• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINI RISET FILSAFAT PENDIDIKAN PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA/SISWI KELAS XI IPA DI SMA SWASTA KESATRIA MEDAN

N/A
N/A
Yasmin Zahra

Academic year: 2023

Membagikan "MINI RISET FILSAFAT PENDIDIKAN PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA/SISWI KELAS XI IPA DI SMA SWASTA KESATRIA MEDAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MINI RISET FILSAFAT PENDIDIKAN

PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA/SISWI KELAS XI IPA DI SMA SWASTA KESATRIA MEDAN

DISUSUN OLEH :

AMELIA MAHMUDDIN (2223132002) LESTARI MARBUN (2223132016)

M. ALIF D. EGON (2222432005) PRISKILA YOSEFINA N.S (2223132003) SHELOMITA ADINDA KOMALING (2222432002)

YUMNA AFRA (2222132002)

KELAS : A 2O22

DOSEN PENGAMPU : DODY FELIKS P. AMBARITA S.Pd, M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan limpahan rahmat dari- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul ‘Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Kelas XI IPA di SMA Swasta Kesatria Medan” sebagai tugas dari mata kuliah Filsafat Pendidikan. Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang banyak membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini dari awal hingga akhir. Dan tidak lupa pula penulis berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan Pak Dody Feliks P. Ambarita S.Pd, M.Hum yang telah membimbing penulis selama penyelesaian tugas.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

MEDAN, 07 NOVEMBER 2022

PENULIS

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 4

B. Tujuan Penelitian ... 4

C. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITAS ... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...10

A. Lokasi Penelitian ...10

B. Metode Penelitian ...10

C. Subjek Penelitian ...10

BAB IV PEMBAHASAN ... 11

BAB V PENUTUP ...14

A. Kesimpulan ...14

B. Saran ...14

DAFTAR PUSTAKA ...15

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembelajaran menurut Sudjana merupakan setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta didik “warga belajar” dan pendidik “sumber belajar” yang melakukan kegiatan membelajarkan. Dan dapat diambil kesimpulan dari pengertian proses pembelajaran berarti, suatu proses yang mengandung kegiatan dalam guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi yang edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Proses pembelajaran tidak hanya bergantung pada cara mengajar guru saja. Ataupun hanya dari cara belajar siswa saja. Tetapi proses pembelajaran yang baik adakalanya guru dan siswa saling terikat agar mencapai tujuan yang telah ditentukan. Guru dan murid harus menyeimbangkan kemampuan mereka dalam melakukan proses pembelajaran. Tidak hanya guru yang aktif dalam proses pembelajaran ini, sebaiknya peran siswa juga jauh lebih besar dan kemauan siswa dalam belajar seharusnya tinggi agar guru juga senang mengajarnya.

Pengertian belajar sendiri menurut Thursan Hakim (2002) merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan kemampuan lainnya. Belajar merupakan tindakan aktif untuk memahami sesuatu. Jadi, proses belajar terjadi jika anak merespon rangsangan yang diberikan guru.

Jika hal itu belum terjadi, maka proses pembelajaran tidak akan berjalan efektif dan optimal. Disini para guru juga bisa mempelajari aliran-aliran dari filsafat pendidikan yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa dan keefektifan keefektifan dari penerapan aliran filsafat pendidikan tersebut dalam praktek nyata di sekolah.

B. Tujuan Pendidikan

Adapun tujuan dari penelitianini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran di kelas X IPA SMA Swasta Kesatria Medan.

(5)

2. Untuk mengetahui kelayakan pendidikan dalam proses pembelajaran di kelas XI IPA SMA Swasta Kesatria Medan.

3. Untuk mengetahui pemahaman siswa dalam proses pembelajaran di kelas XI IPA SMA Swasta Kesatria Medan.

4. Untuk mengetahui Aliran Filsafat apa yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran di SMA Swasta Kesatria Medan.

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaram, metode, model dan strategi proses pembelajaran yang digunakan guru, serta mengetahui kendala yang dialami dalam proses pembelajaran di SMA Swasta KestriaMedan.

2. Laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber ilmu literasi bagi para pembaca.

3. Sebagai penerus pembelajaran bagi mahasiswa calon guru di masa depan agar mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang baik dan efektif serta menerapkan aliran filsafat dalam proses pembelajaran.

