yang lain.

Gambar 2.14.jenis pola sirkulasi  sumber : Jurnal Reka Karsa no1-vo12-halaman-3
Gambar 2.14.jenis pola sirkulasi sumber : Jurnal Reka Karsa no1-vo12-halaman-3

Pintu Darurat

Tangga Darurat

Penerapan Aspek Kenyamanan Aksesbilitasi Dan Sirkulasi Bagi Disabilitas Penyandang Disabilitas atau difabel menurut UUNo 8 Tahun 2016 Pasal 1 adalah setiap

Aktivitas Pengguna A. Efesien jarak pencapaian

Menurut KBBI, waktu adalah keseluruhan rangkaian momen terjadinya proses, tindakan atau keadaan yang ada atau terjadi, tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Studi Banding Proyek Sejenis 1. Stasiun cisauk (CSK)

Stasiun ini memiliki gaya arsitektur futuristik, minimalis, lengkap dengan fasilitas khusus ibu menyusui, toilet, fasilitas difabel, dan skywalk untuk melintasi rel. Stasiun ini juga mengalami perubahan penomoran jalur, dengan jalur 1 kini kembali ke sisi utara stasiun.

Gambar 2.16. Eksisting Stasiun Cisauk Sumber:Wikipedia.org
Gambar 2.16. Eksisting Stasiun Cisauk Sumber:Wikipedia.org

Studi Banding Tema Sejenis

Galerie Nasional Neue (Ludwig Mies Van der Rohe, Berlin, Jerman, 1968) Didedikasikan untuk perkembangan seni modern, museum ini memiliki koleksi seni yang

Aula pasar ini konon merupakan salah satu aula atau pasar terindah di dunia.

Gambar 2.17. Galerie Nasional Neue (Ludwig Mies Van Der Rohe, Berlin, Jerman, 1968) Sumber: ten.co.id
Gambar 2.17. Galerie Nasional Neue (Ludwig Mies Van Der Rohe, Berlin, Jerman, 1968) Sumber: ten.co.id

Metodologi Perancangan 1. Pendekatan Studi

Metode Perancangan

Metodologi yang digunakan dalam perancangan ulang stasiun Pondok Rajeg ini menggunakan berbagai teknik penelitian dan pengumpulan data dari berbagai sumber. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang nantinya bersifat eksploratif dengan melakukan penelitian terkait yaitu redesain stasiun Pondok Rajeg. stasiun. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung di tempat penelitian kemudian membandingkan apa yang diperoleh disana dengan teori-teori yang telah dikumpulkan. Proses perancangan memperhatikan perkembangan arsitektur modern, dengan tujuan untuk menggairahkan masyarakat terhadap desain yang bersifat kekinian dan mempunyai desain jangka panjang.

Penentuan Lokasi

Salah satu aspek terpenting dalam perancangan bangunan stasiun adalah ketersediaan lahan yang sesuai dengan kebutuhan ruang operasional stasiun. Lahan stasiun Pondok Rajeg sebenarnya cukup luas dan mencukupi, namun kondisi topografi yang cukup terjal menjadi kendala tersendiri bagi rencana pengembangan bangunan stasiun, termasuk panjang peron.

Gambar Peta Administrasi Kota Depok Provinsi Jawa Barat Sumber:Bappeda kota depok
Gambar Peta Administrasi Kota Depok Provinsi Jawa Barat Sumber:Bappeda kota depok

Metode Pengumpulan Data

Dengan mengumpulkan data dan melihat lokasi yang dapat digunakan untuk menentukan suatu area yang akan dirancang. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui fungsi ruang yang akan digunakan pada suatu bangunan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Fungsi ini juga mencakup fungsi sosial bangunan sehingga dapat disesuaikan dengan lingkungan sekitar yang ada.

Mengumpulkan data berbagai jenis aktivitas yang dilakukan pada suatu bangunan, yang nantinya akan mempengaruhi luas ruang pada bangunan tersebut. Proses ini dilakukan dengan mensurvei bangunan yang ada atau mengambil data standar/literatur.

