• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI

N/A
N/A
Nenny Darmayanti

Academic year: 2024

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lembang

Matapelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X / 2

Materi Pokok : Bioteknologi

Alokasi Waktu : 9 JP

A

Kompetensi inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kajian Biologi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Biologi Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

B

Kompetensi dasar dan

Indikator pencapaian kompetensi

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.12 Menerapkan konsep dan

prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi

1. Menjelaskan konsep bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi 2. Menjelaskan prosedur bioteknologi

dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi 3. Menerangkan hubungan konsep dan

prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi

4. Menerapkan konsep dan prosedur bioteknologi pada proses pembuatan pestisida organik

4.12 Melaksanakan konsep dan prosedur hasil bioteknologi konvensional untuk

menghasilkan produk

4.12.1. Membuat rancangan konsep dan prosedur hasil bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk

4.12.2. Mendemonstrasikan produk bioteknologi konvensional

C

Tujuan pembelajaran

(2)

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dan metode diskusi serta praktikum, peserta didik dapat menjelaskan 2 jenis konsep dan prosedur bioteknologi dan menerapkannya untuk menghasilkan produk bioteknologi konvensional dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi, dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, kreatif selama proses pembelajaran dan bersikap jujur (Religiolitas) dan toleran.

D

Materi pembelajaran Bioteknologi :

1. Konsep Bioteknologi konvensional dan Modern 2. Prosedur Bioteknologi konvensional dan Modern 3. Dampak Perkembangan Bioteknologi

4. Teknologi fermentasi, rekayasa genetika, cloning, dan kultur jaringan

E

Metode pembelajaran

Pendekatan : saintifik

Model Pembelajaran : Discovery Learning

Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, praktikum

F

Media/Alat dan Sumber Belajar

Media/Alat :

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Laptop, Produk fermentasi, Produk Kultur Jaringan, smartphone, video bioteknologi, Papan Tulis/White Board, LCD

Sumber Belajar :

a. Biologi untuk SMK/MAK Bidang Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi, Tutus Salman F. &

Marsaid, Erlangga, Jakarta, 2019.

b. Sitepoe, Mangku. 2001. Rekayasa Genetika. Jakarta : Grasindo c. Fahrudin. 2010. Bioteknologi lingkungan. Bandung : Alfabeta.

G

Langkah pembelajaran

Kegiatan / sintak Deskripsi

Nilai Karakter dan Literasi

Alk s Wkt PERTEMUAN PERTAMA

Pendahuluan 1 Memberi salam, berdo’a

2 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

3 mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan, diantaranya melalui tanya jawab membahas kembali tentang materi genetika.

4 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi;

5 menyampaikan garis besar cakupan materi konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi dan kegiatan yang akan dilakukan;

6 menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi.

Religiositas (kegiatan berdoa)

15”

Kegiatan inti

1. Mengamati Mengamati produk yang disajikan berkaitan dengan konsep dan prosedur bioteknologi .

Kemandirian (berpikir

15’

(3)

Kegiatan / sintak Deskripsi

Nilai Karakter dan Literasi

Alk s Wkt dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi

Contoh bahan pengamatan:

Pestisida organik dan Planlet kultur jaringan

kritis, kreatif)

2. Menanya Berdasarkan kedua produk tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan tentang konsep bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern?

Berani dan bertanggung jawab

15’

3. Mengumpulkan data

Berdiskusi dengan rekan sekelompok berkaitan dengan LKPD yang diberikan, dan bertanya dengan guru seandainya ada yang belum dipahami

Mencari bahan referensi dari buku paket maupun internet untuk dapat menjawab permasalahan yang berkaitan dengan konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi

Gemar membaca Kerjasama, menghargai pendapat (toleran) Gotongroyon g

30’

4. Mengasosiakan Membuat kesimpulan sementara dari hasil diskusi kelompok tentang hubungan antara konsep dan prosedur pada bioteknologi konvensional dan modern yang diperoleh peserta didik setelah mengerjakan LKPD

Berani dan bertanggung jawab

15’

5. Mengomunikasika

n Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas, dan kelompok lain memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan ataupun memberikan masukkan.

Membuat kesimpulan bersama tentang konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi berdasarkan hasil diskusi kelas terhadap beberapa sumber informasi yang diperoleh.

