PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di tengah dunia perfilman Indonesia yang saat ini sedang mengalami perkembangan pesat, salah satu filmnya diberi judul “YUNI”. Sutradara Kamila Andini pernah mengungkapkan bahwa film "YUNI" merupakan film yang terinspirasi dari kisah seorang pembantu di rumah yang sudah memiliki cucu di usia muda.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kegiatan penelitian ini juga memberikan manfaat yang lebih luas dan wawasan baru bagi semua pihak khususnya mahasiswa mengenai pentingnya representasi perempuan dalam film. Penelitian yang dilakukan penulis mengenai representasi perempuan dalam budaya patriarki yang terdapat dalam film.
Definisi Konsep
- Representasi
- Perempuan
- Patriarki
- Film
Kedudukan laki-laki mungkin lebih tinggi dibandingkan perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi. Patriarki juga merupakan struktur dan praktik sosial di mana laki-laki mendominasi, mengoperasikan dan mengeksploitasi perempuan.
Metode Penelitian
- Jenis Penelitian
- Objek Penelitian
- Unit Analisis
- Fokus Penelitian
- Sumber Informasi
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Subyek penelitian ini diambil dengan menonton film “YUNI” yang berdurasi 1 jam 35 menit dan mengamati setiap adegan yang ditampilkan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah audio dan visual yaitu adegan dan dialog yang menggambarkan representasi perempuan dalam budaya patriarki dalam film Yuni.
TINJAUAN PUSTAKA
Peneliti Terdahulu
Konsep patriarki ini juga mengacu pada kondisi mendasar dan universal dimana laki-laki mendominasi dalam film ini. Dengan menggunakan teori analisis semiotika serupa yaitu Roland Barthes, dapat disimpulkan bahwa terdapat kesamaan dalam film tersebut yaitu perempuan digambarkan sangat kompleks dalam film ini, seperti perempuan yang suka berbicara buruk tentang orang lain, perempuan yang mempunyai jabatan bahkan status negatif.
Kerangka Konseptual
Landasan Teori
- Semiotika
- Semiotika Roland Barthes
- Teori Representasi Stuart Hall
- Perempuan dalam Film
- Budaya Patriarki
- Film
Saussure tertarik pada cara kompleks pembentukan kalimat dan bagaimana bentuk kalimat yang sama dapat menyampaikan makna yang berbeda kepada orang-orang. Notasi adalah uraian makna definisional, harafiah, atau wajar dalam suatu tanda. Dalam tanda visual, denotasi merupakan suatu makna yang secara umum dipersepsikan sama oleh semua pembaca meskipun berbeda budaya dan bahasa sebagaimana konsensus yang telah terjalin dalam masyarakat.
Makna melati di atas merupakan gambaran makna definisional, harafiah atau wajar dalam satu tanda (Indria Dhea, 2018). Jika denotasi merupakan makna objektif yang tetap, maka konotasi merupakan makna subjektif dan bervariasi. Pendekatan Intensional, pendekatan kedua menjelaskan bahwa pihak yang memproduksi pesan dengan sengaja memberikan makna tertentu dan makna yang diterima sama dengan yang dimaksudkan penciptanya.
Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang dapat menyampaikan informasi, hiburan, dan sekaligus sebagai alat edukasi kepada penontonnya.” Film juga banyak digunakan sebagai alat untuk memberikan penjelasan, baik berupa gambar maupun suara, atau dari segi jalan cerita.." (Effendy, 2003:209). Layar film yang lebar memberikan keleluasaan kepada penontonnya untuk melihat adegan-adegan yang dihadirkan dalam film.
GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI
- Sampul StarVision Plus
- Sejarah StarVision
- Sampul Fourcolours Films
- Tentang Fourcolours Film
- Sampul Film “YUNI”
- Sinopsis Film Yuni
- Biografi Sutradara
- Profil Pemain Film “YUNI”
- Arawinda Kirana
- Kevin Ardilova
- Dimas Aditya
- Marissa Anita
- Asmara Abigail
Makna dari lakon (menurut peneliti) tentang perempuan dalam film YUNI pada adegan diatas adalah perempuan pada dasarnya sama dengan laki-laki yaitu mempunyai pilihan kriteria untuk mendapatkan pasangan yang sempurna. Makna dari representasi (menurut peneliti) mengenai perempuan dalam film YUNI pada adegan diatas adalah keinginan Yuni untuk melanjutkan pendidikan bukan hanya karena keinginannya saja. Makna dari pementasan (menurut peneliti) tentang perempuan dalam film YUNI pada adegan diatas adalah keberanian Yuni ketika memutuskan untuk menemui Iman dan menyampaikan niatnya untuk menolak lamaran Iman karena ingin melepaskan diri dari belenggu patriarki. .