(6)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Siswa (Peserta Didik)

Siswa merupakan seorang pelajar yang sedang duduk dibangku sekolahan yaitu tingkat SD, SMP,SMA. Bagaimana cara merek dalam belajar itu adalah kebebasan para siswa untuk melakukan pembelajara itu setiap hati. Pada setiap orang, tidak mungkn akan ada kesamaan dalam belajar. Setiap orang unik dengan memiliki cara mereka masing- masing. Cara belajar juga tidak bisa dianggap penting. Semua orang punya cara sendiri untuk menjalankan kehidupannya itu.

siswa digambarkan sebagai sosok yang paling membutuhkan bantuan orang lalin untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Peserta didik pada umumnya merupakan individu yang memiliki potensi yang dirasa perlu dikembangkan melalui pendidikan baik fisik maupun psikis dari lingkungan keluarga maupun linhkungan masyarakat.

Seorang peserta didik tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan saja, tetapi seorang peserta didik juga diajarkan bagaimana cara berperilaku yang baik, sopan dan beretika. Ini sangat penting bagi para peserta didik agar peserta didik bisa saling menghormati satu sama lain dan menjalankan hidupnya dengan baik suatu saat nanti.

Abdu Achmadi, salah satu pemerhati penelitian pendidikan ia mengungkapkan bahwa peserta didik atau siswa merupakan individu yang belum bisa dikatakan dewasa.

Siswa harus diberikan usaha , bantuan, serta bimbingan dari seseorang yang telah mencapai tingkat kedewasaannya.

2. Pengertian Guru

(7)

Dalam bahasa guru berarti menunjuk pada seorang yang harus digugus dan ditiru ileh semua murid bahkan masyarakat. Secara umum berarti guru adalah seseorang yang berdiri di depan kelas untuk menyamoaikan ilmu pengetahuan.

Guru sebagai pendidik dan pengajar anak, diibaratkannya seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal baru dan sebagai fasilitator anak supaya dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara menyeluruh.

Menurut penelitian para ahli yaitu Dri atmaka (2004:17 tentang guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual. Sedangkan menurut Noor Jamaludin (1978:1) Guru adakah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertangggung jawab memberi atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaanya, mamopu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah Khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.

3. Pengertian Belajar

Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi stimulus dan respon. Seseorang dianggap sudah belajar jika dia menunjukkan perubahan pada perilakunya. Perubahan itu bisa berupa apa saja. Contohnya perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, daru ranah kognitif, afektif dan psikomoto.

Tidak terbatas dalam pengetahuan saja. Dan contoh nya lagi perubahan yang terjadi akibat suatu pengalaman, praktik, atau latihan yang bersifat naluriah.

4. Pengertian Mengajar

Mengajar adalah panduan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Jaman sekarang siswa dituntuk untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan guru mengawasi siswa tersebut untuk belajar. Jika ada sesuatu yang kurang mengerti, siswa dituntut untuk menjawab pertanyaan siswa lain tidak hanya guru yang menjawabnya. Seperti itulah contoh keaktifan dalam pembelajaran. Secara umum, mengajar merupakan kegiatan mengatur atau mengelola

(8)

lingkungan sebaik mungkin dan untuk terhubung dengan anak-anak sehingga proses pengajaran dapat berlangsung.

Tujuan dari mengajar secara sederhana untuk menyampaikan pengetahuan dan untuk melatih pola berpikir siswa. Pengetahuan disini bukan hanya menyangkut soal eksak yang hanya mempelajari tentang hitung menghitung, logika, memerlukan keterampilan analistis yang kuat seperti matematika, kimia, fisika yang cenderung memaksimalkam otak kiri melainkan juga mempelajari ilmu non eksak yang membutuhkan teori pemahaman dan ingatan yang kuat seperti bisnis, agama, bahasa, dan sebagainya yang memaksimalkan kinerja otak kanan.

5. Pengertian Pembelajaran

Secara umum, pengertian pembelajaran adalah upaya yang dilakukan untuk membantu seseorang atau sekelompok orang sedemikian rupa dengan maksud upaya disamping tercipta proses belajar juga sekaligus supaya proses belajar menjadi lebih efisien, dan efektif.

Menurut Syaiful sagala (2008), pembelajaran merupakan membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama dalam keberhasilan pendidikan.

6. Tujuan Belajar dan Pembelajaran

A. Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap-sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh siswa.

B. Tujuan Pembelajaran

Pada hakekatnya, tujuan belajar adalah rumusah tentang perilaku hasil belajar yang diharapkan untuk dimiliki oleh si pelajar mengalami proses belajar dalam jangka waktu

(9)

tertentu. Kunci dalam tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri.

