• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repositori UNHI: File Pendukung IGB Wirawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Repositori UNHI: File Pendukung IGB Wirawan"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

CAKUPAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

S OSIOLOGI P ENDIDIKAN DAN P EMBIDANGANYA

Dalam perkembangannya, tepatnya pada abad ke-18, muncullah sosiologi sebagai ilmu yang dikembangkan oleh Aguste Comte. Itulah sebabnya Comte sering disebut sebagai bapak sosiologi. Semula Aguste Comte ingin menyebut cabang ilmu fisika sosial ini dengan harapan sosiologi dapat meniru model fisika (Sumadiria, dalam Anantawikrama Tungga Atmadja, dkk., 2019:2).

P ENGERTIAN S OSIOLOGI P ENDIDIKAN

Pertama, sosiologi pendidikan merupakan kajian yang membahas tentang hubungan antar masyarakat di mana terjadi interaksi sosial dengan pendidikan. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditegaskan bahwa sosiologi pendidikan membahas tentang permasalahan masyarakat, yang didalamnya terjadi interaksi sosial dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan.

S EJARAH L AHIRNYA S OSIOLOGI P ENDIDIKAN

Dalam konteks ini, sosiologi pendidikan mempunyai peran penting dalam menganalisis hubungan sosial antara sekolah dan lembaga sosial di masyarakat. Berdasarkan pemikiran tersebut, di sinilah letak pentingnya pendidikan, khususnya dalam sosiologi pendidikan sebagai alat untuk menganalisis kemajuan dan perkembangan sosial yang terjadi di lingkungan siswa.

SOSIOLOGI PENDIDIKAN DARI BERBAGAI PERSPEKTIF

S OSIOLOGI P ENDIDIKAN DALAM P ERSPEKIF V EDA

Dalam pandangan Hindu, tahapan kehidupan dari anak-anak hingga remaja disebut dengan masa brahmacarya (masa mencari ilmu. Dengan sistem seperti ini, anak yang lahir dari hubungan antara laki-laki dan perempuan hanya hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari ibu dan anak. tahu siapa ayahnya.

P ENDIDIKAN DALAM D INAMIKA M ASYARAKAT

Oleh karena itu, orang tua harus mampu menciptakan suasana dalam lingkungan keluarga yang kondusif bagi tumbuh kembang anak. Sebaliknya bila seorang anak mempunyai bakat melukis kemudian hidup dan berkembang dalam lingkungan masyarakat yang sehari-harinya melakukan kegiatan melukis, maka anak tersebut akan mampu berkembang menjadi seorang pelukis yang hebat.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN STRUKTUR SOSIAL

S TRATIFIKASI S OSIAL M ASYARAKAT DAN H UBUNGANNYA DENGAN P ENDIDIKAN 44

Hal ini tentunya tidak lepas dari perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat yang disebabkan oleh keberhasilan anggota masyarakat dalam meningkatkan jenjang pendidikan formalnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kecerdikan yang dimiliki oleh mereka yang tergolong orang tua kaya, yaitu tidak mau ketinggalan dalam menempuh pendidikan formal yang lebih tinggi.

P ROSES M UNCULNYA S TRATIFIKASI S OSIAL DALAM D UNIA P ENDIDIKAN

Misalnya, anak yang menguasai bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika (kelompok MIPA) dianggap mempunyai kedudukan struktur sosial yang lebih tinggi dibandingkan anak yang menguasai bidang ilmu sosial dan humaniora (kelompok IPS dan Bahasa). Hal ini menjadikan kedudukan guru dalam struktur sekolah lebih rendah dibandingkan kedudukan kepala sekolah.

FENOMENA PENDIDIKAN DEWASA INI DAN MUNCULNYA

F ENOMENA P ENDIDIKAN DALAM M ASYARAKAT D EWASA I NI

Transformasi pendidikan (1999) mengemukakan pentingnya otonomi guru agar guru dapat melaksanakan proses pembelajaran secara lebih profesional dan mandiri. Menurut Makarim, konsep belajar mandiri diciptakan untuk memberikan kebebasan kepada siswa agar siswa dapat mengeksplorasi minat dan bakatnya. Jadi, sesuai konsep kebebasan belajar, anak tidak boleh dipaksa untuk mempelajari sesuatu yang sebenarnya tidak disukainya.

M UNCULNYA B ERBAGAI M ACAM L ABELING TERHADAP L EMBAGA P ENDIDIKAN . 63

Untuk meminimalisir kemungkinan terpuruknya peran masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan, pemerintah Jepang kemudian mengembangkan konsep society 5.0, yaitu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Filosofinya, melalui konsep society 5.0, mengembangkan kecerdasan buatan untuk mentransformasikan big data yang dikumpulkan melalui Internet di segala bidang kehidupan (Internet of Things) menjadi sebuah kebijaksanaan baru yang akan didedikasikan untuk membuka peluang. Berkenaan dengan permasalahan tersebut, yang perlu dipahami oleh para pendidik di era masyarakat 5.0 adalah adanya perubahan paradigma dalam mengajar, yaitu mengajar tidak lagi sebatas penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik, melainkan mengajar sebagai suatu proses untuk mengelola pengajaran tersebut. lingkungan.

