BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
IPEF adalah elemen penting dalam Strategi Indo-Pasifik pemerintahan Biden. IPEF diusulkan sebagai sarana bagi AS untuk melawan pengaruh ekonomi Cina di Indo-Pasifik.
Hingga saat ini, AS masih kekurangan alat ekonomi untuk digunakan di Indo-Pasifik setelah menarik diri dari Trans-Pacific Partnership (TPP) pada tahun 2017. Sementara itu, Cina telah berhasil meningkatkan pengaruh ekonominya di wilayah tersebut. Cina berhasil menuntaskan proses perundingan kerjasama Regional Comprehensive Economic Partnership dengan empat belas negara Indo-Pasifik pada tahun 2020 dan mengatur ulang ekonomi regional. Cina juga berusaha membangun lingkup pengaruh melalui proyek infrastruktur di bawah Belt and Road Initiative.
Amerika Serikat memiliki beberapa faktor kepentingan nasional yang mendasarinya dalam menginisiasi pembentukan IPEF. Kepentingan nasional tersebut terdiri dari kepentingan ekonomi dan kepentingan tatanan dunia. Dalam hal kepentingan ekonomi yang pertama ialah AS menyadari bahwa potensi dan integrasi kawasan Indo-Pasifik yang semakin lama terus berkembang. AS kemudian merasa harus untuk turut berkontribusi dalam hal ekonomi dan perdagangan agar tetap mempertahankan hegemoni dan power-nya di kawasan ini. Kepentingan ekonomi selanjutnya ialah Amerika Serikat berupaya untuk mengisi kekosongannya dalam bidang kerjasama ekonomi di kawasan Indo-Pasifik yang ditinggalkan AS sejak menarik diri dari TPP. Kepentingan ekonomi berikutnya ialah AS berupaya untuk menjalin kesepakatan perdagangan dengan negara-negara Indo-Pasifik namun juga harus tetap melindungi warga negaranya dari efek perdagangan bebas tradisional. Kepentingan ekonomi AS selanjutnya ialah AS merasa harus bekerjasama dengan berbagai aliansi dan mitra di Indo-Pasifik agar dapat menandingi pengaruh Cina oleh karena itu AS berupaya menawarkan alternatif yang efektif dan khas yang berbeda dari RCEP dan BRI. Kerangka IPEF memiliki banyak hal menarik yang ditawarkan yang berbeda dengan perjanjian perdagangan tradisional pada umumnya. Dengan ini diharapkan negara-negara Indo-Pasifik dapat tertarik untuk bergabung dalam IPEF.
Dalam hal kepentingan tatanan dunia, AS berupaya agar kekuatan dan pengaruh Cina yang semakin bertumbuh tidak menghalangi kepentingan yang dimilikinya. Dengan berbagai konflik
46
yang dimiliki Cina dengan negara-negara di Indo-Pasifik, AS khawatir akan mengancam kepentingan nasionalnya dalam hal dominasi, mobilitas pasukan militer, kerjasama, dan perdagangan di kawasan Indo-Pasifik.
5.2 Saran
Amerika Serikat memiliki peluang untuk mengembangkan IPEF menjadi kerangka kerja yang kredibel dan tahan lama yang dapat menegaskan kembali kepemimpinan ekonomi AS di kawasan Indo-Pasifik dan memajukan kepentingan nasional AS di kawasan ini. Namun penulis melihat bahwa hal tersebut dapat terjadi jika para negara mitra yakin bahwa IPEF memiliki sesuatu yang benar-benar dapat menguntungkan mereka dan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk membuat IPEF menjadi kerangka yang bertahan dalam jangka panjang di kawasan tersebut. Maka saran penulis ialah Amerika Serikat perlu menawarkan insentif yang lebih menguntungkan bagi negara-negara Indo Pasifik terutama bagi negara-negara berkembang.
Keengganan untuk menawarkan akses yang lebih besar ke pasar AS merupakan hambatan serius untuk mendapatkan komitmen yang mengikat bagi negara-negara Indo-Pasifik. Pemerintah AS harus memberikan penawaran berarti lainnya kepada negara mitra dalam masing-masing dari empat pilar tersebut. Menurut penulis bidang yang paling diminati oleh negara-negara berkembang di kawasan ini ialah peningkatan fasilitasi perdagangan, akses yang lebih besar ke ekosistem digital untuk UKM, pengembangan rantai pasokan yang lebih tangguh, bantuan keuangan dan teknis untuk transisi energi bersih, dan peningkatan investasi di bidang infrastruktur. Oleh karena itu, pemerintah AS diharapkan dapat menaruh perhatian lebih terhadap bidang-bidang tersebut.
47