• Tidak ada hasil yang ditemukan

rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) - Spada UNS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MAN 1 Surakarta

Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI/1

Sub Materi Pokok : Sistem Gerak Pada Manusia Alokasi Waktu : 30 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong- royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.5. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia

3.5.1. Menyebutkan contoh kelainan pada sistem gerak dalam kehidupan sehari- hari

3.5.2. Menjelaskan contoh kelainan pada sistem gerak dalam kehidupan sehari- hari

3.5.3. Menyebutkan teknologi dalam mengatasi gangguan pada sistem gerak 4.5. Menyajikan karya tentang

pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literatur

4.5.1 Membuat essai tentang teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak

(2)

C. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran KD 3.5

3.5.1. Siswa mampu menyebutkan contoh kelainan pada sistem gerak dalam kehidupan sehari-hari secara tepat setelah mengamati video yang diberikan guru

3.5.2. Siswa mampu menjelaskan contoh kelainan pada sistem gerak dalam kehidupan sehari-hari secara tepat setelah mengamati video yang diberikan guru

3.5.3. Siswa mampu menyebutkan teknologi dalam mengatasi gangguan pada sistem gerak secara tepat setelah mengamati video yang diberikan guru

Tujuan pembelajaran KD 4.5

4.5.1. Siswa mampu membuat essai tentang teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak secara sistematis

D. Materi Pembelajaran

a. Contoh kelainan pada sistem gerak

b. Contoh teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak E. Metode Pembelajaran

a. Pendekatan : scientific approach b. Model : discovery learning

c. Metode : diskusi, tanya jawab, pengamatan video F. Media Pembelajaran

1. Anggota tubuh

2. Video kelainan pada sistem gerak

3. Video teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak

G. Sumber Belajar

Campbell, Neil. A., et all. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Karmana, Oman. (2007). Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI SMA/MA. Bandung:

Grafindo Media Pratama.

Suwarno dkk. (2009). Panduan Belajar Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: CV Karya Mandiri Nusantara.

H. Langkah- Langkah Pembelajaran

Materi : Sistem Gerak Pada Manusia

Waktu : 30 menit

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

(3)

Pendahuluan

Apersepsi 1. Guru mengucapkan salam 2. Guru meminta salah satu

siswa untuk memimpin doa 3. Guru melakukan presensi

kehadiran

1. Siswa menjawab salam 2. Siswa berdoa dengan

dipimpin salah satu siswa 3. Siswa menjawab presensi

kehadiran

2 menit

Motivasi 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang fenomena jatuh

2. Guru menanyakan akibat dari jatuh

3. Guru membimbing siswa untuk menentukan tujuan pembelajaran

1. Seorang siswa menjawab pertanyaan dari guru 2. Siswa menjawab

pertanyaan guru

3. Siswa menentukan topik pembelajaran “kelainan pada sistem gerak manusia”

Kegiatan inti Orientation 1. Guru menampilkan beberapa video tentang kelainan sistem gerak pada manusia

2. Guru meminta siswa memberikan tanggapan tentang video yang sudah ditampilkan

3. Guru meminta siswa untuk merumuskan masalah berdasarkan video yang telah ditampilkan

1. Siswa mengamati video yang ditampilkan guru

2. Siswa memberikan tanggapan terhadap video yang ditampilkan

3. Siswa merumuskan masalah yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan

1. Contoh lain kelainan sistem gerak pada manusia

2. Contoh teknologi untuk mengatasi gangguan sistem gerak pada manusia

26 menit

Hypothesis generation

1. Guru meminta siswa untuk menjawab rumusan masalah berdasarkan

pengetahuannya

1. Siswa menjawab rumusan masalah berdasarkan pengalamannya:

- Fraktura, TBC, - Gips, kemoterapi Hypothesis

testing

1. Guru meminta siswa untuk mencari jawaban rumusan masalah melalui diskusi kelompok dan studi literature di internet

2. Guru meminta siswa untuk menuliskan hasil diskusi dalam lembar kerja siswa

1. Siswa mencari jawaban rumusan masalah dalam diskusi kerja kelompok dan studi literature di internet

2. Siswa menuliskan hasil diskusi dalam lembar kerja siswa

(4)

