ADAB BERTEMAN SESUAI AJARAN ISLAM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak
Semester VI
Dosen Pengampu:
Sumiyati, S.Pd.I, S.Sy, M.Pd.I NIDN: 2117099001
Di susun oleh kelompok 7:
Joni Setiawan 22.11.34.0101.0435
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN PENDIDIKAN 2025
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak Kelas/Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Adab Berteman Sesuai Ajaran Islam Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit (1 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, gotong royong, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam interaksi sosial.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu agama.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri.
B. Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menghayati nilai-nilai positif dalam
berteman
Menjelaskan pentingnya adab terpuji dalam pergaulan remaja
2. Menghindari perilaku berteman yang tidak sesuai dengan akidah Islam
Menunjukkan perilaku yang terpuji dalam berteman
3. Memahami pentingnya adab berteman dalam Islam
a. Menjelaskan bagaimana beradab saat berteman
b. Menjelaskan cara menghindari perilaku tercela dalam berteman c. Mengidentifikasi contoh perilaku
terpuji dan tercela
d. Menjelaskan pentingnya memilih teman yang baik
4. Menyajikan contoh adab berteman sesuai ajaran Islam
Menampilkan simulasi/roleplay
perilaku berteman yang baik di depan kelas
C. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami konsep adab berteman menurut ajaran Islam.
2. Menyebutkan contoh perilaku terpuji dan tercela dalam berteman.
3. Menghindari pergaulan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
4. Menampilkan sikap dan perilaku berteman yang sesuai ajaran Islam.
D. Materi Pembelajaran
Adab Berteman Menurut Islam
Masa remaja merupakan masa yang penuh dinamika, pencarian identitas, dan gejolak emosi yang tinggi. Banyak remaja yang mulai mencoba mengenal dunia luar, membangun relasi, serta membentuk komunitas pertemanan. Namun tidak semua pertemanan memberikan pengaruh positif. Ada pertemanan yang membawa dampak buruk, seperti kebiasaan berkata kasar, membolos sekolah, hingga terjerumus dalam kenakalan remaja. Di sinilah pentingnya memahami adab berteman dalam Islam.
Adab berteman tidak hanya menunjukkan etika bergaul, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan menerapkan adab berteman sesuai ajaran Islam, diharapkan siswa dapat membentuk lingkungan sosial yang positif, saling menghargai, dan mendukung dalam kebaikan.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Contextual Teaching and Learning (CTL) Model Pembelajaran: Value Clarification Technique (VCT)
Metode: Tanya Jawab Terarah, Cerita Inspiratif Islami, Refleksi Pribadi Strategi: Berbasis Reflektif
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media: Laptop, Infocus, Papan tulis, spidol, kertas untuk menulis refleksi.
Sumber: Buku Akidah Akhlak Kelas VIII Kemenag RI,Jurnal dan artikel ilmiah terkait adab berteman (2010-2025)
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum belajar
 Menyapa dan menanyakan kabar siswa
 Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk belajar
 Mengajak siswa untuk mengingat pelajaran sebelumnya
 Melakukan pengajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari
 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pentingnya adab dalam pergaulan.
10 menit
2. Kegiatan IntiMengamati
 Guru memberikan stimulus cerita tentang pergaulan remaja (kisah sahabat Nabi, dll)
 Peserta didik menyimak dan mengamati cerita tersebut Menanya
 Peserta didik diajak bertanya dan berdiskusi terkait isi cerita Eksplorasi
 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok secara acak
 Guru memberikan 5 pernyataan sikap terkait pergaulan
 Setiap kelompok mendiskusikan pilihan sikap dan alasannya (model VCT) Mengasosiasi/Menalar
 Kelompok mencocokkan sikap yang paling sesuai dengan nilai-nilai Islam
 Menyusun alasan logis atas setiap pilihan Mengkomunikasikan
 Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
 Guru memberi tanggapan dan penilaian terhadap kedalaman nilai yang muncul
20 menit
3. Penutup
 Guru menanyakan pemahaman peserta didik terkait materi
 Guru dan peserta didik menyimpulkan pentingnya akhlak dalam pergaulan remaja
 Siswa menuliskan komitmen pribadi: "Mulai hari ini, aku ingin menjadi teman yang..."
 Guru memberi tugas rumah (refleksi sikap berteman selama seminggu)
 Menyampaikan rencana pelajaran berikutnya
 Menutup dengan doa dan motivasi
10 menit
H. Penilaian Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual dan Sosial
a.
Indikator:
Menunjukkan sikap menghargai teman dalam diskusi. Menunjukkan sikap jujur dan tanggung jawab dalam mengemukakan pendapat.
