• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berdasarkan Surat Edaran Jampidsus Nomor: B-1113/F/FD.1/05/2010 Tenting Prioritas dan Pencapaian Dalam Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berdasarkan Surat Edaran Jampidsus Nomor: B-1113/F/FD.1/05/2010 Tenting Prioritas dan Pencapaian Dalam Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PELAKSANAAN SURAT EDARAN JAMPIDSUS NOMOR: B-1113/F/FD.1/05/2010 TENTANG PRIORITAS DAN PENCAPAIAN DALAM PENANGANAN PERKARA

TINDAK PIDANA KORUPSI DI KEJAKSAAN NEGERI OGAN KOMERING ULU SELATAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan laporan dari hasil operasi Intelijen atas dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) jalan setapak Gunung Seminung Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun Anggaran 2020, dalam hal ini Tim Penyelidik dari Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan melakukan penyelidikan dengan melakukan wawancara terhadap :

1) Darmawan, S.E., M.Si Bin Muhammad Daud (Alm), selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Periodik 2018-2022;

2) Devianto Saputro, S.IP Bin Subagyo, selaku Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan;

(2)

3) Irwan Maidi Saputra, S.T., M.T Bin Zairin Murhan, selaku Kepala Seksi Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan;

4) Tusinio Picasso Ferrari Bin Hasmuni Iskandar (Alm), merupakan salah satu Tim CV. Cemerlang;

5) Anis Fikri Bin M. Suud, merupakan Direktur CV. Vera Jaya;

6) Sulaiman Bin Muhammad Ba’i (Alm), merupakan tenaga honorer di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Kabupaten Ulu Selatan;

7) Purwanto Bin Minarto, merupakan Kepala Tukang kegiatan Pembuatan Jalur Pejalan Kaki (pedestrian) Jalan Setapak Gunung Seminung Tahun Anggaran 2020;

8) Herman Syahbudin, S.E Bin Anshori, merupakan Direktur CV.

Cemerlang (pemenang tender);

9) Doni Yansen, S.T Bin Fauzi, Direktur CV. Lemanang Jaya (salah satu peserta tender);

10) Dedi Aprianto Bin M.Suud, pengurus berkas pencairan dana untuk CV. Cemerlang;

11) Ardiansyah, S.E Bin Cik Raden, salah satu Tim CV. Cemerlang;

12) Ante Rikse Bin Samsudin, Direktur CV. Permato Saka Daya (salah satu peserta tender);

(3)

13) Andra Wijaya, S.T Bin Dahiri, selaku Ketua Pokja II Bagian Pengadaan & Jasa Seketariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan;

14) Akhrul Fahrozi Bin Taridin (Alm), selaku karyawan BUMD/PDAM bagian Administrasi yang mencairkan dana untuk CV Cemerlang;

15) Agung Putrawan, S.Kep Bin Ramlan Muid, selaku Sekretaris Pokja II Bagian Pengadaan Barang & Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 15 (lima belas) orang tersebut diatas, oleh Tim Penyelidik dari Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan, menemukan fakta bahwa pada tahun 2020 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan melaksanakan pekerjaan pembuatan Jalur Pejalan Kaki (pedestrian) atau jalan setapak di Gunung Seminung yang berlokasi di Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dimana sumber dana berasal dari APBD/DAK cadangan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.32

Sumber dana pembuatan Jalur Pejalan Kaki (pedestrian) atau jalan setapak di Gunung Seminung berasal dari APBD/DAK cadangan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Sumber dana berasal dari dana alokasi khusus kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif dengan anggaran Rp.

1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah) yang dananya di transfer

32 Laporan Hasil Penyelidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dengan Penyimpangan dalam Kegiatan Pembuatan Jalur Pejalan Kaki (pedestrian) Jalan Setapak Gunung Seminung Tahun Anggaran 2020 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

(4)

melalui rekening kas daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2020.

Dasar pembangunan jalur pejalan kaki Gunung Seminung adalah program dari Dinas Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dalam rangka meningkatkan daya tarik destinasi wisata pendaki Gunung Seminungtahun anggaran 2020, yaitu :

1) PA : Darmawan, S.E., M.Si

2) PPK : Irwan Maidi Saputra, S.T., M.T 3) PPTK : Devianto Saputro, S.IP

4) PPHP : Bunyamin Hasan,S.E dan Syahramadani, S.H

5) Konsultan Pengawas : CV. Sambayan Kreasi Enginerring 6) Pelaksana : CV. Cemerlang

Berdasarkan laporan dari PPK yang menjadi pemenang Tender adalah CV.

