• Tidak ada hasil yang ditemukan

REMAJA DAN DINAMIKA; - Tinjauan Psikologi dan Pendidikan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "REMAJA DAN DINAMIKA; - Tinjauan Psikologi dan Pendidikan"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

SEPUTAR REMAJA DAN DINAMIKANYA

Dinamisasi Dunia Remaja

  • Konsep Remaja
  • Tugas-Tugas Perkembangan

Konsisten dengan pernyataan di atas, Mappiare menyatakan bahwa masa remaja berlangsung dari usia 12 sampai 21 tahun untuk perempuan dan 13 sampai 22 tahun untuk laki-laki. Tugas perkembangan remaja difokuskan pada meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan dan berusaha mencapai kemampuan bertingkah laku dan bersikap dewasa.

Ketidakdewasaan Pemikiran Remaja

Ciri lain yang menunjukkan ketidakmatangan pemikiran remaja ialah kepercayaan remaja bahawa dirinya adalah istimewa, unik dan tidak tunduk kepada peraturan yang mengatur dunia, atau apa yang Elkind sebut sebagai “personal fable” (personal fairy tale) tidak ada. Sebagai sebahagian daripada mengekalkan rasa keunikan, remaja sering mengarang cerita tentang diri mereka yang dipenuhi dengan fantasi, percubaan untuk menyelami dunia yang jauh dari realiti.

Gaya Belajar dan Tipe Belajar Remaja

  • Gaya Belajar
  • Tipe Belajar

Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan melihat sehingga mata memegang peranan penting. Untuk mencapai keberhasilan belajar, orang yang menggunakan gaya belajar auditori dapat belajar melalui mendengarkan, seperti ceramah, radio, dialog, dan diskusi.

Pemikiran Kritis (Crithical Thinking)

  • Konsep Berpikir Kritis
  • Karakteristik Berpikir Kritis
  • Indikator Berpikir Kritis

Dari beberapa pernyataan para ahli tentang pengertian berpikir kritis di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah proses mental menganalisis atau mengevaluasi informasi. Berpikir kritis adalah berpikir secara rasional tentang sesuatu dan kemudian mengumpulkan informasi tentang sesuatu sebanyak mungkin sebelum membuat keputusan atau mengambil tindakan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

  • Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
  • Faktor-faktor yang berasal dari luar diri
  • Faktor-faktor Umum

Dengan kata lain, jika faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan merupakan campuran dari kedua unsur tersebut, maka dikatakan sebagai faktor umum. Kelenjar tiroid ini mempengaruhi perkembangan baik sebelum lahir dan kemudian dalam pertumbuhan dan perkembangan.

PERKEMBANGAN SIKAP, NILAI DAN

Sikap dan Cita-cita

  • Pembentukan Sikap
  • Pembentukan Cita-cita

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cita-cita adalah keinginan (kemauan) yang selalu ada dalam pikiran. Ambisi orang tua seringkali didorong oleh aspirasi pribadi yang tidak berwujud, persaingan antara orang tua atau pengalaman pribadi.

Nilai dan Moral Pada Masa Remaja

  • Pengertian Nilai dan Moral
  • Perkembangan Nilai dan Hirarki Nilai
  • Karakteristik Nilai dan Moral Remaja
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai
  • Internalisasi Nilai, Moral, dan Sikap
  • Tahap-Tahap Internalisasi

Interioritas merupakan upaya untuk menghayati dan menggali nilai-nilai yang tertanam dalam diri setiap individu. Beberapa ahli perkembangan percaya bahwa teknik disiplin induksi berperan dalam motivasi moral dan bahwa nilai-nilai orang tua memengaruhi pemikiran moral anak dan remaja yang sedang berkembang.

KONSEP DIRI DAN KONTROL DIRI PADA

Konsep Diri (Self-Concept)

  • Pengertian Konsep Diri
  • Cara Meningkatkan Konsep Diri
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep

Konsep diri yang positif dapat ditingkatkan dengan melakukan afirmasi, yang dimaksud dengan afirmasi adalah self talk pada diri sendiri. Faktor-faktor tersebut menjadi semakin spesifik dan akan sangat erat kaitannya dengan konsep diri yang akan dimiliki.

Kontrol Diri (Self-Control)

  • Pengertian Kontrol Diri
  • Perkembangan Kontrol Diri
  • Aspek-Aspek Kontrol Diri
  • Faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri

Sementara itu, adaptasi diri yang buruk ditunjukkan dengan buruknya hubungan sosial antara individu dengan lingkungan. Individu dengan maladjustment mencoba untuk merasionalisasi dengan menyalahkan orang lain.

PERKEMBANGAN RESILIENSI,

Konsep Resiliensi

  • Pengertian Resilliensi
  • Ciri dan Faktor- Faktor Resiliensi
  • Tahap-tahap Upaya Perkembangan

Tahapan upaya pengembangan daya tahan siswa Resiliensi merupakan kapasitas yang diperoleh individu Resiliensi merupakan kapasitas individu yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan pengalaman lingkungan. Brand, menunjukkan bahwa kurangnya konsistensi dan kejelasan harapan sekolah merupakan salah satu penyebab masalah akademik dan kesulitan adaptasi di kalangan siswa. Keterampilan ini juga penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa dan membantu orang dewasa terlibat dalam interaksi yang efektif di sekolah.

