Model dan Teori Komunikasi
Ilma Saakinah Tamsil M.Comm
Model Komunikasi
• Model dapat memberi tahu kita apa itu komunikasi
• Model dapat menspesisifikkan konteks komunikasi, (model Aristoteles ; konteks komunikasi publik).
• Model dapat menjelaskan fungsi komunikasi
Model Komunikasi
• Model dapat memberikan gambaran prediksi alur kerja, perkiraan praktis dalam strategi komunikasi, membuat hipotesis riset (Cangara, 2011).
• Contoh : Model Laswell digunakan mempredikasi
terjadinya efek atas terpaan media massa yang
berguna sebagai hipotesis (jawaban sementara)
dalam riset
Model Dasar Komunikasi
• Ada ratusan model komunikasi yang pernah
dipublikasikan dan tidak ada model yang sempurna.
• Model satu akan mengisi kekurangan yang ada pada model lainnya.
• Dilihat dari tampilan visualnya, model dapat berupa diagram, kalimat verbal, dan model ikonik (fisik).
Model Dasar Komunikasi
• Menurut Deddy Mulyana dijelaskan bahwa model
komunikasi stimulus-respons (S-R) secara sederhana menggambarkan keterkaitan antara stimulus dan
respons.
• Model ini merupakan model yang paling dasar dan
paling tua sebelum munculnya model komunikasi yang lain. Secara garis besar model komunikasi stimulus-
respons erat kaitannya dengan aksi-reaksi.
Model Dasar Komunikasi
• Melalui komunikasi secara verbal atau nonverbal, tanda- tanda, dan simbol maka akan muncul tindakan
seseorang untuk memberikan respons atau tanggapan.
• Contohnya, ketika seseorang melambaikan tangan
kepada kita, maka kita akan balas untuk melambaikan tangan atau merespons dengan cara yang lain.
Model SR
Model Aristoteles
• Merupakan model komunikasi paling klasik, sehingga sering disebut 'pendekatan tradisional’.
Model Aristoteles
• Model komunikasi Aristoteles berfokus pada bentuk
komunikasi retoris, yang saat ini dikenal dengan istilah public speaking.
• Pada intinya, model komunikasi Aristoteles menekankan pada persuasi atau bentuk komunikasi yang sifatnya
membujuk.
Model Laswell
• Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi dalam menjawab pertanyaan
Model Laswell
• Model Lasswell bersifat linier (1 arah) termasuk model
komunikasi tertua yang masih digunakan hingga saat ini.
• Awalnya model komunikasi Lasswell dikembangkan untuk menganalisis komunikasi massa (media
propaganda). Namun, model komunikasi ini sering
digunakan untuk menganalisis komunikasi interpersonal atau komunikasi kelompok yang menjadi sasaran
diseminasi (penyebarluasan) pesan.
Model Shannon-Weaver
Model Schramm
• Wilbur Schramm menjelaskan bahwa proses komunikasi ini dimulai saat pengirim pesan (encoder)
menyampaikan pesan (message) kepada penerima pesan (decoder), yang kemudian secara bergantian
menyampaikan pesan ke pengirim pesan pertama.demi stimulus yang telah diterima (sikap).
Model Schramm
Model SOR
Stimulus (Pesan)
• Pesan menjadi unsur penting dalam komunikasi, hal ini karena pokok bahasan yang ingin disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan.
• Dalam komunikasi publik, sebuah pesan sangat
berperan penting. Tanpa adanya pesan, komunikasi tidak akan berjalan dengan baik.
Organism (Komunikan)
• Organism merupakan elemen yang menerima stimulus
yang diberikan oleh komunikator. Sikap komunikan dalam menyikapi stimulus yang diterima akan berbeda-beda
tergantung pribadi yang menerima bentuk stimulus tersebut.
• Dalam mempelajari sikap, terdapat 3 variabel yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan. 3 variable
tersebut akan menentukan bagaimana respons yang akan diberikan oleh komunikan setelah menerima pesan atau stimulus. Sikap yang dimaksud adalah kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, merasa dalam
menghadapi obyek, ide, situasi, atau nilai
Respons (Efek)
• Respon merupakan proses perubahan perilaku
menggambarkan proses belajar pada individu. Terdiri dari stimulus diterima atau ditolak. Jika stimulus tidak diterima artinya stimulus atau pesan tersebut tidak
efektif terhadap komunikan. Tetapi jika pesan diterima artinya ada perhatian dari komunikan dan pesan
tersebut efektif. Apabila pesan atau stimulus mendapat perhatian dari komunikan maka individu tersebut
mengerti pesan tersebut dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Kemudian komunikan mengolah pesan
sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterima (sikap).
Model Komunikasi Berlo (SMCR)
• Bersifat linier dan merupakan pengembangan dari model komunikasi Shannon dan Weaver. Salah satu
karakteristik model komunikasi Berlo ialah berfokus pada proses encoding dan decoding.
• Ada empat komponen penting yang ditekankan David K.
Berlo dalam model komunikasinya ini, yaitu Sender, Message, Channel, dan Receiver. Karena empat
komponen inilah, model komunikasi Berlo disebut pula model komunikasi SMCR.
Model Komunikasi Berlo (SMCR)
Teori Hipordemik/Peluru/Jarum Suntik)
• Teori ini menjelaskan bahwa media massa dapat
menimbulkan pengaruh yang kuat terhadap khalayak.