 Menunjukkan empati terhadap kasus pertemanan yang dibahas.
Butir Instrumen (Observasi)
No Indikator Sikap Ya Tidak
1 Mengucapkan salam dan mendoakan temannya saat presentasi ☐ ☐
2 Mendengarkan pendapat teman dengan baik ☐ ☐
3 Tidak memotong pembicaraan teman ☐ ☐
4 Menunjukkan kepedulian saat membahas kasus teman yang dikucilkan ☐ ☐ Butir Instrumen (Penilaian Diri):
 “Selama pembelajaran hari ini, apakah saya sudah menghargai pendapat teman saya?”
 “Apakah saya merasa bersalah jika menyakiti hati teman saya dalam pergaulan?”
2. Pengetahuan
 Indikator:
1. Menjelaskan pengertian adab berteman menurut Islam.
2. Menyebutkan contoh perilaku terpuji dan tercela dalam berteman.
3. Menjelaskan dalil (ayat/hadis) terkait pergaulan dalam Islam.
 Butir Soal (Tes Tertulis - Uraian):
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan adab berteman menurut ajaran Islam!
2. Sebutkan 3 sikap baik yang harus dilakukan dalam berteman, serta 3 sikap yang harus dihindari!
3. Tuliskan satu ayat atau hadis yang berhubungan dengan pergaulan, lalu jelaskan maknanya secara singkat!
3. Keterampilan
 Indikator:
1. Mengemukakan alasan logis dalam memilih sikap atas kasus pertemanan.
2. Mampu mencocokkan nilai-nilai adab Islami dengan sikap dalam cerita kasus.
3. Menunjukkan kemauan memperbaiki sikap berteman melalui refleksi.
Butir Instrumen VCT (Unjuk Kerja - Diskusi & Refleksi):
No Pernyataan Pilihan
Siswa Alasan Siswa 1 Saat melihat temanmu dibully, kamu akan... a/b/c (Isi alasan
siswa) 2 Jika temanmu berkata kasar padamu, kamu akan... a/b/c (Isi alasan
siswa) 3 Ketika kamu merasa tidak cocok dengan sikap teman,
kamu akan... a/b/c (Isi alasan
siswa)
Butir Instrumen Refleksi Pribadi:
1. “Satu hal yang akan saya ubah agar menjadi teman yang lebih baik adalah...”
2. “Mengapa saya ingin mengubah sikap tersebut?”
Contoh Rubrik VCT:
Aspek Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
Kejelasan alasan Sangat jelas dan
logis Cukup jelas Kurang jelas Tidak ada alasan Kesesuaian nilai Islami Sesuai dan
mendalam
Sesuai tapi dangkal
Kurang
sesuai Tidak sesuai Keterlibatan dalam
diskusi Aktif dan kritis Cukup aktif Kurang aktif Pasif
G. Tindak Lanjut
 Siswa melanjutkan tugas rumah: menulis jurnal pertemanan selama 1 minggu.
 Guru memberikan umpan balik pada hasil refleksi siswa.
A. Materi Pembelajaran 1. Pengertian adab berteman
Adab berteman adalah tata krama atau sikap yang harus dimiliki seseorang dalam menjalin hubungan persahabatan. Dalam Islam, adab berteman tidak hanya sekadar menjaga sopan santun, tetapi juga menjunjung nilai-nilai akhlak mulia seperti jujur, amanah, sabar, dan tolong-menolong dalam kebaikan.
Dalam Islam, berteman bukan hanya sekadar menjalin ikatan sosial, tetapi juga merupakan cara untuk saling mendukung dan memperkuat iman. Adab yang baik dalam berteman dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang.
2. Dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadis tentang berteman
Islam memberikan panduan yang jelas dalam hal memilih dan memperlakukan teman.
Dalam Al-Qur’an dan hadits, banyak sekali ayat dan riwayat yang menunjukkan pentingnya memiliki teman yang saleh. Allah Swt. berfirman:
ࣖ ََۗنايِقاتُمالا الِْا ٌّوُدَع ٍضاعَبِل امُهُضاعَب ۢ ٍذِٕىَم اوَي ُءۤ الَّ ِخَ الَْا
٦٧
“Teman-teman akrab pada hari itu (Kiamat) sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67)
Ayat ini menunjukkan bahwa pertemanan yang tidak dilandasi takwa akan berakhir dengan penyesalan. Teman yang baik di dunia harusnya juga membawa manfaat di akhirat.