Evaluasi/ tes akhir berkaitan dengan materi konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi

menghargai pendapat (toleran)

30’

Kegiatan Penutup Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi melalui reviu indikator yang hendak dicapai pada hari itu.

Meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat mengetahui konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi maupun sehari-hari.

Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya maupun mempersiapkan diri menghadapi tes/

evaluasi dan praktek di pertemuan berikutnya.

15’

(4)

Kegiatan / sintak Deskripsi

Nilai Karakter dan Literasi

Alk s Wkt Melakukan penilaian untuk mengetahui

tingkat ketercapaian indikator Memberi salam.

H

PENILAIAN

a. Teknik Penilaian:

Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan

Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis

Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik b. Bentuk Penilaian :

Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik Tes tertulis : uraian dan lembar kerja

Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi/ keterampilan proses c. Instrumen Penilaian (terlampir)

d. Remedial

- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas

- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

e. Pengayaan

Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

 Siswa yang mencapai nilai

n( ketuntasan )<n< n( maksimum )

diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

 Siwa yang mencapai nilai

n>n ( maksimum)

diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Kab. Bandung Barat, Juni 2019 Mengetahui,

Kepala Sekolah,

Dra. Wiwi Siti Zawiyah NIP. 19600422 198103 2 003

Guru Mapel Biologi,

Dicky Rahmansyah, S.Si NIGK. 84052608041

CATATAN KEPALA SEKOLAH :

LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN

(5)

BIOTEKNOLOGI DAN PERANANNYA BAGI KEHIDUPAN

Bioteknologi secara harfiah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Pengertian bioteknologi yang lebih lengkap adalah pemanfaatan teknik rekayasa terhadap makhluk hidup, sistem, atau proses biologis untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi makhluk hidup maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.

Bioteknologi tidak terlepas dari mikroorganisme sebagai subyek (pelaku). Mikroorganisme yang dimaksud adalah virus, bakteri, cendawan, alga, protozoa, tanaman maupun hewan. Mikroorganisme menjadi subyek pada proses bioteknologi karena beberapa hal berikut ini :

1. Reproduksinya sangat cepat.

Dalam hitungan menit telah dapat berkembang biak sehingga merupakan sumber daya hayati yang sangat potensial. Mikroorganisme dapat memproses bahan-bahan menjadi suatu produk dalam waktu yang singkat.

2. Mudah diperoleh dari lingkungan kita.

3. Memiliki sifat tetap, tidak berubah-ubah.

4. Melalui teknik rekayasa genetik para ahli dapat dengan cepat memodifikasi/ mengubah sifat mikroorganisme sehingga dapaT menghasilkan produk yang sesuai dengan yang kita inginkan.

5. Dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dan tidak tergantung musim/iklim.

Pemanfaatan mikroorganisme untuk bioteknologi sangat membantu manusia untuk mengatasi berbagai masalah, misalnya di bidang makanan, pertanian, pengobatan, limbah, industri, dan lainnya. Sejak tahun 6000 SM, orang telah mengenal proses fermentasi pada bahan makanan misalnya untuk membuat bir.

Namun, bukti bahwa mikroorganisme inilah yang melakukan fermentasi baru diketahui setelah penelitian yang dilakukan oleh Louis Pasteur (1857-1876). Saat ini, teknologi produksi bahan makanan melalui fermentasi dikategorikan dalam bioteknologi konvensional/klasik.

Teknologi yang telah diterapkan untuk menghasilkan produk dalam skala industri dengan menggunakan makhluk hidup, sistem atau proses bioteknologi dikategorikan sebagai bioteknologi modern.

Bioteknologi modern ini sangat tergantung pada mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa genetika.

Dampak pengembangan bioteknologi

Perkembangan bioteknologi telah melalui sejarah yang panjang sebelum manipulasi genetik mulai berkembang. Secara tidak langsung masyarakat telah banyak melakukan kegiatan bioteknologi, walaupun tanpa sebutan bioteknologi, seperti: pemanfaatkan mikroba pada proses fermentasi untuk membuat minuman, roti, keju. Proses seleksi tanaman yang dilakukan oleh para petani untuk mendapatkan tanaman unggul maupun melalui persilangan juga merupakan kegiatan bioteknologi, demikian juga dengan penangkaran hewan. Kegiatan seperti diatas ini juga disebut sebagai bioteknologi tradisional.

