• Tidak ada hasil yang ditemukan

Felix F Samosir ANALISIS ARUS SETTING OVER CURRENT RELAY (OCR) SEBAGAI SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR KOMPRESOR WATER COOLING SYSTEM CHILLER CARRIER 30HXC140A PT SOCIMAS

Felix

Academic year: 2024

Membagikan "Felix F Samosir ANALISIS ARUS SETTING OVER CURRENT RELAY (OCR) SEBAGAI SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR KOMPRESOR WATER COOLING SYSTEM CHILLER CARRIER 30HXC140A PT SOCIMAS"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Magang

Manfaat Magang

  • Manfaat untuk Universitas Sumatera Utara (USU)
  • Manfaat untuk PT. Sinarmas Oleochemical (SOCIMAS)
  • Manfaat untuk Mahasiswa

Mahasiswa Menguraikan Tujuan Spesifik Penulisan Topik Magang

PROFIL PERUSAHAAN

  • Sejarah Perusahaan
  • Perkembangan Perusahaan
  • Organisasi dan Manajemen
  • Struktur Organisasi Mitra Magang
  • Waktu Kerja
  • Visi Misi Perusahaan
  • Fasilitas Perusahaan
  • Kegiatan Produksi/ Operasional

PT SOCI Mas merupakan salah satu perusahaan yang fokus pada industri oleokimia, atau industri pengolahan minyak sawit menjadi bahan kimia seperti asam lemak dan gliserin. SOCI MAS terus melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan produk yang diproduksi. Sejak April 2011, kapasitas produksi PT SOCI MAS berhasil ditingkatkan menjadi 100.000 ton per tahun yang terdiri dari 90.000 ton asam lemak dan 10.000 ton gliserin.

Gambar 2.1 Plant 1 Produksi PT. SOCIMAS  (Sumber: www.goldenagri.com.)
Gambar 2.1 Plant 1 Produksi PT. SOCIMAS (Sumber: www.goldenagri.com.)

PELAKSANAAN MAGANG

Relai arus lebih saat ini mempunyai 2 kemampuan yaitu sebagai Relai Arus Lebih dan Relai Gangguan Tanah. Relai arus lebih dengan waktu tunda yang tidak bergantung pada besarnya arus gangguan (relai arus lebih dengan waktu tetap) dan. Jadi arus yang lebih besar mengalir melalui relay Gambar 5.4 Ciri-ciri relay arus lebih dengan waktu tunda.

LANDASAN TEORI

Sistem Proteksi Sistem Tenaga Listrik

  • Pengertian Sistem Proteksi
  • Fungsi Sistem Proteksi
  • Persyaratan Kualitas Sistem Proteksi
  • Perangkat Sistem Proteksi

Dalam sistem tenaga listrik, relay memegang peranan yang sangat penting; Proteksi yang baik juga memerlukan proteksi relay yang baik. Keandalan sistem relai proteksi berhasil dalam fungsi penginderaan dan kontrol jangka panjang. Karena dalam kondisi normal atau sistem yang tidak pernah mengalami gangguan, relai proteksi tidak akan bekerja berbulan-bulan, mungkin bertahun-tahun, namun relai proteksi harus dan pasti akan bekerja pada saat dibutuhkan.

Selektivitas relai proteksi adalah kualitas pemilihan yang cermat untuk memberikan keamanan. Area terbuka suatu sistem akibat interferensi harus dibuat sekecil mungkin agar area yang terputus menjadi lebih kecil. Fungsi utama sistem proteksi adalah mengisolasi gangguan dari sistem tenaga listrik secepat mungkin. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan sebagai syarat proteksi relay adalah masalah harga atau biaya.

Relai ini berfungsi untuk melindungi sistem dan mendeteksi adanya penurunan tegangan sistem dibawah nilai yang diijinkan (relai ini beroperasi sebelum relai medan hilang beroperasi). c) Relai tegangan lebih. Relai tegangan lebih beroperasi berdasarkan kenaikan tegangan yang melebihi setting relai yang diterapkan. d) Relai diferensial. Untuk sistem yang arus hubung singkat satu fasa ke tanah cukup besar, dapat juga diproteksi dengan relai diferensial. e) Relai jarak.

Trafo tegangan biasanya digunakan untuk mengukur tegangan listrik pada instalasi tenaga listrik dan sistem proteksi.

