• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESUME “PENELITIAN TINDAKAN KELAS”

N/A
N/A
Citra Dewi

Academic year: 2024

Membagikan "RESUME “PENELITIAN TINDAKAN KELAS”"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME

“PENELITIAN TINDAKAN KELAS”

Dosen Pengampu:

ANDI NURFAIZAH, M.Pd.

Di buat Oleh :

1. Nabila i dunggio 211010118

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU

(2)

TAHUN 2023 1. Pengertian tindakan kelas

Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas.

Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu

pembelajaran di kelas. PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. PTK merupakan salah satu publikasi ilmiah dalam konteks pengembangan profesi guru secara berkelanjutan yang ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran atau mutu pendidikan pada umumnya. PTK ini cocok dilakukan oleh guru karena prosenya praktis.

2. Tujuan penelitian tindakan kelas.

Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Penelitian Tindakan Kelas biasanya dilakukan oleh guru. Tujuan PTK ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran di kelasnya.

Tujuan PTK membuat seorang guru memiliki peran ganda, yaitu sebagai guru dan sebagai peneliti.

Guru harus menyelesaikan masalah pembelajaran untuk meningkatkan kualitas praktek pembelajaran di kelasnya, dan juga harus menghasilkan

(3)

karya ilmiah yang berupa strategi pembelajaran inovatif yang bisa dimanfaatkan oleh guru-guru lain yang memiliki masalah serupa. Secara lebih terperinci, tujuan PTK sebagai berikut:

Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Memperbaiki dan meningkatkan kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.

Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.

Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.

Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.

Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam

pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.

Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

3. Karakteristik penelitian tindakan kelas (ptk)

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian lainya. Adapun beberapa karakteristik tersebut adalah: 1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan-tindakan tertentu untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran dengan cara melakukan kolaborasi.

Menurut Usman (dalam Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi tinggi merupakan seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian serta keterampilan

(4)

dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dengan maksimal. 2. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling esensial. Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang menggunakan responden dalam mengumpulkan data, sementara dalam PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri.

(Tahir,2012:80) 3. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas”

sehingga interaksi antara siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal.

“Kelas” yang dimaksud di sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan

“tempat” berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan murid.

(Suyadi,2012:6) 4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus. PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling baik. (Daryanto,2011:6) 5. PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru, karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang dapat. Di mana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran. (Daryanto,2011:6) 6. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas. Dengan demikian proses

pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja.(Tahir,2012:81)

4. Menjelaskan perbedaan PTK dengan penelitian ilmiyah lainnya

1. PENELITIAN FORMAL

a. Dilakukan oleh orang luar kelas, misalnya dosen ilmuwan, mahasiswa yang melakukan eksperimen tertentu.

b. Di lingkungan dimana variabel-variabel luar dapat dikendalikan.

c. Sampel harus representatif

d. Mengutamakan validitas internal dan eksternal.

e. Menuntut adanya penggunaan analisis statistik yang rumit, signifikansi statistik yang dtentukan sejak awal, dan memeriksa hubungan sebab akibat antar variabel.

e. Mempersyaratkan hipotesis.

f. Mengembangkan teori dan tidak memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung.

g. Hasil penelitian merupakan produk ilmu yang dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas.

h. Berlangsung secara linear ( bergerak maju)

(5)

i. Tidak kolaboratif dan individual.

2. PTK

a. Dilakukan oleh kepala sekolah, guru atau calon guru.

b. Dilakukan di kelas atau di sekolah

c. Kerepresentatifan sampel tidak menjadi syarat penting d. Lebih mengutamakan validitas internal

e. Tidak menuntut penggunaan analisis statistik yang rumit. Menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan apa yang terjadi dan memahami dampak suatu intervensi pendidikan (tindakan)

f. Tidak selalu menggunakan hipotesis

g. Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung

h. Hasil peelitian merupakan peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan pembelajaran tertentu tempat dilakukannya PTK

i. Berlangsung secara siklus(berdaur) j. Kolaboratif dan kooperatif.