Makna dari representasi (menurut peneliti) mengenai perempuan dalam film YUNI pada adegan di atas adalah Suci Cute merasakan pahitnya pernikahan dini yang dialaminya. Makna dari penggambaran (menurut peneliti) perempuan dalam film YUNI pada adegan di atas adalah seringkali laki-laki menjadikan perempuan sebagai objek seksualitas semata-mata untuk memenuhi hasratnya. Representasi Perempuan dalam Star Wars VII: The Force Awakens, Jurnal EKomunikasi, (online), Vol.4 No.1 (2016).
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Analisis Film Yuni
Dalam film Yuni yang berdurasi 122 menit ini, jika dikaji secara mendalam, pendekatan Stuart Hall terhadap representasi perempuan dalam budaya patriarki dapat ditemukan dalam beberapa adegan. Berdasarkan metode analisis semiotika Roland Barthes ditemukan beberapa objek penelitian terpilih dan merupakan hasil observasi penelitian, tanpa bertujuan untuk mereduksi hakikat cerita secara keseluruhan, akhirnya peneliti berhasil mengidentifikasi 15 adegan yang berkaitan dengan rumusan cerita. masalah yang akan diteliti. Kemudian direalisasikan 7 adegan dan tidak semua adegan dimasukkan dalam film ini, hanya agar analisis yang ada sesuai dengan fokus penelitian.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini peneliti mencoba mengeksplorasi semiotika perempuan yang kemudian disajikan dalam bentuk pendekatan representasional Stuart Hall dengan menggunakan analisis model semiotika Roland Barthes yaitu makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film Yuni. setiap adegan demi adegan.
Hasil Penelitian
Pada adegan kedua, nenek Yuni sempat berpikir dan kebingungan untuk menjelaskan kepada Yuni tentang niat Iman melamar Yuni di usia muda, bahkan saat ini Yuni sudah bersekolah dan berniat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Jenis bidikan : Medium close-up (MCU), pada teknik ini gambar diambil untuk memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas. Makna representasi (menurut peneliti) perempuan dalam film YUNI dalam adegan ini adalah perempuan tidak boleh mengenyam pendidikan tinggi karena perempuan pada dasarnya hanya fokus mengerjakan pekerjaan rumah, di dapur, dan di tempat tidur.
Seperti pada adegan di atas, Nenek Yuna ingin agar Yuna menerima lamaran Iman dan menuruti orang tuanya jika mereka melamar atau dilamar, karena mereka dilamar atau dilamar, padahal mereka tidak menyukai nasib tersebut. Jenis bidikan: Medium close-up (MCU), teknik ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas. Adegan keempat, Yuni mengajak Sarah menemaninya ke tempat Iman bekerja saat mereka pulang sekolah.
Pada adegan keenam, Yuni terlihat duduk santai di depan teras rumah sambil berbincang dengan temannya Tika. Makna dari representasi (menurut peneliti) mengenai perempuan dalam film YUNI pada adegan diatas adalah adegan tersebut menunjukkan sifat tidak adil dari patriarki yang dialami oleh Tika sahabat Yuni, dimana dalam adegan tersebut menunjukkan adanya patriarki di lingkungan rumah yang seorang ibu. dialah yang merawat dan merawat anaknya, bukan suaminya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Film ini mereproduksi gagasan budaya patriarki yang mengkonstruksi film yang struktur ceritanya menempatkan perempuan pada posisi subordinat. Dalam konteks ini, media massa menempatkan perempuan sebagai pihak marginal yang kepentingannya tetap berada di bawah kendali laki-laki. Dalam konteks ini, simbol-simbol yang dipraktikkan media massa diwarnai dengan tindakan perempuan yang tidak bisa hidup tanpa laki-laki.
Representasi perempuan dalam budaya patriarki dalam film “YUNI” karya Kamila Andini sarat dengan persoalan perempuan yang seringkali dianggap minoritas dan dianggap lemah sehingga terdapat keterbatasan dalam pergerakan perempuan, seperti perempuan yang tidak membutuhkan. pendidikan tinggi, perempuan dipandang tidak mampu menjadi pemimpin karena kompleks, perempuan selalu diidentikkan dengan dunia dapur, perempuan dipaksa menikah di usia muda dan perempuan menjadi objek seksualitas laki-laki. Namun peran Yuni dalam film ini juga menawarkan beberapa representasi lain, yakni merepresentasikan kebebasan diri di tengah persoalan struktur dan budaya patriarki yang mengakar di masyarakat. Selain itu, kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan tidak dapat diselesaikan secara damai karena bertentangan dengan hukum yang ada di Indonesia.