Sebaliknya, bioteknologi modern yang menggunakan proses rekayasa genetika mulai berkembang setelah penemuan struktur DNA sekitar tahun 1950, yang diikuti dengan penemuan-penemuan lainnya, seperti: enzim pemotong DNA (enzim restriksi endonuklease), enzim yang dapat menggabungkan DNA (enzim ligase). Selanjutnya ditunjukkan dengan keberhasilan menciptakan DNA rekombinaan melalui penggabungan DNA dari dua makhluk hidup yang berbeda. Teknologi DNA rekombinan atau yang juga dikenal dengan teknik cloning merupakan contoh bioteknologi modern. Bioteknologi pada saat ini lebih didasarkan kepada teknik manipulasi atau rekayasa DNA. Manipulasi DNA dimulai dengan mengisolasi

(6)

DNA yang bertanggung jawab untuk sifat tertentu dengan bantuan enzim pemotong DNA, selanjutnya digabungkan dengan bantuan enzim ligase dan memindahkannya pada makhluk hidup yang berbeda seperti bakteri, hewan dan tumbuhan. Hasil dari teknik tersebut diantaranya adalah insulin manusia yang dihasilkan dengan bantuan bakteri E. coli, kloning domba Dolly, tanaman kapas tahan insektisida.

Aplikasi bioteknologi Bioteknologi tradisional

Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek pada kehidupan manusia, seperti aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan.

1. Bidang pangan

Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Pada masa mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan.

a. Pembuatan roti

Pada pembuatan roti, biji-bijian serelia dipecah dahulu untuk membuat tepung terigu.

Selanjutnya oleh enzim amilase tepung dirubah menjadi glukosa. Selanjutnya khamir Saccharomyces cerevisiae, yang akan memanfaatkan glukosa sebagai substrat respirasinya sehingga akhirnya membentuk gelembung-gelembung yang akan terperangkap pada adonan roti. Adanya gelembung ini menyebebkan roti bertekstur ringan dan mengembang. Sedangkan jika ditambah protease maka roti yang dihasilkan akan bertekstur lebih halus.

b. Pengolahan hasil susu

Susu dapat diolah dengan bioteknologi sehingga menghasilkan produk-produk baru, seperti keju, mentega dan yogurt.

1) Keju, pada pembuatan keju, kelompok bakteri yang dipergunakan adalah bakteri asam laktat.

Bakteri ini berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat menurut reaksi berikut.

C12H22O11 + H2O ---> 4CH3CHOHCOOH Laktosa Air Asam laktat

Bakteri asam laktat yang bisa digunakan adalah Lactobacillus dan Sterptococcus.

2) Yoghurt, pada yoghurt, susu dipasteurisasi dahulu, lalu sebagian besar lemak dibuang.

Mikroorganime yang digunakan adalah bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus thermophillus.

3) Mentega, pada pembuatan mentega, mikroorganisme yang digunakan adalah Streptococcuslactis dan Leuconostoc cremoris yang membantu proses pengasaman. Setelah itu, susu ditambah dengan cita rasa tertentu, kemudian lemak mentega dipisahkan. Pengadukan lemak mentega menghasilkan mentega yang siap makan.

c. Produk makanan lain

(7)

Pengolahan produk makanan lain dapat berupa sayur, buah dan sebagainya. Di antaranya adalah:

1) Sauerkraut adalah sayuran yang diasamkan agar dapat awet di simpan. Cara membuatnya, sayuran seperti kol atau sawi diirisi kemudian dicampur dengan garam lalu di tekan dalam tempat penyimpanan untuk mengeluarkan udara. Kemudian di tambahkan bakteri asam laktat.

Aktivitas bakteri ini menurunkan pH menjadi 5.0. pH ini mencegah mikroorganisme lain tumbuh, selain itu dapat menimbulkan cita rasa unik akibat akumulasi zat organik yang oleh bakteri.

2) Penyimpanan zaitun dan timun. Zaitun dan timun dapat diawetkan dengan menyimpannya dalam larutan garam yang ditambah bakteri asam laktat.

3) Tahu kuning, tahu putih, dan tempe dibuat dari kedelai menggunakan cendawan Rhizopus.

