PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya penerapan prinsip tanggung jawab keuangan dan transparansi dana penunjang operasional sekolah. Diharapkan dapat memberikan literatur mengenai akuntabilitas keuangan dan transparansi dana BOS, serta memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman baru para peneliti mengenai akuntabilitas keuangan dan transparansi dana BOS.
TINJAUAN PUSTAKA
- Tinjauan tentang Akuntabilitas
- Pengertian Akuntabilitas
- Tujuan Akuntabilitas
- Pelaksanaan Akuntabilitas Pendidikan
- Langkah-langkah Akuntabilitas Pendidikan
- Upaya Peningkatan Akuntabilitas
- Tinjauan tentang Transparansi
- Pengertian Transparansi
- Manfaat Transparansi
- Indikator Keberhasilan Transparansi
- Bantuan Operasional Sekolah
- Pengertian BOS
- Mekanisme Pelaksanaan BOS
- Larangan Penguunaan Dana BOS
- Sanksi
- Kerangka Pikir
- Hipotesis
Untuk membantu penyedia mendanai biaya operasional non-staf untuk sekolah, namun masih ada beberapa biaya staf yang masih dapat dibayar dari dana BOS. Semua sekolah swasta yang telah memiliki izin operasional yang tidak dikembangkan sesuai standar internasional atau berdasarkan keahlian lokal harus menerima dana BOS. Sekolah yang menolak BOS harus mendapat persetujuan orang tua siswa melalui Komite Sekolah dan tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin di sekolah tersebut.
Tim pengelola BOS pusat mengumpulkan data jumlah siswa per sekolah melalui tim pengelola BOS Provinsi dan kemudian menentukan alokasi sumber daya BOS per provinsi. Berdasarkan data jumlah siswa per sekolah, Tim Pengelola BOS Pusat membantu mengalokasikan sumber daya BOS untuk setiap provinsi, sebagaimana dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) provinsi. Tim Pengelola BOS Kabupaten/Kota menetapkan melalui Surat Keputusan (SK) sekolah mana yang siap menerima BOS.
Pelaksanaan permohonan perbendaharaan dan anti kerusakan, yaitu pengembalian dana BOŠ atas belanja yang terbukti tidak ada gunanya ke satuan pendidikan atau ke kas negara. Melakukan upaya hukum yaitu melalui penyidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap pihak-pihak yang diduga atau terbuka terhadap penyelewengan dana BOS.
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
Metode Analisis
Menurut Hasan (2020), data sekunder merupakan sumber yang tidak secara langsung memberikan data/informasi kepada peneliti yang diperoleh dari pihak lain selain sumber primer dan berfungsi sebagai data penunjang penelitian. Peneliti mencatat data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yaitu catatan lapangan yang berkaitan dengan pernyataan dan tujuan peneliti. Proses analisis data diawali dengan menangani seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Langkah ini erat kaitannya dengan proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data yang diperoleh dari hasil penelitian. Bentuk penyajian data yang mudah dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menggambarkan temuan penelitian secara panjang lebar. Artinya analisis ini dilakukan secara interaktif dari tiga komponen utama yaitu data yang dikumpulkan dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian.
Proses pemilihan data akan fokus pada data yang mengarah pada pemecahan masalah, penemuan, makna, atau jawaban pertanyaan peneliti.
Definisi Operasional
Penanggung jawab dana BOS di SDN 329 Inpres Marrang adalah Paulus Very selaku Kepala Sekolah. Jumlah yang digunakan sesuai dengan dana BOS dari pemerintah yang diterima SDN 329 Inpres Marrang. Penyusunan Perencanaan Dana BOS di SDN 329 Inpres Marrang diawali dengan penyusunan RKAS (Rencana Anggaran Satuan Kegiatan Sekolah).
Penggunaan dana BOS pada SDN 329 Inpres Marrang dilakukan berdasarkan petunjuk teknis yang ditetapkan pemerintah. Pelaporan dana BOS di SDN 329 Inpres Marrang terdiri dari pelaporan kepada pihak internal dan eksternal sekolah. SDN 329 Inpres Marrang melakukan pertanggungjawaban dengan membuat laporan sesuai dengan petunjuk teknis dana BOS yang telah ditentukan.
Penyusunan laporan keuangan dana BOS SDN 329 Inpres Marrang dilakukan bulanan secara tertulis dan triwulanan secara online. Setiap triwulan, pihak sekolah melaporkan pengeluaran keuangan dana BOS yang menunjukkan bahwa SDN 329 Inpres Marrang mengikuti Peraturan Teknis dana BOS.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tentang SDN 329 Inpres Marrang
Visi dan Misi Sekolah
“Menjadikan SDN 329 INPRES MARRANG unggul kinerja, anggun berpenampilan, berakhlak mulia, mempunyai kompetensi dasar melalui tiga ranah dan mengimplementasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.”
Struktur Organisasi SDN 329 Inpres Marrang
Penerimaan dana SDN 329 Inpres Marrang tahun ajaran 2020 bersumber dari dana APBN berupa BOS senilai Rp. Namun dana BOS yang dibayarkan pada tahun ajaran 2020 sebesar Rp, selisih ketentuan berlaku dengan penerimaan sebesar Rp. Kedelapan standar tersebut antara lain standar kompetensi lulusan, standar pengembangan kurikulum, standar pengembangan proses pembelajaran, standar pengembangan tenaga kependidikan dan tenaga kependidikan, standar pengembangan sarana dan prasarana, standar pengembangan penilaian, standar pembiayaan, dan standar pengelolaan pendidikan.
