• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dalam perkeretaapian tetapi yang paling sering terjadi adalah kecelakaan di sekitar perlintasan kereta api yang disebabkan oleh kelalaian pengguna jalan sendiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dalam perkeretaapian tetapi yang paling sering terjadi adalah kecelakaan di sekitar perlintasan kereta api yang disebabkan oleh kelalaian pengguna jalan sendiri"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keselamatan adalah faktor utama dalam melakukan berbagai macam aktifitas, baik dalam pekerjaan, maupun dalam perjalanan hingga banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang nantinya akan merugikan masyarakat baik disebabkan oleh faktor lingkungan maupun dari manusia itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia selamat artinya

“adalah terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana; terhindar dari bahaya, malapetaka, bencana; tidak kurang suatu apa; tidak mendapat gangguan; kerusakan, dan sebagainya”. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016)

Dalam sehari manusia melakukan berbagai macam aktifitas mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur, menjaga diri agar selalu waspada terhadap bahaya lingkungan sekitar sangatlah penting, agar kita selalu selamat sehingga esok hari dapat melakukan rutinitas kembali. Banyak media yang digunakan manusia dalam berkegiatan untuk menunjang aktifitasnya, salah satunya adalah transportasi umum seperti kereta api. Kereta api dinilai efisien dalam ketepatan waktu sebagai penunjang kegiatan, dalam hal ini pemerintahpun ikut andil dalam urusan menjaga keselamatan baik penumpang maupun pengguna jalan lainnya yang berada di sekitar area perlintasan kereta api. Sayangnya masih banyak masyarakat yang tidak memperdulikan ketertiban sebagai pengguna jalan maupun pengguna transportasi tersebut.

(2)

Peraturan tentang kereta api sudah di atur dalam UU No.23 Tahun 2007 (GoI, 2007) Tentang Perkeretaapian, didalam undang-undang tersebut sudah sangat jelas di bahas tentang segala hal tentang perkeretaapian termasuk keselamatan baik penumpang maupun pengguna jalan lainnya. Tetapi masih banyak orang yang tidak peduli dengan peraturan tersebut, terbukti dengan masih banyaknya pelanggaran tata tertib yang terjadi di sekitar pintu perlintasan. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dalam perkeretaapian tetapi yang paling sering terjadi adalah kecelakaan di sekitar perlintasan kereta api yang disebabkan oleh kelalaian pengguna jalan sendiri. Banyak pengguna jalan yang lebih mementingkan kepentingan pribadi, dengan tetap nekat untuk menyebrang, padahal menyebrang perlintasan kereta api dengan sembarangan apalagi menyebrangi perlintasan kereta api yang palang pintunya tertutup sangat membahayakan keselamatan jiwa, walaupun petugas sudah berjaga-jaga menertibkan kawasan perlintasan, tetapi masih ada saja yang nekat untuk menyebrang, dengan alasan terburu-buru, bahkan malas untuk menunggu palang pintu terbuka kembali. Pelanggaran yang terjadi di sekitar perlintasan kereta api juga dibahas pada UU No. 22 Tahun 2009 (RI, 2009) tentang lalu lintas dan angkutan jalan, pada pasal 114 yang membahas tentang wajibnya mendahulukan kereta api.

Banyaknya kasus kecelakaan di sekitar perlintasan kereta api yang disebabkan oleh kelalaian pengguna jalan, salah satunya adalah (Masnurdiansyah, 2016) kecelakaan di Padasuka, Kota Cimahi, yang merenggut nyawa Siswi SMP PGRI 1 Cimahi itu menerobos perlintasan tanpa palang pintu otomatis saat mengendarai sepeda motor, Kamis (21/7/2016). (Ramadhan, 2017) Ada pula kecelakaan yang terjadi di pintu perlintasan kereta api Jalan Garuda, Andir, Kota

(3)

Bandung pada Senin (30/10/2017) pukul 13.30 WIB. Pada saat itu korban langsung tewas di tempat dikarenakan kelalaiannya saat berada di perlintasan kereta api.

Kejadian tersebut berawal saat kereta api Serayu jurusan Bandung-Jakarta sudah melintas dan palang pintu masih tertutup dikarenakan kereta api Argo Parahyanganpun akan melintas. Pada saat itu pintu perlintasan masih di tutup dari kedua arah, lalu tiba-tiba korban melintas dari arah Jalan Nurtanio, tetapi korban menghiraukan palang pintu yang masih tertutup dan sirine yang masih berbunyi, dan tetap memaksa melintas dengan kendaraan roda duanya, tanpa mengurangi kecepatan, dan menghiraukan peringatan dari petugas palang pintu, sehingga kecelakaan tersebut tidak dapat dihindari.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali adalah dengan membangun kesadaran pengguna jalan dengan cara menghasilkan iklan layanan masyarakat yang menarik sehingga para pengguna jalan akan lebih menyadari pentingnya tertib berlalulintas di sekitar perlintasan kereta api. Video animasi adalah salah satu media yang tepat untuk mengkampanyekan isi dari iklan layanan masyarakat tersebut, dengan alur cerita yang menarik dan bercerita tentang informasi keselamatan pengguna jalan di kawasan perlintasan kereta api, akan memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna jalan pentingnya berhati-hati saat berada di sekitar perlintasan kereta api, dan ditunjang pula dengan desain banner penyuluhan yang menarik, dan di tempatkan di sekitar perlintasan, dan kawasan stasiun kereta api sehingga dapat menunjang hasil karya desain video animasi tersebut.