4) Oncom, dibuat dari bungkil kacang tanah menggunakan cendawan Neurospora sithopila.

5) Tapai, dibuat dari ketela pohon dengan menggunakan khamir Saccharomyces cereviceae.

2. Bidang pertanian

Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pertanian ialah:

a. Hidroponik, merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman.

b. Seleksi tanaman yang memiliki karakter yang unggul seperti biji besar atau tinggi maupun produksi yang besar.

3. Bidang peternakan

a. Domba ankon, merupakan domba berkaki pendek dan bengkok, hasil mutasi alami.

b. Sapi “Jersey” yang diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu berkrim banyak.

4. Kesehatan dan pengobatan

a. Antibiotik yang digunakan manusia untuk pengobatan diisolasi dari bakteri dan jamur.

b. Vaksin merupakan mikroorganisme atau bagian mikroorganisme yang sifat virulensinya telah dimatikan, bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.

Bioteknologi modern

Aplikasi bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya pada aspek pangan, pertanian, peternakan hingga kesehatan dan pengobatan.

a. Pangan

Beberapa contoh bioteknologi modern di bidang pada bidang pangan, misalnya:

1. Kandungan vitamin A pada tanaman padi Golden rice.

2. Kentang yang telah mengalami mutasi genetik sehingga kadar pati kentang meningkat 20% dari kentang biasa.

b. Bidang pertanian

Beberapa contoh bioteknologi modern di bidang pertanian, misalnya:

1. Tanaman jagung, kapas dan tomat yang resisten terhadap serangan penyakit gen tertentu (setelah gennya dimanipulasi menggunakan teknologi DNA rekombinan).

2. Tanaman padi tahan genangan air.

c. Bidang peternakan

(8)

1. Pembelahan embrio secara fisik (spilitting) mampu menghasilkan kembar identik pada domba, sapi, babi, dan kuda.

2. Ternak unggul hasil manipulasi genetik, contohnya unggul pada daging dan susunya 3. Ikan salmon yang disisipkan hormon pertumbuhan menjadi 2 kali lipat besarnya d. Kesehatan dan pengobatan

1. Hormon insulin manusia yang dihasilkan dengan bantuan Escherechia coli 2. Manipulasi produk vaksin dengan menggunakan E. coli agar lebih efisien.

Mikroorganisme pembasmi hama tanaman

Mikroorganisme di alam dapat dijadikan sebagai agen pengendali hayati, yaitu pengendalian terhadap hama dengan menggunakan musuh alami. Misalnya pengendalian hama serangga pada tanaman pertanian dengan menggunakan bakteri patogen serangga, yaitu :

Bacillus thuringiensis (Bt).

Bakteri Bt dapat ditemukan di tanah dan tanaman Bacillus thuringiensis merupakan spesies bakteri yang dikembangkan menjadi insektisida mikrobial. Bakteri Bt menghasilkan protein kristal yang dapat membunuh serangga maupun larva atau ulat serangga. Aktivitas Bt pada tanaman misalnya membunuh ngengat yang menjadi hama pada buah apel, dan pir, ulat pada kol (kubis), brokoli, dan kentang. Bt yang telah dikembangkan dalam jumlah besar dicampur dengan cairan tertentu befungsi sebagai perekat dan langsung dapat disemprot pada tanaman pertanian. Bacillus thuringiensis yang berbeda akan menghasilkan protein kristal yang toksik untuk kelompok makhluk hidup yang berbeda. Bt telah dijual di Amerika Utara sebagai insektisida microbial komersial sejak tahun 1960, dan dijual dengan berbagai nama merk dagang. Bt dapat digunakan dengan cara penyemprotan konvensional pada tanaman pertanian.

Beberapa Bt yang tersedia secara komersial dengan hama targetnya adalah sebagai berikut.

Bacillus thuringiensis varietas Tenebrionis menyerang kumbang kentang Colorado dan larva kumbang daun.

Bacillus thuringiensis varietas Kurstaki menyerang berbagai jenis ulat tanaman pertanian.

Bacillus thuringiensis varietas Israelensis menyerang nyamuk dan lalat hitam.

Bacillus thuringiensis varietas Aizawai menyerang larva ngengat dan berbagai ulat, terutama ulat ngengat diamondback.

