NAMA : NI PUTU TANIA SINTA DEWI NIM : 2215081002
RINGKASAN BAB II
Pengertian identitas nasional.
Identitas (dalam bahasa Inggris identity) artinya ciri, tanda atau jadi diri yang melekat pada seseorang, kelompok, atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Dengan demikian identitas nasional berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang dimiliki seseorang, masyarakat, bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa membedakan dengan yang lain. Aristoteles, seorang filsuf Yunani menyatakan bahwa manusia adalah Zoon Politicon, yang artinya manusia adalah makhluk yang berkelompok.
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional.
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi primordial, sakral, tokoh, Bhineka Tunggal Ika, sejarah, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan (Surbakti, 1999). Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional dapat diuraikan sebagai berikut; a) Bangsa, b) Bahasa, c) Agama, d) Budaya. Anderson (1991) menekankan bahwa bangsa adalah komunitas politik yang dibayangkan (imagined). Disebut bayangan karena anggota-anggota suatu bangsa, termasuk bangsa terkecil, tidak akan mengenal, menemui, atau mendengar tentang sebagian besar teman-teman sebaya mereka. Otto Bauer (dalam Budiyanto, 2004) menyatakan bahwa bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter. bangsa pada dasarnya memiliki dua arti yaitu bangsa dalam pengertian kebudayaan (cultural unity) dan bangsa dalam pengertian politik kenegaraan (political unity) (Soegito,2004). Cultural Unity adalah bangsa dalam pengertian antropologi/sosiologi, sedangkan political unity adalah bangsa dalam pengertian politik kenegaraan. Cultural unity terjadi karena suatu masyarakat itu merupakan satu persekutuan hidup berdiri sendiri yang merasa satu kesatuan dalam hal ras, religi, bahasa, sejarah, dan adat istiadat.
Menurut Fridrich Herzt (dalam Budiyanto, 2004) bahwa ada empat unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa, yaitu:
• Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional
• Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya
• Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian, atau kekhasan
• Keinginan untuk menonjolkan (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise
Hakikat negara
Negara menurut Soltau (dalam Budiardjo, 1984) negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat. Masyarakat merupakan negara kalau tata cara hidup yang harus ditaati baik oleh individu maupun oleh asosiasi ditentukan oleh suatu wewenang yang bersifat memaksa dan mengikat bagi mereka semua. negara adalah suatu organisasi dari kelompok-kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
Sifat- sifat negara
• Sifat memaksa
• Sifat monopoli
• Sifat mencakup semua Teori Terbentuknya Negara
• Teori Ketuhanan (Devine Theory)
• Teori Instinctif/Teori Alamiah
• Teori Kekuatan (Force Theory)
• Teori Perjanjian Sosial Syarat-syarat Berdirinya Negara
Yang menjadi unsur-unsur esensial berdirinya negara adalah sebagai berikut:
• Rakyat
• Wilayah
• Pemerintah
• Kedaulatan
• Pengakuan dari Negara Lain Fungsi dan Tujuan Negara
fungsi negara adalah sebagai berikut:
• Menjaga ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah berbagai bentrokan dan perselisihan dalam masyarakat.
• Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat..
• Mengusahakan pertahanan untuk menangkal kemungkinan serangan dari luar.
• Menegakkan keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan peradilan.
Bangsa dan Negara Indonesia
Negara kita adalah Negara Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945 disingkat Negara RI Proklamasi. Dengan momen Proklamasi 17 Agustus 1945 itulah, bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar mengenai adanya negara baru, yaitu Indonesia. Menurut Ir. Soekarno, yang dimaksud bangsa Indonesia adalah seluruh manusia yang menurut wilayahnya telah di tentukan untuk tinggal secara bersama di wilayah nusantara dari ujung barat (Sabang) sampai ujung Timur (Merauke) yang memiliki “Le desir d’entre ensemble” (pendapat Ernest Renan) dan “Charaktergemeinscahft” (pendapat Otto Van Bauer) yang telah menjadi satu.
Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia sebagai berikut.
a. Adanaya persamaan nasib yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing yang lebih kurang selama 350 tahun.
b. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
c. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari sabang sampai merauke.
d. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa.
Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional bersifat buatan, dan sekunder. Bersifat buatan oleh karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara.
Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu dan perjuangan panjang dari warga bangsa-negara yang bersangkutan. Hal ini disebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Dapat terjadi sekelompok warga bangsa tidak setuju dengan identitas nasional yang hendak diajukan oleh kelompok bangsa lainnya.
Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai berikut.
a) Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia
b) Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928.
c) Dasar falsafah negara yaitu Pancasila d) Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
e) Lambang negara yaitu Garuda Pancasila Garuda adalah burung khas Indonesia yang di jadikan lambang negara.
f) Semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
g) Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih. Warna merah berarti berani dan putih berarti suci.
h) Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945.
i) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
j) Konsepsi Wawasan Nusantara
k) Kebudayaan daerah yang diterima sebagai kebudayaan nasional.