Tujuannya agar mengkampanyekan dan menginformasikan kepada pengguna jalan, pentingnya keselamatan di area perlintasan kereta api. Dengan memanfaatkan

(4)

desain visual yang menarik, diharapkan masyarakat akan lebih waspada dan berpengaruh pula terhadap angka kecelakaan yang menjadi berkurang, bahkan mencegah agar tidak terjadinya kecelakaan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah cara untuk mengajak para pengguna jalan untuk tertib pada saat berada di sekitar perlintasan kereta api

2. Bagaimana cara mengkomunikasikan informasi mengenai tata tertib saat berada di sekitar perlintasan kereta api melalui iklan layanan masyarakat berbentuk video animasi

1.3. Tujuan Perancangan

Berikut tujuan dari proses perancangan skripsi yang ingin dicapai oleh penulis :

1. Menghasilkan video animasi iklan layanan masyarakat dan membangun kesadaran pengguna jalan khususnya usia remaja dan dewasa agar selalu tertib saat berada di sekitar perlintasan kereta api

2. Meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan saat berada di sekitar perlintasan kereta api

3. Mengurangi dan mencegah terjadinya pelanggaran dan kecelakaan pengguna jalan saat berada di perlintasan kereta api

4. Membangun kesadaran tertib berlalu lintas kepada kalangan remaja dan dewasa

(5)

1.4. Batasan Lingkup Perancangan

Agar lebih terarah, penulis memberikan batasan lingkup perancangan yaitu : 1. Iklan layanan masyarakat ini berupa video animasi dua dimensi yang memuat

informasi pentingnya tertib saat berada di perlintasan kereta api

2. Informasi lainnya yang akan disampaikan oleh iklan layanan masyarakat ini yaitu pentingnya menaati dan sadar fungsi dari rambu-rambu yang tersedia di sekitar pintu perlintasan, dan sadar bahwa adanya undang-undang yang membahas bahwa perjalanan kereta api lebih diutamakan.

3. Iklan layanan masyarakat ini menginformasikan dampak dari ketidaktertiban pengguna jalan

4. Iklan layanan masyarakat ini ditujukan kepada pengguna jalan sekitar perlintasan kereta api khususnya usia remaja - dewasa (12 – 50 tahun) baik melalui iklan secara langsung (iklan berupa banner di sekitar perlintasan) maupun secara tidak langsung (iklan berupa video melalui media audio visual) 5. Iklan layanan masyarakat ini ditujukan kepada para pengguna jalan agar tertib saat berada di sekitar pintu perlintasan kereta api, agar tidak menerobos pintu perlintasan saat palang pintu tertutup dan sadar pentingnya berhati-hati saat akan melintas ketika melewati perlintasan tanpa palang pintu di seluruh Indonesia

1.5. Manfaat Perancangan 1.5.1. Manfaat bagi Penulis

Manfaat yang didapatkan oleh penulis adalah menambah pengetahuan tentang detail dari keselamatan di sekitar perlintasan kereta api, meningkatkan

(6)

kemampuan penulis dalam merancang sebuah iklan layanan masyarakat, mengetahui pihak mana saja yang bertanggung jawab terhadap kecelakaan yang terjadi di sekitar pintu perlintasan kereta api, meningkatkan kemampuan penulis dalam berkomunikasi, meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bentuk visualisasi, penulis berharap dengan adanya rancangan iklan layanan masyarakat ini dapat menjadi langkah awal untuk menjadi seseorang yang memiliki peran penting di masyarakat dalam bidang periklanan khususnya iklan layanan masyarakat.

1.5.2. Manfaat bagi Perusahaan

Dengan adanya rancangan iklan layanan masyarakat ini perusahaan dapat memenuhi kebutuhannya untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang keselamatan saat berada di pintu perlintasan kereta api, juga membangun citra baik bagi perusahaan karena memberi informasi layanan kepada publik, serta menambah referensi lain dalam memberikan informasi kepada publik, yaitu melalui ilmu Desain Komunikasi Visual

1.5.3. Manfaat bagi Masyarakat

Masyarakat akan menyadari bahwa adanya tata tertib saat berada di perlintasan kereta api, bahkan perjalanan kereta api lebih diprioritaskan hingga dilindingi oleh undang-undang, masyarakat akan mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh di lakukan saat berada di perlintasan kereta api, informasi yang disampaikan akan mendidik perilaku masyarakat yang tidak tahu menjadi tahu dan memahami bahwa kesadaran harus ditanam dalam diri sendiri, karena jika masyarakat sadar akan keselamatan pribadi, maka tanpa adanya fasilitas dari pihak

(7)

lainpun masyarakat yang sadar akan selalu berhati-hati dan menaati peraturan demi keselamatannya

1.6. Metode Perancangan

Metode yang digunakan dalam skripsi perancangan iklan layanan masyarakat ini adalah metode kualitatif. Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan sepenuhnya dianalisa secara kualitatif.