Conclution 1. Guru menanyai pemahaman kelompok mengenai materi yang diperoleh dengan pengamatan langsung ke masing-masing kelompok

1. Siswa menjawab pertanyaan guru

Regulation 1. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas

2. Guru memverifikasi hasil presentasi dan membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi kelompok secara bersama-sama 3. Guru memberikan soal

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

mengenai sistem gerak pada manusia

1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas

2. Siswa menyimpulkan pembelajaran

3. Siswa mengerjakan soal dari guru

Kegiatan akhir Penutup 1. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk membuat essai mengenai teknologi untuk mengatasi kelainan pada sistem gerak

2. Guru meminta salah satu

1. Siswa menerima

penugasan yang diberikan oleh guru

2. Salah satu siswa

2 menit

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

Aspek penilaian Teknik Bentuk

instrumen Waktu penilaian Pedoman penilaian Pengetahuan Tes tertulis Isian

Saat pembelajaran

berlangsung

Terlampir Keterampilan Penugasan Pembuatan

essai Satu minggu Terlampir

PENILAIAN PENGETAHUAN Kisi-kisi soal

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Dimensi Proses Kognitif

Jumlah C1 C Soal

2 C 3

C 4

C 5 C6

Menyebutkan contoh kelainan pada Konseptual 1 1

(5)

sistem gerak manusia

Menjelaskan salah satu contoh kelainan

pada sistem gerak manusia Konseptual 1 1

Menyebutkan contoh teknologi untuk mengatasi gangguan sistem gerak pada manusia

Konseptual 1 1

3

Rubrik Penilaian Ranah Pengetahuan

No Soal Jawaban Deskriptor Skor

1. Sebutkan contoh kelainan pada sistem gerak manusia?

Rakhitis, fraktura, skoliosis, lordosis, kifosis,

mikrosefalus, hidrosefalus

- Jawaban 5 benar - Jawaban 3 benar - Jawaban kurang dari

3 atau jawaban salah

10 5 0 2. Seseorang mengalami

kecelakaan ketika sedang perjalanan mudik. Ia mengalami fraktur pada kaki kanannya sehingga diharuskan memakai kursi roda. Apakah yang dimaksud dengan fraktur?

Fraktura adalah apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau dapat pula menyebabkan otot dan kulit terluka. Fraktura merupakan suatu kondisi terputusnya tulang yang utuh beserta jaringan yang berada disekitarnya akibat tekanan yang teralu berlebihan pada tulang. Sehingga struktur

tulang mengalami

perubahan dan krusakan yang dapat menimbulkan rasa sakit.

- Jawaban lengkap, menyebutkan 3 alat gerak

- Jawaban kurang lengkap,

menyebutkan 3 alat gerak

- Jawaban salah

10

5

0

3. Sebutkan teknologi yang digunakan manusia untuk mengatasi gangguan sistem gerak?

Kemoterapi, gips,

transplantasi sumsusm tulang, penggantian sendi

- Jawaban benar 4 - Jawaban benar 2 - Jawaban salah

10 5 0

Nilai = skor yang diperoleh : 3

LEMBAR KERJA SISWA Nama anggota :

1. . . .

(6)

2. . . .

1. Contoh dan penjelasan kelainan sistem gerak pada manusia (fraktura, osteoporosis, skoliosis)

Jawab:

2. Contoh dan penjelasan kelainan sistem gerak pada manusia (lordosis, rakhitis, mikrosefalus)

Jawab:

3. Contoh teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak manusia Jawab:

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KETERAMPILAN

Berilah tanda checklist () pada skor 1, 2, 3, atau 4 pada essai yang dibuat siswa!

