• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH MARITIM DI INDONESIA MAKALAH

N/A
N/A
Zain Ahdan

Academic year: 2024

Membagikan "SEJARAH MARITIM DI INDONESIA MAKALAH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH MARITIM DI INDONESIA MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

oleh:

Zaini Ahdan 232171074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA 2023

(2)

SEJARAH MARITIM DI INDONESIA

ZAINI AHDAN

232171074

Makalah ini telah diterima pada hari jumat tanggal 31 oktober 2023 oleh

Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia,

Agi Ahmad Ginanjar., S.Pd., M.Pd.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua kehendaknya. Saya berhasil menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu yang berjudul “Sejarah Maritim di Indonesia.”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk menjelaskan definisi sejarah dan sumber sejarah menurut para ahli sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Dalam penyusunan makalah ini, semua isi ditulis berdasarkan jurnal referensi. Apabila terdapat kekeliruan informasi yang kurang benar, saya sangat terbuka terhadap umpan balik berupa kritik dan saran yang membangun. Terakhir, saya berharap semoga makalah yang saya tulis bisa memberi manfaat yang banyak.

Tasikmalaya, 31 oktober 2023

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...1

C. Tujuan Makalah ...2

D. Kegunaan Makalah ...2

E. Prosedur Makalah ...2

BAB II PEMBAHASAN ...3

A. Kajian Pustaka ...3

B. Pembahasan ...5

BAB III SIMPULAN DAN SARAN ...7

A. Simpulan ...7

B. Saran ...7

DAFTAR PUSTAKA ...8

(5)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan luas wilayah yang sebagian besar adalah perairan tidak dapat dipisahkan dari narasi kemaritiman. Segala peristiwa dan aktivitas masyarakat hampir selalu bersinggungan dengan air, baik dalam konteks kelautan maupun dalam konteks yang lebih luas, meliputi segala perairan yang membentang di tiap daerah. Peran air bagi masyarakat berkaitan erat dengan fungsi air bagi kehidupan. Oleh karenanya, menurut Susanto Zuhdi terdapat dua karakter pola negara di Indonesia, yaitu “negara laut-persungaian” dan “negara persawahan dataran rendah”. Kedua pola tersebut bersinggungan langsung dengan air, meski salah satunya berfokus di daratan. Perairan telah menjadi faktor penentu dalam perkembangan sejarah Asia Tenggara dalam sejumlah cara. Perairan dalam konteks ini tidak hanya berkutat pada lautan, tetapi juga sungai. Asia Tenggara, khususnya Indonesia dengan mayoritas wilayah perairan dalam konteks historis, menunjukkan air memiliki pengaruh signifikan.

Sejarah yang tercatat pasti meninggalkan sesuatu yang dapat digunakan oleh para ilmuwan untuk dikaji guna sebagai refleksi di masa sekarang dan masa yang akan datang. Oleh karena itu makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai Sejarah Maritim di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana sejarah maritim di Indonesia?

(6)

2

2. Bagaimana perkembangan maritim di Indonesia?

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Sejarah maritim di Indonesia

2. Perkembangan maritim di Indonesia

D. Kegunaan Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep bagi penulis lain dalam melakukan penulisan yang sejenis.

Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Penulis, manfaat makalah bagi penulis adalah memberi wawasan tentang apa itu sejarah dan sumber sejarah melalui studi literatur 2. Pembaca, manfaat makalah bagi pembaca adalah menambah

pengetahuan tentang sejarah.

E. Prosedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komperehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.

(7)

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Kajian Pustaka

1. Sejarah maritim Indonesia

Berikut Sejarah maritim Indonesia menurut para ahli:

1. Fernand Braudel (1972) Istilah “nusantara” berasal dari dua kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu “nusa” yang berarti pulau dan

“antara” yang berarti luar. Nusantara dikenalkan pertama kali oleh Raja Majapahit, Hayam Wuruk, bersama Mahapatih Gadjah Mada sekitar abad ke-14, yang dinisbatkan pada wilayah kepulauan di luar pusat pemerintahan Majapahit, yakni mencakup sebagian besar negara-negara di Asia Tenggara pada masa sekarang.