Protein kristal Bt akan berpengaruh efektif terhadap larva, ulat serangga, dan serangga bila Bt yang dikonsumsi dalam jumlah yang mencukupi dan pH usus serangga berada pada kondisi alkali (basa).

Mikroorganisme pengelola limbah

Mikroorganisme membantu pengelolaan berbagai jenis limbah, terutama dalam penguraian limbah organik. Limbah organik dari rumah tangga, pasar atau industri sering dibuang langsung ke sungai, yang mengakibatkan pencemaran di sungai atau timbulnya limbah cair. Tujuan utama pengelolaan limbah cair dengan mikroorganisme adalah untuk mengurangi kandungan BOD dan bahan padat tersuspensi.

Pengelolaan limbah cair juga dibutuhkan untuk menghilangkan pupuk yang masuk saluran air bahan kimia beracun, dan padatan terlarut.

(9)

Mikroorganisme mengelola limbah cair melalui proses penguraian secara aerob dan anaerob. Pada pemrosesan aerob terdapat berbagai mikroorganisme (bakteri, protista dan cendawan) yang menguraikan materi organik dari limbah menjadi mineral-mineral, gas-gas dan air. Aktivitas ini membutuhkan banyak oksigen.

Bioteknologi modern juga memanfaatkan makhluk hidup dalam tingkat seluler/molekuler, diantaranya kultur jaringan, rekayasa genetik, dan kloning.

Kultur sel dan jaringan

Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan. Totipotensi adalah kemampuan sel/jaringan makhluk hidup untuk tumbuhan menjadi individu baru. Totipotensi tumbuhan membuat sel tumbuhan dalam proses kultur jaringan dapat berkembang menjadi tumbuhan lengkap jika ditumbuhkan pada kondisi yang memungkinkan.

Dengan kultur jaringan, dalam waktu yang bersamaan dapat diperoleh bibit tanaman dalam jumlah banyak.

Kultur jaringan memiliki manfaat berikut ini:

a. Melestarikan sifat tanaman induk.

b. Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat seragam c. Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar d. Dapat menghasilkan tanaman yang bebas virus.

e. Dapat dijadikan sarana untuk melestarikan plasma nutfah

f. Untuk menciptakan varietas baru melalui rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa dikembangkan melalui kultur sel sehingga menjadi tanaman baru secara lengkap.

Penanggulangan dampak negatif bioteknologi

Bioteknologi telah menghasikan produk-produk yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun perlu juga diperhatikan dampak negatif dari perkembangan bioteknologi tersebut.

Beberapa dampak negatif yang mungkin timbul akibat perkembangan bioteknologi adalah berikut ini:

1. Alergi

Gen asing yang disisipkan pada makhluk hidup yang menjadi makanan manusia dapat menyebabkan alergi terhadap individu tertentu. Untuk mencegahnya perlu dilakuakn pengujian dalam jangka waktu yang lama untuk memastikan ada tidaknya efek negatif tersebut terhadap konsumen. Selain itu, produk yang mengandung makhluk hidup hasil rekayasa genetik bioteknologi harus diberi label dengan jelas guna memberi informasi kepada konsumen mengenai produk yang dikonsumsi.

2. Hilangnya plasma nutfah

Akibat budidaya hewan dan tumbuhan unggul atau pertanian konvensional yang monokultur dapat mengakibatkan plasma nutfah atau keanekaragaman makhluk hidup dapat musnah. Kepunahan plasma nutfah dapat diatasi dengan melakukan pemeliharaan berbagai jenis hewan dan tumbuhan di situs konservasi tertentu.

Selain itu penggunaan yang terus menerus dari tanaman unggul tahan herbisida, insektisida juga ditakutkan dapat menyebabkan munculnya gulma maupun hama baru.

(10)

3. Rusaknya eksosistem

Tanaman kapas Bt selain menyebabkan matinya hama ulat yang memakannya, juga diduga menyebabkan larva kupu-kupu ikut mati. Akibat gangguan dan perubahan kondisi lingkungan yang tidak seimbang dapat menyebabkan rusaknya suatu ekosistem.

