• Tidak ada hasil yang ditemukan

S.Pd Butuh Uang Cerdas Butuh Belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "S.Pd Butuh Uang Cerdas Butuh Belajar "

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Pulau Kalu-Kalu Kuang melalui Pertunjukan Monolog Menggunakan Cerita Rakyat Sulawesi Selatan. Meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas 5 SMA Negeri Pulau Kalu-Kalu Kuang.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Berbicara di Kelas

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca untuk penelitian selanjutnya dan menjadi ide baru yang lebih kreatif dan inovatif.

BATASAN PENELITIAN

Peneliti menunjukkan bahwa dengan penerapan narasi monolog menggunakan strategi penyusutan cerita, terdapat peningkatan yang signifikan pada keterampilan berbicara siswa. Berdasarkan hasil beberapa penelitian terdahulu, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan pertunjukan monolog dan drama mengalami peningkatan keterampilan berbicara siswa secara signifikan, dan penelitian-penelitian terdahulu diatas mempunyai kesamaan dengan penelitian ini yaitu menerapkan pertunjukan monolog dengan menggunakan cerita rakyat daerah. Bedanya, penelitian ini hanya berfokus pada peningkatan keterampilan berbicara siswa, khususnya pada kelancaran dan ketepatan berbicara siswa, sedangkan penelitian sebelumnya berfokus pada keterampilan menulis dan berbicara siswa.

Konsep Berbicara

  • Definisi Berbicara
  • Jenis Berbicara
  • Fungsi Berbicara
  • Aspek Berbicara
  • Prinsip untuk Mengajar Berbicara

Siswa terkadang kesulitan dalam menghafal kosakata yang sudah mereka ketahui karena jarang berlatih dan menggunakannya. Percakapan yang baik menuntut pendengarnya untuk mendengarkan serupa dengan pesan yang diucapkan, siswa harus mampu membuat kalimat dengan susunan kata yang benar sehingga dapat dipahami. Kita harus menggunakan strategi atau teknik bermakna yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk membantu siswa mengembangkan akurasi dan kelancaran berbicara mereka.

Konsep Penampilan Monolog 1. Definisi Penampilan Monolog

Jenis Penampilan Monolog

Jenis ini memiliki kualitas teatrikal, oleh karena itu dikenal sebagai monolog dramatis dan sering digunakan dalam puisi. Monolog solilokui adalah tuturan yang diucapkan seorang tokoh kepada dirinya sendiri seolah-olah tidak ada orang lain yang mendengarkan. Penonton (terkadang karakter lain) dapat mendengar pidato tersebut, tetapi orang yang berbicara kepada dirinya sendiri tidak menyadari bahwa ada orang lain yang mendengarkan.

Konsep pengajaran Penampilan Monolog dalam Berbicara

Kemudian lihat rekamannya dengan mencentang apa pun yang ingin Anda tambahkan. Berikutnya adalah mengulang pertunjukan. h) Lakukan.

Kerangka Pikir

Menurut Kemmis dan McTaggart (1988), penelitian tindakan memiliki empat langkah penting; ada perencanaan, tindakan atau pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian kuantitatif ini akan dilaksanakan secara berulang-ulang atau siklus yaitu siklus 1, siklus 2 hingga siklus 3 bila diperlukan. Dalam perencanaan, peneliti merencanakan atau mempersiapkan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan atau meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam penelitian ini.

Langkah ketiga adalah observasi atau evaluasi. Pada langkah ini peneliti mengevaluasi siswa untuk melihat peningkatan siswa setelah menerapkan strategi. Langkah terakhir adalah refleksi, langkah ini digunakan untuk melihat kelebihan dan kekurangan siswa agar dapat melanjutkan ke siklus berikutnya jika diperlukan.

Subjek Penelitian

Instrumen Penelitian

Bicaralah dengan lancar dengan sedikit jeda, tetapi selesaikan kesulitan dalam penyusunan kata dan struktur, biasanya melalui koreksi diri.

Teknik Pengumpulan Data

Tindakan

Menurut tujuan penelitian, tindakan atau kegiatan kelas mengacu pada apa yang dilakukan peneliti di kelas selama proses belajar dan mengajar berbicara. Di bawah ini adalah kegiatan utama penelitian tindakan kelas di kelas - Menampilkan cerita rakyat Sulawesi Selatan kepada siswa - Guru akan membacakan cerita tersebut terlebih dahulu kepada siswa. Menanyakan kepada siswa apa yang didapat dari membaca - Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang cerita rakyat Sulawesi Selatan yang belum dipahaminya.