C. Penerapan Filsafat dalam pembelajaran

Penerapan filsafat pendidikan di dalamnya merupakan faktor yang ikut menentukan dan membantu para pelaku pendidikan tersebut.

Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam penentuan kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau pendidik juga anak didiknya.. Adanya berbagai mazhab dalam filsafat pendidikan juga menyebabkan berbeda-bedanya kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan guru dan siswa tersebut dalam struktur pendidikan.

Hanya saja, dalam hal ini mereka dituntut untuk memilliki kurikulum yang relevan dengan pendidikan ideal, juga disesuaikan dengan perkembangan jaman dan menekankan pada aspek kognitif, afektif dan pertumbuhan yang normal. Selain itu, tujuan pendidikan tidak hanya terpaku pada salah satu pihak semesta, melainkan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam pendididkan.

(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN

Observasi yang di lakukan pada SMA Swasta Kesatria Medan dengan Alamat Jl. Gedung Arca No. 24 Pasar Merah Timur Kec. Medan Area, Kota Medan Prov. Sumatera Utara.

Kelas yang di observasi adalah kelas XI IPA 1. Observasi di laksanakan pada tanggal 07 November 2022

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode Angket yang di sebarkan kepada siswa kelas XI IPA 1 SMA Swasta Kesatria Medan. Bagaimana pelayanan yang di terima oleh siswa dalam pembelajaran pendidikan di SMA Swasta Kesatria Medan. Penelitian ini menggunakan Metode kualifikatif. Dengan memberikan beberapa angket atau pertanyaan- pertanyaan yang menyangkut penyelenggaraan PENDIDIKAN sekolah Menengah Atas.

C. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak yang utama terkait pada pendidikan yang di jadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian ini yaitu Siswa siswi Kelas XI IPA 1 SMA Swasta Kesatria Medan .

(11)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan

Dari hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas XI IPA I SMA Swasta Kesatria Medan dengan menyebarkan angket secara online ke tiap siswa/siwi dalam penyajian table berikut.

No Aktivitas yang diamati Skor

Hasil

KET

Baik Cukup Rendah 1.

Pihak sekolah sudah memfasilitaskan siswa- siswi dengan sangat baik.

Skor maksimal : 8

8

Dimana seluruh siswa/siswi lebih banyak yang setuju disini berarti

siswa/siswi bisa lancar saat melakukan pembelajaran karena fasilitas sekolah yang memadai.

2.

Bagaimana perilaku siswa-siswi saat jam istirahat sedang berlangsung? berikan tanggapan anda di bawah ini

8

Dimana seluruh siswa/siswi saat jam istirahat masih berada di lingkungan sekolah nya dan melakukan aktivitas yang wajar seperti biasanya

3.

Bagaimana kebersihan setiap kelas? berikan

tanggapan anda di bawah 6

Dimana seluruh siswa/siswi lebih banyak yang memilih

(12)

ini tidak terlalu bersih.

Disini bisa saja menyebabkan ketidaknyamanan siswa/siswi dalam pembelajaran berlangsung.

4. Guru sudah mengajarkan

siswa dengan sangat baik 7

Dimana seluruh siswa/siswi lebih banyak yang memilih baik disini dapat kita lihat guru sudah mampu membuat pembelajaran yang bisa dimengerti oleh siswa/siswi

5.

Pernahkah pihak pengajar menggunakan media pembelajaran? (youtube, wa, website,dll) jika iya, sebutkan media apa di bawah ini

8

Dimana seluruh siswa/siswi memilih iya, disini dapat kita lihat berarti guru mempunyai cara lain untuk pembelajaran agar anak semakin memahami pelajaran tersebut

6.

Menyelenggarakan kegiatan keagamaan

setiap jadwalnya 10

Dimana seluruh siswa/siswi memilih sangat setuju. Ini berarti sesuai dengan landasan pendidikan yang dimana agama termasuk sebagai landasan tersebut yang sangat penting bagi masa depan siswa/siswi tersebut

7. Melaksanakan suatu kegiatan bertujuan untuk pengembangan minat dan bakat terhadap siswa- siswi

9

Dimana seluruh siswa lebih banyak yang memilih sangat setuju. Disini berarti sekolah ataupun guru membebaskan para siswa/siswi dalam mengembangkan minat dan bakat mereka masing- masing tanpa adanya paksaan apapun.

Prinsip yang ada pada Seluruh siswa dan

(13)

8. pihak sekolah sudah sangat tepat pada suatu prinsip nasional

7 siswi lebih banyak

yang memilih setuju.