Studi Kelayakan 1. Deskripsi Proyek

  • Data Kuesioner
  • Data Wisman dan Wisnus Kota Depok 2018-2021
  • Analisis Lokasi Tapak
  • Analisis Regulasi Tapak

Lahan Stasiun Pondok Rajeg sebenarnya cukup luas dan memadai, namun kondisi Stasiun Pondok Rajeg saat ini dalam sejarahnya banyak memberikan dampak buruk bagi masyarakat sekitar kawasan Pondok Rajeg. Pembangunan kembali tersebut meningkatkan minat masyarakat terhadap Pondok Rajeg Postaja dan masyarakat sekitar masih membutuhkan sumber transportasi umum yang layak dan nyaman. Letak lahan stasiun yang bersebelahan dengan perlintasan sebidang di sisi timur, yakni Jalan Raya Pondok Rajeg yang menghubungkan Kota Depok dan Kabupaten Bogor, menyulitkan di selatan. Perancangan stasiun Pondok Rajeg Depok bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat dan menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap transportasi umum.

Banyak aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai desain yang memenuhi fungsi desain Stasiun Pondok Rajeg. Lokasi tapak berada di sepanjang jalan raya Kampong Sawah dan letak tapak masih sangat jauh dari tanah milik PT. KAI. Hal ini memudahkan perencanaan, namun lahan stasiun berada di dekat perlintasan sebidang di sisi timur, yaitu Jalan Raya Pondok Rajeg yang menghubungkan Kota Depok di utara dan Kabupaten. Bogor di selatan mempersulit pengembangan stasiun di timur. Analisis orientasi matahari dilakukan untuk memaksimalkan potensi sinar matahari sebagai sumber energi yang dapat dimanfaatkan.

Sinar matahari pagi sangat baik bagi kesehatan, oleh karena itu sinar matahari pagi harus dimaksimalkan pada bangunan, namun sinar matahari sore kurang baik bagi kesehatan, sebaliknya untuk menghemat energi listrik sebaiknya sinar matahari sore digunakan sebagai sumber penerangan bangunan di dalam gedung. sore hari.

Gambar 4.1. Batas Lahan Stasiun Pondok Rajeg dari dokumen PT.KAI
Gambar 4.1. Batas Lahan Stasiun Pondok Rajeg dari dokumen PT.KAI

Analisa Mikro

Zona stasiun

Kawasan ini merupakan kawasan utama pemberangkatan kereta api. Kawasan ini merupakan kawasan steril, hanya akan ada peron yang bisa diakses penumpang kereta. Area ini merupakan area khusus keberangkatan penumpang dan juga area kedatangan penumpang. Kawasan ini merupakan ruang publik yang terdiri dari calon penumpang, penumpang dan pengantar barang, di kawasan ini juga banyak dijumpai fasilitas umum, area komersial dan area pelayanan seperti loket.

Analisis Desain Mekanikal Dan Elektrikal Bangunan

Pemipaan Air Kotor Dan Air Buangan

Air kotor berasal dari toilet dan urinal, dialirkan ke sungai-sungai kota, melalui tangki penampungan sementara (crushing tank).

Sistem Pencegahan Terhadap Kebakaran A. Fungsi : Memadamkan api

Sistem Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis

Spesifikasi Teknis

Pendekatan Struktur Bangunan

KONSEP DAN DESAIN PRANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan

  • Konsep Layout Bangunan Stasiun Pondok Rajeg
  • Pemetakan Tapak
  • Konsep Pencapaian
  • Konsep Bangunan
  • Konsep Bentuk
  • Konsep Ruang Dalam
  • Konsep Sirkulasi Ruang
    • Data Struktur
    • Konsep Struktur
    • Perencanaan Struktur Tahan Gempa
    • Konsep Utilitas

Konsep yang diterapkan pada perancangan Stasiun Pondok Rajeg adalah Arsitektur Futuristik, Arsitektur Futuristik merupakan suatu bentuk arsitektur awal abad ke-20 yang lahir di Italia, yang bercirikan pemahaman yang kuat tentang kromatisme, garis dinamis panjang, yang menunjukkan kecepatan, pergerakan. , urgensi dan kecanggihan. Arsitektur futuris menciptakan konsep seni baru berdasarkan kecepatan, sesuatu yang mereka anggap penting dalam kehidupan modern. Arsitektur futuristik adalah arsitektur perhitungan, untuk kesederhanaan dan keberanian, arsitektur dari besi, kaca, karton, beton bertulang, serta pengganti kayu, batu bata dan batu, memfasilitasi kemungkinan ringan dan fleksibel.