Cemerlang, Sistem penunjukan penyedia jasa kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020 dilakukan dengan lelang oleh Pokja II UKP Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Menurut penuturan dari Darmawan, S.E., M.Si Bin Muhammad Daud (Alm), selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Periodik 2018-2022, berdasarkan laporan dari PPK penyedia yang menjadi pemenang tender adalah CV. Cemerlang.

Pembangunan jalur pendakian jalan setapak Gunung Seminung, Dinas

(5)

Pariwisata tidak ada meminta bantuan teknis kepada Dinas Teknik yang terkait (PUPR/PERKIM). Proses pembangunan rencana anggaran biaya dan gambar rencana pembangunan jalur pedakian jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020 dilakukan oleh Konsultan Perencanaan yang tergabung dalam Master Plan Pembangunan Danau Ranau yang Sdr. Herman Syahbudin lupa tahunnya antara tahun 2019 atau tahun 2020.

Sistem pembayaran dilakukan melalui 3 (tiga) termin pembayaran, yaitu termin pertama berupa uang muka sebesar 30% yaitu : Rp. 359.855.416,- pada tanggal 16 September 2020, kemudian termin kedua setelah pekerjaan mencapai 75% maka dilakukan pembayaran lagi sebesar : Rp. 629.746.979,- pada tanggal 20 November 2020, terkahir termin ketiga setelah pekerjaan mencapai 100% maka dilakukan pembayaran lagi sebesar : Rp. 209.915.661,- pada tanggal 11 Desember 2020, pembayaran tersebut ditransfer ke rekening CV. Cemerlang yaitu atas nama CV.Cemerlang pada Bank Sumsel Babel cabang muaradua dengan nomor rekening : 1543050488, yang mana pengurusan administrasi pencairan dana 30% dilakukan oleh Sdr Akhrul Fahrozi sedangkan pencairan dana 75% dan 100% dilakukan oleh Sdr Sdr Dedi Aprianto dan Sdr Herman Syahbuddin

Yang menjadi dasar CV. Cemerlang melaksanakan kegiatan pembangunan jalur pejalan kaki (pedestrian) jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020 adalah Surat Perjanjian Kontrak Nomor:

007/SPK/PPK/DAK/KONS_SEMINUNG/PARBUD/2020 tanggal 28 Agustus 2020, dalam hal ini pembayaran terkait kegiatan pembangunan jalur

(6)

pejalan kaki (pedestrian) jalan setapak Gunung Seminung sudah dibayarkan semua sebagaimana dalam SP2D Nomor : 3602/BL-LS/2020 tanggal 11 Desember 2020, SP2D Nomor : 3293/BL-LS/2020 tanggal 20 November 2020, dan SP2D Nomor : 2397/BL-LS/2020 tanggal 16 September 2020.

Darmawan, S.E., M.Si Bin Muhammad Daud (Alm), selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Periodik 2018-2022 menuturkan bahwa tidak mengetahui karena kegiatan tersebut dilakukan oleh PPK yaitu Sdr. Irwan Maidi, namun secara administratif berdasarkan laporan dari PPK sudah dilaksanakan 100%

sebagaimana dalam kontrak, hal tersebut sebagaimana nota dinas permintaan pembayaran 100% dari PPK yaitu nota dinas PPK Nomor : 27/ND/PPK/DAK/KONS_Seminung/PARBUD/2020 tanggal8 Desember 2020 dan berita acara serah terima pertama pekerjaan konstruksi (PHO) Nomor : 24/BA-PHO/PPK/KONS_ SEMINUNG/PARBUD/2020 tanggal 7 Desember 2020.

Pekerjaan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) atau jalan setapak Gunung Seminung, yang terdiri pekerjaan jalan setapak, pekerjaan pembuatan shalter, pekerjaan pembuatan wc, pekerjaan pembuatan gapura, dan pekerjaan persiapan, berdasarkan SK Bupati Ogan Komering Ulu Selatan Nomor : 72/KPTS/X/2020 tanggal 6 Januari 2020 tentang Penetapan Daftar Anggota Kelompok Kerja Pemilihan Dalam Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun anggaran 2020, Sdr. Andra Wijaya ditetapkan sebagai anggota kelompok kerja pemilihan dalam pengadaan barang/jasa

(7)

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan selaku kuasa pengguna anggaran Nomor : 027/001/KPTS/X/2020 tanggal 14 Januari 2020 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengadaan pada bagian layanan pengadaan barang/jasa tahun anggaran 2020, Sdr. Andra Wijaya ditunjuk sebagai Ketua Pokja II Pengadaan Barang & Jasa Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun anggaran 2020.