(11)

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP (Dengan PPK) Nama Satuan pendidikan : SMK PP Negeri Lembang

Tahun pelajaran : 2018/2019 Kelas/Semester : X / Semester 2

Mata Pelajaran : Biologi

NO WAKTU NAMA KEJADIAN/

PERILAKU

BUTIR SIKAP

POS/

NEG TINDAK LANJUT

1 Membantu kelompok lain

dalam tugas rancangan eksperimen setelah kelompoknya sendiri selesai

Kerjasa ma, peduli sosial, komuni katif

Positif Diberikan reward penambahan nilai dan pujian atas karya dan sikapnya

2 Tidak mau bekerja dalam

kelompok, menyendiri dan sering terlambat masuk kelas

Kerjasa ma, disiplin, komuni katif

Negatif Pengurangan poin dilakukan setelah dilakukan peneguran, pemberian arahan untuk mau bekerjasama dilakukan supaya Hamzah mau mengubah sikapnya

3 Egois pada saat diskusi

marah hingga meninggalkan kelompoknya

Demokr atis, toleransi , cinta damai, menghar gai pendapa t

Negatif Diberikan pengertian bahwa berpendapat boleh tapi tidak memaksakan pendapatnya untuk disetujui orang lain, perbedaan pendapat adalah wajar

4 Membuat ide

kreativitasnya sendiri untuk kelompoknya dan dikerjakan bersama

Kreatif, jujur, komuni katif, kerja keras

Positif Diberikan dorongan motivasi untuk berkarya dengan disertai apresiasi berupa pujian dan nilai atas hasil karyanya 5

6

Penilaian Keterampilan

Kisi-kisi Penilaian Keterampilan No. Kompetensi

Dasar Materi Indikator Teknik

Penilaian 1. 4.12

Melaksanakan konsep dan prosedur hasil bioteknologi

Penerapan Prinsip bioteknologi konvensiona l

Peserta didik dapat melakukan percobaan secara berkelompok tentang penerapan prinsip bioteknologi konvensional dalam

Keterampilan proses dan Hasil/ Produk

(12)

No. Kompetensi

Dasar Materi Indikator Teknik

Penilaian konvensional

untuk

menghasilkan produk

menghasilkan suatu produk.

Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa

No Penilaian Indikator/Kriteria

Tingkat Kemampuan

1 2 3

1 Tahap Persiapan Alat Ketelitian dalam mempersiapkan alat-alat Terampil dalam membuat perencanaan Kreatif dalam mengembangkan ide

Kerapihan Proposal

2 Tahap Produksi Jeli dan terampil dalam memilih dan menggunakan bahan peralatan Terampil dalam teknik kerja

3 Tahap Akhir Produk yang dihasilkan mempunyai estetika tinggi (perpaduan warna, keserasian dalam penempatan objek, kerapian produk)

Terampil dalam mengevaluasi hasil kerjanya

4 Kerjasama Kekompakan anggota kelompok Pembagian tugas secara merata Keterangan Skor:

A. Tahap Persiapan

- Skor 3 = Siswa mempunyai ketelitian dalam mempersiapkan alat-alat, terampil dalam membuat perencanaan, kreatif dalam mengembangkan ide

- Skor 2 = Siswa mempunyai ketelitian dalam mempersiapkan alat-alat, terampil dalam membuat perencanaan, tidak kreatif dalam mengembangkan ide

- Skor 1 = Siswa mempunyai ketelitian dalam mempersiapkan alat-alat, tidak terampil dalam membuat perencanaan, tidak kreatif dalam mengembangkan ide

B. Tahap Produksi

- Skor 3 = Siswa mempunyai kejelian dan terampil dalam memilih dan menggunakan bahan peralatan, terampil dalam teknik kerja

- Skor 2 = Siswa mempunyai kejelian dan terampil dalam memilih dan menggunakan bahan peralatan, tidak terampil dalam teknik kerja

- Skor 1 = Siswa mempunyai kejelian, tidak terampil dalam memilih dan menggunakan bahan peralatan, tidak terampil dalam teknik kerja

C. Tahap Akhir

- Skor 3 = Produk yang dihasilkan mempunyai estetika tinggi (perpaduan warna, keserasian dalam penempatan objek, kerapian produk), terampil dalam mengevaluasi hasil kerjanya

- Skor 2 = Produk yang dihasilkan mempunyai estetika tinggi (perpaduan warna, keserasian dalam penempatan objek, kerapian produk), tidak terampil dalam mengevaluasi hasil kerjanya