Hal ini penting karena ekspektasi yang tinggi dan realistis merupakan motivator yang efektif bagi siswa. Siswa yang kurang memiliki harapan cenderung menunjukkan keinginan yang rendah untuk mengejar kesempatan kuliah atau karir. Guru yang memiliki harapan tinggi dapat mengatur dan mengendalikan perilaku dan memberikan tantangan yang lebih sulit untuk menguji siswa untuk melihat apakah mereka yakin dapat menanganinya.

Siswa diperlakukan sebagai individu yang bertanggung jawab, yang memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam semua aspek fungsi sekolah.

Kepercayaan Diri (Self Confidence)

  • Pengertian Kepercayaan Diri
  • Ciri-ciri Orang yang Percaya Diri
  • Perkembangan Orang Yang Percaya Diri
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Ciri-ciri individu yang percaya diri adalah sikap tenang dan tenang dalam situasi sosial. Dari sikap dan perilaku seseorang, kita bisa menilai tingkat kepercayaan diri yang dimilikinya. Seperti yang dikemukakan Lauster (2014) tentang ciri-ciri orang dengan kepercayaan diri yang tinggi yaitu tidak egois, cukup toleran, tidak membutuhkan.

Dari pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa ciri-ciri individu dengan harga diri yang tinggi adalah individu yang memiliki kepercayaan diri dalam segala tindakannya. Selain itu, rasa percaya diri memungkinkan individu untuk bergaul dan bersosialisasi dengan baik di lingkungannya. Seorang individu dapat dikatakan memiliki kepercayaan diri apabila ia mampu dengan tenang melakukan apa yang diinginkannya dalam keadaan apapun.

Berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang percaya diri adalah sebagai berikut.

Harga Diri (Self Esteem)

  • Pengertian Harga Diri
  • Aspek-aspek Harga Diri
  • Pembentukan Harga Diri
  • Ciri dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Menurut Satmoko, adaptasi dipahami sebagai interaksi berkelanjutan seseorang dengan dirinya sendiri, orang lain dan dunianya (Ghufron, 2017). Pengaturan diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. Individu yang mengalami maladjustment menunjukkan perilaku agresif untuk menutupi kegagalannya.

Kemauan dan kemampuan untuk berubah adalah sifat kepribadian yang memiliki pengaruh yang sangat menonjol pada adaptasi. Karena keluarga dan sekolah berada di lingkungan masyarakat, maka lingkungan masyarakat juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan penyesuaian diri.

PERKEMBANGAN KREATIVITAS DAN

Perkembangan Kreativitas

  • Pengertian Kreativitas
  • Tahap-tahap Kreativitas
  • Karakteristik Kreativitas
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
  • Upaya Mengembangkan Kreativitas

Menurut Munandar (2012) kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, seperti kemampuan untuk memberikan ide-ide baru yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Definisi kreativitas yang sederhana dan banyak digunakan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sumber awal dan berkembangnya kreativitas disebabkan oleh faktor-faktor yang ada di lingkungan keluarga.

Secara umum faktor yang mempengaruhi kreativitas terbagi menjadi dua, yaitu faktor yang dapat meningkatkan kreativitas dan faktor yang dapat menghambatnya. Berikut akan diuraikan pendapat beberapa ahli tentang faktor pendukung atau faktor yang dapat meningkatkan kreativitas. Clark sebagaimana dikutip oleh Ali dan Ansori (2008), mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas menjadi dua kelompok, yaitu faktor pendukung dan penghambat.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat meningkatkan kreativitas seseorang terdiri dari tiga faktor utama yaitu inteligensi (kecerdasan), yang berkaitan dengan tingkat kecerdasan seseorang yang dapat mempengaruhi dirinya. memikirkan. , bertindak dan melakukan sesuatu yang kreatif, serta mampu memikirkan berbagai alternatif untuk memecahkan suatu masalah atau kesulitan yang dihadapi; faktor kepribadian, berkaitan dengan dorongan dalam diri seseorang yang dapat meningkatkan atau mempengaruhi kreativitas seperti rasa ingin tahu, imajinasi, kepercayaan diri, kemandirian, disiplin dan keberanian mengambil resiko; dan faktor lingkungan, berkaitan dengan rangsangan dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah atau masyarakat.

Perkembangan Emosi Pada Remaja

  • Pengertian Emosi
  • Bentuk-Bentuk Emosi
  • Hubungan antara Emosi dan Tingkah Laku
  • Karakteristik Perkembangan Emosi Remaja
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Emosi
  • Upaya Mengembangkan Emosi Remaja

Adaptasi Remaja terhadap Penggunaan Uang Remaja juga berusaha memenuhi kebutuhan sosial lainnya yang membutuhkan dukungan finansial.

