PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah kecemasan pada orang tua jika tidak memiliki mekanisme koping yang baik dapat menjadi kecemasan yang serius. Menurut Supartini (2012), hospitalisasi anak dalam jangka panjang dapat menjadi pengalaman yang baik bagi anak maupun orang tua, sehingga menimbulkan sikap yang akan sangat mempengaruhi kerjasama anak dan orang tua dalam merawat anak selama di rumah sakit.
Rumusan Masalah
Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara lama rawat inap anak usia 2 sampai 5 tahun dengan tingkat kecemasan orang tua.
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
Relevansi
Perbedaan peneliti dengan peneliti sebelumnya terletak pada metode: penelitian ini bersifat deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. 5 tahun dengan tingkat kecemasan orang tua menggunakan metode kuantitatif instrumen yang digunakan yaitu kuesioner HAR-S.
TINJAUAN PUSTAKA
Hospitalisasi
- Definisi Hospitalisasi
- Reaksi Terhadap Hospitalisasi
- Klasifikasi Lama Hospitalisasi
- Hubungan Lama Hospitalisasi Anak dengan Tingkat
Hampir semua orang tua bereaksi terhadap penyakit dan rawat inap anaknya dengan reaksi yang luar biasa. Respon kecemasan orang tua merupakan perasaan umum yang terjadi bila dikaitkan dengan kesehatan anak.
Konsep Anak
- Definisi Anak
- Tingkat Perkembangan Anak
- Kebutuhan Dasar Anak
Inilah tahap “inisiatif versus rasa bersalah” yang membentuk karakter manusia sehingga memiliki tujuan hidup. Jika berhasil maka akan diperoleh hasil akhir berupa kesetiaan, kemampuan untuk hidup berdampingan dengan harapan dan norma masyarakat.
Kecemasan
- Definisi Kecemasan
- Teori Pedisposisi Kecemasan dan Teori Prepitasi
- Faktor – Faktor yang Mempengaruhi tingkat
- Faktor – Faktor yang Dapat Mengurangi
- Manifestasi Klinik
- Skala Ukur Kecemasan
Orang tua dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah memperoleh pengetahuan dan informasi tentang cara membimbing dan merawat anak autis. Tingkat pendidikan ini juga mempengaruhi status gizi anak autis, dimana orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan menyusun menu makanan yang sehat dan bergizi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak (Suwoyo, 2017). Orang tua yang memiliki anak autis akan merasa bersalah atau cemas karena kurangnya pengetahuan tentang autisme, sehingga tingkat kecemasan akan meningkat.
Kecemasan pada orang tua yang memiliki anak autis akan mempengaruhi mentalitas orang tua dan akan menimbulkan stres serta mempengaruhi kemampuan berpikir orang tua dibandingkan dengan orang tua yang memiliki anak normal (Jeniu, dkk. Tingkat pengetahuan. Orang tua adalah individu yang mampu menangkap informasi secara cepat, namun metode yang digunakan untuk menangkap informasi tersebut berbeda-beda, sehingga perlu diketahui metode apa yang paling tepat yang dapat memaksimalkan perolehan pengetahuan orang tua (Natalia et al., 2020).
Maka harus dipastikan bahwa pengetahuan yang diberikan kepada orang tua adalah informasi yang benar, karena informasi yang salah dapat menimbulkan kecemasan dan stress (Setiawan et al., 2018).
Kerangka Teori
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka Konseptual
Hipotesis
Variabel dalam penelitian ini yang akan diukur adalah variabel bebas/tergantung yaitu tingkat kecemasan orang tua dan variabel bebas adalah hospitalisasi anak. Data khusus disajikan dalam bentuk tabel hubungan lama rawat inap anak usia 2-5 tahun dengan derajat kecemasan orang tua di ruang pelayanan RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Data khusus akan menyajikan hasil tabulasi hubungan lama rawat inap anak usia 2-5 tahun dengan tingkat kecemasan orang tua di ruang pelayanan RS Sultan Immanuddin Pangkalan Bun.
