Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan kopi Robusta di Pasar Inpres Kecamatan Bebesen Kab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap kopi Robusta di Pasar Inpres Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Demikianlah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kopi Robusta Gayo (coffea canephora).
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Gambaran Umum Kopi Gayo
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Kerangka Pemikiran
Sumber : Badan Pusat Statistik Aceh (Diolah, 2018) Tahun Produksi Kopi Robusta. Ton) Luas Lahan Kopi Robusta (Ha). Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap kopi Robusta di Pasar Inpres Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Singkat
Masuknya Tanaman Kopi ke Indonesia
Di dataran tinggi Sumatera Utara, kopi pertama kali dibudidayakan di dekat Danau Toba pada tahun 1888, disusul dataran tinggi Gayo (Aceh) dekat Danau Laut Tawar pada tahun 1924. Pada tahun 1850, pegawai kolonial Belanda, Eduard Doues Dekker, menulis buku berjudul “Max Havelaar dan Lelang Kopi Perusahaan Dagang Belanda" yang mengungkap tekanan terhadap petani oleh karyawan yang korup dan serakah. Namun bencana terjadi pada tahun 1876 ketika kopi terserang penyakit hawar daun yang melanda seluruh Indonesia dan memusnahkan tanaman serupa.
Kopi Robusta (C. canephor var. . Robusta) diperkenalkan ke Jawa Timur pada tahun 1900 sebagai pengganti kopi di lahan rendah dan penyakit karat tiba-tiba diberantas. Seperti namanya, minuman berbahan dasar biji kopi Robusta ini memiliki rasa yang kuat dan cenderung lebih pahit dibandingkan arabika. Biji kopi Robusta banyak digunakan sebagai bahan baku kopi siap minum (instan) maupun kopi blend untuk meningkatkan kekuatan rasa.
Perkembangan kopi Robusta diawali dengan wabah penyakit karat daun atau Hemileia Vastatrix yang menyerang tanaman kopi. Pada tahun 1902, kopi jenis Robusta diimpor dari Jardine Botanical Garden di Brussels, Belgia. Setelah dilakukan penelitian, dipastikan tanaman tersebut lebih tahan terhadap penyakit karat daun.
Gambaran Umum Kopi Gayo
Robusta jika ditanam di dataran rendah jauh lebih tahan terhadap penyakit karat daun dibandingkan Arabika. Daun tumbuh bergantian pada batang dan cabang, serta pada bidang yang sama pada ranting. Berdasarkan tabel 15 diatas terlihat bahwa produksi kopi Arabika lebih besar dibandingkan dengan produksi kopi Robusta.
Dilihat dari rendahnya produksi kopi Robusta dibandingkan dengan produksi kopi Arabika, hal ini disebabkan karena harga jual kopi Robusta lebih rendah dibandingkan kopi Arabika dan permintaan konsumen cenderung memilih kopi Arabika sehingga membuat petani lebih memilih budidaya kopi Arabika dibandingkan kopi Robusta.
Potensi Sektor Pertanian
Penggunaan Lahan
Keadaan Penduduk
Deskripsi Kopi Robusta
Tandan buah antar ruasnya cukup sempit, masing-masing buah berukuran besar, cakramnya kecil, dan buah yang matang berwarna merah cerah. Kopi Robusta juga rentan terhadap serangan nematoda parasit dan agak rentan terhadap serangan penggerek buah Stephanoderes hampei, paling cocok pada daerah dengan iklim sangat kering pada ketinggian ≤ 400 meter di atas permukaan laut, (Kotler, 1997). Oleh karena itu, petani harus mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu produk.
Pemahaman yang mendalam terhadap konsumen akan memungkinkan pemasar mempengaruhi keputusan konsumen agar bersedia membeli apa yang ditawarkan di pasar.Persaingan yang ketat antara merek dan produk berarti konsumen mempunyai posisi yang semakin kuat dalam tawar-menawar (Sumarwan, 2003). Kopi Robusta memiliki karakteristik yang berbeda dengan kopi Arabika, baik dari segi fisiologi maupun rasa yang dihasilkan pada minumannya. Hal ini juga dipengaruhi oleh selera masing-masing peminum kopi dalam meminum atau menyiapkan minuman kopi.