P ENDIDIKAN SEBAGAI A LAT I NTEGRASI S OSIAL DALAM M ASYARAKAT

Untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dapat dijadikan sebagai alat integrasi sosial dalam menghadapi dinamika saat ini. Sebab melalui sistem pendidikan ini, negara dapat mengantisipasi percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan negara-negara maju. Dikatakan bahwa melalui sistem pendidikan, negara atau masyarakat dapat mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

P ENDIDIKAN SEBAGAI A GEN S OSIALISASI K EBUDAYAAN B ANGSA

Sedangkan interaksi sosial yang terjadi di sekolah antara guru dan siswa memberikan lingkungan yang mendukung bagi anak untuk melakukan proses pembelajaran. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa sekolah adalah suatu lembaga pendidikan tempat berlangsungnya proses pembelajaran bagi anak-anak yang bersekolah di dalamnya. Dengan mengacu pada uraian di atas, maka dapat pula dibangun kerangka berpikir bagi anak sekolah.

PENDIDIKAN DAN MOBILITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT

R EALITAS P ENDIDIKAN DI I NDONESIA S AAT INI

Hal ini terbukti pada masa prakolonial, masyarakat terlibat aktif dalam pendirian sekolah-sekolah, yang nantinya dapat dijadikan ajang pembentukan dan kaderisasi pemimpin masa depan. Hal ini terlihat dari sekolah masyarakat pada masa itu yang berperan penting dalam mendidik generasi muda (generasi penerus bangsa) agar kelak menjadi anak-anak yang cerdas dan mampu memperjuangkan hak kemerdekaan bangsa. . . Hal ini terlihat dari antusiasnya para orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah yang bertanda sekolah favorit, sekolah unggulan dan sekolah berstandar internasional yang sangat tinggi, meski harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal.

K EKERASAN YANG T ERJADI DALAM D UNIA P ENDIDIKAN

Lebih lanjut menurut Asegaf, kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah menyebabkan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan dapat terjadi karena adanya pelanggaran yang disertai dengan hukuman khususnya fisik. Selain bentuk kekerasan fisik, sebagaimana dijelaskan pada uraian di atas, kekerasan yang terjadi di sekolah juga dapat berupa kekerasan psikis dan kekerasan simbolik.

P ENDIDIKAN G RATIS H ANYA K OMODITAS P OLITIK

Kelompok mereka sering juga disebut orang kaya baru (OKB), yang merupakan saingan dari orang kaya lama (OKL), yaitu orang-orang yang kaya berdasarkan kepemilikan tanah (dalam istilah Jawa disebut tuan tanah). Kenyataannya, kelompok Orang Kaya Baru (OKB) ini mungkin berasal dari orang-orang yang awalnya miskin, namun tiba-tiba menjadi kaya setelah mendapat pekerjaan yang bagus. Jadi bisa ditegaskan bahwa orang-orang kaya baru yang ada saat ini bisa saja berasal dari orang-orang miskin yang mampu.

M OBILITAS S OSIAL DALAM M ASYARAKAT

Namun perlu disadari bahwa pada kenyataannya, anak-anak dari golongan bawah umumnya lebih mengalami kesulitan dalam melakukan mobilitas sosial vertikal, terutama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak dari golongan atas. Dalam artian laki-laki pada umumnya mempunyai peluang lebih besar dibandingkan perempuan untuk menduduki jabatan tertentu. Secara umum, laki-laki memiliki peluang yang lebih luas dibandingkan perempuan dalam menduduki posisi sosial tertentu dalam masyarakat atau pemerintahan negara.

H UBUNGAN A NTARKELOMPOK DAN T ERJADINYA P RASANGKA

Misalnya dalam struktur sosial suatu sekolah, kedudukan kepala sekolah akan mempengaruhi perilaku bawahannya, seperti wakil kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, sipir dan juga siswa sekolah yang bersangkutan. Namun jika dilihat dari kedudukannya, guru mempunyai kedudukan yang lebih rendah dibandingkan kepala sekolah dalam struktur sosial sekolah. Pengawas yang mempunyai kewenangan memantau kinerja sekolah juga dianggap mempunyai kedudukan lebih tinggi dibandingkan guru dan kepala sekolah dalam struktur sosial sekolah.