Penilaian Keterampilan a. Pembuatan essai Nama

siswa

Sistematis Keterkaitan antar

paragraf Pemilihan kata Skor

Perolehan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kriteria Penilaian:

4 = A : Baik sekali 3 = B : Baik

2 = C : Cukup 1 = D : Kurang

Pengembangan Materi Bahan Ajar

1. Kelainan sistem gerak pada manusia Rakhitis

Nilai Keterampilan = (Skor perolehan / Skor maksimal) x 100

(7)

Rakhitis adalah penyakit tulang Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.

Mikrosefalus

Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat karena abnormalitas tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil. Mikrosefalus merupakan salah satu kelainan tulang tengkorak yang cukup langka. Ukran tulang tengkorak akan berhenti berkembang pada usia tertentu. Untuk penyebabnya belum sepenuhnya diketahui.

Namun para ahli dari kalangan dokter dan spesialis tulang, kemungkinan besar kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan.

Hidrosefalus

Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar. Beberapa pemicu terjadinya hidrosefalus di antaranya adalah buruknya mekanisme penyerapan cairan akibat radang atau cedera pada otak. Terhambatnya aliran cairan serebrospinal akibat kelainan pada sistem saraf tersebut. Infeksi janin saat masih di dalam kandungan yang menyebabkan radang pada jaringan otak janin.

Akromegali

Ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin yang bersifat lokal. Penyebab paling sering dari penyakit akromegali ini adalah tumor jinak di kelenjar hipofisis, yang terletak di bawah otak. Jika tidak segera di tangani dengan serius, penyakit ini akan menjadi lebih parah dan berpengaruh pada organ-organ lainnya seperti tulang tengkorak yang melindungi otak.

Osteoporosis

Osteoporosis ialah penurunan berat tulang karena osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi bahan tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon. Secara umum penyakit osteoporosis diakibatkan oleh kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Osteoporosis ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan dua kali lebih sering menyerang wanita.

Fraktura

Fraktura adalah apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau dapat pula menyebabkan otot dan kulit terluka. Fraktura merupakan suatu kondisi terputusnya tulang yang utuh beserta jaringan yang berada disekitarnya akibat tekanan yang teralu berlebihan pada tulang. Sehingga struktur tulang mengalami perubahan dan krusakan yang dapat menimbulkan rasa sakit. Hal ini dapat menimbulkan tulang kehilangan fungsinya.

Greenstick

Grenstick adalah apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah.

Hal ini dapat terjadi karena faktor penyakit, seperti penyakit diabetes. Pada umumnya bagian tulang yang terkena penyakit ini akan mengalami pembengkokan.

Lordosis

(8)

Lordosis adalah kelainan jika tulang pinggang melengkung ke depan sehingga kepala tertarik ke belakang. Berikut ini adalah gambar dari tulang yang mengalami gangguan lordosis.

Kifosis

Kifosis adalah kelainan tulang belakang jika tulang punggung melengkung ke belakang sehingga orang menjadi bungkuk. Berikut ini adalah gambar tulang yang mengalami gangguan kifosis.

Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang jika tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan. Berikut ini adalah gambar tulang yang mengalami kelainan skoliosis.

2. Teknologi untuk mengatasi gangguan sistem gerak pada manusia

1. Penyembuhan Patah Tulang

Patah tulang adalah suatu kelainan yang terjadi akibat dari cidera yang menyebabkan rapuhnya atau patahnya tulang dari seseorang. Hal ini bias terjadi karma kecelakaan, terjatuh ataupun terkena benda-benda tajam yang dapat menyebabkan patahnya tulang-tulang manusia. Patah tulang dapat disembuhkan dengan beberapa cara, antara lain

- Pembidaian :yaitu berupa banda-benda keras yang ditempatkan didaerah sekelliling tulang yang patah

- Pemasangan : yaitu berupa bahan kapur yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah.

- Pembedahan internal : yaitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah.

- Penarikan (traksi) : yaitu menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama untuk patah tulang pinggul.