Rasulullah SAW Bersabda:
خ ِنيد ىلع ُءرملا ُللاخُي نم مكُدحأ رظنيلف ،هِليل
Artinya: "Seseorang itu tergantung agama (kepribadian) temannya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat dengan siapa dia berteman."
(HR. Abu Dawud, no. 4833) 3. Adab berteman dalam Islam
Islam telah mengajarkan adab dalam berteman, diantaranya yaitu:
a. Memilih teman yang baik dan saleh
Islam sangat menekankan pentingnya memilih teman karena teman bisa membawa pengaruh besar terhadap akhlak dan keimanan seseorang. Teman yang baik dan saleh akan senantiasa mengingatkan kita kepada Allah, mendorong untuk melakukan kebaikan, serta menjauhkan kita dari perbuatan maksiat atau lingkungan yang buruk. Ia tidak hanya hadir saat senang, tetapi juga menemani saat kita terpuruk untuk kembali bangkit di jalan yang benar.
b. Saling menasihati
Persahabatan dalam Islam bukan sekadar tempat berbagi cerita atau kesenangan, tetapi juga tempat bertumbuh dalam iman dan akhlak. Teman yang baik tidak akan diam ketika melihat sahabatnya melakukan kesalahan. Ia akan
menasihati dengan penuh kelembutan, kasih sayang, dan bijaksana, bukan dengan mencela atau menghakimi.
Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran adalah perintah Allah dalam Surah Al-‘Ashr,
ِࣖراباصلاِب ا اوَصا َوَت َو ۙە ِ قَحالاِب ا اوَصا َوَت َو ِت ٰحِلّٰصلا اوُلِمَع َو ا اوُنَمٰا َنايِذالا الِْا
٣
“Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 3)
c. Menjaga rahasia
Salah satu ciri teman sejati adalah mampu menjaga kepercayaan. Ketika seorang teman bercerita tentang masalah pribadinya, itu adalah amanah.
Menyebarkan rahasia tersebut adalah bentuk pengkhianatan yang bisa merusak hubungan dan mencederai kepercayaan.
Dalam hadis disebutkan,
َثادَح اَذِإ ةَناَمَأ َيِهَف َتَفَتالا امُث ِثيِدَحالاِب ُلُج ارلا
(دواد وبأ هاور)
“Apabila seseorang berkata kepadamu sambil berbisik, maka itu adalah amanah.” (HR. Abu Dawud).
Artinya, meskipun ia tidak menyebut itu rahasia, selama pembicaraan dilakukan secara pribadi atau rahasia, kita wajib menjaganya.
d. Tidak saling menghina atau mencela
Islam melarang keras menghina, mencela, atau merendahkan orang lain, apalagi sahabat sendiri. Persahabatan yang sehat harus dibangun atas dasar saling menghargai dan menghormati perbedaan.
Allah berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 11: “Janganlah suatu kaum merendahkan kaum yang lain, bisa jadi mereka lebih baik dari mereka (yang merendahkan).”
Menghina teman bisa membuatnya merasa sakit hati, minder, bahkan menjauh. Sebaliknya, teman yang baik akan memuliakan dan menghargai sahabatnya.
e. Saling memaafkan dan berlapang dada
Dalam hubungan pertemanan pasti ada kesalahpahaman atau konflik. Oleh karena itu, kemampuan memaafkan sangat penting agar hubungan tetap terjaga.
Allah berfirman, “Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?” (QS. An-Nur: 22).
Meminta maaf dan memberi maaf adalah tanda kedewasaan dan akhlak yang mulia. Teman sejati adalah yang tidak mudah memutuskan hubungan hanya karena masalah kecil.
f. Tidak menyakiti perasaan teman
Baik dengan lisan (kata-kata kasar, ejekan) maupun tindakan (mengabaikan, membanding-bandingkan, atau menjauhi tanpa sebab), menyakiti hati teman bisa berdampak buruk bagi hubungan dan juga menjadi dosa jika disengaja.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzhaliminya dan tidak menyerahkannya kepada musuh.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Teman sejati akan berhati-hati dalam berbicara dan bersikap, selalu menjaga agar tidak menyinggung atau meremehkan sahabatnya.
g. Berbuat adil dan tidak memihak secara zalim
Dalam suatu pergaulan atau kelompok, kadang muncul konflik atau perbedaan. Di sinilah pentingnya sikap adil. Seorang teman tidak boleh memihak secara buta hanya karena kedekatan, tetapi harus membela kebenaran walaupun itu merugikan pihak yang lebih dekat dengannya.
Allah memerintahkan:
ٍم اوَق ُنٰاَنَش امُكانَم ِراجَي َلْ َو ِِۖطاسِقالاِب َءۤاَدَهُش ِ ّٰ ِلِلّ َنايِما اوَق ا اوُن اوُك ا اوُنَمٰا َنايِذالا اَهُّيَآٰٰي ِا َۗا اوُلِداعَت الَْا ىٰٰٓلَع
َوُُ َۗا اوُلِداع
ِل ُب َراقَا ۢ رايِبَخ َ ّٰاللّ انِا ََۗ ّٰاللّ اوُقاتا َو ِۖى ٰواقاتل َن اوُلَماعَت اَمِب
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. (QS.
Al-Ma'idah: 8).
Sikap adil menciptakan lingkungan pertemanan yang sehat, aman, dan saling menghormati.
h. Mengajak dalam kebaika
Teman yang baik akan mendorong kita untuk melakukan amal saleh, seperti salat berjamaah, membaca Al-Qur’an, berbuat baik kepada orang tua, hingga rajin belajar dan bersikap jujur.
Mereka menjadi motivasi agar kita terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam Al-Qur’an, Allah memuji mereka yang “saling tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa.” (QS. Al-Ma’idah: 2).
Maka, pilihlah teman yang bisa menjadi pengingat akan surga, bukan yang menjerumuskan pada keburukan.
4. Contoh perilaku terpuji dan tercela dalam berteman
Beberapa contoh konkret dari perilaku terpuji dalam berteman adalah:
a. Menyapa teman dengan senyum dan salam.
b. Menolong teman yang sedang kesulitan, baik dalam belajar maupun urusan pribadi.
c. Mendoakan kebaikan untuk teman.
d. Menjenguk teman yang sedang sakit.
e. Mengingatkan teman jika melakukan kesalahan dengan cara yang baik.
f. Tidak membicarakan keburukan teman di belakang (ghibah).
g. Menunjukkan empati dan perhatian jika teman mengalami musibah.
h. Mengajak teman untuk sholat berjamaah dan kegiatan positif lainnya.
i. Menghindari perilaku eksklusif atau membentuk geng yang merendahkan teman lainnya.
j. Berterima kasih atas bantuan teman sekecil apapun.
k. Menjaga rahasia teman.
l. Saling menghargai pendapat walaupun berbeda.
m. Saling memberi semangat dan motivasi dalam belajar dan beribadah.
Sedangkan perilaku tercela dalam berteman yang harus dihindari menurut ajaran Islam antara lain:
a. Memfitnah dan menyebarkan kabar bohong tentang teman.
b. Menyakiti teman secara fisik maupun verbal (bullying).
c. Cemburu dan iri terhadap keberhasilan teman.
d. Membocorkan rahasia teman kepada orang lain.
e. Mengajak teman untuk berbuat maksiat atau meninggalkan ibadah.
f. Memutus silaturahmi karena masalah sepele.
g. Menghina atau merendahkan teman karena latar belakang atau kekurangannya.
h. Menjadi teman hanya karena ingin mengambil keuntungan.
i. Tidak menepati janji atau bersikap tidak jujur terhadap teman.
Islam mengajarkan bahwa pertemanan adalah amanah. Maka setiap muslim harus menjaga dan memperlakukan temannya dengan akhlak yang mulia dan berusaha untuk menjadi teman yang baik bagi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Muhamad. (2022). Adab Pergaulan Dalam Perspektif Al-Ghazâlî: Studi Kitab Bidâyat al-Hidâyah. STAI Al-Azhar Gresik.
Fatmawati, Haliza Ayu. (2024). Adab Berteman Dalam Kitab Taisirul Khollaq Karya Hafidz Hasan Al Mas’udi Dalam Pencegahan Bullying Di Sekolah.
IAIN Ponorogo.
Hamka, Muhammad, et al. (2021). Adab sebagai Jembatan antara Ilmu dan Amal dalam Pembentukan Karakter Siswa. Universitas Ibnu Khaldun Bogor.
https://quran.nu.or.id/al-%27ashr/3 https://quran.nu.or.id/al-hujurat/11 https://quran.nu.or.id/al-ma%27idah/2 https://quran.nu.or.id/al-maidah/8 https://quran.nu.or.id/az-zukhruf/67
Irawan, Irfan, et al. (2023). Perancangan Buku Cerita Bergambar Sebagai Media Pembelajaran Adab Berteman Dalam Islam. Universitas Indraprasta PGRI.
Lestari, Fina Aulika & Syaifurrohman, Amir. (2024). Pengaruh Adab Bergaul Dalam Islam Terhadap Akhlak Siswa. Universitas Aisyah Pringsewu.
Universitas Wira Buana. (2023). Adab dengan Sesama Teman dalam Islam.