Pada mulanya Pokja II mendapatkan delegasi paket pekerjaan pembangunan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) jalan setapak Gunung Seminung tersebut dari admin LPSE Ogan Komering Ulu Selatan dengan lampiran dokumen persiapan pengadaan berupa :

a. Surat permohonan review dokumen dari PPPK;

b. Spesifikasi teknis;

c. Detail enginering desain;

d. Harga perkiraan sendiri;

e. Rancangan kontrak;

f. Dana penyedia anggaran dari pihak terkait;

g. SK PPK;

h. ID Paket RUP (aplikasi SIRUP);

i. Waktu penggunaan barang/jasa;

j. Rencana keselamatan kontruksi;

k. Kerangka acuan kerja.33

Kemudian Pokja II mengundang PPK untuk melakukan review dokumen persiapan pengadaan dimana hasil review dokumen persiapan tersebut dituangkan di dalam review dokumen persiapan pengadaan, selanjutnya Pokja II menyusun jadwal pelaksanaan lelang yang selanjutnya ditayangkan dalam LPSE Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, ada sekitar lebih dari 10 (sepulu) perusahaan yang mendaftar sebagai peserta lelang,

33 Laporan Hasil Penyelidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dengan Penyimpangan dalam Kegiatan Pembuatan Jalur Pejalan Kaki (pedestrian) Jalan Setapak Gunung Seminung Tahun Anggaran 2020 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

(8)

namun yang memasukan dokumen penawaran hanya ada 3 (tiga) perusahaan, yaitu CV. Cemerlang, CV. Permato Saka Daya, dan CV. Lemanang Jaya.

Selanjutnya dilakukan pembukaan penawaran, kemudian dilakukan evaluasi administrasi, kualifikasi, dan harga, dimana ketiga perusahaan tersebut dinyatakan lulus. Akan tetapi setelah dilakukan evaluasi administrasi hanya CV. Cemerlang yang dinyatakan lulus, sedangkan CV. Permato Saka Daya dan CV. Lemanang Jaya dinyatakan tidak lulus.

Menurut Herman Syahbudin, S.E Bin Anshori, selaku Direktur CV.

Cemerlang, yang menjadi pelaksana lapangan adalah Sdr Tusinio Picasso, Namun menurut Sdr Tusinio Picasso sendiri memang benar dalam dokumen kontrak Nomor 007/ SPK/ PPK/ DAK/ KONS_SEMINUNG/ PARBUD/ 2020 tanggal 28 Agustus 2020 terlampir Dokumen pemilihan dari CV. Cemerlang yang menyertakan foto copy Sertifikat Keterampilan Kerja an. Tusinio Picasso Ferrari itu milik Sdr Tunisio Picasso, namun Sdr Tunisio Picasso sama sekali tidak dilibatkan dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) jalan setapak Gunung Seminung Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun Anggaran 2020. Selain itu Sdr Purwanto selaku kepala tukang memberikan keterangannya bahwa dirinya hanya berhubungan dengan Sdr Herman Syahbuddin dan Sdr Akhrul Fahrozi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Dewan Persatuan Daerah Persatuan Konsultan Indonesia Provinsi Sumatera Selatan No.002/DPD-PERKINDO SUMSEL/II/2022 tanggal 26 Februari 2022, dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :

(9)

1) Dari tampilan pekerjaan seperti layaknya progress bangunan telah selesai 100%, akan tetapi menurut pengamatan kami masih perlu pekerjaan perbaikan;

2) Terhadap beberapa item pekerjaan yang tidak dilaksanakan berupa :

a) Rambu penunjuk arah : 3 Buah

b) Kursi : 2 Buah

c) Kotak sampah : 2 Buah

d) Lampu panel surya 50 watt : 2 Unit e) Tanki air kapasitas 520 L dan dudukan : 1 Unit 3) Butuh kurang lebih 4,53% dari nilai kontrak agar pekerjaan

ini dapat diterima dengan baik.34

Dari fakta-fakta tersebut diatas yang ditemukan Tim Penyelidik dari Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan, maka dapat disimpulkan bahwa adanya tindak pidana dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) atau jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020, berdasarkan hasil pemeriksaan dari Dewan Persatuan Daerah Persatuan Konsultan Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Sumatera Selatan Nomor: 002/ DPD-PERKINDOSUMSEL/II/2022 tanggal 26 Februari 2020, telah ditemukan nilai selisih pekerjaan 4,53% atau sebesar Rp 54.338.169,- dari nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp 1.199.518.061,-.