Memberikan waktu kepada siswa untuk mempersiapkan apa yang perlu mereka persiapkan untuk tampil di depan kelas. termasuk menentukan karakter yang akan digunakan dalam tampilan). Memberikan umpan balik kepada siswa atas kinerjanya - Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi - Memberikan motivasi dan konseling kepada siswa yang berprestasi.

Pengamatan

Refleksi

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Data Hasil Proses Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Melalui Penampilan Monolog pada Tindakan Siklus I

Pengajaran keterampilan berbicara siswa melalui pertunjukan monolog pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 September 2020. Sebagai hasil dari pembelajaran latihan pertunjukan monolog sebelumnya, kali ini siswa akan menampilkan pertunjukan nyata dalam pertunjukan monolog, guru memberitahu. dan mengarahkan siswa untuk melakukan monolog di depan kelas satu per satu. Hasil observasi ini dilakukan untuk mengetahui kemajuan siswa pada pembelajaran pidato dengan pertunjukan monolog menggunakan cerita rakyat Sulawesi Selatan.

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemajuan siswa dalam berbicara melalui pertunjukan monolog dengan menggunakan cerita rakyat Sulawesi Selatan dan untuk mengetahui reaksi serta perilaku siswa selama kegiatan berlangsung. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Indonesia melalui pertunjukan monolog menggunakan cerita rakyat Sulawesi Selatan pada siswa XI. kelas di SMA Negeri 5 Pulau Kalu-Kalu Kuang. Guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan tentang monolog mengenai pertunjukan monolog dengan menggunakan cerita rakyat Sulawesi Selatan.

Luaran dari Siklus 1 adalah peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui pertunjukan monolog dengan menggunakan cerita rakyat Sulawesi Selatan. Hasil siklus 1 terlaksana sesuai dengan tujuan untuk menentukan kemampuan berbicara kelas, Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat hasil tes untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui pertunjukan monolog pada siklus I. Hasil tesnya adalah data dalam pembelajaran.

Hasil observasi pada siklus I dilakukan untuk mengetahui kemajuan siswa dalam belajar berbicara melalui pertunjukan monolog dengan menggunakan cerita rakyat Sulawesi Selatan.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus I
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus I

Data Hasil Proses Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Melalui Penampilan Monolog pada Tindakan Siklus II

Selama penelitian di II. Selama siklus tersebut terlihat banyak perubahan yang terjadi pada sikap siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Siswa II. kadar dinilai baik menurut aktivitas siswa dalam apersepsi pada pertemuan pertama terjadi peningkatan sebanyak 11 siswa, pada pertemuan kedua hanya 11 siswa yang aktif dan pada pertemuan ketiga sebanyak 12 siswa dan total volume. adalah 78,7 dalam hal ini terjadi peningkatan aktivitas siswa pada saat apersepsi pada siklus II tergolong aktif. Pada pertemuan tahap kedua dan motivasi minat siswa mengikuti pembelajaran terlihat pada pertemuan pertama ada 11 siswa, pertemuan kedua 12 siswa, dan pertemuan ketiga 13 siswa, total cakupannya 80,1 %, dalam hal ini terjadi peningkatan dan pertambahan jumlah siswa aktif sejak pertemuan pertama sebanyak 11 siswa, pertemuan kedua sebanyak 12 siswa dan pertemuan ketiga sebanyak 13 siswa pada pertemuan tingkat kedua.

Aspek-aspek pada siklus II yang dinilai peneliti berada pada kategori baik yaitu: Kemampuan guru dalam menggali pengetahuan awal siswa. Aspek-aspek pada siklus II dinilai peneliti berada pada kategori baik, sehingga guru pada siklus II mengalami peningkatan dalam pembelajaran monolog. Berdasarkan lembar observasi kinerja guru diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada pertemuan I siklus II mencapai skor 79 dengan kinerja cukup.

Hasil dari Siklus II adalah peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui pertunjukan monolog yang menggunakan cerita rakyat Sulawesi Selatan ketika melakukan penelitian tindakan kelas di kelas. Dengan demikian dapat dikatakan hasil belajar siswa pada siklus II berhasil, peningkatan rata-rata nilai siswa pada siklus II terjadi sebagai akibat perbaikan pada siklus II dari refleksi pada siklus I, oleh karena itu peneliti meningkatkan daya dari proses pembelajaran. Pada siklus II terlihat adanya peningkatan kemampuan belajar siswa pada berbagai aspek proses belajar mengajar.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada Siklus II proses belajar mengajar bidang berbicara melalui pertunjukan monolog telah mengalami peningkatan.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus II
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus II

