Tinjauan Sosio-Teologis Terhadap Budaya Parhahamaranggion (Persaudaraan) Di Kalangan Mahasiswa Batak Parhobas Salatiga
Oleh :
REGINA PESTARIA BR SITUMORANG 712018197
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi: Teologi,Fakultas: Teologi
Guna Memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologi
(S.Si Teol )
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
2023
2
3
4
iv MOTTO
Apapun yang terjadi kamu harus bangga terhadap dirimu sendiri dan jangan biarkan siapapun juga menjatuhkan semangatmu. Jangan biarkan kata-kata
mereka menghancurkan mimpimu apalagi harga dirimu, karena kamu sungguh luar biasa!
Jangan pernah takut dengan hal yang belum terjadi!
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kemurahannya, Penulis akhirnya dapat menyelesaikan studi di Fakultas Teologi di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Terkhusus dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Tinjauan Sosio-Teologis Terhadap Budaya Parhahamaranggion (Persaudaraan) kalangan Mahasiswa Batak Parhobas Salatiga”.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini Penulis banyak mengalami hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak akhirnya Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Sehingga dengan penuh kerendahan hati dan rasa hormat Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dosen Pdt.Dr. Tony Tampake, M.Si selaku Pembimbing Utama, yang telah memberikan arahan, masukan, motivasi, dan dukungan selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini.
2. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dosen Pdt. Dr. Rama Tulus Pilakoannu, M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang senantiasa memebrikan arahan, masukan, motivasi, dan dukungan selama proses penyelesaian Tuga Akhir ini.
3. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Para Dosen, staff dan seluruh Civitas Akademika Fakultas Teologi UKSW yang telah memberikan semangat dan dukungan selama mengikuti perkuliahan.
4. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada kedua orang tua saya, Drs. Abner Situmorang (+)/Delima Br Hutasoit, S.Pd dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan mendoakan penulis dalam menjalani perkuliahan selama ini, memfasilitasi penulis dan selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, serta penulis juga mengucapkan banyak terimakasih untuk almarhum Bapak saya yang sudah meninggal ketika saya masih menempuh Pendidikan SD kelas IV.
Semoga beliau bangga dengan perjuangan putri bungsunya ini!
5. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Saudara-saudari saya, terkhusus Itoku Tikkos Situmorang, Keluarga Bp. Onel Surbakti/Mak Onel, Kak Yenni, Keluarga Bang
vi
Doli/Kak Betty, Kak Udur dan keponakan-keponakan penulis. Karena telah mendukung dan mendorong saya dalam memulai hingga mengakhiri perkuliahan penulis dan memfasilitasi penulis selama berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana.
6. Terimakasih untuk diri sendiri, Regina Pestaria Br Situmorang. Terimaksih sudah berjuang dan bertahan sejauh ini, ternyata kau lebih kuat dari apa yang kau pikirkan dan bayangkan. Kau berhasil menunjukkan identitasmu sebagai penyembuh luka tanpa memperluas masalah lukamu sehingga membuatmu punya alasan untuk mati rasa terhadap lukamu. Dalam segala keterbatasan dan ketidaksempurnaanmu kau telah berhasil satu langkah lagi menunjukkan bahwa banyak doa yang terwujud dalam setiap doa-doa mu. Seperti biasa kau tak pernah membayangkan bahwa kau bisa hidup lebih panjang lagi. Banyak jalan yang akan kau telusuri kedepannya. Semoga semesta mempermudahnya.
7. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Amang Pdt. Dominggos Tambunan, Pdt.
Raymond Aaron Sitorus, Pdt. Tumpal Sinaga, Pdt. Ronald Sirait beserta Istri, terimakasih banyak atas pengorbanan waktu yang sudah diberikan kepada penulis dengan mendorong, menasehati, dan membantu sedikit banyaknya saat saya menjalankan perkuliahan di Universitas Kristen Satya Wacana.
8. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Komunitas Parhobas/Mahasiswa Batak yang berada di Salatiga sudah sangat membantu saya dalam menyelesaikan penelitian saya terkait dengan Tugas Akhir ini.
9. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Someone Special yaitu Ronihot Lando Sitorus yang sudah mendorong saya dalam mengerjakan Tugas Akhir, memberikan perhatian, kasih sayang dan semangat yang tidak pernah putus kepada penulis, sehingga penulis semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Kalau di Tugas Akhirmu I Love You maka akan ku balas di Tugas Akhir ku I Love You Too.
10. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada adik-adikku yang senantiasa bersama- sama dengan penulis selama ini yaitu Febri Hutapea, Miaju Lumbantobing, Rivany Hutajulu, Paulus Hutabarat, Markus Panjaitan, Tiardo Lumbangaol, Adrian Sirait, Samuel Simanjuntak, Hiskia, Eben, dan Marco, terimakasih telah menyediakan pundak
vii
viii
Tinjauan Sosio-Teologis Terhadap Budaya Parhahamaranggion (Persaudaraan) Di Kalangan Mahasiswa Batak Parhobas Salatiga
(Penulis: Regina Pestaria Br Situmorang, Tony Tampake, Rama Tulus Pilakoannu) Fakultas Teologi UKSW
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan makna Parhahamaranggion (Persaudaraan) di dalam budaya Batak, yaitu di kalangan Parhobas, Salatiga, untuk memudahkan dalam memahami Parhahamaranggion bagi kalangan Batak Parhobas. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian lapangan (kualitatif), metode kualitatif adalah penelitian dengan pemecahan masalah dengan menggunakan data yang bersifat empiris. Penelitian kualitatif (metode wawancara, dan Observasi). Makna Parhahamaranggion dikalangan punguan Parhobas, menjadi pedoman yang paling penting untuk memiliki tanggungjawab, dan memiliki rasa kepeduliaan terhadap abang, adik dan kakak di dalam Parhobas. Implementasi Parhahamaranggion ditinjau dari sosiologi, adanya relasi atau interaksi yang dibangun, dalam meningkat persaudaraan antar sesama orang Batak, dan Parhahamaranggion dari Teologis, memiliki sikap atau tindakan saling mengasihi, saling tolong-menolong bagi sesama orang Batak yang mengalami kesusahan, dan membantu orang Batak. Parhahamaranggion (Persaudaraan) dapat diartikan sebagai persaudaraan antara semarga dan tidak semarga, sebab dalam budaya adat batak setiap manusia yang terikat dalam kebudayaan adat batak pastilah memiliki keterikatan persaudaraan yang kuat, dalam membangun interaksi sosial di dalam komunitas batak. Mahasiswa Batak merupakan mahasiswa yang memiliki kebudayaan Batak, yang menjalin persaudaraan dengan prinsip kekeluargaan terhadap sesama mahasiswa/mahasiswi Batak, serta mahasiswa yang menumbuhkan dan melestarikan nilai-nilai dari budaya Batak. UKSW merupakan Universitas Kristen Satya Wacana, di Salatiga. Di UKSW, terdapat berbagai macam kebudayaan dari setiap mahasiswa/mahasiswi yang berkuliah di Salatiga, UKSW, dikenal sebagai Indonesia mini. Bahasa yang digunakan dalam Parhobas yaitu bahasa Batak, tetapi masih ada orang Batak memakai bahasa Indonesia, dalam berkomunikasi, sehingga pentingnya mengembangkan unsur-unsur kebudayaan dikalangan orang Batak.
Kata Kunci: Parhahamaranggion, Makna Parhahamaranggion,Mahasiswa Batak, UKSW
ix ABSTRACK
This paper aims to describe the meaning of Parhahamaranggion (Brotherhood) in Batak culture, namely among the Parhobas, Salatiga, to make it easier to understand Parhahamaranggion for the Batak Parhobas. The method used in this paper is the method of field research (qualitative), qualitative method is research by solving problems using empirical data.
Qualitative research (interview and observation methods). The meaning of Parhahamaranggion among the retainers of Parhobas, is the most important guideline for having responsibility, and having a sense of caring for brothers, sisters and brothers in Parhobas. The implementation of Parhahamaranggion in terms of sociology, there are relationships or interactions that are built, in increasing brotherhood among fellow Batak people, and Parhahamaranggion from theology, having attitudes or actions of mutual love, helping each other for fellow Batak people who are experiencing difficulties, and helping Batak people. Parhahamaranggion (Brotherhood) can be interpreted as brotherhood between clans and clans, because in traditional Batak culture every human being who is bound by traditional Batak culture must have strong bonds of brotherhood, in building social interaction within the Batak community. Batak students are students who have Batak culture, who establish brotherhood with the principle of kinship with fellow Batak students, as well as students who grow and preserve the values of Batak culture. SWCU is a Satya Wacana Christian University, in Salatiga. At SWCU, there are various kinds of culture for every student studying at Salatiga, SWCU is known as mini Indonesia. The language used in Parhobas is Batak, but there are still Batak people who use Indonesian to communicate, so it is important to develop cultural elements among Batak people.
Keywords: Parhahamaranggion, Meaning of Parhahamaranggion, Batak students, SWCU
x DAFTAR ISI COVER
LEMBAR PENGESAHAN ...i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...iii
MOTTO ...iv
KATA PENGANTAR ...v
ABSTRAK ...viii
DAFTAR ISI ...x
PENDAHULUAN ... Latar Belakang ...1
LANDASAN TEORI ... Pengertian Budaya ...7
Sistem Kekerabatan Dalam Budaya Batak Toba ...12
METODE PENELITIAN... Gambaran Umum Tentang Parhobas ...15
Pengertian Parhobas Secara Umum ...16
Tujuan dan Fungsi dari Terbentuknya Parhobas ...16
Sistem Struktur Organisasi di dalam Parhobas ...17
Perasaan Masuk atau Bergabung dengan Punguan Parhobas ...18
Pengertian Parhahamaranggion ...19
Makna terhadap Parhahamaranggion di Batak Parhobas ...20
Prinsip atau Dasar Terbenttuknya Parhahamaranggion di Kalangan Batak Parhobas .26 Kendala-kendala dalam Parhahamaranggion di Kalangan Batak Parhobas ...27
Penerapan dan Pengalaman dalam menerapkan Budaya Parhahamaranggion di Batak Parhobas ...28
ANALISA DAN PEMBAHASAN ... Implementasi Parhahamaranggion di dalam Budaya Batak di Parhobas ...29
Makna yang Diwujudkan Terhadap Parhahamaranggion di Kalangan Batak Parhobas Salatiga ...32
PENUTUP... Kesimpulan ...36
Saran ...37
xi