5. menjelaskan implementasi penelitian tindakan kelas

pelaksanakan PTK adalah berbagai tindakan atau perlakuan yang dikerjakan gurudalam upaya memecahkan masalah yang disusun dalam perencanaan. Ada beberapa halyang harus dipahami dalam melaksanakan tindakan dalam PTK, yakniPelaksanakan PTK sebaiknya dilakukan dalam bentuk siklus atau putaran.

pada siklus atau putaran dilakukan kegiatan tindakan sesuai dengan

rancanganPTK, observasi tindakan dengan menggunkan berbagai instrumen observasi dan refleksiatas tindakan yang dilakukan setelah memerhatikan hasil observasi. Makna siklus atau putaran dalam PTK adalah satu kali proses pembelajaran sesuai dengan perencanaanyang telah disusun. Bisa terjadi dalam pelaksanakan PTK terdiri atas beberapa siklus.Setiap siklus mencerminkan kondisi tertentu baik dilihat dari aspek permasalahan yangdikaji maupun hasil belajar.Adapun kegiatan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan.

Perencanaan dalam setiap siklus disusun dalam perencanaan pembelajaranuntuk perbaikan pembelajaran. Perencanaan yang disusun harus dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran. Ada dua proses perencanaan:Perencanaan awal yang diturunkan dari berbagai asumsi perbaikan hasil darikajian studi

(6)

pendahuluan dan Perencanaan lanjutan yang disusun berdasarkanhasil refleksi setelah peneliti mempelajari berbagai kelemahan yang harusdiperbaiki.

2. Pelaksanakan tindakan

Pelaksanakan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun dan sesuia dengan fokus masalah.Tindakan inilah yang menjadi inti PTK, sebagai upaya meningkatkan kinerjaguru untuk menyelesaikan masalah. Tindakan yang dilakukan dalam program pembelajaran harus apa adanya, tidak direkayasa untuk kepentingan penelitian

3. Observasi atau pemantau

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses

pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun.

4. Refleski

Aktifitas melihat berbagai kekuarangan yang dilaksanakan guru

selamatindakan.Pelaksanakan PTK sebaiknya dilakukan secara kolaborasi Meskipun penelitian tindakan kelas guru merupakan pemeran utama,

namundalam pelaksanaanya membutuhkan bantuan orang lain. Melalui

kolaborasi yangmelibatkan berbagai pihak seperti teman sejawat dan mitra dari LPTK dapat membantumengingatkan atau memberitahuakn sesuatu yang terlupakan atau tersembunyi,khususnya ketika dilakukan refleksi. Peran kolaborasi sangat menentukan keberhasilanPTK. Kolaborasi dilakukan dalam setiap kegiatan, misalnya merumuskan masalah,menyusun usulan atau proposal penelitian, melaksanakan PTK sampai menyusunlaporan.Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan reliasisai dari suatu tindakanyang sudah

direncanakan sebelumnya, mencakup strategi apa yang digunkan, materi apayang diajarkan atau dibahas.Agar pelakasanaan dapat berlangsung dengan baik dan terarah, guru perlumemperhatikan bebrapa prinsip ynag oleh Hopkins (1993) disebut dengan kriteria PTK yang dilakukan oleh guru sebagai berikut 1.Pekerjaan utama guru adalah mengajar, oleh karena itu metode penelitianyang sedang dilakukan tidak boleh mengganngu komitemen guru dalammengajar.

Guru tidak boleh mengorbankan sisiwa demi penelitian yangsedang dilaksanakannya.

2.Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktuguru, sehingga guru sampai kehabisan waktu.

3.Metode yang diterapkan haruslah reliable dan handal, sehinggamemungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuaidengan situasi kelasnya.

4. Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dankomitmen guru.

5. Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yangterkait dengan tugas-tugasnya.

(7)

6. PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah.

5. Memahami model penelitian tindakan kelas

Seperti telah dipaparkan di atas bahwa penelitian tindakan dilakukan dalam beberapa putaran (siklus). Jumlah putaran tidak ditentukan karena indikator keberhasilan di ukur dari kepuasan peneliti terhadap pencapaian hasil yang berupa perubahan perilaku subjek yang diteliti. Pada umumnya, tiap-tiap siklus penelitian tindakan berisi kegiatan: perencanaan →

tindakan → observasi → evaluasi/refleksi. Berikut ini dipaparkan model- model penelitian tindakan yang telah dikembangkan beberapa ahli.

1. Model Lewin

Lewin mengembangkan model action research dalam sebuah sistem yang terdiri dari sub sistem input, transformation dan output. Pada tahap input dilakukan diagnosis permasalahan awal yang tampak pada individu atau kelompok siswa. Data identifikasi masalah dikumpulkan berdasarkan umpan balik hasil evaluasi kinerja sehari-hari. Peneliti telah melakukan studi pendahuluan sebelum menetapkan tindakan penelitian atau menyusun proposal. Dengan demikian, orang yang paling memahami masalah yang dihadapi subjek penelitian dan cara mengatasinya adalah peneliti itu sendiri.