Perencanaan yang dilakukan SDN 329 Inpres Marrang didasarkan pada pembiayaan biaya-biaya yang meliputi biaya pegawai, biaya barang dan jasa, dan. Anggaran yang dihasilkan SDN 329 Inpres Marrang dialokasikan untuk kegiatan operasional sekolah guna meningkatkan mutu SDN 329 Inpres Marrang, serta mengembangkan proses pendidikan. Dengan merencanakan anggaran sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan maka mutu sekolah dapat ditingkatkan.
Anggaran dana BOS sebenarnya termanfaatkan dengan baik, karena terlihat dana yang diterima dapat menutupi seluruh kebutuhan untuk operasional kegiatan sekolah secara maksimal.
Deskripsi Data
Kegiatan perencanaan anggaran dipimpin oleh Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab utama perencanaan anggaran dana BOS. Sekolah merencanakan penggunaan keuangan dana BOS untuk kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun anggaran. Sekolah merencanakan pencairan dana BOS dengan melaporkan jumlah siswa pada tahun anggaran kepada Dinas Pendidikan.
Dari hasil perbincangan dengan bendahara dan kepala sekolah terlihat bahwa tata cara pencairan dana BOS dilakukan oleh pihak sekolah yang menyetorkan jumlah siswa pada tahun anggaran Berdasarkan jumlah siswa di SDN 329 Inpres Marrang, sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan, jumlah siswa dikalikan Rp. Sekolah harus mampu mengelola dana BOS dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan sekolah dalam satu tahun anggaran. Tanggung jawab dana BOS ditangani oleh bendahara sekolah secara online dan juga tertulis dengan kepala sekolah yang ditunjuk sebagai penanggung jawab.
Kepala sekolah harus memahami penyusunan laporan keuangan dana BOŠ sebelum pelaporan online atau tertulis. Sebab kepala sekolah mempunyai tanggung jawab utama terhadap perencanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan dana ŠŠ.
Transparansi pelaporan keuangan dana BOS dilakukan dengan melampirkan laporan keuangan dana BOS pada papan pengumuman sekolah pada setiap tahapannya. Orang tua yang melihat laporan yang dimuat di majalah dinding sekolah akan dapat mengetahui pengelolaan dan penerapan dana BOS. Alasan penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi dana BOS adalah implementasi kebijakan dan merupakan kewajiban bagi setiap sekolah.
Tidak hanya itu, prinsip-prinsip yang diterapkan sekolah mengenai akuntabilitas dan transparansi dana BOS dapat meningkatkan kualitas sekolah. Laporan keuangan dana BOS yang ditempel di dinding sekolah atau papan pengumuman dapat dilihat oleh orang tua siswa ketika berada di sekolah. “Salah satu ciri sekolah yang berkualitas adalah sekolah yang dapat menampilkan laporan keuangan dana BOS.”
Analisis Data
Alokasi dana BOS untuk SDN 329 Inpres Marrang dalam jangka waktu satu tahun dihitung setiap siswa sebesar Rp. Peneliti dapat mengetahui melalui wawancara dengan salah satu orang tua SDN 329 Inpres Marrang dana BOS dapat memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan dan program sekolah. Berdasarkan data yang tersaji di atas terlihat bahwa pelaporan dana BOS di SDN 329 Inpres Marrang sudah menerapkan Juknis BOS.
Laporan keuangan yang dibuat dalam bentuk dokumen cetak maupun online merupakan laporan penggunaan dana BOS setiap triwulan. Keterbukaan laporan keuangan penggunaan dana BOS yang ditempel di majalah dinding sekolah setiap triwulan.
PENUTUP
Saran
Meskipun pengelolaan dana BOS secara keseluruhan sudah berjalan cukup baik, namun masih diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja pengelola dana BOS. Oleh karena adanya kendala teknis maka perlu dilakukan upaya pemanfaatan TI dan mengupayakan pengembangan keterampilan melalui kursus-kursus berkala dan pelatihan intensif agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, cepat, tepat, efektif dan efisien. Makplus.2015. “Memahami Akuntabilitas”, http://www.definisipengertian.com/201 5/04/besar-pengertian-akuntabel-kosep.html diakses pada 22 Februari 2021 pukul jam 8 malam
Penggunaan dana hibah operasional sekolah untuk kegiatan dan anggaran sekolah di SD Negeri Gugus Sari Kelapa Kecamatan Cilongok. Widilestariningtiyas, Ony dan Irvan Permana, “Menerapkan Transparansi dan Akuntabilitas dalam Upaya Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”, Universitas Komputer Indonesia diakses Rabu 22 Februari 2021 pukul 22.15. Apakah sekolah memiliki transparansi dalam proses perencanaan anggaran sekolah kepada pemangku kepentingan internal (dewan, guru dan staf) dan eksternal (pemerintah, orang tua dan masyarakat)?
Apakah sekolah memiliki transparansi dalam proses pelaksanaan (penggunaan) anggaran sekolah kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal? Apakah sekolah terbuka dalam proses evaluasi anggaran sekolah kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal? Apakah setiap sekolah mempublikasikan kebijakan anggaran sekolah kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal dan seperti apa model anggaran sekolahnya?
Apakah sekolah mempublikasikan hasil laporan anggaran sekolah yang telah diaudit (dinilai) kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal? Bagaimana cara sekolah mempublikasikan hasil setiap laporan anggaran sekolah kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal? Apakah transparansi pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) keuangan sekolah dapat meningkatkan partisipasi aktor internal dan eksternal dalam pelaksanaan program/kegiatan sekolah, misalnya?