RINGKASAN
KAMAL RUDIN. Keanekaragaman Spons pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Desa Pengujan Kabupaten Bintan. Dibimbing oleh DEDY KURNIAWAN dan SUSIANA.
Spons merupakan hewan laut invertebrata yang berasal dari filum porifera.
Spons juga tergolong hewan primitif yang hidup menetap dan bersifat filter feeder. Ekosistem padang lamun merupakan salah satu ekosistem di wilayah pesisir yang mempunyai produktivitas primer yang relatif tinggi dan mempunyai peranan yang penting untuk menjaga kelestarian dan keanekaragaman organisme laut. Banyak organisme laut yang memanfaatkan padang lamun sebagai habitat hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kerapatan lamun, mengetahui kepadatan dan keanekaragaman spons, mengetahui karakter penciri lingkungan kepadatan spons dengan parameter lingkungan perairan. Dari hasil nilai total kerapatan lamun di Perairan Desa Pengujan diperoleh nilai keseluruhan sebesar 106,90 ind/m2 dan dikategorikan agak padat. Hasil penelitian ditemukan lima jenis spons Petrosia sp. Raspailia arbuscula, Agelas conifera, Aplysina aerophiba, Axinella cannabina. Nilai kepadatan spons yang sudah di rata-ratakan sebesar 2,33 ind/m2. Indeks keanekaragaman spons berkisar antara 0,67, pada semua titik yang ada di lokasi penelitian dikategorikan rendah. Hasil analisis komponen utama atau PCA menunjukan kepadatan spons dan parameter lingkungan perairan menunjukan adanya penciri lokasi pengamatan dengan karakter penciri lingkungan dapat dilakukan dengan melihat besar kecilnya sudut yang dibentuk masing-masing. Berdasarkan hasil analisis PCA dapat dilihat kepadatan spon memiliki kedekatan dengan parameter lingkungan seperti suhu dan untuk parameter lainnya seperti kecerahan, pH, DO dan salinitas tidak memiliki kedekatan dengan kepadatan spons.
Kata kunci: Kerapatan Lamun, Kepadatan Spons, Keanekaragaman Spons, Lamun, Spons.
SUMMARY
KAMAL RUDIN. Diversity of Sponges in Seagrass Ecosystems in Pungujan Village of the Waters, Bintan Regency. Supervised by DEDY KURNIAWAN and SUSIANA.
Sponges are marine invertebrates belonging to the phylum Porifera.
Sponges are also classified as primitive animals that live sedentary and are filter feeders. Seagrass ecosystems are one of the ecosystems in coastal areas that have relatively high primary productivity and have an important role in maintaining the sustainability and diversity of marine organisms. Many marine organisms use seagrass beds as living habitats. The purpose of this study was to determine the density of seagrass, to determine the density and diversity of sponges, to determine the environmental characteristics of the density of sponges with aquatic environmental parameters. From the results of the total value of seagrass density in the waters of Pengujan Village, the overall value is 106.90 ind/m2 and is categorized as rather dense. The results found five types of sponges Petrosia sp.
Raspailia arbuscula, Agelas conifera, Aplysina aerophiba, Axinella cannabina. The average sponge density value is 2.33 ind/m2. Sponge diversity index ranged from 0.67, at all points in the research location is categorized as low.
The results of the main component analysis or PCA show that the density of sponges and the parameters of the aquatic environment indicate that there are markers of observation locations with environmental characteristics that can be done by looking at the size of the angle formed by each. Based on the results of PCA analysis, it can be seen that the density of the sponge is close to environmental parameters such as temperature and for other parameters such as brightness, pH, DO and salinity, it is not close to the density of the sponge.
Keywords: Seagrass density, Sponge density, Diversity of Sponges, Seagrass, Sponge.