Gambar 4.1 Komponen Sistem Proteksi  (Sumber: https://slideplayer.info/slide/2889874)
Gambar 4.1 Komponen Sistem Proteksi (Sumber: https://slideplayer.info/slide/2889874)

Motor Induksi

  • Pengenalan Motor Induksi
  • Konstruksi Motor Induksi
  • Prinsip Kerja Motor Induksi

Motor induksi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di industri maupun di rumah. Motor induksi 3 fasa beroperasi dengan sistem tenaga 3 fasa dan banyak digunakan di berbagai bidang industri dengan kapasitas besar. Motor induksi 1 fasa beroperasi dengan sistem tenaga 1 fasa dan banyak digunakan terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci, dan lain sebagainya, karena motor induksi 1 fasa mempunyai keluaran daya yang rendah.

Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan stator yang diinduksikan pada kumparan rotor. Pada celah udara ini lewat fluks induksi stator yang memotong kumparan rotor sehingga menyebabkan rotor berputar. Celah udara antara stator dan rotor diatur sehingga diperoleh hasil performa motor yang optimal.

Jika celah udara antara stator dan rotor terlalu besar maka akan menyebabkan rendahnya efisiensi motor induksi, sebaliknya jika celah antara stator dan rotor terlalu kecil/sempit maka akan menimbulkan gangguan mekanis pada mesin. Jika kumparan stator motor induksi tiga fasa dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa, maka kumparan stator tersebut akan menghasilkan medan magnet yang berputar. Garis-garis fluks yang diinduksi dari kumparan stator akan melintasi kumparan rotor sehingga menimbulkan ggl (ggl) atau tegangan induksi.

Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slot yang dililitkan pada sejumlah kutub tertentu.

Gambar 4.4 Motor Induksi 3 Fasa  (Sumber: id.sogears.com)
Gambar 4.4 Motor Induksi 3 Fasa (Sumber: id.sogears.com)

Sistem Pendingin Chiller

  • Pengertian Chiller
  • Fungsi Chiller
  • Klasifikasi Sistem Pendingin Air Chiller
  • Bagian-Bagian Sistem Pendingin Chiller
  • Prinsip Kerja Chiller

Evaporator merupakan tempat terjadinya penguapan refrigeran untuk menyerap panas dari lingkungan sekitar, baik itu udara, air atau bahan lainnya. Proses penguapan ini memungkinkan refrigeran menyerap panas dari lingkungan sekitar sehingga dapat terjadi pendinginan. Kondensor merupakan salah satu komponen kunci dalam sistem pendingin yang berperan penting dalam menjalankan proses pembuangan panas dari cairan pendingin (coolant) yang beredar di dalam sistem.

Gas refrigeran yang telah mengambil panas dari ruangan atau sistem untuk didinginkan masuk ke kondensor. Gas ini mempunyai suhu yang tinggi karena telah menyerap panas dari sumber panas untuk didinginkan. Pada titik ini, udara atau air yang mengalir di sekitar tabung kondensor mengambil panas dari gas refrigeran.

Air dingin mengalir melalui pipa-pipa di kondensor untuk menyerap panas dari gas refrigeran. Menara pendingin pada chiller merupakan suatu alat yang menghilangkan panas dari air pendingin yang digunakan dalam sistem pendingin. Kontak antara air yang mengalir dengan gas refrigeran dingin menyebabkan panas dari air diserap oleh refrigeran sehingga menyebabkan refrigeran menguap dan berubah fasa menjadi gas.

Proses pertukaran panas terjadi di kondensor, dimana panas dari refrigeran dilepaskan ke dalam refrigeran sehingga menyebabkan gas refrigeran mengembun menjadi cairan.

Gambar 4.7 Sistem Pendingin Chiller Carrier HXC 140A  (Sumber: Dokumentasi Lapangan)
Gambar 4.7 Sistem Pendingin Chiller Carrier HXC 140A (Sumber: Dokumentasi Lapangan)

Chiller Carrier HXC140A

  • Spesifikasi Chiller Carrier 30HXC140A
  • Spesifikasi Evaporator
  • Spesifikasi Kondensor
  • Spesifikasi Kompresor

Dimana OCR merupakan relay yang mendeteksi kelebihan arus yang mengalir pada penghantar kompresor. Arus lebih yang dideteksi oleh relai ini merupakan arus lebih yang disebabkan oleh adanya hubungan pendek antar relai Arus lebih harus dihindari karena panas yang dihasilkan arus lebih terus menerus dapat merusak isolasi pada kompresor.

Relai arus lebih merupakan relai arus lebih yang akan beroperasi jika arus melebihi nilai yang ditetapkan, baik karena hubung singkat maupun beban lebih, kemudian memberikan perintah trip kepada PMT sesuai dengan karakter waktunya. Relai arus lebih dapat berkoordinasi dengan relai lain atau dengan GFR dengan memberikan waktu tunda sesuai pengaturan rambunya. Relai arus lebih sesaat merupakan relai arus lebih yang beroperasi tanpa jeda waktu (periode relai) sejak arus diambil hingga berakhir dalam waktu yang sangat singkat (sekitar 20 – 100 ms).

Waktu Ada beberapa jenis rele arus lebih dengan waktu tunda, hal ini tergantung dari karakteristik waktu tundanya. Relai arus lebih Omron SE-KQP1EN merupakan jenis relai arus lebih yang diproduksi oleh OMRON dan digunakan untuk melindungi sistem distribusi tenaga listrik dari kerusakan akibat arus lebih. Relai tegangan lebih Omron SE-KQP1EN memiliki karakteristik waktu pengoperasian yang dapat disesuaikan dan dapat digunakan bersama dengan relai gangguan tanah (GFR) untuk memberikan perlindungan yang lebih baik pada sistem distribusi listrik.

RELAI ARUS LEBIH SEBAGAI PROTEKSI ARUS LEBIH PADA POMPA AIR PENDINGIN UTAMA PADA PLTP KAMOJANG UNIT 2.

Tabel 4.3 Data Spesifikasi Evaporator
Tabel 4.3 Data Spesifikasi Evaporator

PEMBAHASAN

Kompresor Chiller 30HXC140A

Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang cepat jika terjadi korsleting pada kompresor dan OCR (overcurrent relay) merupakan alat yang tepat untuk mengatasi hal tersebut.

Over Current Relay/Rele Arus Lebih

  • Pengertian Rele Arus Lebih
  • Prinsip Kerja Over Current Relay/Rele Arus Lebih
  • Jenis-Jenis Rele Arus Lebih

Dengan menggunakan perbandingan antara sisi primer dan sekunder trafo CT maka diperoleh arus yang lebih kecil pada sisi sekunder CT. Jika arus yang melewati relai melebihi nilai arus yang ditetapkan (pickup) maka relai akan beroperasi dengan mengubah sumber DC dari rangkaian terbuka menjadi rangkaian tertutup. Waktu kerja (operating time) rele ini berbanding terbalik dengan besarnya arus masukan atau arus gangguan.

Relai ini akan memberikan perintah kepada SL (Circuit Breaker) bila terjadi gangguan apabila besarnya gangguan melebihi arus setting dan jangka waktu relai ini mulai dari pickup sampai waktu kerjanya diperpanjang sebanding dengan besarnya arus. Sifat atau karakteristik dari relay reverse adalah relay hanya akan beroperasi jika arus yang melalui relay melebihi arus setting (Is) yang telah ditentukan. Pada relay ini waktu pengoperasian (Ttrip) tidak sama dengan waktu setting (Ts) karena sangat bergantung pada besarnya arus yang mengalir melalui relay.

Semakin kecil arus yang mengalir melalui relay maka semakin lama waktu operasi relay (Ttrip).

Gambar 5.2 Prinsip Kerja dari OCR  (Sumber: scribd.com)
Gambar 5.2 Prinsip Kerja dari OCR (Sumber: scribd.com)

Over Current Relay OMRON Model SE-KQP1EN

  • Bagian-Bagian Over Current Relay OMRON Model SE-KQP1EN
  • Spesifikasi OCR OMRON SE-KQP1EN

OOP mengacu pada fase terbuka, OC mengacu pada arus berlebih, dan RVS mengacu pada fase terbalik. Sakelar DIP adalah sakelar kecil yang dapat diatur ke posisi hidup atau mati untuk mengkonfigurasi berbagai fungsi pada relai. Sakelar DIP digunakan untuk mengatur parameter dan fungsi relai, seperti pengaturan arus pemicu, pengaturan waktu, atau mode operasi lainnya.

Pengaturan sakelar DIP biasanya digunakan untuk mencocokkan relai dengan kebutuhan spesifik sistem proteksi listrik yang dioperasikan. Ketika tombol ditekan, relay akan memutus rangkaian dan menguji apakah fungsi relay berfungsi dengan baik atau tidak. Tombol ini memungkinkan pengguna untuk menguji fungsi relay tanpa harus menunggu terjadi gangguan atau arus berlebihan pada sistem kelistrikan.

Kontrol pengaturan waktu pengoperasian relai yang digunakan untuk mengatur waktu respons arus lebih relai.