Seperti halnya menyuntikkan obat yang langsung masuk ke dalam tubuh si penerima. Seperti halnya dengan
menyuntikkan obat yang langsung masuk ke dalam jiwa penerima pesan (khalayak).
• Teori jarum suntik memiliki model satu arah (one step flow), yaitu media massa langsung kepada khalayak sebagai mass audience.
Teori Hipordemik/Peluru/Jarum Suntik)
• Khalayak sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk menolak informasi setelah disampaikan oleh media
massa seperti halnya disuntik obat bius melalui jarum suntik
Teori Uses and Gratification
• Teori uses and gratifications menjelaskan bagaimana media dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial dari khalayak aktif pengguna media.
• Khalayak atau pengguna media digambarkan memiliki peranan aktif untuk memilih serta menggunakan media sesuai motif dan kebutuhannya.
• Teori ini menyatakan bahwa khalayak punya pilihan alternatif dalam memuaskan kebutuhannya, termasuk memilih serta menggunakan media tertentu.
Teori Uses and Gratification
• Poin penting dan utama dari teori ini ialah media bisa membantu khalayak dalam menentukan media yang akan dipilih sesuai kebutuhannya.
• Ketika motif media sesuai dengan kepentingan khalayak, berarti kebutuhan khalayak terpenuhi. Pada akhirnya,
media tersebut dianggap efektif dan mampu memenuhi kebutuhan khalayak.
Teori Uses and Gratification
Teori Disonasi Kognitif
• Disonansi kognitif adalah perasaan tidak nyaman saat menghadapi dua nilai yang berbeda - atau ketika
melakukan hal yang tidak sesuai dengan kepercayaan yang dianut.
• Istilah ini merujuk pada kondisi mental yang tidak nyaman saat menghadapi dua keyakinan atau nilai yang berbeda.
Kondisi ini juga terjadi ketika seseorang melakukan hal
yang tidak sesuai dengan nilai dan keyakinan yang dianut.
Istilah disonansi kognitif diperkenalkan sebagai teori oleh ahli yang bernama Leon Festinger tahun 1957.
Teori Disonasi Kognitif
Teori Disonasi Kognitif
• Teori disonansi kognitif berpusat pada bagaimana
seseorang berusaha untuk mendapatkan konsistensi dan kesesuaian dalam sikap dan perilaku mereka. Menurut
Leon Festinger, keyakinan yang berkonflik atau tidak sesuai dapat menghapus harmoni dalam diri – suatu
kondisi yang berusaha dijauhi oleh orang-orang. Konflik nilai inilah yang menimbulkan rasa tidak nyaman.
• Ketidaksesuaian saat mengalami disonansi kognitif membuat seseorang akan mencari cara untuk
mengurangi ketidaknyaman tersebut.
Teori Disonasi Kognitif
• Konsep disonansi kognitif telah lama menjadi salah satu teori yang berpengaruh dalam keilmuan psikologi social.
• Seseorang tetap merokok walau ia paham bahwa merokok dapat mengganggu kesehatannya
• Seseorang memaparkan pentingnya olahraga walau ia sendiri tidak melakukannya. Perilaku ini dikenal dengan hipokrisi atau kemunafikan.
• Seseorang mengonsumsi daging walau menyebut dirinya pencinta hewan yang tidak menyetujui sembelih hewan.
Perilaku ini dikenal juga dengan istilah meat paradox.
Teori Interaksionisme Simbolik
• Menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi.
• Teori ini juga memperhatikan berbagai cara yang
digunakan manusia dalam pembentukan makna dan struktur masyarakat lewat percakapan.
Teori Interaksionisme Simbolik
• Teori interaksi simbolik punya tiga konsep penting, yakni pikiran (mind), diri (self), dan masyarakat (society).
• 3 konsep tersebut punya aspek berbeda, namun berasal dari proses umum yang sama, yakni tindakan sosial
(social act), adalah suatu unit tingkah laku lengkap yang tidak dapat dianalisis ke dalam subbagian tertentu.
Teori Interaksionisme Simbolik
• Pikiran (mind) ; kemampuan menggunakan simbol yang punya makna sosial sama. Dalam hal ini, tiap individu harus mengembangkan pikiran mereka lewat interaksi dengan individu lainnya.
• Diri (self) ; kemampuan untuk merefleksikan diri tiap individu dari penilaian sudut pandang atau pendapat
orang lain. Teori interaksi simbolik merupakan salah satu cabang teori sosiologi yang mengemukakan mengenai diri sendiri (the-self) dan dunia luarnya.
Teori Interaksionisme Simbolik
• Masyarakat (society) ; jejaring hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, serta dikonstruksikan oleh tiap individu di tengah masyarakat. Tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang dipilih secara aktif dan sukarela oleh mereka sendiri, yang kemudian pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses
pengambilan peran di tengah masyarakat.
7 Asumsi Teori Interaksionisme Simbolik
1. Manusia bertindak terhadap orang lain berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka.
2. Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia.
3. Makna dimodifikasi lewat proses interpretatif.
4. Individu-individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain.
5. Konsep diri memberikan sebuah motif penting untuk berperilaku.
7 Asumsi Teori Interaksionisme Simbolik
6. Orang serta kelompok-kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial.
7. Struktur sosial dihasilkan lewat interaksi sosial.
Thank You
Ilma Saakinah Tamsil M.Comm [email protected]