2. Model Riel Model ke dua dikembangkan oleh Riel (2007) yang membagi proses penelitian tindakan menjadi tahap-tahap:

(1) studi dan perencanaan; (2) pengambilan tindakan; (3) pengumpulan dan analisis kejadian; (3) refleksi

Riel (2007) mengemukakan bahwa untuk mengatasi masalah, diperlukan studi dan perencanaan. Masalah ditemukan berdasarkan pengalaman empiris yang ditemukan seharihari.

Setelah masalah teridentifikasi, kemudian direncanakan tindakan yang sesuai untuk mengatasi permasalahan dan mampu

dilaksanakan oleh peneliti. Perangkat yang mendukung tindakan (media, RPP) disiapkan pada tahap perencanaan. Setelah rencana selesai disusun dan disiapkan, tahap berikutnya adalah

pelaksanaan tindakan. Setelah dilakukan tindakan, peneliti kemudian mengumpulkan semua data/informasi/kejadian yang ditemui dan menganalisisnya. Hasil analisis tersebut kemudian dipelajari, dievaluasi, dan ditanggapi dengan rencana tindak lanjut untuk menyelesaikan masalah yang masih ada. Putaran tindakan ini berlangsung terus, sampai masalah dapat diatasi.

3. Model Kemmis dan Taggart

(8)

Kemmis dan Taggart (1988) membagi prosedur penelitian tindakan dalam empat tahap kegiatan pada satu putaran (siklus) yaitu:

perencanaan – tindakan dan observasi – refleksi. Model penelitian tindakan tersebut sering diacu oleh para peneliti tindakan

Kegiatan tindakan dan observasi digabung dalam satu waktu, yaitu pada saat dilaksanakan tindakan sekaligus dilaksanakan observasi.

Guru sebagai peneliti sekaligus melakukan observasi untuk mengamati perubahan perilaku siswa. Hasil-hasil observasi kemudian direfleksikan untuk merencanakan tindakan tahap berikutnya. Siklus tindakan tersebut dilakukan secara terus menerus sampai peneliti puas,

masalah terselesaikan dan peningkatan hasil belajar sudah maksimum atau sudah tidak perlu ditingkatkan lagi. Hambatan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama harus diobservasi,

dievaluasi dan kemudian direfleksi untuk merancang tindakan pada siklus kedua. Pada umumnya, tindakan pada siklus kedua merupakan tindakan perbaikan dari tindakan pada siklus pertama tetapi tidak menutup kemungkinan tindakan pada siklus kedua adalah mengulang tindakan siklus pertama. Pengulangan tindakan dilakukan untuk meyakinkan peneliti bahwa tindakan pada siklus pertama telah atau belum berhasil.

4. Model DDAER

Tiga model PTK yang telah dicontohkan di atas memberi gambaran bahwa prosedur PTK sebenarnya sudah lazim dilakukan dalam program pembelajaran. Prosedur PTK akan lebih lengkap apabila diawali dengan kegiatan diagnosis masalah dan dilengkapi dengan evaluasi sebelum dilakukan refleksi Dalam model DPAER tersebut, penelitian tindakan kelas dimulai dari diagnosis masalah sebelum tindakan dipilih. Secara implisit, diagnosis masalah ini ditulis dalam latar belakang masalah.

Setelah masalah didiagnosis, peneliti mengidentifikasi tindakan dan memilih salah satu tindakan yang layak untuk mengatasi masalah.

Prosedur penelitian berikutnya hampir sama dengan prosedur pada model PTK yang lain. Dari berbagai macam model penelitian tindakan yang telah dipaparkan di atas dapat dirangkum bahwa secara umum penelitian tindakan terdiri dari empat tahap yaitu: 1)diagnosis masalah, perancangan tindakan; 2) pelaksanaan tindakan dan observasi; 4) analisis data, evaluasi dan refleksi.

6. Memahami tahapan perencanaan pelaksanaan atau tindakan, pengamatan dan refleksi penelitian tindakan kelas

(9)

7.

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah tahap pertama dari siklus PTK. Di tahap ini, guru melakukan perencanaan terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Perencanaan ini biasanya meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penyusunan instrumen penilaian, dan penyusunan materi pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan adalah tahap kedua dari siklus PTK. Di tahap ini, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Selain itu, guru juga harus memperhatikan aspek-aspek lain seperti manajemen kelas, media pembelajaran, dan interaksi dengan siswa.

