• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Proses komunikasi, Tokoh tokoh ilmu komunikasi, dan Prinsip komunikasi

Ilma Saakinah Tamsil

(2)

Proses Komunikasi

• Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan

kepada komunikan, sehingga dapat

menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikator

Presentation title 2

(3)

Presentation title 3

(4)

Proses Komunikasi

Sender/Communicator/Pengi rim

adalah individu, kelompok, atau

organisasi yang memulai komunikasi

• Merupakan sumber awal yang

bertanggung jawab atas keberhasilan

pesan. Pengalaman, sikap, pengetahuan, keterampilan, persepsi, dan budaya

pengirim akan memengaruhi pesan.

Presentation title 4

(5)

Proses Komunikasi

“Kata-kata tertulis, kata-kata yang

diucapkan, dan bahasa nonverbal yang dipilih adalah yang terpenting dalam

memastikan penerima menafsirkan

pesan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim” (Burnett & Dollar, 1989).

Presentation title 5

(6)

Proses Komunikasi

• Semua komunikasi dimulai dengan

pengirim pesan yang dapat berupa ide, pemikiran, informasi, instruksi.

Pesan/Message

adalah setiap

pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang

dikirimkan dari satu orang ke orang lain.

Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin

Presentation title 6

(7)

Proses Komunikasi

• Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan

melalui proses komunikasi (Tasmara, 1987).

• Pesan adalah serangkaian isyarat/simbol yang diciptakan seseorang untuk maksud tertentu dengan harapan bahwa

penyampaian isyarat/simbol itu akan berhasil dalam menimbulkan sesuatu (Cangara, 2004).

Presentation title 7

(8)

Proses Komunikasi

3 bentuk pesan yaitu :

Informatif ; memberikan keterangan fakta dan data

Persuasif ; berisikan bujukan untuk

membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap namun atas kehendak sendiri bukan dipaksakan

Presentation title 8

(9)

Proses Komunikasi

Koersif ; menyampaikan pesan yang

bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi, agitasi dengan penekanan yang menumbuhkan tekanan batin dan ketakutan di kalangan publik. Koersif

berbentuk perintah-perintah, instruksi untuk penyampaian suatu target.

(Wahab,1987:61)

Presentation title 9

(10)

Proses Komunikasi

Pengkodean (Encoding)

langkah

pertama yang dihadapi pengirim. Untuk menyampaikan makna, pengirim harus

memulai encoding yaitu menerjemahkan informasi menjadi pesan dalam bentuk

simbol yang merepresentasikan ide atau

konsep. Proses ini menerjemahkan ide atau konsep ke dalam pesan berkode yang akan dikomunikasikan.

Presentation title 10

(11)

Proses Komunikasi

• Simbol boleh berupa bahasa, kata, atau gerak tubuh.

• Simbol digunakan untuk menyandikan ide menjadi pesan yang dapat dipahami orang lain.

• Saat menyandikan pesan, pengirim harus memulai dengan memutuskan apa yang ingin dia kirim.

• Pengirim harus menggunakan simbol yang familiar bagi penerima yang dituju.

Presentation title 11

(12)

Proses Komunikasi

Saluran/Channel/Media)

merupakan sarana yang digunakan untuk

menyampaikan pesan. Sebagian besar saluran berupa lisan, tulisan, dan visual.

• Contoh : Bahasa verbal dan nonverbal, surat, memo, telepon dll

Presentation title 12

(13)

Proses Komunikasi

• Jika pengirim menyampaikan pesan melalui saluran yang tidak sesuai, maka pesannya mungkin tidak sampai ke penerima dengan tepat.

• Itulah mengapa pengirim perlu memilih

saluran yang sesuai agar membantu dalam keefektifan pemahaman penerima.

Presentation title 13

(14)

Proses Komunikasi

Penafsiran (Decoding).

Setelah

saluran atau saluran yang sesuai dipilih, pesan memasuki tahap decoding dari

proses komunikasi.

• Decoding dilakukan oleh penerima. Setelah pesan diterima dan diperiksa, stimulus

dikirim ke otak untuk diinterpretasikan,

untuk memberikan beberapa jenis makna.

Presentation title 14

(15)

Proses Komunikasi

Penerima/Receiver/Communican

mulai menafsirkan simbol yang dikirim oleh pengirim, menerjemahkan pesan, membuat simbol menjadi bermakna.

• Komunikasi akan berhasil jika penerima

menafsirkan pesan pengirim dengan benar.

Presentation title 15

(16)

Proses Komunikasi

• Ketika

Feedback

segera diperlukan, saluran komunikasi lisan lebih efektif

karena ketidakpastian dapat dibereskan saat itu juga.

• Dalam situasi tertentu, saluran tertulis seringkali lebih efektif. Meskipun dalam banyak kasus, saluran lisan dan tertulis dapat digunakan sekaligus karena dapat melengkapi satu sama lain.

Presentation title 16

(17)

Melvin L de Fleur  Harold

D.Lassw ell

TOKOH KOMUNIKASI

David K.Berlo Wilbur

Lang Schram

m

Carlive r Hovlan

d Warre

n Weav

er

George Gerbne

Claude

Shannon

Everett M.

