• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Kedudukan Alat Bukti Saksi Dalam Perkara Penceraian Di Pengadilan Agama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Kedudukan Alat Bukti Saksi Dalam Perkara Penceraian Di Pengadilan Agama Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

I

PENOAHULUAN

Sesuai dengan kodrat alam, manusia dimanapun berada dan dari

sejak zaman dahulu kala senantiasa tetap hidup bersama, berkelompok-kelompok. dan setidaknya kehidupan bersama itu terdiri dari dua orang, yaitu suami dan isteri.

Bahwa adapun yang menjadi latar belakang sehingga manusia selalu dan senantiasa ingin hidup bersama dengan manusia lain adalah dikarenakan ketidakmampuannya untuk memenuhi sendiri apa-apa yang menjadi kebutuhannya, dan selain itu sudah merupakan sifat

kodrati manusia sebagai makhluk Tuhan selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesamanya, sehingga disebutlah manusia sebagai

makhluk sosial.

Bahwa agar pergaulan hidup di dalam masyarakat tad1 tetap ber1alan lancar dan terjamin, balk yang merupakan hak dari anggota masyarakat maupun kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan, maka tentunya diperlukan suatu aturan-aturan hidup yang memberi petunjuk bagaimana ianya harus bertingkah laku di dalam masyarakat.

:leraturan hidup kemasyarakatan

yang

bersifat mengatur dan memaksa untuk tetap menjamin tata tertib dalam masyarakat ini

c

a'.nakan "Peraturan Hukum atau "Kaedah Hukum·

1

'C.S.T. Kansil, Pengantar Hukum dan Tata Hukum lndonesfa, PN.

Ear. Pustaka. Jakarta. 1989, hal 29.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

2

Di Indonesia kita kenal suatu pembagian hukum yang disebut Hukum Privat dan Hukum Publik. Hukum Publik merupakan hukum yang mengatur akan kepentingan umum sedangkan Hukum Privat merupakan hukum yang mengatur perhubungan yang bersifat individu atau pribadi.

Menurut cars mempertahankannya, maka hukum di Indonesia dapat dibagi ke dalam :

a. Hukum Material, yaitu hukum yang ditinjau dari segi is1, ya1tu berisi suatu aturan-aturan tentang perbuatan apa yang dibolehkan dan perbuatan-perbuatan yang dilarang.

b. Hukum Formal, yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana cara-cara melaksanakan dan mempertahankan hukum material tadl, yaltu bagaimana beracara di persidangan.

Bahwa salah satu dari hukum formal tadi adalah Hukum Acara Perdata. yang memuat aturan-aturan hukum tentang cara-cara mengajukan sesuatu perkara, dan juga seorang hakim Perdata memutus suatu perkara yang diajukan kepadanya.

Di dalam suatu persidangan, balk perkara Pidana maupun perkara Perdata, sesuatu hat yang sangat penting adalah pembuktian.

Adapun yang dimaksud dengan pembuktian disini adalah suatu proses yang akan diselidiki oleh hakim tentang ada atau tidaknya hubungan hukum yang menjadi dasar tuntutan ataupun gugatan.

Di dalam hukum acara perdata di Indonesia, kits mengenat ada 5 macam alat bukti yang termuat dalam pasal 164 HIR/284 R.bg .

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menemukan suatu kebenaran dalam suatu perkara, pembuktian adalah cara paling utama yang digunakan hakim untuk menentukan benar tidaknya terdakwa melakukan perbuatan

Berdasarkan Pasal 188 ayat (1) KUHAP, petunjuk didefinisikan sebagai perbuatan, kejadian, atau keadaan, yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain

Kemudian ditinjau dari hukum acara pidana Islam menurut pemikiran Ibnu Qayyim perdagangan orang dalam putusan ini termasuk perbuatan zina yang mengharuskan

Roihan Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, Jakarta: Rajawali, 1991, hlm 137.. 7 Sedangkan saksi adalah orang yang memberikan keterangan di muka sidang pengadilan dengan

Penulisan skripsi in1 dimaksudkan untuk memcnuhi pcrsyaratan dalam mencapai gclar Sarjana l!ukum di Fakultas Hul-.'Um Univcrsitas Medan Arca Didang Hukum Kcpidannan Dalam menyelcsaikan

Andi Hamzah, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983.. Hu/aim Acara Pidana Dalam

- Ibu Wessy Trisna, SH, MH, selaku Kepala Bidang Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Medan Area - Bapak Suhatrizal, SH, MH, selaku Dosen Pembimbing I Penulis.. - Bapak Taufik

Judi dijadikan sebuah perbuatan yang dilarang oleh perundang-undangan disebabkan oleh karena banyak akibat-akibat yang negatif timbul dari perbuatan tindak pidana perjudian tersebut,