Atas adanya bukti-bukti yang telah ditemukan yaitu adanya nilai selisih pekerjaan 4,53% atau sebesar Rp 54.338.169,- dari nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp 1.199.518.061,-. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Direktur CV. Cemerlang

34 Ibid.

(10)

diduga telah melanggar Pasal 2 Undang-Undang Tipikor, dimana yang menyebutkan bahwa :

“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonornian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)”.

Dalam hal ini berdasarkan Surat Edaran Jampidsus Nomor: B- 1113/F/FD.1/05/2010 tentang Prioritas dan Pencapaian dalam Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi yang mana kerugian keuangan negara yang relatif kecil perlu dipertimbangkan untuk tidak ditindaklanjuti, kecuali yang bersifat still going on (tindak pidana korupsi yang dilakukan terus menerus atau berkelanjutan). Dengan ini pihak CV. Cemerlang telah melakukan pengembalian kekurangan pekerjaan sebesar Rp. 54.338.169,- kepada Negara Cq Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada Bank SUMSEL Babel dengan nomor rekening 1543000010 atas nama pemilik Rekening Kas Umum Daerah melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Bentuk penyelesaian terhadap Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dengan Penyimpangan dalam Kegiatan Pembuatan Jalur Pejalan Kaki (pedestrian) Jalan Setapak Gunung Seminung Tahun Anggaran 2020 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan ditutup dan tidak ditingkatkan ke Penyidikan, hal tersebut mengacu pada Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: B-1113/F/FD.1/05/2010 tentang Prioritas dan Pencapaian dalam Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi

(11)

B. Analisa

Tindak pidana korupsi dikatagorikan kejahatan luar biasa, dimana kejahatan tersebut perlu ditangani dengan penanganan yang khusus sehingga perlu aturan dan/atau perundang-undangan khusus dalam aturan tindak pidana korupsi

“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).”

tersebut. Kejahatan yang telah merugikan keuangan negara tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dimana dalam aturan tersebut memakai istilah “kerugian keuangan negara”, bukan “kerugian negara” hal tersebut dapat di lihat melalui konsiderans menimbang huruf a Undang- Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 merumuskan “bahwa tindakan pidana korupsi sangat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara”.

kemudian dalam konsiderans menimbang huruf b merumuskan “bahwa akibat tindak pidana korupsi yang terjadi selama ini selain merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.”. Dalam hal ini unsur merugikan keuangan negara juga tercantum dalam Pasal 2 Ayat (1), dimana yang menyebutkan bahwa :

Pasal 2 Ayat (1) :

(12)

1.199.518.061,-.

Data dari hasil penelitian mengenai unsur tindak pidana korupsi, apabila dihubungkan dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi maka dapat dideskripsikan bahwa CV. Cemerlang diduga melakukan tindak pidana korupsi penyimpangan dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) dan/atau jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020, dimana unsur-unsur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terpenuhi, yaitu :

1) Unsur Setiap Orang : Unsur “setiap orang” adalah subjek hukum yang melakukan tindak pidana korupsi, yaitu orang perseorangan dan korporasi. Namun jika di telaah maka frasa “setiap orang” dalam Pasal Berdasarkan data dari hasil penelitian mengenai apakah ada tindak pidana korupsi, maka dapat dideskripsikan bahwa dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) atau jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020 diduga adanya peristiwa tindak pidana oleh CV. Cemerlang dengan fakta yang ditemukan adanya kerugian keuangan negara yaitu nilai selisih pekerjaan 4,53% atau sebesar Rp. 54.338.169,- dari nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp.

ini yang dimaksud setiap orang adalah siapapun juga termasuk Direktur CV. Cemerlang yaitu Herman Syahbudin (yang diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan penyimpangan dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) atau jalan setapak Gunung Seminung Tahun Anggaran 2020).

(13)

3) Unsur Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi : Unsur ini memiliki makna alternatif yaitu kata “atau”

dalam unsur ini artinya mempunyai kapasitas yang sama di dalam pemenuhan unsur tersebut, dimana dengan terpenuhinya salah satu unsur berarti telah memenuhi unsur tersebut. Dalam unsur ini Direktur CV. Cemerlang yaitu Herman Syahbudin diduga telah melakukan tindak pidana korupsi dengan memperkaya diri sendiri dan/atau CV.