2. Sadzali (2019) Sejak periode Hindu-Buddha di Nusantara, sungai menempati posisi strategis yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penunjang aktivitas pelayaran dan perdagangan. Kerajaan Sriwijaya memanfaatkan sungai dalam pendistribusian komoditas dagangnya: lada, kapur barus, damar, dan emas yang berada di wilayah hulu ke wilayah pesisir hingga kemudian ke pelabuhan di segala penjuru Asia Tenggara.

3. Abd. Rahman Hamid (2015), dalam bukunya berjudul Sejarah Maritim Indonesia, yang membahas tentang kontribusi dari keberadaan kerajaan-kerajaan nusantara dalam membangun jaringan masyarakat maritim di Indonesia, dan beberapa negara di Asia Tenggara yang memiliki hubungan dengan kajian tersebut, khususnya Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Kamboja.

(8)

4

Berikut merupakan perkembangan maritim di Indonesia menurut para ahli:

1. Ninny Susanti Tedjowasono (2019), berisi penjelasan tentang kegiatan perdagangan yang menjadi primadona di kalangan kerajaan maritim nusantara, salah satunya Kerajaan Majapahit dari Jawa, yang berhasil membangun relasi kekuasaan sampai ke wilayah Semenanjung Malaya, Tumasik (Singapura), Burma (Myanmar), Campa (Kamboja), Siam (Thailand), Annam (Vietnam), Ceylon (Sri Lanka), dan India.

2. Sydney Jones (1984) mencatat bahwa pada abad 17 pengertian “umat” bagi Muslim yang saleh di Nusantara merupakan kode soliditas komunitas Islam yang tidak hanya sebatas wilayah kepulauan melainkan juga dengan seluruh dunia Islam. Hal ini dimungkinkan dikarenakan adanya jalur perdagangan serta penggunaan bahasa Arab sebagai lingua franca di sepanjang Samudera Hindia yang mampu menyatukan negara di pesisir pulau-pulau utama seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi ke dalam suatu kesatuan kekuatan Islam di Nusantara dan lebih jauh lagi ke dalam keseluruhan dunia Islam.

3. Budisantoso (2006) setiap pelayaran dari Asia Barat (Timur Tengah) yang ingin menuju ke Asia Timur, harus melalui daerah kekuasaan Sriwijaya, hal itu juga didukung dengan bala tentara Kerajaan Sriwijaya yang sangat kuat dan disiplin, serta mampu menindas pembajak dan pesaingnya.

(9)

5

B. Pembahasan

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan bahwasanya kemaritiman di Nusantara sudah ada sejak masa lampau.

Ini dibukttikan dengan adanya prasasti, relief pada candi, artefak, naskah kuno, berita dari cina, budaya, dll.

Terdapat empat kawasan penting di nusantara yang pernah menjadi zona perdagangan dan pertukaran barang, antara lain:

1. Semenanjung Malaya bagian utara dan pantai Vietnam bagian selatan pada milenium akhir SM (sebelum masehi),

2. Sekitar Laut Jawa pada abad ke-2 dan ke-3 M, 3. Selat Malaka pada awal abad ke-5 M, dan

4. Pantai tenggara Sumatra untuk menjadi penghubung Kalimantan bagian barat, Jawa, dan pulau-pulau lain di bagian timur.

Pada masa klasik, penduduk nusantara jumlahnya relatif sedikit, sehingga calon penguasa dari salah satu kerajaan besar, khususnya yang menguasai bidang maritim, akan berusaha mengambil alih kekuasaan dari wilayah yang jumlah penduduknya sedikit, kemudian mengontrol segala hal yang berkaitan dengan politik dan ekonomi, terutama perdagangan dengan memanfaatkan keberadaan laut dan sungai.

Mengingat secara geografis, nusantara memiliki lautan luas yang membentang di antara Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan.