STRUKTUR SOSIAL SEKOLAH, TUJUAN, PERAN DAN

P ENGERTIAN S TRUKTUR S OSIAL S EKOLAH

Struktur sosial yang terbentuk di sekolah oleh karena itu akan menentukan kedudukan dan peranan seseorang dalam pengelolaan organisasi sekolah. Dalam kaitannya dengan struktur sosial di sekolah, seluruh unsur yang membangun struktur tersebut sebenarnya mempunyai peran dan kedudukannya masing-masing. Apabila seluruh organ yang duduk dalam struktur sosial sekolah dapat menjalankan peran dan kedudukannya dengan baik, maka niscaya organisasi akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

T UJUAN D IBENTUKNYA S TRUKTUR S OSIAL S EKOLAH

Kedudukan seseorang dalam struktur sosial sekolah pada umumnya dicapai oleh seseorang sebagai hasil usahanya sendiri melalui kualifikasi pendidikan. Dalam struktur sosial yang ada pada masyarakat pada umumnya, suatu jabatan tidak selalu dapat diperoleh melalui kualifikasi pendidikan. Namun tidak demikian halnya pada struktur sosial masyarakat modern, pada masyarakat modern tidak terdapat batasan yang jelas untuk membedakan kedudukan seseorang dalam masyarakat berdasarkan kelas.

K EDUDUKAN DAN P ERAN K EPALA S EKOLAH DALAM S TRUKTUR

Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Iptidayah (SD/MI) harus memiliki kualifikasi khusus sebagai berikut. 1) Status sebagai guru SD/MI; (2) Memiliki sertifikat guru sebagai guru SD/MI; dan (3) memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang ditentukan pemerintah. Kepala Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) harus memiliki kualifikasi khusus sebagai berikut. 1) Status sebagai guru SMP/MTs; (2) Memiliki sertifikat mengajar sebagai guru SMP/MTs; dan (3) memiliki sertifikat sebagai kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh lembaga yang ditentukan oleh pemerintah. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) harus memiliki kualifikasi khusus sebagai berikut. 1) Status sebagai guru SMA/MA; (2) Memiliki sertifikat mengajar sebagai guru SMA/MA; dan (3) memiliki sertifikat mengajar sebagai direktur SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah.

K EDUDUKAN DAN P ERAN G URU DALAM S TRUKTUR S OSIAL S EKOLAH

Misalnya, guru perlu memahami berbagai jenis media dan dapat menggunakannya secara efektif dalam proses pembelajaran. Hal yang tidak kalah penting yang harus dikuasai guru sebagai fasilitator adalah kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa selama proses pembelajaran. Semua itu dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru dalam suatu proses pembelajaran.

PENUTUP

Ricard Harker, Cheelen Mahar, Chris Wilkes, (eds.) (Pipit Maizer, trj.) Yogyakarta: Jalasutra. Aspek Sosiologis Sistem Warisan Hindu, Kajian tentang Perilaku Distribusi Kekayaan dalam Sistem Warisan Hindu di Bali. Hasil penelitiannya dipresentasikan di Universitas Pendidikan Nasional Denpasar. Pembunuhan yang selalu gagal: modernisme dan krisis rasionalitas menurut Baniel Bell. Teori belajar dan belajar. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sekretariat Jenderal 1992. Kumpulan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia. Littlefeld Adams & rekannya Baru. Agama Pragmatis Kajian terhadap konsep agama John Dewey. Kelas dan kasta gulat Bali kelas menengah. Runtuhnya teori pembangunan dan globalisasi. Politik pendidikan, kebudayaan, kekuasaan dan pembebasan. Agung Prihantoro dan Agung Arif Fudiartanto trj.) Yogyakarta: Perpustakaan Mahasiswa. Melampaui Kiri dan Kanan (tarian “Ideologi Alternatif di Atas Pusaran Sosialisme dan Kapitalisme”). Imam Khoiri, trans.) Yogyakarta: IRCiSoD. Dalam Widiastono (ed.) Pendidikan Manusia Indonesia. https://nasional.kompas.com/ ''Nadiem: Merdeka Belajar dirancang dengan mengutamakan kebutuhan siswa''. Pengertian, Dampak dan Contoh Teori Labeling''. Inilah pentingnya kesetaraan gender bagi suatu negara.” Sosiologi pendidikan, individu, masyarakat dan pendidikan. Irawan Ade, Agus Sunaryanto, Febri Hendry dan Luky Djani, 2006. Pendidikan sebagai kontrol sosial dan kebebasan individu, wacana pendidikan menurut Plato ''Dalam Majalah Filsafat Driyarkara tahun XXV No. 2002 Bagian Senat Mahasiswa STF Driyarkara, Jakarta Sistem Politik, Ideologi dan Ancaman Terhadap Kebebasan Manusia'' Kata Pengantar Buku Pemikiran Politik dan Perubahan Sosial, oleh Karl, R. The Post Modern Kondisi: Laporan Pengetahuan.Mineapolis, Minnesota: University of Minnesota Press).

Referensi

Dokumen terkait