- Skor 1 = Produk yang dihasilkan mempunyai estetika (perpaduan warna, keserasian dalam penempatan objek, tidak mempunyai kerapian produk), tidak terampil dalam mengevaluasi hasil kerjanya

D. Kerjasama

- Skor 3 = Anggota kelompok mempunyai kekompakan dalam bekerjasama, pembagian tugas dilakukan secara merata

- Skor 2 = Anggota kelompok mempunyai kekompakan dalam bekerjasama, pembagian tugas tidak dilakukan secara merata

(13)

- Skor 1 = Anggota kelompok tidak mempunyai kekompakan dalam bekerjasama, pembagian tugas tidak dilakukan secara merata

Skor Maksimum adalah 4 x 3 = 12 Skor perolehan = R

Nilai =

Skor Maksimum R x ¿ 100

¿

Kriteria Nilai

A = 80 – 100 : Baik Sekali B = 70 – 79 : Baik

C = 60 – 69 : Cukup D = ‹ 60 : Kurang

(14)

INSTRUMEN TES TERTULIS Satuan Pendidikan : SMK PP Negeri Lembang

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : X

Kompetensi dasar : 3.12 Menerapkan konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi

Indikator :

5. Menjelaskan konsep bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi 6. Menjelaskan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi

7. Menerangkan hubungan konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi

8. Menerapkan konsep dan prosedur bioteknologi pada proses pembuatan pestisida organik

Soal:

A. Pada produk hasil bioteknologi yang telah diamati tentunya kamu dapat menjelaskan hubungan antara bioteknologi konvensional dan modern menjadi sebuah definisi atau dapat juga melihat ciri-ciri yang berbeda jika dibandingkan.

1. Buat definisi atau pengertian dari bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern yang kamu pahami !

2. Dari hasil menghubungkan konsep dan prosedur bioteknologi, apa ciri-ciri bioteknologi modern dan konvensional menurut pendapatmu?

B. Selesaikan permasalahan berikut:

Dari hasil penerapan konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroindustri, maka apa yang harus anda persiapkan pada proses pembuatan pestisida organik?

Contoh Pedoman pensekoran :

Penyelesaian skor

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan

Bioteknologi modern adalah bioteknologi menggunakan peralatan, teknologi, dan cara yang sangat canggih. Tidak semua orang bisa melakukan kegiatan bioteknologi modern. Selain menggunakan peralatan dan teknologi yang canggih, dibutuhkan keterampilan dan ilmu khusus untuk menjalankan jenis kegiatan bioteknologi ini.

Karakteristik Bioteknologi Konvensional:

1. Memanfaatkan mikro organisme untuk menghasilkan produk baru dengan peralatan sederhana.

2. Peralatan yang digunakan sangat sederhana.

3. Biasanya hanya sebatas memanfaatkan mikro organisme dalam proses fermentasi.

4. Teknik dan penerapan ilmu yang digunakan masih sangat tradisional.

Karakteristik Bioteknologi Modern:

1. Menggunakan teknik rekayasa genetik 2. Membutuhkan keahlian khusus 3. Menggunakan peralatan yang canggih

3

3

4

Total skor 10

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning (DL) dipadukan dengan diskusi kelompok dan pendekatan saintifik, peserta didik dapat menjelaskan

Melalui pembelajaran Discovery Learning dan pendekatan scientific approach, peserta didik diharapkan dapat menganalisis dan membedakan Jenis-Jenis Degree of comparison

Setelah kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dengan metode diskusi, tanya jawab, presentasi dan penugasan, peserta didik dapat menganalisis peristiwa

Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan respon dunia internasional (India)

Melalui kegiatan diskusi, menggali informasi dan praktik dalam pembelajaran ini, peserta didik mampu menjelaskan konsep kewargaan digital, konsep internet safety, jenis

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, dan metode diskusi, peserta didik dapat memilih informasi berdasarkan susunan

Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik,model pembelajaran Discovery Learning dan metode Diskusi kelompok TPACK Peserta didik dapat Mengecek setiap paragraf yang

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery learning dengan metode Tanya jawab dan diskusi, peserta didik dapat: menjelaskan pengertian elastisitas,