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa tingkat kecemasan orang tua di ruang RS Sultan Immanuddin Pangkalan Bun tahun lalu adalah parsial. Sebagian besar yang disurvei adalah 28. Hubungan antara lama rawat inap anak usia 2 sampai 5 tahun dengan tingkat kecemasan orang tua di ruang pelayanan RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Sebagian besar tingkat kecemasan orang tua di ruang pelayanan RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun tahun 2021 termasuk dalam kategori kecemasan berat.
Ada hubungan lama rawat inap anak dengan tingkat kecemasan orang tua di ruang jaga RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Tahun 2021. KETAKUTAN ORANG TUA DI RUANG TUGAS RUMAH SAKIT SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN Rangkuman informasi tentang hal ini penelitian telah diberikan kepada saya, saya mengetahuinya dan memiliki kebebasan untuk mau atau tidak. Dengan ini saya mohon kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam survei yang saya lakukan dengan judul “HUBUNGAN PANJANG RUMAH SAKIT ANAK DENGAN TINGKAT KETAKUTAN ORANG TUA TERHADAP PELAYANAN RUMAH SAKIT SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN”.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian antitatif dengan desain purposive sampling dengan desain penelitian cross sectional. Kuantitatif adalah suatu bentuk data penelitian yang berbentuk numerik atau numerik dan purposive sampling adalah suatu bentuk pengambilan sampel dengan menentukan kriteria tertentu sedangkan consecutive sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua subjek yang datang untuk memenuhi kriteria pemilihan diikutsertakan dalam penelitian sampai jumlah mata pelajaran yang dibutuhkan terpenuhi.
Kerangka Kerja
Populasi, Sampel dan Sampling
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan ukuran (n) sebanyak 39 subjek dalam penelitian ini, yang akan dijadikan sebagai ukuran sampel penelitian. Dalam penelitian ini, purposive sampling merupakan salah satu jenis teknik pengambilan sampel yang umum digunakan dalam penelitian ilmiah. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan menentukan kriteria tertentu (Sugiyono, 2017). Kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut: 1) Kriteria inklusi.
Kriteria inklusi adalah kriteria yang menurut subjek penelitian dapat mewakili suatu sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2002), yaitu. Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Notoatmodjo, 2002).
Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Pengolahan Data dan Analisis Data
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat dan karakteristik responden. Variabel yang akan dilihat adalah variabel bebas dan variabel terikat yaitu hubungan hospitalisasi anak dengan kecemasan orang tua. Metode analisis statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon untuk mengukur kecocokan data dari dua variabel yang berbeda.
Etika Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan orang tua di ruang pelayanan (anak) RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun tahun 2021 didapatkan 24 orang tua mengalami kecemasan berat dengan persentase (61,5%), kecemasan ringan 2 orang. (5,1%), kecemasan sedang 12 orang (30,8%), panik 0 orang (0%), sedangkan yang tidak mengalami kecemasan hanya 1 orang dengan persentase (2,6%), dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak orang tua yang mengalami kecemasan. Munculnya kecemasan orang tua dikarenakan lamanya anak dirawat di rumah sakit, kondisi anak yang menuntut, dan kesehatan anak yang tidak stabil. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Darmawan (2011) tentang kecemasan pada orang tua yang anaknya dirawat di RS Zaenoel Abidin, diperoleh hasil bahwa 37% orang tua mengalami kecemasan berat.
Menurut Apriany (2013), respon kecemasan orang tua juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti penyakit yang diderita anak, pengobatan atau pelayanan yang tidak menyenangkan. Perawat juga harus memberikan bimbingan kepada orang tua pasien yang mengalami stres atau kecemasan selama anaknya di rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil p-value sebesar 0,000 yang artinya ada hubungan antara lama hari rawat inap anak dengan tingkat kecemasan orang tua di ruang pelayanan (anak). di Sultan Imanuddin Pangkalan. Rumah Sakit Bun pada tahun 2021, hal ini sesuai dengan fakta yang ditemukan di ruangan tersebut bahwa dalam menjalankan peran orang tua menghadapi situasi yang sulit dimana semakin lama hari pengasuhan anak, semakin khawatir orang tua terhadap kondisi anaknya. .
