• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Perkosaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Perkosaan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SABI

PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk sosial dalrun memenuhi kebutuhannya tidak terlepas dari manusia lainnya, yang satu sama lain harus toloag meaolong. Di samping iru mnnusia barus mengadakan kontak I intemksi ataupun hubungwi timbal balik.

Selain makhluk sosial juga manusia ki1a kenal sebagai makhluk individu, sehingga clalam mengadakan bubungan atau interaksi dengan sesamanya manusia selalu dalam mementingkan dirinya sendiri (egonya), yang dapat mengakibatkan terjadinya perselisihan-perselisihan dalam kehidupanbennasyarakat.

Dalam timbulnya perselisihan-perselisihan dalam ma!lyarakat tentu akan mmepengaruhi kepentingan hidup anggo1a kelompok masyarakat lainnya atau dengan kata lain dari akibat perbuatan seseorang maka berakibat secara langsung kepada kerugian masyarakat lainnya. Untuk hal tersebut tidak bisa dibiarkan saja akan

tetapi

harus diselesaikan atau ditanggulangi pemenuhwmya sesuai dengan kctentuan­

ketenruan atau norma-norrna, aturan-aruran a1au hukum yang bcrlaku dalam kehidupan masyarakat, sehingga terwujudnya kehidupan masyarakat yang aman dan tenteram.

Salah satu perbuatan yang bertentangan dengan hukum terutama dengan kctcntuan-keteatuan hukum pidana adalah perkoSll3ll

terhadap

anak di bawah umur yang dilakukan oleh orang dewasa. Perkosaan merupakan salah satu

jenis

kcjahatan, terutama apabila melihat objek yang diperkosa tersebut adalah anak yang berada di
(2)

2

bawah

umur. Anak adalah sumber

dari

pelaksana pembangunan

di

masa depan.

Scbagai generasi di

masa

yang akan datang maka kepada

anak

perlu dilakukan perlindungan terhadap perbuatan-perb

u:nan

yang merugikan diri pribadi si anak., terlebih-lebih apabila perbuatan perkosaan tersebut

sangat

mengganggu

masa

depannya, seperti halnya tindakan perk

osaan

yang dilakukan oleh orang dewasa kepada dirinya.

Perihal perkosaan terhadap

anak sena akibat

hukumnya dapat

dilihat dari

Pasal

285 KUH

Pidana, yang berbunyi: "Barang siapa dcngan keke

rasan

atau ancaman kek

erasan

memaksa seorang perempuan

berserubuh

dengan dia di luar perkawinan, diancam

karena melakukan

perkosaan dengan pidana penjara paling lama dua betas tahun".

Dikarenakan perlunya tindakan penyelidikan yang arif terhadap

kasus-kasus

perkosaan bag.i

anak dan

juga

tindakan

agar peristiwa tersebut mendapatkan penyelesaian yang seadil-adilnya maka adalah sangat arif sekali

melihat

lebih jauh tentang peristiwa perkosaan

ini

secara lebih

dalam

lagJ

A.

Penegasan dan Pengertian Jndul

Seperti kita ketahui

bahwa

Skripsi

harus

mempunyai judul,

dan

judul Skripsi

harus

ditegaskan dan diartikan agar para pembaca tidak meoimbulkan peoafsiran atau pengertian yang

berbedabeda dari

judul Skripsi

ini, di mana

judul Skripsi yang dimaksud adalah

: "Faktor-Faktor Penyebab

Terjadinya

Tindak Pidana Perkosaan".

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(3)

3

Untuk lebih jelas makn di bawah ini penulis uraikan pengenian judul ini secara kata demi kata sebagai berikut :

Faktor-Faktor: menyatakan yang kurang tentu, lebih dari salu.1

Penyebab Terjadinya : bcrarti hal yang menyebabkan sesuatu kejadian. 2

Tindak Piclana Pemerkosaan adalah tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 285 KUHP yairu perkosaan unruic bersetubuh.3

Jadi maksud judul tersebut di atas adalah tentang akibat yang diberikan oleh bukum yaitu Hukum Pidana terhadap faktor penyebab orang dewasa yang melakukan tindakan/perbuatan perkosaan terhadap anak yang masih berada di bawah umur ditelaah dari sudut psikologi kriminal.

B. AJasan Pcmiliban Judul

Akhir-akhlr ini frekwensi terjadinya delilc perkosaan semakin meningkat di

tengah kehidupan masyarakat yang semakin kompleks.

Berbagai media

massa

memberitakan tentang delik tersebut. Salah satu yang sangat

menarik

dan

menarik bati

penulis adalah tindakan tersebut dilakukan terhadap anak yang berada di bawah umur.