2. Penyembuhan Kanker Tulang

Kanker tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk tulang. Lebih dari 2,000 orang-orang didiagnosis di Amerika setiap tahun dengan suatu tumor tulang. Tumor-tumor tulang terjadi paling umum pada anak-anak dan remaja-remaja dan lebih kurang umum pada orang-orang dewasa yang lebih tua.

Kanker yang melibatkan tulang pada dewasa-dewasa yang lebih tua adalah paling umum akibat dari penyebaran metastasis dari tumor yang lain.

Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari kanker tulang. Tumor-tumor tulang yang paling umum termasuk osteosarcoma, Ewing’s sarcoma, chondrosarcoma, malignant fibrous histiocytoma, fibrosarcoma, dan chordoma. Penyembuhan kanker tulang dapat dilakukan dengan cara pembedahan dan amputasi. Cara lain seperti, kemoterapi dan radioterapi juga efektif.

3. Transplantasi Sumsum Tulang

Sumsum merah dapat ditransplantasikan dari satu orang ke orang lainnya.

Diperlukan suatu teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya, karena sumsum sangat lunak.

contohnya yakni, tulang janin usia 4 bulan yang masih berada dalam kandungan.

(9)

4. Penggantian Sendi

Untuk mengatasi penyakit degenarit tulang( sendi- sendi yang telah rusak dan menimbulkan rasa sakit) yakni dengan metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan bahan logam. Bonngol sendi diganti dengan logam campuran (misal, campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkok polietilena, (misal plastik) yang kerapatannya tinggi. Kemudian kedua sisi direkatkan dengan senyawa metil metrakilat berpori ynag memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.

5. Hypophosphatemic Rickets

Hypophosphatemic rickets (dahulu dikenal vitamin D-resintan rickets) adalah gangguan dimana tulang menjadi terasa agak menyakitkan dan mudah bengkok karena darah mengandung kadar posfat rendah.

Pengobatan: Tujuan pengobatan Hypophosphatemic rickets adalah meningkatkan kadar posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan dengan calcitriol, bentuk aktif dari vitamin D. Menggunakan Vitamin D tunggal tidak mencukupi. Jumlah posfat dan calcitriol harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan ginjal, atau batu ginjal. Efek ini bisa membahayakan ginjal dan jaringan lain. Pada beberapa orang dewasa, Hypophosphatemic rickets dihasilkan dari perbaikan kanker secara dramatik setelah kanker diangkat.

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pengamatan video dan diskusi kelompok, siswa mampu menyebutkan sikap yang harus diterapkan dalam menjalankan usaha secara tepat.. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu

 Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan peristiwa- peristiwa atau tindakan pada teks nonfiksi dengan benar..  Melalui kegiatan melakukan

Setelah mengamati gambar/ video Peserta didik mampu Mempraktikkan secara berulang berbagai rangkaian gerak dominan senam sesuai dengan komando dan giliran yang diberikan oleh guru

Dengan mengamati video pembelajaran /link youtube peserta didik dapat Memtraktekkan kombinasi gerak dasar jalan,lari,loncat melalui loncat katak.. Dengan mengamati video

Setelah mengamati video tentang anggota tubuh manusia, siswa dapat Menyebutkan keragaman anggota tubuh sebagai bukti Ke Esaan Allah SWT dengan benarE. Setelah

Dengan mengamati gambar, siswa mampu menyebutkan hak dan kewajiban masyarakat terhadap hewan di sekitar dengan tepat.. Melalui pengamatan gambar, siswa mampu membuat

Setelah mengamati, siswa dapat memeragakan pola irama sederhana yang sudah dibuat dengan percaya diri... Setelah mengamati gambar, siswa dapat menyebutkan minimal 4 ciri-ciri

Setelah mengamati video dan teks lagu, siswa mampu menemukan tinggi rendah nada dari teks lagu “Bangun Pemudi Pemuda” dengan benar.. Setelah diberikan contoh, siswa