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Darmawan (2011) tentang kecemasan orang tua yang anaknya dirawat di RS Zaenoel Abidin. Hasil yang diperoleh adalah 37% orang tua mengalami kecemasan berat. Jika waktu rawat inap anak masih relatif singkat, orang tua akan melakukan yang terbaik sesuai prosedur rumah sakit. Dari hasil penelitian Aziza (2018) dapat disimpulkan bahwa perasaan yang timbul pada orang tua yang menyertai rawat inap anak adalah perasaan takut, bersalah, mudah bingung dan perasaan sedih.
HASIL DAN PEMBASAN
Gambaran Lokasi Penelitian
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini hasil penelitian disajikan dalam bentuk data umum yang meliputi karakteristik responden yaitu umur dan jenis kelamin.
Pembahasan Hasil Penelitian
Saat mengambil peran kepemilikan, orang tua seringkali menghadapi situasi sulit yang dapat menimbulkan kecemasan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti Farida (2018) dengan judul Perbedaan pengaruh terapi relaksasi otot progresif dan terapi suportif terhadap kecemasan orang tua pada anak rawat inap di RSUD. dr. R. Soedjono Selong Di Lombok Timur mengatakan orang tua sebagai responden mengalami kecemasan dan merasakan banyak masalah fisik seperti ketegangan otot, pusing, anggota badan yang sakit, masalah tidur, tidak nyaman, merasa sedih, cemas, kurang kemampuan berpikir. Menurut para peneliti, penelitian di atas terlihat dari lamanya anak dirawat di rumah sakit, dan menunjukkan bahwa semakin lama anak di rumah sakit, semakin cemas orang tua ketika mencari pilihan lain untuk pengobatan anaknya. restorasi.
Jika melihat frekuensi anak dirawat di rumah sakit, orang tua masih merasakan ketakutan dan kekhawatiran yang sama seperti pengalaman mengawasi anak pertama kali dirawat di rumah sakit. Sebagian besar rawat inap anak di ruang jaga RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun tahun 2021 masuk dalam kategori lama. Diharapkan RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun meningkatkan pelayanan keperawatan kepada pasien sehingga rata-rata lama rawat inap anak dapat diturunkan dari hasil yang diperoleh di RS selama ini.
Responden berharap hasil penelitian ini dapat menambah wawasan orang tua dan sebagai informasi bagi orang tua tentang pentingnya memperhatikan status kesehatan anak.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Apriany, D 2013, Hubungan Hospitalisasi Anak dengan Kecemasan Orang Tua, The Sudirman Journal of Nursing, vol. 2017. Perbedaan Tingkat Kecemasan Pasien Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Pencabutan Gigi di RSGM FKG Universitas Jember. 2013) Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah oleh Irinae BLU Prof. dr. dr. RSUD. 2020) 'Kesiapsiagaan Remaja Menghadapi Wabah Covid-19', Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnostik.
Hubungan tingkat kecemasan dengan koping siswa SMUN 16 dalam menghadapi ujian nasional Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia. 2014). Selfies: Peran Jenis Umpan Balik Terhadap Hubungan antara Kecemasan Sosial dan Perilaku Agresif, Program Studi Psikologi Perilaku Selfie, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Malang. 2012). Suwoyo, 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak autis di sekolah luar biasa di kota kediri. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), hlm. 115-27.
2012). Perbedaan tingkat kecemasan primigravida dan multigravida dalam menghadapi kehamilan Jurnal Perawat Indonesia Aplikasi Pembelajaran Pengenalan Budaya Indonesia', V(1), p. Hubungan kecerdasan spiritual perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien di unit perawatan intensif RSUD Dr. 2009) Buku Ajar Keperawatan Anak Edisi 6. Dalam penelitian ini identitas ayah/ibu akan dirahasiakan dan informasi yang diberikan akan digunakan untuk kepentingan penelitian.