Saran
Representasi Perempuan dalam Budaya Patriarki di Jepang (Analisis Tekstual Film Osaka Elegy (Tesis PhD, Universitas Brawijaya).
Penelitian Terdahulu yang Sejenis
Filmografi Kamila Andini
Nominasi dan Penghargaan
Filmografi Arawinda Kirana
Filmografi Kevin Ardilova
Serial Web
Filmografi Dimas Aditya
Filmografi Marissa Anita
Filmografi Asmara Abigail
Scene 1
Scene 2
Scene 3
Scene 4
Tipe Pemotretan : Long Shot (LS), pada teknik ini tubuh fisik manusia terlihat jelas, namun latar belakang tetap dominan. Tipe Pemotretan : Long Shot (LS), pada teknik ini gambar diambil secara keseluruhan sehingga subjek tampak utuh dari atas hingga bawah. Tipe Bidikan : Medium Long Shot (MLS), teknik ini menampilkan tubuh manusia yang terlihat dari bawah lutut hingga atas.
Tipe Pukulan : Medium Long Shot (MLS), pada teknik ini tubuh manusia terlihat dari lutut ke atas. Jenis bidikan : Medium shot (MS), pada teknik ini gambar diambil untuk memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas. Jenis bidikan : Extreme Long Shot (XLS), pada teknik ini kamera berada paling jauh dari objek.
Scene 5
Perempuan seringkali mengalami kekerasan fisik dari laki-laki dan perempuan sering kali tidak mempunyai keberanian untuk melawan. Ada pandangan mengenai mitos masyarakat zaman dahulu bahwa sudah menjadi “kodrat” laki-laki melakukan kekerasan sehingga pemerkosaan dan kekerasan dalam rumah tangga (DVV) tidak bisa dihilangkan. Persepsi ini muncul karena masih banyak masyarakat yang mempercayai mitos bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah keluarga dan harus diselesaikan secara pribadi.
Tika mengaku tidak mengetahuinya karena merasa suaminya tidak pernah nyaman tinggal bersama dia dan ibunya. Namun Tika memutuskan untuk tidak tinggal bersama mertuanya karena mertuanya adalah orang yang sangat sibuk dan kalaupun tinggal di sana, ia harus membantu mengurus keluarga besar dan anak-anaknya. Tipe Pemotretan : Long Shot (LS), pada teknik ini tubuh fisik manusia terlihat jelas, namun latar belakang tetap dominan.
Scene 6
Scene 7
Setiap individu mempunyai kriteria pria atau wanita idaman pilihannya, biasanya individu mencari kesempurnaan dalam memilih pasangan. Berdasarkan temuan dari berbagai penelitian, preferensi dalam memilih pasangan hidup menunjukkan adanya kriteria khusus bagi laki-laki dan perempuan dalam memilih pasangan hidup. Oleh karena itu, perempuan dipandang tidak mampu menjadi pemimpin karena sifatnya yang kompleks dan membutuhkan ketahanan fisik yang kuat sehingga sulit bagi perempuan untuk setara dengan laki-laki.
Jenis pengambilan gambar : Extreme Long Shot (XLS), dengan teknik ini jarak kamera paling jauh dari objek. Jenis bidikan : Close-up (CU), teknik ini biasanya memperlihatkan wajah, tangan dan kaki atau benda kecil lainnya. Hampir seluruh peradaban di dunia dibangun di atas sistem patriarki yang menempatkan laki-laki sebagai sosok yang mempunyai kekuasaan atas perempuan, termasuk menempatkan perempuan sebagai objek seksual bagi laki-laki.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa bentuk patriarki yang terjadi dalam film “Yuni. Dari adegan tersebut, Yuni yang merupakan pemeran utama film tersebut mengalami kekerasan non-verbal terkait patriarki dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Teori Roland Barthes
Diagram Kerangka Konseptual
Kategori Tipe Tanda dari Pierce
Elemen-elemen Makna dari Saussure
Konsep Semiotika Roland Barthes
Sampul Fourcolours Films
Sampul Film Yuni
Foto Kamila Andini
Foto Arawinda Kirana
Foto Kevin Ardilova
Foto Adimas Aditya
Foto Marissa Anita
Foto Asmara Abigail