Rogers J.

Haberma s Juergen

Paul F.

Lazarsf eld Robert

K.

Merton

1 2

3

4 5

6 9 8

10

Kurt Zadek

Lewin 7

Theodor e

Newco mb

11 12

13

14

(18)

M. Alwi

Dahlan Alo

Liliweri Astrid

Susant o

Hafied Cangar

a Dedd

y Mulya

na

Onong Uchjan

a Effend

y

Adi Negor

o

Abdul Muis

Effendi Gazali Jalalud

din Rakhm

at

1 2

6

4

5 3 10

9

7 8

TOKOH KOMUNIKASI INDONESIA

(19)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

Dasar/asas pikiran untuk membahas komunikasi

1. Komunikasi adalah proses simbolik.

Komunikasi merupakan proses penyampaian dan pertukaran simbol, lambang, tanda,

gambar dari komunikator kepada komunikan.

Simbol atau lambang digunakan untuk menunjukkan suatu hal berdasarkan

kesepakatan sekelompok orang.

Presentation title 19

(20)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Setiap bentuk komunikasi

nonverbal, yakni perilaku manusia, bisa

dimaknai sebagai stimulus bagi orang lain.

Gesture gerak tubuh, facial sign, eye contact bisa dimaknai sebagai bentuk komunikasi oleh orang lain.

Presentation title 20

(21)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

3. Komunikasi memiliki dimensi isi dan

dimensi hubungan. Dimensi isi dilihat dari isi pesannya. Sedangkan dimensi hubungan

terlihat dari cara seseorang mengatakan

pesannya/pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi.

Presentation title 21

(22)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

4

. Komunikasi berlangsung dalam

berbagai tingkat kesengajaan. Komunikasi dapat terjalin dari peristiwa yang tidak

disengaja (dua orang menyapa di tengah jalan) ataupun yang sudah direncanakan sedemikian rupa (rapat atau seminar)

Presentation title 22

(23)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Pesan yang dikirim

komunikator, baik verbal maupun nonverbal disesuaikan dengan konteks tempat, ruang, dan waktu. Tempat berarti di mana proses terjadinya komunikasi. Fisik dan ruang

mencakup iklim, suhu, intensitas cahaya.

Waktu menunjukkan kapan pesan komunikasi dikirimkan.

Presentation title 23

(24)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. Komunikasi

memerlukan tata krama yang disesuaikan

dengan lawan bicaranya. Sehingga sikap yang akan dilakukan harus diprediksi terlebih

dahulu. Misalnya saat kita menyapa seseorang, kita tentu mengharapkan orang itu akan

menyapa balik. Hal ini juga sesuai dengan norma, kebiasaan, atau pola dalam

berkomunikasi yang digunakan oleh para pelaku yang terlibat.

Presentation title 24

(25)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

7. Komunikasi bersifat sistemik. Sistem internal dan eksternal memengaruhi cara

seseorang berkomunikasi. Sistem internal adalah segala hal yang dibawa dalam

berkomunikasi. Sementara, sistem eksternal merupakan situasi lingkungan. Kedua sistem ini mencakup faktor latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman, pendidikan, dan

lingkungan keluarga

Presentation title 25

(26)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

8. Komunikasi lebih efektif jika latar

belakang sosial budaya mirip. Semakin mirip latar belakang sosial budaya, maka

semakin efektif komunikasi. Komunikasi antar 2 orang dengan latar suku dan budaya yang sama akan lebih efektif dibanding komunikasi antar 2 orang dengan latar belakang yang

berbeda. Kemiripian unsur sosial budaya seperti bahasa dan pendidikan memiliki

dampak besar terciptanya komunikasi yang efektif.

Presentation title 26

(27)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

9. Komunikasi bersifat nonsekuensial.

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Artinya

komunikasi juga akan melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

Presentation title 27

(28)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

10. Komunikasi bersifat prosesual,

dinamis, dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi di antara pihak-pihak yang melakukan

komunikasi. Pola komunikasi pun bisa berubah- ubah dan tidak statis saat sedang berlangsung, dengan umpan balik dan reaksi yang beragam

Presentation title 28

(29)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

11. Komunikasi bersifat irreversible

(tidak dapat dikembalikan). Artinya efek atau dampak komunikasi tidak dapat

dihilangkan. Jika kita menyakiti orang lain

dengan ucapan kita, maka efek sakit hati itu tidak akan langsung hilang. Untuk itu proses komunikasi harus dilakukan secara hati-hati oleh pelakunya.

Presentation title 29

(30)

12 Prinsip/Asumsi/Dimensi Komunikasi

12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Komunikasi bukanlah satu-satunya solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

masalah. Komunikasi hanya bisa jadi salah

satu faktor pendukung terhadap penyelesaian masalah.

Presentation title 30

(31)

Thank you

Ilma Saakinah Tamsil

ilmapayi@gmail.

com

ilmayus

Gambar

gambar dari komunikator kepada komunikan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanfaatkan kayu jati sebagai bahan material komposit diharapkan dapat menambahkan manfaat dari tanaman kayu jati.. Jika dilihat dari bentuk fisiknya kayu jati memiliki warna