Cemerlang, dimana setelah dilakukan penyelidikan ditemukan fakta bahwa CV. Cemerlang tidak 100% melaksanakan pekerjaannya, karena ditemukan nilai selisih pekerjaan 4,53% atau sebesar Rp 54.338.169,- dari nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp 1.199.518.061,-.

4) Unsur Merugikan Keuangan Negara : Unsur ini merupakan salah satu 2) Unsur Melawan Hukum, dalam unsur ini yang dimaksud adalah

melawan hukum formil maupun materiil, dalam unsur ini Direktur CV.

Cemerlang yaitu Herman Syahbudin diduga memenuhi unsur

“Melawan Hukum” dengan ditemukan nilai selisih pekerjaan 4,53%

atau sebesar Rp. 54.338.169,- dari nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp.

1.199.518.061,-.

rumusan delik korupsi, namun regulasi ini tidak menyebutkan secara jelas dan tegas mengenai siapa instansi atau pihak mana yang berwenang dalam menentukan penghitungan kerugian negara, meski demikian unsur Merugikan Keuangan Negara ini merupakan unsur penting yang harus dibuktikan secara nyata oleh Pihak Kejaksaan

(14)

yaitu Tim Penyelidik. Dalam hal ini Direktur CV.Cemerlang yaitu Herman Syahbudin diduga telah merugikan keuangan negara, dimana sumber dana yang digunakan untuk pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) atau jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020 berasal dari APBD/DAK cadangan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dan setelah Tim Penyelidik dari Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan melakukan penyelidikan ditemukan nilai selisih pekerjaan 4,53% atau sebesar Rp. 54.338.169,- dari nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp. 1.199.518.061,-.

Dilihat dari unsur-unsur Pasal 2 Ayat (1), cukup jelas bahwa Direktur CV.

Cemerlang yaitu Herman Syahbudin diduga telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana korupsi, dimana CV. Cemerlang sebagai pelaksana kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) dan/atau jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020. Dalam hal ini sistem pembayaran dilakukan 3 termin pembayaran, yaitu :

1) Termin pertama berupa uang muka sebesar 30% yaitu : Rp.

359.855.416,- pada tanggal 16 September 2020;

2) Termin kedua diberikan setelah pekerjaan mencapai 75% dengan pembayaran sebesar : Rp. 629.746.979,- pada tanggal 20 November 2020;

3) Termin ketiga diberikan setelah pekerjaan mencapai 100% dengan pembayaran sebesar : Rp. 209.915.661,- pada tanggal 11 Desember 2020.

(15)

Pembayaran tersebut diatas ditransfer ke rekening An. CV. Cemerlang pada Bank Sumsel Babel Cabang Muaradua dengan nomor rekening : 1543050488.

Berdasarkan hasil penyelidikan dari Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan ditemukan fakta bahwa terdapat nilai selisih pekerjaan 4,53% atau sebesar Rp 54.338.169,- dari nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp 1.199.518.061,- nilai selisih pekerjaan tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan Dewan Persatuan Daerah Persatuan Konsultan Indonesia Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 26 Februari 2022, dimana setelah dilakukan pemeriksaan terdapat pekerjaan yang belum diselesaikan, sehingga pekerjaan tersebut belum sempurna dan/atau belum selesai 100% akan tetapi laporan dari CV. Cemerlang menyatakan bahwa pekerjaan tersebut sudah selesai 100%

sesuai dengan kontrak yang dibuat , bahkan CV. Cemerlang juga sudah menerima pembayaran 100%, pekerjaan yang belum selesai tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1) Dari tampilan pekerjaan seperti layaknya progress bangunan telah selesai 100%, akan tetapi menurut pengamatan kami masih perlu pekerjaan perbaikan;

2) Terhadap beberapa item pekerjaan yang tidak dilaksanakan berupa:

a) Rambu penunjuk arah : 3 Buah

b) Kursi : 2 Buah

c) Kotak sampah : 2 Buah

d) Lampu panel surya 50 watt : 2 Unit e) Tanki air kapasitas 520 L dan dudukan : 1 Unit

(16)

3) Butuh kurang lebih 4,53% dari nilai kontrak agar pekerjaan ini dapat diterima dengan baik.