Berarti sekolah sudah cukup memenuhi prinsip pembelajaran nasional

9. Sistem pendidikan yang digunakan dapat di pahami dan dilaksanakan dengan baik oleh siswa- siswi

8 Seluruh siswa dan

siswi lebih banyak yang memilih setuju.

Ini berarti selama proses pembelajaran, guru mampu

menjelaskan dengan baik sesuai dengan sistem pembelajaran nasional.

10

Pendidikan

diselenggarakan secara demokratis dan

berkeadilan serta tidak deskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa

7 Seluruh siswa dan

siswi lebih banyak yang memilik setuju.

Dan juga banyak yang memilik tidak setuju.

Disini berarti pembelajaran disini tidak terlalu bersifat demokratis dan berkeadilan. Masih banyak yang mungkin tidak merasakan sifat- sifat itu selama pembelajaran

Total 8

Dari hasil observasi diatas, dapat dinilai bahwa penilaian siswa/siswi kepada sekolah atau guru sudah cukup memuaskan. Disini berarti para siswa dan siswi menilai atas hasil belajar mereka selama ini. Dengan banyak nya tanggapan positif diantara siswa/siswi ini membuktikan bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh pihak pengajar tidak sia-sia. Walau belum bisa dikatakan sempurna, tetapi hasil ini sudah cukup baik. Para siswa disini mau mengikuti pembelajaran dengan baik.

BAB V

(14)

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan, mengenai proses pembelajaran siswa/i kelas XI di SMA SWASTA KESATRIA Medan. Kami memperoleh sejumlah info, bahwa pihak sekolah sudah fasilitas sekolahnya sudah memadai. Perilaku siswa/i saat jam istirahat sedang berlangsung teratur seperti biasanya. Setiap kelasnya cukup bersih. Sejauh ini proses KMB (kegiatan belajar-mengajar berjalan dengan bagus, di mana guru

memberikan materi pembelajaran yang sesuai penerapan kurikulum saat ini. Pihak sekolah juga selalu menyelenggarakan kegiatan keagamaan pada setiap jadwal tertentu,

mengadakan berbagai jenis kegiatan ekskul yang bertujuan untuk pengembangan minat dan bakat siswa/i. Prinsip yang telah diterapkan sekolah sesuai dengan standar nasional.

Sehingga sistem pendidikan yang digunakan dapat dipahami oleh siswa/i. Terakhir, pendidikannya dilakukan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM (hak asasi manusia), nilai keagamaan, nilai kultural dalam kemajemukan bangsa.

Aliran filsafat pendidikan menawarkan metode pengajaran dalam dunia edukasi yang dapat diimplikasikan para tendik (tenaga didik). Guru juga harus menggabungkan metode yang ditawarkan dari beberapa teori filsafat pendidikan, namun juga harus sesuai dengan kondisi dan karakter siswa/i.

B. Saran

Sebaiknya guru semakin inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas, supaya siswa/i tidak mudah merasa bosan selama mengikuti jam pelajaran. Guru juga hendaknya melakukan pembaharuan yang bersifat progres demi mencapai tujuan bersama.

Dan sebaiknya guru dan murid saling memahami satu sama lain agar menciptakan pembelajaran yang baik menurut sistem pembelajaran saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pendidikan Dasa dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.2002.Pendekatan Konsektual (Concectual Teaching and Learning (CTL))

Dimyati, Mudjono.2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.

https://www.berpendidikan.com/2020/02/pengertian-mengajar.html

https://www.gurupendidikan.co.id/8-pengertian-guru-menurut-para-ahli-pendidikan/

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-pembelajaran-menurut-para-ahli/

http://inafitriaaa27.blogspot.com/2016/12/penerapan-filsafat-

pendidikan.html#:~:text=Peranan%20filsafat%20pendidikan%20memberikan

%20inspirasi,rambu%2Drambu%20dari%20teori%20pendidik.

http://dinaauliamn.blogspot.co.id/2016/10/penerapan-filsafat-pendidikan.html

Referensi

Dokumen terkait

This study examined the language learning strategies used by Malaysian university students when preparing for group oral presentation.. In order to obtain a deeper understanding of the

Analisis Kesulitan Belajar Yang Dihadapi Siswa Pada pembelajaran Geografi Di Masa Pandemi Covid-19 Studi Kasus di MAN 2 Pontianak.. SISTEMATIK REVIEW : DAMPAK PERKULIAHAN DARING SAAT