3. Tahap Pengamatan (Observing)

Observasi adalah tahap ketiga dari siklus PTK. Di tahap ini, guru melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, observasi juga berguna untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul selama kegiatan pembelajaran.

4. Tahap Refleksi (Reflecting)

Refleksi adalah tahap terakhir dari siklus PTK. Di tahap ini, guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan pembelajaran dan mencari solusi atas masalah-masalah yang muncul selama kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru kembali ke tahap perencanaan untuk menyusun rencana pembelajaran yang lebih baik di kemudian hari.

Siklus PTK merupakan salah satu metode penelitian yang cocok digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu, siklus PTK juga dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan kompetensi

profesionalnya.

PTK dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Guru dapat bekerja sama dengan rekan sejawatnya untuk melakukan PTK bersama- sama. Hal ini akan membantu guru dalam mengembangkan kompetensi profesionalnya dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

(10)

Siklus PTK juga dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam teknik observasi, seperti observasi langsung, observasi terstruktur, dan observasi partisipatif. Teknik observasi yang digunakan harus sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam PTK tersebut.

Untuk melakukan siklus PTK dengan baik, guru harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:

a. Memiliki tujuan yang jelas dan sasaran yang ingin dicapai. Tujuan dan sasaran PTK harus jelas dan sesuai dengan kebutuhan kelas. Tujuan PTK harus merujuk pada permasalahan yang ada di kelas dan sasaran PTK harus merujuk pada solusi yang ingin dicapai.

b. Memiliki rencana yang jelas dan terstruktur. Rencana PTK harus terdiri dari langkah-langkah yang jelas dan terstruktur. Rencana PTK harus memperhatikan tujuan dan sasaran PTK, serta harus

mempertimbangkan kebutuhan kelas dan kondisi yang ada.

c. Melakukan observasi yang tepat dan akurat. Observasi PTK harus dilakukan secara tepat dan akurat. Guru harus memperhatikan aspek- aspek yang diperlukan dalam observasi, seperti kegiatan pembelajaran, interaksi guru-siswa, dan hasil belajar siswa.

d. Melakukan refleksi yang kritis dan membuat kesimpulan yang tepat.

Refleksi PTK harus dilakukan secara kritis dan membuat kesimpulan yang tepat. Guru harus mempertimbangkan segala aspek yang terkait dengan PTK, seperti kegiatan pembelajaran, interaksi guru-siswa, dan hasil belajar siswa.

e. Menyusun rencana pembelajaran yang lebih baik di kemudian hari.

Setelah melakukan PTK, guru harus menyusun rencana pembelajaran yang lebih baik di kemudian hari. Rencana pembelajaran yang lebih baik ini harus memperhatikan tujuan dan sasaran PTK, serta harus mempertimbangkan kebutuhan kelas dan kondisi yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

(11)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas, https://www.bola.com/ragam/read/5049855/pengertian-ptk

besertatujuan-dan

https://www.bola.com/ragam/read/5049855/pengertian-ptk-beserta- tujuan-dan-fungsinya#:~:text=Tujuan%20PTK%20adalah

%20memperbaiki%20dan,untuk%20meningkatkan%20pembelajaran

%20di%20kelasnya.

https://jasaptk.blogspot.com/2017/01/perbedaan-ptk-dan-penelitian- formal.html?m=1.

https://id.scribd.com/document/679121693/Makalah-Implementasi- Penelitian-Tindakan-Kelas.

https://id.scribd.com/document/338353694/Model-Model-Penelitian- Tindakan-Kelas.

https://smkn1telku.sch.id/siklus-penelitian-tindakan-kelas/.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sanjaya (2009: 26) penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan

mantap dan valid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi.. Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan

Sebagai alternatif dalam memecahkan masalah tersebut, penulis melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus yang bertujuan untuk

Sebagai alternatif dalam memecahkan masalah tersebut, penulis melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus yang bertujuan

Dengan mengkaji pengertian diatas, Penelitian tindakan kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi

didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas. Jadi, tindakan dalam PTK adalah sebagai alat atau cara untuk memperbaiki

Menurut Sanjaya (2009: 26) penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan

Penelitian Tindakan Kelas PTK yaitu suatu kegiatan dalam penelitian yang dilakukan di dalam kelas dilaksanakan guna memecahkan masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran yang