Pembahasan

Ditinjau dari keaktifan siswa pada saat penyampaian materi berlangsung pada siklus I, pada pertemuan pertama hanya terdapat 6 siswa, pada pertemuan kedua berjumlah 7 siswa dan pada pertemuan ketiga berjumlah 9 siswa, dalam hal ini pada pertemuan pertama pertemuan siklus Dari pertemuan pertama ke pertemuan ketiga terjadi peningkatan yaitu dari pertemuan pertama 6 siswa dan pertemuan kedua 7 siswa dan pertemuan ketiga 9 siswa, yaitu mencakup total 48,8% selama siklus I. Kendala yang kami hadapi selama proses belajar mengajar pada Siklus I adalah masih banyak siswa yang hasil belajarnya sangat rendah disebabkan oleh beberapa faktor yaitu terbatasnya waktu yang digunakan untuk latihan dan kurangnya media sebagai sarana pembelajaran dalam proses belajar mengajar. tempat belajar. Banyak siswa yang kurang aktif dan bergantung pada teman untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Berdasarkan observasi yang diperoleh, aktivitas siswa pada siklus II meningkat lebih banyak dibandingkan siklus I, dimana rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 80,1% termasuk dalam kategori aktif.

Terjadi peningkatan keaktifan siswa pada saat penyampaian materi berlangsung pada saat siklus II, pada pertemuan pertama berjumlah 12 siswa, pada pertemuan kedua berjumlah 12 siswa dan pada pertemuan ketiga berjumlah 13 siswa, dalam hal ini pada saat penyampaian materi. Pertemuan siklus II Terjadi peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan ketiga yaitu dari pertemuan seterusnya terdapat 12 siswa pada pertemuan pertama, 12 siswa pada pertemuan kedua, dan 13 siswa pada pertemuan ketiga. Berdasarkan hasil pertunjukan berbicara melalui monolog menggunakan cerita rakyat Sulawesi Selatan pada topik siklus I dan siklus II diperoleh hasil belajar siswa. Pada siklus I dari 15 siswa terdapat 5 siswa atau (33%) yang dinyatakan tuntas dengan kategori baik, pada kategori kurang dari 65 terdapat 10 siswa atau (67%) pada siklus I. Selanjutnya pada kategori cukup, rata-rata skor 65-71 dicapai oleh 0 siswa atau (0%), dengan rata-rata kinerja pada siklus I sebesar 56%.

Secara keseluruhan proses pembelajaran pada Siklus I kurang memuaskan, namun pada proses selanjutnya hasil yang dicapai cukup memuaskan. Hal ini peneliti lakukan untuk memotivasi siswa agar sadar dan siap berlatih berbicara dengan serius. Hasil aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 59% dari Siklus I dan Siklus II sebesar 80,1% sehingga aktivitas belajar siswa berhasil pada Siklus Kedua.

Presentasi ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 56%, kelompok KKM masing-masing sebesar 75%, dalam hal ini siklus I kurang berhasil.

Saran

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Siswa mampu memahami teks naratif secara keseluruhan dan

Menyusun teks naratif secara tulisan dan menampilkan teks naratif

  • siswa mampu menampilkan cerita secara monolog dengan intonasi
  • siswa mampu menyampaikan isi cerita dengan benar dan terstruktur

TujuanPembelajaran

Materi Pembelajaran

Dia sangat terkejut melihat seorang gadis cantik yang tinggal di pulau terpencil itu.

MetodePembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran

Jelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi inti yang akan dicapai, serta berikan ruang lingkup materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai kurikulum. Siswa duduk berkelompok dan membaca serta memahami struktur cerita dan kalimat dalam cerita yang telah dibagikan. Siswa bertanya tentang isi cerita yang kurang dipahaminya 8. Atas petunjuk guru, kami mengarahkan siswa untuk berlatih menulis naskah berdasarkan cerita tersebut.

Jelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi inti yang akan dicapai, serta berikan ruang lingkup materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai kurikulum.

Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian

Mulai menggunakan bunyi untuk membuat kata-kata terdengar seperti bahasa alami di beberapa bagian kalimat, namun tidak di bagian lain. Seringkali tidak cocok untuk orang yang berbicara dengan keras dan pelan. Kedengarannya seperti bahasa alami, ekspresi dan volumenya bervariasi tergantung pada interpretasi mereka terhadap bagian tersebut.

Gambar proses pembelajaran
Gambar proses pembelajaran

Gambar

Gambar 3.1: Tabel Rubrik Penilaian dari Tes Berbicara
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus I
Tabel  4.3  Skor  Penilaian  Peningkatan  Kemampuan    berbicara  siswa  siklus 1
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus II
+5

Referensi

Dokumen terkait

The indicators often used to measure the financial performance of local governments are the acquisition of Own-source Revenue (in Indonesia, it’s called