Anak yang berada di bawah umur adalah harapan bangsa yang mempunyai masa depan yang masih tcramat panjang. Sehingga jika langkah ke masa depan tersebut tersandung dengan tindakan perkosaan sewaktu ia masih keeil dapat dirasakan

1 Dinas Pendidikan Nasional, KamUJ Umum Bahasa lndonala, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 2004, baL 967.

1 Ibid, ha!. I 078.

3 Adami Chazawi, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, Raja Grafindo Penada. Jakarta, 2007, hal. 62.

(4)

kepedihan anak tersebut akan trauma semasa hidupnya.

Anak yang masih berada di bawah umur secara langsung dikatakan adalah

anak yang belum mengetahui tentang arti dan tujuan dari hubungan sex. sehingga ia menjadi korban dari masa lalunya untuk melangkah ke masa depannya. Dengan keadaan yang dem.ikian penulis merasa hal tersebut sangat menarik da.o sesuai dengan jurusan yang penulis ambil sehingga ingin mengetahui keadaan tersebut lebih jauh terutama apabila dihubungkan dengan tindakan-tindakan terhadap pelaku tindakan perkosaan itu sendiri. Di samping itu berpedoman kepada pendapat sarjana temang

cara atau langkah,

dasar untuk memilih

topik atau judul suatu karya ilmiah

Sutrisno Hadi berpendapat, ada 4 point yang sangat penting dalam pemilihan juduJ, yaitu :

I . Topik masih dalam jangkauan penulis,

2. Tersedianya cukupnya bahan-bahan (data) yang diperlukan untuk membahas topik terse but,

3. Topik cukup penting untuk diselidoo,

4. Topik terscbut cukup menarik untuk diselidiki dan dibahas.4

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa judul yang telah penulis ambil topik dalam penulisan ini

adalah

relevan dan memenuhi syarat yang tersebut di atas.

• Sulrisoo Hadl, Metodologl RescrcJt, Yayasan Pencrbit Fakultas Psikologi UOM Yogyakarta, 2002, ha!. SI.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(5)

C.

Permasalahan

Dalam pembuatan suatu karya ilmiah khususnya Skripsi, maka

untuk

mempennudah penulis dalam pembahasan, perlu dibuat suatu permasalahan yang

sesuai

dengan judul yang diajukan penulis.

Jadi

yang

menjadi masalah-masalah pokok di dalam Skripsi ini adalah sebagai berikut:

I. Apakah yang menjadi faktor penyebab terjadinya tindak pidana perkosaan oleh orang de

wasa

tcrhadap anak di bawah

umur ?

2.

Bagai

mana

upaya penanggulangan

timiak

pidana perkosaan oleh orang

dewasa

terhadap anak di bawah umur?

. )

D. Hipotesa

Dalam sistem berpikir yang

teratur,

maka hypotesa sangat perlu dalam melakukan penyelidikan suatu penulisan Skripsi jika ingin mendapat suatu kebenaran yang

hakik.i.

Hipotesa

meru

pakan jawaban

sementara

yang dibuat sebagai lanclasan atau pedoman dalam penulisan

I

pembahasan Skripsi. Artinya

harus

dibuktikan kebenarannya

berda.sarlcan pembahasan

yang pada akhimya dapat ditarik

suatu

kesimpulan.

Karena kedudukan hypotesa itu hanyalah sebagai pendapat

sementara

saja, maka dalam pembahasan tidaklah selalu

terikat

dengan hipotesa, tetapi tergantung dari pada objektifitas atau fakta yang

ada.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Tindak pidana khusus adalah suatu perbuatan pidana atau tindak pidana yang diatur di luar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dasar pemberlakuan tindak pidana khusus adalah KUHP

Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa pelaksanaan sistem peradilan pidana terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana perkosaan diatur dalam hukum acara peradilan pidana

Didalam pasal 285 KUHP pelaku tindak pidana perkosan diancam dengan pidana 12 (dua belas) tahun penjara. Dan dalam hukum Islam perkosaan merupakan perbuatan zina dengan paksaan

Jadi yang dapat dipidana disini adalah seorang laki- laki yang telah melakukan perkosaan seperti yang dijelaskan dalam pasal 285 KUHP tersebut terhadap seorang wanita

Ungkapan di atas menunjukkan, bahwa pertimbangan dan pola pikir pembuat Rancangan KUHP Baru dalam merumuskan tindak pidana perkosaan sebagai suatu kebijakan hukum

Pada awalnya hukum pidana di Indonesia tidak mengkategorikan perkosaan dalam perkawinan (marital rape) sebagai tindak pidana dikarenakan Pasal 285 KUHP yang memiliki unsur “di

II.2.2 Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Pengaturan pidana dalam tindak pidana korupsi diatur dalam Pasal 413-437 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang

Pasal 53 KUHP dan tindak pidana perkosaan untuk berbuat cabul Pasal 289 KUHP.20 Dalam Pasal 285 KUHP, pembuat undang-undang memandang tidak perlu untuk menentukan pidana bagi wanita