Gambar 5.6 Bagian-bagian OCR OMRON SE-KQP1EN
Gambar 5.6 Bagian-bagian OCR OMRON SE-KQP1EN

Perhitungan Arus Setting Over Current Relay Pada Motor Kompresor Chiller

Setelah didapatkan arus pengenalnya maka kita dapat menentukan arus setting pada rele tegangan lebih yaitu. Pengaturan nilai pengaturan arus pada OCR OMRON SE-KQP1EN dilakukan berdasarkan penentuan rentang pengaturan arus pada motor dan konverter arus, seperti terlihat pada Tabel 5.2 dibawah ini. Berdasarkan spesifikasi kompresor pada Tabel 5.1 diketahui nilai arus pengenal (rated load) sebesar 104 A dan konverter arus yang digunakan berjenis SET-3B sehingga besaran pengali arus yang disetel adalah 16 A.

Arus yang disetel (Iset) 104,04 A 5 x 16 A = 80 A Nilai arus yang sebenarnya ditetapkan dibuat lebih rendah dari nilai arus beban untuk mengurangi dampak gangguan seperti lonjakan arus dan juga untuk melindungi komponen peralatan listrik disekitarnya seperti motor, kabel , dll. Relay ini akan beroperasi jika arus yang mengalir melebihi nilai setting baik karena arus pendek maupun beban lebih. Penggunaan proteksi pada motor kompresor sangat penting karena dapat menghindari kerusakan sehingga mengurangi biaya perbaikan pada motor kompresor.

Pengaturan relai arus lebih harus didasarkan pada arus pengenal motor kompresor 63 kW yaitu 104 A, karena jika pengaturan tidak sesuai dengan spesifikasi motor maka motor tidak akan beroperasi maksimal. Dalam perhitungannya untuk menentukan arus setting arus lebih pada relay dapat dibuktikan dengan menggunakan rumus, sehingga didapat arus setting = 104,04 A dari arus pengenal motor pompa sebesar 104,04 A. Hasil perhitungan Arus setting pada relay OCR adalah 104,04 A. Hasil ini sedikit berbeda dengan data arus setting di lapangan yaitu 80 A.

Pengaturan arus pada OCR dibuat lebih kecil dari arus pengenal untuk mengurangi terjadinya lonjakan arus, beban penuh dan gangguan hubung singkat.

Tabel 5.2 Current Setting Range OMRON Model SE  (Sumber: OMRON Instruction Manual Model SE MOTOR RELAY)
Tabel 5.2 Current Setting Range OMRON Model SE (Sumber: OMRON Instruction Manual Model SE MOTOR RELAY)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Plant 1 Produksi PT. SOCIMAS  (Sumber: www.goldenagri.com.)
Gambar 4.1 Komponen Sistem Proteksi  (Sumber: https://slideplayer.info/slide/2889874)
Gambar 4.3 Kurva Perbandingan Nilai  Pengukuran dan Proteksi Trafo Arus  (Sumber:trafoinstrumen.wordpress.com)
Gambar 4.4 Motor Induksi 3 Fasa  (Sumber: id.sogears.com)
+7

Referensi

Dokumen terkait

OCR ( over current relay ) atau Relay arus lebih adalah relay yang bekerja terhadap arus lebih, ia akan bekerja bila arus yang mengalir melebihi nilai settingnya (I

Penelitian ini bertujuan menghitung besar arus gangguan hubung singkat pada DEG-350 KW, mengetahui setting Over Current Relay pada sistem proteksi Diesel Engine

Tujuan dari penelitian ini adalah : Membuat analisis kinerja yang dapat meningkatkan kinerja dari koordinasi proteksi relai arus lebih (OCR) outgoing 20 KV dan recloser

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa setting relay arus lebih (OCR) dan relay gangguan tanah (GFR) yang digunakan sebagai pengaman trafo baru dan

Saat gangguan hubung singkat terjadi yang besarnya melebihi nilai setting arus pada relay arus lebih (OCR), sehingga relay arus lebih bekarja dengan sistem

Dengan mengetahui waktu kerja tiap relay arus lebih (OCR) pada tiap arus gangguan (Ihs) berdasarkan perhitungan sebelumnya pada relay outgoing penyulang dan

Dari hasil perhitungan dan analisa setting relay arus lebih (OCR) dan relay gangguan tanah (GFR) pada konfigurasi jaringan ring 3 bus dengan menggunakan karakteristik

Setelah melalukan perhitungan dan perbaikan terhadap setting Over Current Relay pada nilai Arus Pickup dan Time Dial nya bahwa setting baru yang diterapkan telah bekerja sesuai