Menurut Bungin (2014) data kualitatif diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian, bahkan dapat berupa cerita pendek.

(Bungin, 2014) data kualitatif amat bersifat subjektif, karenanya peneliti yang menggunakan data kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat mungkin untuk menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan objektifitas data penelitian.

Menurut Yusuf (2015) para peneliti kualitatif mencari makna, pemahaman, pengertian verstehen tentang suatu fenomena, kejadian maupun kehidupan manusia dengan terlibat langsung dan/atau tidak langsung dalam setting yang diteliti, kontekstual, dan menyeluruh.

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data ini dibagi menjadi dua yaitu studi kasus dan kajian pustaka

1. Studi Kasus

Menurut Yusuf penelitian kasus adalah (2015)

suatu proses pengumpulan data dan informasi secara mendalam, mendetail, intensif, holistic, dan sistematis tentang orang, kejadian, social setting (latar sosial), atau kelompok dengan menggunakan berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi untuk memahami secara efektif bagaimana orang,

(8)

kejadian, latar alami (social setting) itu beroperasi atau berfungsi sesuai dengan konteksnya.

Dengan mengumpulkan data seputar informasi keadaan disekitar lingkungan perlintasan kereta api dan melihat adanya permasalahan di lapangan, sehingga dibutuhkannya upaya untuk mencegah terjadinya permasalahan yang timbul 2. Wawancara

(Yusuf, 2015) Dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya.

Mendapatkan informasi secara langsung melalui pihak yang bersangkutan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan perusahaan akan sangat membantu proses pengolahan data dan informasi secara akurat dan terpercaya

3. Kajian Pustaka

Dengan mengkaji konsep, pendapat, teori maupun penemuan yang bersumber dari ahli yang memiliki keterkaitan terhadap pokok permasalahan sebagai penunjang data dengan cara menelaah buku, dokumen, karya ilmiah, dan situs internet resmi, sebagai penguat perspektif sehingga dapat memahami dengan detail pembahasan yang di rancang.

4. Dokumen (Yusuf, 2015)

Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang sudah berlalu. Dkumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan focus penelitian adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitati. Dokumen itu dapat berupa bentuk teks tertulis, artefacts, gambar, maupun foto.

(9)

Peneliti menggunakan dokumen berupa karya tulis, foto dan gambar sebagai penunjang data agar terciptanya sebuah penelitian yang akurat dengan meneliti sumber-sumber karya tulis sebelumnya sebagai landasan dari pemahaman bagi peneliti, dan dokumentasi foto dan gambar sebagai gambaran secara langsung sehingga dapat dilihat dari data tersebut bahwa adanya kondisi tertentu yang ingin diperlihatkan oleh peneliti kepada pembaca.

1.6.2. Metode Analisa Data (Yusuf, 2015)

Berbeda dengan analisis data penelitian kuantitatif yang dilakukan pada akhir kegiatan setelah data terkumpul semuanya; dalam penelitian kualitatif analisis data yang terbaik dilakukan sejak awal penelitian (ongoing). Peneliti tidak boleh menunggu data lengkap terkumpul dan kemudian menganalisisnya. Peneliti sejak awal membaca dan menganalisis data yang terkumpul, baik berupa transkrip interviu, catatan lapangan, dokumen atau material lainnya secara kritis analitis sembari melakukan uji kredibilitas maupun pemeriksaan keabsahan data secara kontinu.

Penulis mengumpulkan data-data terkait kecelakaan yang terjadi disekitar perlintasan kereta api yang disebabkan oleh kelalaian manusia kepada pihak PT.

Kereta Api Indonesia (Persero), sehingga penulis dapat mengkaji lebih dalam tentang upaya apa yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang keselamatan di sekitar perlintasan kereta api dengan menganalisa secara detail apa saja informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat.

(10)

1.7. Sistematika Perancangan

Berikut skema perancangan yang gunakan oleh penulis untuk memudahkan perancangan skripsi iklan layanan masyarakat ini

Gambar I

Sumber: Dokumen Penulis Sistematika Perancangan

PERMASALAHAN

IDENTIFIKASI MASALAH

PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA

KONSEP PERANCANGAN

PENGEMBANGAN KONSEP KREATIF

PENGAPLIKASIAN KONSEP DAN IDE KREATIF DALAM BENTUK KARYA UTAMA DAN KARYA PENDUKUNG

EVALUASI

KARYA FINAL

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan informasi dan referensi yang diperoleh dari keanekaragaman kelas Pisces di Perairan Pematang Kuala yang dapat digunakan sebagai media video pembelajaran, maka peneliti