Biji kopi Robusta sering digunakan sebagai bahan baku kopi instan maupun kopi blend untuk menambah kekuatan rasa kopi. Selain itu juga sering digunakan untuk menyiapkan minuman kopi berbahan dasar susu seperti cappucino, kopi, dan macchiato.
Masuknya Tanaman kopi Robusta ke Aceh Tengah
Daerah Tumbuh Kopi Robusta
Manfaat dan Kegunaan Kopi Robusta
Salah satu manfaat kopi hitam adalah membantu menurunkan berat badan dengan cepat karena mampu membakar lemak. Minum kopi hitam dua kali sehari dapat mencegah penyakit Parkinson karena kafein meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh.
Teori Ekonomi Mikro
Teori Permintaan
Menurut Gilarso (2003), istilah permintaan mempunyai arti tertentu, yaitu selalu mengacu pada hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang ingin dibeli masyarakat dengan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah suatu barang yang bersedia dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama periode waktu tertentu, dengan asumsi barang-barang lainnya tetap sama (ceteris paribus). Jika jumlah pendapatan yang dapat dibelanjakan seseorang berubah, maka jumlah barang yang diminta juga akan berubah.
Begitu pula jika harga suatu barang yang diinginkan berubah, maka jumlah barang yang dibeli juga akan berubah (Sudarsono, 1990). Misalnya, jika harga suatu barang naik, maka tidak dapat diketahui berapa jumlah barang yang diminta. Permintaan suatu barang dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu permintaan orang/individu tertentu, dan permintaan setiap orang di pasar.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Sifat hubungan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga yang menyebabkan pembeli mencari barang lain yang dapat dijadikan pengganti barang yang harganya mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika harga turun, masyarakat mengurangi pembelian barang lain yang sejenis dan meningkatkan pembelian barang yang harganya turun. Pendapatan pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pola permintaan berbagai barang.
Berdasarkan sifat perubahan permintaan yang terjadi ketika pendapatan berubah, berbagai barang dapat dibedakan menjadi empat kelompok: barang inferior, barang kebutuhan pokok, barang normal, dan barang mewah. Dengan begitu, semakin banyak masyarakat yang memperoleh pendapatan dan hal ini akan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan kata lain, jika suatu barang tidak tersedia, maka dapat diganti dengan barang lain. Contoh barang substitusi adalah nasi dengan roti atau nasi dengan gandum.
Jika tidak ada nasi, maka kita dapat mengkonsumsi roti untuk memenuhi kebutuhan kita dengan fungsi yang sama, sehingga dalam hal ini kita dapat berasumsi bahwa roti adalah pengganti nasi. Misalnya, tren minum kopi di Starbucks akan meningkatkan permintaan terhadap produk tersebut dibandingkan sebelumnya.
Penelitian Terdahulu
Kesimpulan dari penelitian ini adalah permintaan kopi masyarakat Jakarta mengalami peningkatan dengan tingkat perubahan yang moderat. Menurut Rexsi Nopriyandi dkk (2017), tujuannya adalah untuk menganalisis pengaruh harga kopi, produk domestik bruto (PDB) dan nilai tukar terhadap permintaan kopi di Indonesia. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah volume permintaan kopi di Indonesia dan variabel bebasnya adalah harga kopi, produk domestik bruto (PDB) dan nilai tukar (kurs).
Penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan bahan baku kopi di Sumatera Utara. Secara khusus tujuannya adalah untuk menganalisis pengaruh harga kopi dalam negeri, ekspektasi harga kopi dalam negeri, harga teh, harga gula pasir dan pendapatan per kapita terhadap permintaan bahan baku kopi di Sumatera Utara. Berdasarkan hasil estimasi, penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi permintaan bahan baku kopi di Sumatera Utara adalah harga kopi dalam negeri, perkiraan harga kopi dalam negeri, harga gula pasir dan pendapatan per kapita dengan tingkat kepercayaan 95% dan koefisien. tekad. (R2) sebesar 96,91%. Hasil analisis menunjukkan bahwa harga kopi dalam negeri berpengaruh negatif terhadap permintaan bahan baku kopi di Sumatera Utara, sedangkan harga teh (barang substitusi) berpengaruh positif terhadap permintaan bahan baku kopi di Sumatera Utara. Sumatera Utara. harga gula (barang komplementer) berpengaruh negatif terhadap permintaan kopi di Sumatera Utara dan pendapatan per kapita.
Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, disarankan agar petani kopi di Sumatera Utara berupaya meningkatkan produksi dan menjaga kualitas kopi yang dihasilkan. Dalam jangka pendek, PDB tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan kopi arabika Indonesia di pasar Amerika.
METODE PENELITIAN
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Metode penentuan populasi dan Sampel .1 Populasi
- Sampel
- Metode Pengumpulan Data
- Metode Cara Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Multikolinearitas
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Statistik
- Uji F
- Uji t
- Defenisi dan Batasan Operasional 1 Definisi
- Batasan Operasional
Dari seluruh populasi konsumen kopi Robusta di Kota Takengon diambil sampel konsumen kopi Robusta sebanyak 60 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode penelitian (Accidental Sampling), yaitu mengambil responden dari konsumen yang kebetulan membeli kopi Robusta di lokasi penelitian. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode penelitian (Accidental Sampling), yaitu mengambil responden dari konsumen yang kebetulan membeli kopi Robusta di lokasi penelitian.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner kepada para pembeli (konsumen) Kopi Robusta di Pasar Inpres Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Kuesioner ini terdiri dari beberapa item dan sub item terkait umur, tingkat pendidikan dan pendapatan konsumen Kopi Robusta di Kecamatan Bebesen Kota Takengon, Aceh Tengah. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel harga Kopi Robusta, pendapatan rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, rasa dan barang substitusi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel volume permintaan Kopi Robusta di pasar pers. Hipotesis yang digunakan adalah: (α) Alpha 5%.
Kopi Robusta merupakan tanaman kopi yang dapat tumbuh di dataran rendah, namun tempat terbaik untuk menanam tanaman ini adalah pada ketinggian 400-800 meter diatas permukaan laut. Konsumen kopi Robusta adalah setiap orang yang membeli kopi Robusta baik untuk kepentingan dirinya, keluarganya, orang lain atau makhluk hidup lain dan bukan untuk tujuan diperdagangkan.
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kependudukan
Karakteristik Sampel Penelitian
Dari diagram diatas terlihat sampel konsumen terbesar terdapat pada kelompok umur <34 tahun sebanyak 34 orang (65,3%), sedangkan pada kelompok umur 35-40 tahun persentasenya sama > 41 yaitu (17,3%) dengan jumlah yang sama yaitu 9 orang. Pendidikan sampel konsumen kopi Robusta di lapangan penelitian bervariasi mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Diagram di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan sampel konsumen tertinggi berada pada jenjang sarjana sebanyak 26 orang (50%) dan terendah pada jenjang SMP sebanyak 3 orang (6%).
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah masyarakat bergantung konsumen terbanyak terdapat pada kelompok 0 – 4 orang dengan jumlah keseluruhan 45 orang (75%) dan terkecil pada kelompok 5 – 10 orang dengan jumlah keseluruhan konsumen. berjumlah 15 orang (25%) ). Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah pendapatan konsumen terbesar terdapat pada kelompok pendapatan sebanyak 32 orang (61,5%) dan terkecil pada kelompok pendapatan. Dari diagram diatas terlihat jumlah sampel pedagang tertinggi pada kelompok umur 31-35 tahun sebanyak 4 orang (50%) dan sampel terkecil pada umur >46 tahun sebanyak 1 orang dan persentase sebesar 12,5%.
Dari gambar di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan tertinggi sampel pedagang adalah pada jenjang SMA sebanyak 6 orang (75%), dan terendah pada jenjang sarjana sebanyak 0 orang (0%). Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah tanggungan pedagang terbanyak terdapat pada kelompok 4 – 6 orang dengan jumlah 6 orang (75%) dan terkecil pada kelompok 0 – 3 orang dengan jumlah 2 orang. orang (25%).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran