SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES MELITUS “ Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Primer
Dosen Pengampu : Anih kurnia, S.Kep., Ners., M.Kep.
Disusun Oleh : 10121052 Septian 10121053 Nesa Selpiya
10121054 Elis Kartini 10121055 Aprisha H.Q.
10121056 Anggara A.P.
PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA 2022/2023
Pokok Bahasan : Manajemen Diabetes Melitus di Puskesmas Tamansari
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus
Sasaran : Masyarakat kecamatan Tamansari
Hari / Tanggal : Kamis, 28 Desember 2023
Waktu : 40 menit
Tempat : Puskesmas Tamansari
Penyuluh : Septian
Nesa Selpiya Elis Kartini
Aprisha Husnul Q.
Anggara Anugerah P.
A. Analisa Situasi
Diabetes adalah penyakit kronis dan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf dari waktu ke waktu (World Health Organization, 1999).
Diabetes melitus adalah kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik (ciri khas) hiperglikemia yang muncul karena adanya kelainan sekresi insulin atau kinerja insulin (ADA, 2010).
DM adalah keadaan hyperglikemia (kadar gula darah tinggi) kronik yang di sertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormon insulin, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, pembuluh darah. Kriteria penderita DM yaitu bila kadar gula puasa >110mg/dl dan kadar gula darah 2 jam post prandial <200mg/dl (perkeni,2011).
Diabetes melitus atau DM merupakan penyakit metabolisme karbohidrat yang khas dengan gejala gejala kadar gula darah tinggi, glukosuria dan setelah beberapa tahun disertai dengan perubahan pada dinding pembuluh darah (American, 2011)
Diabetes melitus adalah penyakit metabolik sebagai akibat dari kurangnya insulin efektif baik oleh karena adanya “disfungsi” sel beta pankreas atau ambilan glukosa di jaringan perifer atau keduanya (pada DM tipe 2), atau kurangnnya insulin absolute (pada DM tipe 1), dengan tanda tanda hyperglikemia dan glukosaria, disertai dengan gejala kronik atau kadang kadang tanpa gejala. Ganggua primer terletak pada metabolisme karbohidrat, dan sekunder pada metabolisme lemak dan protein. (Tjokoprawiro, 2007).
Penyakit ini membutuhkan perhatian dan perawatan medis dalam waktu lama baik untuk mencegah komplikasi maupun perawatan sakit. Diabetes Melitus terdiri dari dua tipe yaitu tipe pertama DM yang disebabkan keturunan dan tipe kedua disebabkan life style atau
gaya hidup. DM Tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi.
Umumnya penerita lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf (Kemenkes RI)
B. Diagnosa Keperawatan
Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi dan ketidaktahuan menemukan sumber informasi.
C. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1x40 menit kepada warga kp.
Datarlega mengenai Manajemen Diabetes Melitus, diharapkan warga dapat mengerti dan memahami tentang apa itu penyakit Diabetes Melitus (DM), mengenali tanda dan gejala Diabetes Melitus dan dapat mengaplikasikan bagaimana pencegahan penyakit DM dengan kriteria hasil :
1. Sasaran paham mengenai Apa itu Dibetes Melitus 2. Sasaran paham apa penyebab Diabetes Melitus
3. Sasaran paham dan mengetahui tanda dan gejala Diabetes Melitus 4. Sasaran Mengetahui jenis-jenis Diabetes Melitus
5. Sasaran paham apa saja jenis makanan yang dianjurkan dan yang harus dihindari oleh pengidap penyakit Diabetes Melitus
6. Sasaran mengetahui tentang prinsip pola makan 3J
7. Sasaran mengetahui bagaimana cara pencegahan penyakit Diabetes Melitus D. Isi Materi
Pengertian Diabetes Melitus
Tanda dan gejala pada penyakit Diabetes Melitus
Pencegahan Diabetes Melitus
Prinsip pola makan 3J E. Metode
1. Ceramah
2. Pre test & Post Test 3. Pelaksanaan senam DM F. Media
1. Poster
2. Leaflet senam DM
G. Kegiatan Penyuluhan
No .
Kegiatan Penyuluh Sasaran Waktu
1. Pembukaan Pembukaan
Salam pembuka
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan diberikan
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatika n
Mendengarkan
5 menit
2. Kerja Menggali pengetahuan sasaran tentang Penyakit Diabetes Melitus (Pre Test)
Menjelaskan materi tentang Diabetes Melitus
Memberi kesempatan untuk bertanya
Menjawab Pertanyaan
Evaluasi (Post Test) Menggali pemahaman sasaran setelah diberikan informasi mengenai Diabetes Melitus (DM)
Pelaksanaan senam DM
Mengisi dan menjawab pertanyaan
Mendengarkan
Memberikan Pertanyaan
Menyimak
Mengisi dan menjawab pertanyaan
Dilakukan Senam secara bersama sama
30 menit
3. Penutup Menyimpulkan
Membagikan poster
Menyimak
Menerima
5 menit
dan leaflet kepada pengunjung
Puskesmas tentang pencegahan penyakit DM
Mengucapkan terimakasih
Mengucapkan Salam penutup
poster dan leaflet
Memberikan Feed
Back/timbal balik
Menjawab Salam H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penggunaan media yang lengkap serta kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan
b. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta
c. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan 2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan
c. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif
3. Evaluasi Hasil
Soal pretest dan postest
1. Apa yang menjadi karakteristik utama dari Diabetes Melitus?
a. Penurunan berat badan yang drastis
b. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada ginjal c. Kadar gula darah yang melebihi batas normal d. Gangguan pada produksi hormon estrogen
2. Bagaimana hubungan stres dengan risiko Diabetes Melitus?
a. Stres tidak memiliki korelasi dengan risiko penyakit b. Stres dapat meningkatkan gula darah
c. Stres hanya berpengaruh pada tekanan darah
d. Stres tidak mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan 3. Mengapa penting untuk memeriksa tekanan darah secara berkala?
a. Untuk mengetahui seberapa besar indeks glikemik b. Mendeteksi apakah seseorang menderita infeksi kulit c. Memastikan bahwa seseorang tidur cukup
d. Agar kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, dapat dideteksi sebelum terlambat
4. Manakah yang disarankan untuk mengatasi risiko Diabetes Melitus yang berhubungan dengan kurang tidur?
a. Tidur selama 4-5 jam setiap malam b. Tidur setidaknya 7 jam per malam c. Tidur lebih dari 9 jam setiap malam
d. Tidur tidak memiliki korelasi dengan risiko penyakit
5. Prinsip pola makan sesuai anjuran 3J pada Diabetes Melitus meliputi, KECUALI:
a. Jumlah makanan yang disesuaikan dengan berat badan yang nyaman b. Jadwal makan terdiri dari 3x makan utama dan 2-3x makanan selingan c. Makanan utama disesuaikan dengan Konsep Piring Makan Model T d. Makan berlebihan pada makanan karbohidrat secara berulang
I. Sumber
ADA. (American Diabetes Association), (2011). Standards For Medical Care In Diabetes, Diabetes Care.
Ernawati, (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melittus Terpadu. Jakarta.
Mitra Wacana Media
Hasdianah, (2014). Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak- Anak, Jogyakarta, Nuha Medika
Nurrahmani. (2012). Stop! Diabetes. Yogyakarta : Araska.
Perkeni. 2011. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia.
Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma. 2004. Bebas Diabetes Mellitus Ala Hembing.
Jakarta : Puspa Swara.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. 2001. Buku ajar keperawatan medical bedah brunner
Lampiran
MATERI
1. Pengertian Diabetes Melitus
Suatu kedaan dimana kadar gula darah seseorang meningkat sampai melebihi batas normal 90-140 mg/dl. Golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Diabetes adalah penyakit kronis dan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf dari waktu ke waktu (World Health Organization, 1999).
2. Tanda dan gejala penyakit DM
Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
Cepat lelah dan lemah setiap waktu
Mengalarni rabun penglihatan secara tiba-tiba
Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
Mudah terkena infeksi terutama pada kulit 3. Cara pencegahan penyakit DM
1. terus bergerak
Aktivitas fisik dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik atau aktivitas
fisik semacamnya dapat membantu mengendalikan diabetes. (ADA) American Diabetes Association merekomendasikan untuk latihan aerobik ringan seperti senam atau tenis setengah jam setiap kali latihan, 5 kali per minggu. Hal ini juga diperkuat dengan sebuah penelitian selama 16 tahun oleh Harvard School of Public Health yang menemukan bahwa jalan kaki setiap hari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 30%.
