• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Terbuka Hijau dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksige

N/A
N/A
diana ayu

Academic year: 2023

Membagikan "Ruang Terbuka Hijau dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksige"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Ruang Terbuka Hijau dalam

Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Ngawi, 18 September 2023 Presented by: Adnindya Krismahardi

Action Learning di Kabupaten Ngawi

(2)

Apa itu Ruang Terbuka Hijau?

Ruang Terbuka Hijau adalah area

memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja

ditanam. (Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2007 Tentang Rencana Ruang

Wilayah Nasional)

Ruang Terbuka Hijau adalah total area

atau kawasan yang tertutupi hijau tanaman dalam satu satuan luas tertentu baik yang tumbuh secara alami maupun yang

dibudidayakan (SNI Tata Cara Perencanaan

Lingkungan Perumahan Di Perkotaan 2004).

(3)

PEMBAGIAN RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

FISIK FUNGSI STRUKTUR KEPEMILIKA N

RTH ALAMI meliputi habitat liar alami, kawasan

lindung, dan taman-taman nasional

EKOLOGIS

POLA EKOLOGIS yaitu

mengelompok, memanjang, tersebar

RTH PUBLIK SOSIAL BUDAYA

RTH NON ALAMI alami yang meliputi taman,

lapangan olahraga, pemakaman, atau jalur-jalur hijau jalan.

ESTETIKA

POLA

PLANOLOGIS  yang mengikuti hierarki dan struktur ruang perkotaan. 

RTH PRIVAT EKONOMI

(4)

TUJUAN RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007

• Meningkatkan mutu lingkungan hidup perkotaan yang nyaman segar, indah, bersih, dan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan. 

• Mewujudkan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di perkotaan.

• Menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna bagi kepentingan masyarakat.

(5)

MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008

Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu membentuk keindahan dan kenyamanan (teduh, segar, sejuk) dan mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga, buah). 

Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan akan keberlangsungan persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan beserta isi flora dan fauna yang ada (konservasi hayati atau keanekaragaman hayati).

(6)

FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008

Fungsi utama ruang terbuka hijau adalah penyediaan fungsi ekologis dalam suatu kawasan, antara lain yaitu: 

• Memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota). 

• Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung lancar.

• Sebagai peneduh. 

• Produsen oksigen. 

• Penyerap air hujan. 

• Penyedia habitat satwa. 

• Penyerap polutan media udara, air, dan tanah. 

• Penahan angin.

(7)

FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008

• Menggambarkan ekspresi budaya lokal.

• Merupakan media komunikasi warga kota.

• Tempat rekreasi.

• Wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam mempelajari alam.

Fungsi Sosial dan Budaya

Fungsi Tambahan

(8)

FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008

Fungsi Tambahan

• Sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah, daun, sayur-mayur.

• Bisa menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan lain-lain.

Fungsi Ekonomi

(9)

FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008

Fungsi Tambahan

• Meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik dari skala mikro, halaman rumah, lingkungan permukiman, maupun makro (lanskap kota secara keseluruhan).

• Menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga kota. 

• Pembentuk faktor keindahan arsitektural. 

• Menciptakan suasana serasi dan simbang antara area terbangun dan tidak terbangun.

Fungsi Estetika

(10)

JENIS-JENIS RUANG TERBUKA HIJAU

Irwan (2005)

Berkumpul atau berkelompok (Cluster), merupakan ruang terbuka hijau dengan komunitas vegetasinya terkonsentrasi pada satu areal dengan jumlah vegetasi minimal 100 pohon dengan jarak tanam rapat tidak beraturan.

Menyebar (Scattered), merupakan ruang terbuka hijau yang tidak mempunyai pola tertentu, dengan komunitas vegetasinya tumbuh menyebar terpencar dalam bentuk rumpun atau gerombol-gerombol kecil. 

Jalur (Path), berbentuk jalur komunitas vegetasinya tumbuh pada lahan yang berbentuk jalur lurus atau melengkung, mengikuti bentukan sungai, jalan, pantai, saluran dan lainnya.

(11)

JENIS-JENIS RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008

RTH Taman Kota. RTH taman kota merupakan taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu kota atau bagian wilayah kota. RTH taman kota dapat berbentuk sebagai RTH (lapangan hijau), yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi dan olahraga, dan kompleks olahraga dengan minimal RTH 80%-90%. 

Hutan Kota. Penyediaan hutan kota bertujuan sebagai penyangga lingkungan kota yang berfungsi untuk memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika, meresapkan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota serta mendukung pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati. Hutan kota dapat berbentuk bergerombol atau menumpuk, menyebar dan berbentuk jalur. 

Sabuk Hijau. Sabuk hijau merupakan RTH yang berfungsi sebagai daerah penyangga dan untuk membatasi perkembangan suatu penggunaan lahan (batas kota, pemisah kawasan, dll) atau membatasi aktivitas satu dengan aktivitas lainnya agar tidak saling mengganggu serta pengamanan dari faktor lingkungan sekitarnya. 

(12)

JENIS-JENIS RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008

RTH Jalur Hijau Jalan. RTH jalur hijau jalan terdiri dari pulau jalan dan median jalan. Pulau jalan merupakan RTH yang terbentuk oleh geometris jalan seperti pada persimpangan tiga atau bundaran jalan. Sedangkan

median jalan berupa jalur pemisah yang membagi jalan menjadi dua jalur atau lebih. Median atau pulau jalan dapat berupa taman atau non taman. 

RTH Ruang Pejalan Kaki. Ruang pejalan kaki merupakan ruang yang disediakan bagi pejalan kaki pada kanan-kiri jalan atau di dalam taman. 

RTH Sempadan Rel kereta Api. RTH Sempadan Rel Kereta Api merupakan RTH yang memiliki fungsi utama untuk membatasi interaksi antara kegiatan masyarakat dengan jalan rel kereta api. 

(13)

JENIS-JENIS RUANG TERBUKA HIJAU

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008

RTH Sempadan Sungai. RTH Sempadan Sungai merupakan jalur hijau yang terletak di bagian kiri dan kanan sungai yang memiliki fungsi utama untuk melindungi sungai tersebut dari berbagai gangguan yang dapat merusak kondisi sungai dan kelestariannya.

RTH Sempadan Pantai. RTH Sempadan pantai merupakan RTH yang memiliki fungsi utama sebagai pembatas pertumbuhan permukiman atau aktivitas lainnya agar tidak mengganggu kelestarian pantai. RTH sempadan pantai merupakan area pengaman pantai dari kerusakan atau bencana yang ditimbulkan oleh gelombang laut. 

RTH Sumber Air Baku/Mata Air. RTH sumber air meliputi sungai, danau, waduk dan mata air. Ketentuan untuk danau dan waduk, RTH yang terletak pada garis sempadan yang ditetapkan sekurang-kurangnya 50 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Sedangkan untuk mata air ditetapkan sekurang-kurangnya 200 m di sekitar mata air

(14)

JENIS-JENIS RUANG TERBUKA HIJAU

dasda

(15)

Kebutuhan Oksigen Manusia

Oksigen adalah unsur penting bagi kehidupan manusia. Kita membutuhkan oksigen untuk bernapas dan mempertahankan fungsi tubuh yang normal. Oksigen diperoleh dari udara yang kita hirup.

Rata-rata manusia dewasa menghirup udara sebanyak 7-8 liter udara per menit. Jika dikalkulasi dalam satu hari, maka kurang lebih seorang manusia rata-rata menghirup udara sebanyak 11.000 liter. Kebutuhan oksigen pada manusia bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan

(16)

Proses Produksi Oksigen

(17)

Contoh Tumbuhan Penghasil Oksigen Terbesar

Areca Palms (Dypsis lutescens)

 Spider Plant

(Chlorophytum comosum)

Snake Plant (Sansevieria trifasc iata)

Money Plant (Pilea

peperomioides)

Sebuah pohon dewasa dapat menghasilkan sekitar 100 hingga 200 kilogram oksigen setiap tahunnya. Hal ini bergantung pada jenis pohon, usia pohon, kondisi lingkungan, dan ukuran pohon. 

(18)

Konsep Penyediaan Ruang Terbuka Hijau

RTH luasannya harus dapat memenuhi standar luas RTH yang dibutuhkan di dalam sebuah kota. Ruang terbuka ini bisa berupa RTH publik dan juga RTH pribadi. Proporsi ruang terbuka hijau di kawasan kota minimal adalah 30%, dengan porsi didalamnya setidaknya terdapat 20% bagian dari ruang terbuka publik dan 10% ruang terbuka hijau milik pribadi. 

Dalam peraturan mengenai standar luas ruang terbuka hijau per kapita disebutkan bahwa setidaknya di dalam populasi 250 jiwa, terdapat taman RTH yang posisinya ada di tengah lingkungan RT itu sendiri. Sementara itu di dalam populasi 2.500 jiwa, setidaknya terdapat taman RW.

Untuk 30.000 jiwa, setidaknya ada taman kelurahan, yang berada di pusat kelurahan atau yang terkait dengan pusat pendidikan.

Luas Wilayah Jumlah Penduduk

(19)

Konsep Penyediaan Ruang Terbuka Hijau

Jarak minimal 3 meter dari bangunan untuk pohon dengan tinggi di bawah 8 meter.

Jarak minimal 4-6 meter untuk pohon dengan tinggi antara 8 meter sampai 15 meter.

Jarak minimal 10-15 meter untuk pohon dengan tinggi lebih dari 15 meter

Jarak tanam juga dapat menyesuaikan dengan jenis pohon, lokasi penanaman dan regulasi setempat.

Penanaman pada sistem jaringan jalan mengikuti regulasi pada Permen PU No. 05 tahun 2012 tentang Pedoman Penanaman Pohon pada Sistem Jaringan Jalan

(20)

Prosedur Perencanaan Ruang Terbuka Hijau

Penyediaan ruang terbuka hijau harus

seusai dengan tata guna lahan atau peruntukan rencana

tata ruang

Penyediaan dan juga pemanfaatan RTH publik disesuaikan

dengan segala ketentuan yang

berlaku oleh pemerintah daerah

Tahapan penyediaan serta pemanfaatan:

perencanaan, pengadaan lahan, perancangan teknik,

pelakasnaan

pembangunan ruang teruka hijau, hingga

pemanfaatan serta pemeliharannya.

ruang terbuka hijau privat juga harus disesuaikan dengan

ketentuan dan peraturan pemerintah.

Pemanfaatan ruang teruka hijau yang

digunakan untuk fungsi lainnya (pemasangan papan iklan dan semisalnya) harus dilakukan sesuai

dengan peraturan yang ada di masing-

masing daerah dan tidak mengganggu fungsi dari RTH, flora

dan lingkungan Mengikuti Pedoman

Penyediaan RTH di Perkotaan sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5

Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan

dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di

Kawasan Perkotaan.

(21)

Thank You

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pembangunan geodatabase RTH ini adalah merancang dan membangun sebuah geodatabase Ruang Terbuka Hijau yang dapat dimanfaatkan oleh Bappeda Kabupaten Cirebon

Jadi, Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan menurut teori Prof.Dr.Soerjono Soekanto terhadap Peran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam pemeliharaan Ruang