Dari tapak yang ada, pembangunan Stasiun Pondok Rajeg Kota Depok terbagi dalam beberapa tahap pengembangan. Terdapat beberapa perubahan terkait desain stasiun lama yaitu pada bangunan stasiun dan area stasiun terdapat pembaruan yang mengedepankan standar sirkulasi dan tingkat kenyamanan pengguna stasiun dengan tingkat aktivitas pengguna yang tinggi. Konsep perancangan bangunan Stasiun Pondok Rajeg mengacu pada tema perancangan utama yaitu stasiun saat ini untuk masa depan.

Konsep perancangan bangunan Stasiun Pondok Rajeg menggunakan konsep arsitektur futuristik, namun denah bangunannya tidak ketat mengikuti gaya, namun terdapat ruang-ruang yang ditempatkan sesuai dengan fungsi ruang pada bangunan tersebut. Menurut D.K Ching dalam Arsitektur Bentuk, Ruang dan Ketertiban, ciri-ciri sirkulasi melalui ruang adalah sebagai berikut, satuan setiap ruang tetap terjaga, konfigurasi jalan fleksibel, dan ruang dapat dimanfaatkan. Berdasarkan kebutuhan pola sirkulasi pada ruang maka diterapkan pola sirkulasi jaringan pada bangunan yang menyesuaikan dengan karakteristik bangunan dan fungsi bangunan Stasiun Pondok Rajeg.

Beban mati adalah berat seluruh bahan bangunan yang terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, langit-langit, tangga, dinding partisi tetap, trim, pelapis bangunan dan komponen arsitektur dan struktur lainnya yang dipasang dan menimbang struktur. Beban mati tambahan adalah beban yang berasal dari tambahan elemen nonstruktural dan bersifat tetap atau permanen karena beban tersebut melekat pada komponen struktur. Beban hidup adalah segala beban yang terjadi akibat pemakaian suatu bangunan, yaitu beban pada lantai yang berasal dari benda yang dapat bergerak.

Konsep struktur ini juga dipengaruhi oleh fungsi stasiun, unsur ikonik harus tetap ada, sehingga konsep tersebut meliputi pertapaan, ratapan, ciri khas desain stasiun Pondok Rajeg. Peraturan seismik yang digunakan dalam perancangan struktur adalah SNI 1726:2019 tentang tata cara perancangan ketahanan gempa pada struktur bangunan gedung dan non bangunan.

Gambar denah
Gambar denah

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar .2.Peta Topografi Kota Depok Provinsi Jawa Barat Sumber:Bappeda kota Depok
Gambar 2. 1 Konsep Stasiun
Gambar 2. 2  Diagram Struktur SDM Pengelola Stasiun Kereta Api  di Indonesia Secara Umum
Gambar 2. 3  Fasilitas Stasiun Penumpang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat .gambaran Rasio Struktur Modal dan Tingkat Pengembalian Invesrasi Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14.227.318

Pada perancangan ini, tema yang akan diterapkan pada bangunan Stasiun Medan Mass Transit Kwala Bekala adalah Simbolisme Metafora tidak Langsung, yaitu penerapan

Bab ini merupakan inti dari perancangan aplikasi manajemen penanggulangan bencana banjir, seperti gambaran umum organisasi, analisis sistem yang sedang berjalan dan

Pada bab ini, berisi tentang gambaran umum objek penelitian, kemudian membahas mengenai hasil kuesioner yang dikumpulkan, dan mendeskripsikan analisis hasil kuesioner

Berdasarkan analisis data observasi di Perpustakaan Umum Kota Depok terutama untuk layanan informasi referensi Depok Corner, ditemukan beberapa elemen dalam ‘Marketing Mix’

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI Betik Gawi Bandar Lampung, seperti sejarah berdirinya

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI Betik Gawi Bandar Lampung, seperti sejarah berdirinya

Pedoman-Pedoman Pedoman Teknis Dibidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit | 9 BAB III ANALISIS KONDISI UMUM Analisis Kondisi Umum dalam Pekerjaan Penyusunan Rencana Induk/ Master Plan