2. Beralih ke gandum dan konsumsi biji-bijian
Roti tawar, nasi putih, dan kentang tidak hanya menyebabkan lingkar pinggang membesar, namun makanan tersebut juga memiliki indeks glikemik yang tinggi, menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin. Para ahli juga sepakat bahwa karbohidrat olahan seperti tepung dan gula dapat meningkatkan risiko diabetes.
Sebuah penelitian di Cina yang melibatkan 75.000 wanita, menemukan bahwa wanita yang makanannya memiliki indeks glikemik tinggi, berisiko 21% lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang makanannya berindeks glikemik rendah.
Anda disarankan untuk mengontrol pengonsumsian karbohidrat dan beralih ke gandum. Roti gandum, seral, dan makanan sejenisnya sangat baik untuk mencegah diabetes karena memperlambat penyerapan karbohidrat. Penelitian lain dari Harvard School of Public Health juga menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi rata-rata 2-3 porsi biji-bijian per hari, 30% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsi biji-bijian.
3. Makan sayuran
Para ahli berbeda pendapat soal makanan terbaik untuk mencegah diabetes, tetapi semua setuju Anda harus makan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga. Hindari lemak trans, bahan kimia, dan makanan olahan.
4. Ganti daging merah dengan kedelai
Daging merah memang merupakan sumber protein, namun menurut sebuah penelitian di Boston menemukan bahwa makan daging merah meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada wanita. Oleh sebab itu, gantilah daging merah dengan kedelai. Rasanya tidak sulit untuk menemukan makanan berbahan dasar kedelai, karena tentu anda tidak asing dengan tempe ataupun tahu. Protein pada kedelai dapat membantu mengatur kadar glukosa dan insulin, mengontrol berat badan, dan menurunkan kolesterol.
5. Hindari minuman manis
Sering minum minuman yang mengandung tinggi gula sangat berbahaya bagi kesehatan terutama orang yang rentan terhadap penyakit diabetes. Berbagai penelitian juga sepakat dengan hal ini. Minum lebih dari seporsi minuman manis setiap hari berisiko untuk mengembangkan diabetes. Soda diet juga sama saja efeknya, malah membuat anda semakin lapar dan ketagihan gula.
6. Kurangi stres
Para ahli percaya bahwa stres memiliki hubungan dengan meningkatnya gula darah sehingga dapat mengembangkan risiko diabetes. Oleh sebab itu, hindari hal- hal yang menyebabkan anda stres. Jikalau anda sedang dilanda stres, carilah solusi untuk mengatasi hal tersebut secepatnya, bisa dengan olahraga seperti renang atau mengonsumsi makanan-makanan yang dapat meredakan stres.
7. Penuhi kebutuhan akan vitamin D
Vitamin D, yang bisa kita dapatkan dari paparan sinar matahari, berperan terhadap sensitivitas insulin dan sekresi, mencegah diabetes, dan mengurangi komplikasi bagi mereka yang sudah didiagnosis. Vitamin D juga bisa anda dapatkan dengan mengonsumsi susu rendah lemak, ikan, dan suplemen vitamin D.
8. Tidur cukup
Tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup akan meningkatkan rasa lapar, yang mengarah ke penambahan berat badan, dan selanjutnya meningkatkan risiko terkena diabetes. Tidurlah setidaknya 7 jam per malam
9. Berhenti merokok
Para perokok lebih mungkin mengembangkan penyakit diabetes sebanyak 50%
dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok. Perokok berat memiliki risiko yang lebih tinggi lagi. Jadi berhentilah merokok segera agar terhindar dari risiko penyakit diabetes ataupun masalah kesehatan lainnya.
10. Periksa tekanan darah
Periksalah tekanan darah anda secara periodik agar bisa diketahui sedini mungkin kondisi kesehatan anda, apakah ada masalah kesehatan atau tidak (seperti tekanan darah tinggi atau obesitas), sehingga dokter bisa menentukan tindakan apa yang seharusnya diberikan sebelum terlambat.
4. Prinsip pola makan sesuai anjuran 3J
Jumlah :
- Jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan BB memadai yaitu BB yang dirasa nyaman untuk seorang diabetesi
- Jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan hasil konseling gizi
Jenis :
- Jenis makanan utama yang dikonsumsi dapat disesuaikan dengan Konsep Piring Makan Model T. Terdiri dari kelompok makan sayuran, karbohidrat dan protein.
Jadwal :
- Jadwal makan terdiri dari 3x makan utama dan 2-3x makanan selingan mengikuti prinsip porsi kecil tapi sering.