KEMANDIRIAN DAN PENYESUAIAN DIRI

Perkembangan Kemandirian pada Remaja

  • Konsep Kemandirian
  • Bentuk-Bentuk Kemandirian
  • Tingkat dan Karakteristik Kemandirian

Enung Fatimah (2010) mendefinisikan kemandirian (berdiri di atas kaki sendiri dengan kemampuan tidak bergantung pada orang lain dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Sedangkan Zakiyah Daradjat (1976) menjelaskan kemandirian adalah kecenderungan anak untuk melakukan sesuatu yang mereka mau tanpa meminta bantuan orang lain, dll. Kemandirian sosial, yaitu kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan tidak bergantung pada tindakan orang lain.

Namun faktor keturunan masih diperdebatkan karena ada yang berpendapat bahwa bukan sifat kemandirian orang tua yang diwariskan kepada anak-anaknya, melainkan sifat orang tua yang nampaknya didasarkan pada cara orang tua mendidik anak-anak mereka. . Orang tua yang terlalu banyak melarang anak tanpa disertai penjelasan rasional menghambat perkembangan kemandirian anak. Sistem yang terlalu menekankan pentingnya struktur sosial hierarkis, merasa tidak aman atau terintimidasi, dan gagal mengapresiasi perwujudan potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian remaja.

Sebaliknya, lingkungan masyarakat yang aman yang menghargai ekspresi potensi remaja dalam bentuk berbagai kegiatan dan tidak terlalu hierarkis akan mendorong dan mendorong berkembangnya kemandirian remaja.

Penyesuaian Diri dan Permasalahannya

  • Konsep Penyesuaian Diri
  • Aspek-Aspek Penyesuaian Diri yang Sehat
  • Proses Penyesuaian Diri
  • Karakteristik Penyesuaian Diri
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Seseorang dikatakan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik jika mampu membuat respon yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. Upaya penyesuaian diri remaja adalah dengan melakukan penyesuaian terhadap dorongan kebebasan serta prakarsa dan kreativitasnya dengan kegiatan yang bermanfaat.

REMAJA DAN TINDAK KEKERASAN SERTA

Konsep Perundungan, Macam-Macam

  • Konsep Peundungan
  • Macam-Macam Perundungan
  • Dampak Perundungan (Bullying)

Penindas bisa seseorang yang lebih tua, lebih besar, lebih kuat, lebih terampil secara verbal, lebih tinggi dalam status sosial, dari ras yang berbeda, atau bukan dari jenis kelamin yang sama. sekelompok besar anak-anak yang mengintimidasi dapat menciptakan ketidakseimbangan. Baik pelaku intimidasi maupun korban tahu bahwa intimidasi dapat dan kemungkinan besar akan terjadi lagi. Efek dari bullying dapat mengancam setiap orang yang terlibat, seperti anak yang menjadi korban bullying, anak yang menjadi pelaku bullying, anak yang menjadi saksi bullying, bahkan sekolah yang bermasalah dengan bullying secara keseluruhan.

Meskipun anak-anak yang mengalami bullying tampaknya dapat mengatasi masalah yang mereka hadapi, anak-anak dengan pengalaman seperti itu tidak mendapat bantuan dan penanganan yang memadai. A. Selain dampak negatif, bullying juga dapat merangsang munculnya berbagai peristiwa positif bagi anak korban bullying. Bukan hanya anak korban kekerasan saja yang bisa terkena dampaknya, tetapi juga anak yang menjadi korban kekerasan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying dapat mengancam setiap pihak yang terlibat, baik anak yang dibully, anak pelaku bullying, bahkan anak yang menyaksikan bullying.

Remaja Berkebutuhan Khusus (Difabel)

  • Pengertian Remaja Berkebutuhan Khusus
  • Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
  • Faktor anak berkebutuhan khusus

Jadi anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kelainan fisik dan mental, yang harus mendapat pertolongan khusus dan pendidikan yang baik (Rosyidi, 2015). Anak berkebutuhan khusus sementara, jika tidak mendapatkan intervensi yang tepat dan sesuai dengan hambatan belajarnya, dapat menjadi permanen (Mardhiyah et al, 2013). Dalam hal ini anak berkebutuhan khusus yang tuli (tidak dapat mendengar) digabung dengan istilah bisu (tidak dapat/sulit berbicara).

Anak tunadaksa adalah anak berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan dalam mengoptimalkan fungsi anggota tubuhnya. Sehingga anak berkebutuhan khusus yang mengalaminya lebih banyak mengalami hambatan dalam berpikir dan berinteraksi dengan orang disekitarnya. Bila diartikan dalam wacana umum, penyandang disabilitas ganda adalah anak berkebutuhan khusus yang menderita dua atau lebih kelainan pada dirinya.

Menumbuhkan Proses Disiplin Diri Anak Berkebutuhan Khusus (Bisu-Tuli) dalam Pembelajaran Tari Tradisional”, Jurnal IKIP Semarang Cakrawala Dini, 5(1).

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dapat disimpulkan bahwa DI adalah suatu proses sistematik sebagai seni dan ilmu dengan ciri-ciri: 1 didasarkan pada teori belajar dan riset bidang kognitif, psikologi pendidikan,