Hasil penyelidikan menyatakan bahwa CV. Cemerlang melakukan pengembalian kekurangan pekerjaan tersebut sebesar Rp. 54.338.169,- kepada Negara Cq Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada Bank SUMSEL BABEL dengan nomor rekening 1543000010 atas nama pemilik Rekening Kas Umum Daerah melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Pengembalian dana yang dilakukan CV. Cemerlang tersebut merupakan pengembalian kerugian keungan negara melalui pendekatan Restorative Justice yaitu mengupayakan penyelamatan keuangan negara dengan adanya pemulihan kerugian keuangan negara secara utuh. Dalam hal ini pendekatan Restorative Justice yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Ogan Komering yaitu melibatkan Sdr Herman Syahbuddin selaku Direktur CV. Cemerlang dan Sdr Irwan Maidi Saputra, S.T., M.T Selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan Penyelidik yang menangani kasus tersebut. Lalu setelah adanya kesepakatan untuk adanya pengembalian, Sdr Herman Syahbuddin selaku Direktur CV. Cemerlang menyetorkan kerugian keuangan negara kepada Negara Cq Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada Bank SUMSEL BABEL melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Diberhentikannya Perkara dugaan tindak pidana korupsi dengan penyimpangan dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian)

(17)

dan/atau jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020 oleh Tim Penyelidik dari Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan didasarkan pada sudah adanya pengembalian yang dilakukan oleh CV. Cemerlang sebesar Rp. 54.338.169,- kepada Negara dibuktikan dengan adanya bukti setoran kepada Negara Cq Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada Bank SUMSEL BABEL dan juga petunjuk dari Kepala Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ulu Selatan untuk tidak ditindaklanjutinya perkara tersebut.

Sehingga Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan CV.Cemerlang ditutup dan tidak ditingkatkan ke Penyidikan.

Sesuai dengan penjelasan di atas terkait penyelesaian perkara dugaan tindak pidana korupsi dengan penyimpangan dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) dan/atau jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020 menggunakan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice) sangat sesuai digunakan dalam melakukan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana korupsi dengan kerugian negara yang kecil dalam hal ini kerugian keuangan negara yang nilai nominalnya dibawah Rp 100.000.000,-, karena tujuan dari keadilan restoratif adalah untuk memperbaiki kerugian yang ditimbulkan oleh pelaku terhadap korban (Negara) dengan cara mengganti dan/atau mengembalikan kerugian yang diderita oleh korban (Negara) secara utuh.

Menurut data dari hasil penelitian bentuk penyelesaian terhadap perkara dugaan tindak pidana korupsi dengan penyimpangan dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) dan/atau jalan setapak Gunung

(18)

Dilihat dari bentuk penyelesaian perkara terhadap CV.Cemerlang apabila dihubungkan dengan Pasal 4 Undang-Undang Tipikor tersebut diatas, maka dapat dideskripsikan bahwa pengembalian kerugian keuangan negara yang dilakukan CV.Cemerlang sebesar Rp. 54.338.169,- masih berada di tahap penyelidikan dan apabila dilihat dari sisi kemanfaatannya pada tahap penyelidikan belum banyak anggaran penanganan perkara korupsi yang dicairkan, selain itu jika perkara tindak pidana korupsi dengan nilai kerugian keuangan negara yang nilai nominalnya dibawah Rp 100.000.000,-, ditindak lanjuti sampai proses peradilan akan berakibat merugikan keuangan negara karena berbanding terbalik dengan biaya penanganan tindak pidana korupsi yang besar.

Faktanya Surat Edaran Jampidsus Nomor: B-1113/F/FD.1/05/2010 Seminung tahun anggaran 2020, pada akhirnya ditutup dan tidak ditingkatkan ke tahapan Penyidikan. Ditutupnya perkara tindak pidana korupsi CV.Cemerlang ini tidak sejalan dengan aturan dalam Pasal 4 Undang-Undang Tipikor, yang merumuskan bahwa “Pengembalian kerugian keuangan negara atau perekonomian negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak pidana ….”.

bertentangan dengan Pasal 4 Undang-Undang Tipikor, namun Kejaksaan memilih menyelesaikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dengan penyimpangan dalam kegiatan pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) dan/atau jalan setapak Gunung Seminung tahun anggaran 2020 menggunakan

(19)

Surat Edaran tersebut karena mengedapkan kemanfaatan bagi pelaku maupun korban (negara).

Referensi

Dokumen terkait

Pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi dalam hukum positif adalah sistem penegakan hukum yang dilakukan oleh ne- gara sebagai korban tindak pidana korupsi untuk mencabut,