Masyarakat nusantara yang tinggal di laut atau tepi laut sering berpindah-pindah, maka kadangkala disebut “nomaden laut” atau “orang laut”. Pekerjaan utama orang laut adalah mengumpulkan produk laut untuk diperdagangkan, salah satunya mentimun laut atau teripang, yang digunakan sebagai obat di kalangan Cina. Meski demikian, kejahatan yang dilakukan oleh “bajak laut”, seperti perompakan dan perdagangan budak kerap terjadi dalam aktivitas perdagangan di beberapa tempat. Di

(10)

6

sisi lain, menurut Braudel, kayu-kayu di pinggir sungai yang jumlahnya melimpah digunakan untuk membuat perahu, dan lambat laun nusantara menjadi lalu lintas pelayaran yang ramah bagi pedagang, khususnya dari Eropa dan Cina.

Nusantara “dalam kurun niaga” dari abad ke-15 hingga abad ke-17, merupakan periode yang jaringan pelayarannya sangat ramai, di mana kota-kota maritim saling berhubungan di kawasan ini, antara lain Pasai, Malaka, Johor, Patani, Aceh, dan Brunei, selanjutnya para pedagang kosmopolitan dari kota-kota tersebut dikenal sebagai orang Melayu, sebab mereka menggunakan bahasa itu, adapun produk khas nusantara yang dijual, yakni beras, ikan, susu, daging, gula aren, kelapa, sagu, dan pinang.

Sementara itu, berkenaan dengan kajian keislaman, perdagangan dan pelayaran merupakan salah satu sarana pendukung bagi pedagang muslim untuk menyebarkan agama Islam (Islamisasi) di nusantara, yakni melalui perdagangan dengan cara yang damai, di samping juga mempunyai jalur lainnya, seperti pernikahan, pendidikan, tasawuf, kesenian, dan lain sebagainya.

(11)

7

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Perairan memiliki peran penting sebagai penggerak sejarah di Indonesia.

Sejarah maritim yang berhubungan dengan perairan tidak hanya terbatas pada peristiwa yang terjadi di laut, tetapi juga peristiwa yang terjadi di sungai. Dalam pelayaran dan perdagangan, sungai menjadi jalur penghubung antara pedalaman dan pesisir.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

Terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dari total luas wilayah tersebut 3,25 juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 yang berupa daratan. Hal ini yang menyebabkan Indonesia disebut sebagai negara maritim. Selain itu, potensi kelautan dan perikanan di Indonesia juga sangat besar.

B. Saran

Sejarah kata yang tidak akan pernah berhenti digunakan, pentingnya mempelajari sejarah dapat membantu kita merefleksikan diri untuk menghadapi masa yang akan datang. Pentingnya memahami sejarah dan perkembangan maritim di Indonesia sebagai bentuk pengetahuan dan pemahaman kita selaku manusia. Dengan adanya makalah ini dapat memberi pengetahuan lebih bagi para pembaca dan menjadi sumber yang dapat dikaji oleh penulis lain di penelitian yang akan datang.

(12)

8

DAFTAR PUSTAKA

Boomgaard, Peter (ed.). (2007). A World of Water. Leiden: KITLV Press.

Brown, C.S.G. (1994). Bajau. Yayasan Sejati: Jakarta. Budiawan. (2017).

Nasion & Nasionalisme: Jelajah Ringkas Teoritis. Yogyakarta: Ombak. Hardin, Garret. (1968).

“Tragedy of the commons” Science (162):1243-1248.

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan laporan yang berjudul “Teknik Elektro Menurut Pandangan Islam”, dan dalam penulisan

MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PERADABAN ISLAM PADA MASA MODERN1.

Penulisan makalah ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berjudul “Peran Bidan di Pelayanan Obstetri Neonatal

Hasil penelitian menunjukan bahwa karya Braudel memperkenalkan sesuatu yang baru, yakni “Total History” atas kajian penulisan sejarah dengan menggunakan pendekatan

Kami penyusun makalah, alhamdulillah telah berhasil menyelesaikan makalah “SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI“ tentang “BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI ATAU PENERAPAN

Pada makalah ini kami akan membahas mengenai sejarah fisika pada masa prasejarah, atau yang lebih dikenal dengan periode I.semoga dengan disusunanya makalah ini

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penyusun dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Lari Jarak Jauh” dengan

sejarah mengenai bahasa indonesia yang terangkum dalam makalah ini.semoga dapat membantu