SEMINAR NASIONAL PAKAR KE 3 TAHUN 2020
ISSN (P) : 2615 - 2584 ISSN (E) : 2615 - 3343
Buku 2:
SOSIAL DAN HUMANIORA
Penyelenggara:
SUSUNAN REVIEWER
• Koordinator : Dr. Ir. Astri Rinanti MT (Universitas Trisakti) Wakil koordinator (merangkap anggota) : Dr. Ir. Dody Prayitno, M.Eng.
Anggota Reviewer:
• Prof. Ir. Agus Budi Purnomo, MSc,PhD.
• Dr. Ir. Dwita Suastiyanti, MT. (Institut Teknologi Indonesia)
• Lydia Anggraini, ST, M.Eng, Ph.D (Universitas Presiden)
• Dr. Hamzah, S.T., M.T. (Universitas Lancang Kuning)
• Okviyoandra Akhyar, S.Si., M.Si. (Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad
• Al Banjari)
• Dr. Ir. Nita Yessirita, MP. (Universitas Eka Sakti Padang)
• Dr. Andi Adriansyah, M.Eng. (Universitas Mercu Buana)
• Kholis A. Audah, PhD. (Swiss German University)
• Ir. Endang Noerhartati, MP. (Universitas Wijaya Kusuma)
• Dr. Armen nainggolan MSi (Universitas Satya Negara Indonesia)
• Dr. Taufikurrahman (Asosiasi Staf Akademik Seluruh Indonesia)
• Jatira ST.MT ( Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana)
• Dr.Ir. Ari Sandhyavitri MSc (Universitas Riau)
• Dr Hidayatulloh MSi (Universitas Muhammadiya Sidoarjo)
• Prof Dr Ir Ali Mursyid Wm MP ( Universitas Veteran Bangun Nusantara)
• Dr R Indarjani MSc. ( Universitas Islam As –Syafi’iyah)
• Dr Nursama Heru Apriantoro MSi (Poltekkes Kemenkes Jakarta 2)
• Dr H Inggit Kentjonowaty M.P ( Universitas Islam Malang)
Redaksi Pelaksana :
• Suparmi, SH
• Dwi Prihatiningsih, SE
• Ir. Gatot Budi Santoso, M.Kom
• Tjutju R. Suprapto, SE
• Sardiyanto, SH
Penerbit :
Lembaga Penelitian Universitas Trisakti
KATA SAMBUTAN
KONSORSIUIM CENDEKIAWAN INDONESIA
Perguruan Tinggi sebagai lembaga yang bertugas untuk mengembangkan keilmuan, maka sebuah perguruan tinggi selalu meningkatkan penelitian dan publikasi karya ilmiah.
Publikasi merupakan sebuah sarana dimana semua karya ilmiah bisa diterima dan kemudian digunakan untuk mengembangkan peradaban manusia.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi no 44 tahun 2015, mewajibkan mahasiswa untuk mempublikasikan karya ilmiah.
Dalam rangka mengimplementasikan peraturan menteri tersebut diatas dibentuklah sebuah Konsorsium Perguruan Tinggi yang kemudian di beri nama “Konsorsium Cendekiawan Indonesia ” untuk berkerja sama menyelenggarakan Seminar Nasional Pakar ke 3 tahun 2020 dengan tema “ Pengembangan Penelitian Dalam Era 4.0 Menuju Indonesia Lebih Baik”
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Konsorsium Cendekiawan yaitu khususnya Universitas Trisakti yang telah bersedia menjadi Host bagi seminar nasional PAKAR untuk ke tiga kalinya. bagi . Dibuka kesempatan bagi universitas anggota konsorsium untuk menjadi Host pada masa mendatang. Secara umum saya juga mengucapkan terima kasih pada Institut Teknologi Indonesia, Universitas Presiden, Universitas Lancang Kuning, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, .Universitas Eka Sakti Padang,.Universitas Mercu Buana,.Swiss German University,.Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Satya Negara Indonesia, Asosiasi Staf Akademik Seluruh Indonesia, Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana, Universitas Riau, Universitas Muhammadiya Sidoarjo, Universitas Veteran Bangun Nusantara ,.Universitas Islam As –Syafi’iyah, Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 dan Universitas Islam Malang.
Akhir kata saya mengucapkan selamat berseminar .
Jakarta, 29 Februari 2020 Konsorsium Cendekiawan Indonesia
Koordinator
Prof. Ir. Agus Budi Purnomo, MSc.PhD.
SAMBUTAN PANITIA
SEMINAR NASIONAL PAKAR 3 TAHUN 2020
Alhamdulillah diucapkan atas terselenggaranya Seminar Nasional Pakar ke 3 tahun 2020 oleh Konsorsium Cendekiawan Indonesia (KCI) dimana Universitas Trisakti untuk ketiga kalinya bertindak sebagai host.
Seminar ini bertemakan “Pengembangan Penelitian Dalam Era 4.0 Menuju Indonesia Lebih Baik” terdiri dari dua seri yaitu Seri 1: Sains Dan Teknologi dan Seri 2 : Sosial Dan Humaniora .
Panitia secara total menerima 129 judul makalah. Panitia kemudian melakukan review dan menyatakan terdapat 124 judul makalah dapat di presentasikan di Seminar ini.
Selanjutnya 124 judul makalah terdiri dari 35 judul makalah dari Seri Sains dan Teknologi dan 79 judul makalah dari Seri 2 Sosial dan Humaniora yang kemudian dipublikasikan pada prosiding Seminar Nasional Pakar 3 Tahun 2020 masing-masing sebagai Buku 1: Sain Dan Teknologi serta Buku 2: Sosial Dan Humaniora. Kemudian dari 124 judul makalah ada 10 judul makalah yang terpilih untuk dipublikasikan pada jurnal “Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti” (terlampir Tabel 1). Berdasarkan hasil review dari 129 judul makalah terdapat 5 judul makalah yang tidak dipresentasikan di Seminar Nasional Pakar 3 Tahun 2020 (Tabel 2).
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 3 tahun 2020 yangdi pecah menjadi 2 buku yaitu Buku 1. Sain Dan Teknologi dan Buku 2 : Sosial Dan Humaniora tersedia dalam versi daring (online). dengan website https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id. Prosiding versi daring telah memiliki yaitu (E) – ISSN 2615-3343 dan (P)-ISSN 2615-2584. Prosiding telah terindex googlescholar dan IPI.
Semoga Seminar Nasional Pakar 2020 dapat bermanfaat bagi peneliti, dosen, mahasiswa dan masyarakat indonesia pada umumnya.
Jakarta, 29 Februari 2020 Seminar Nasional Pakar ke 3 Ketua Panitia
Dr Ir Dody Prayitno M.Eng.
TABEL 1
PAPER YANG TERPILIH DIPUBLIKASIKAN DI JURNAL
“PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI”
VOL. 5 NO. 2 TAHUN 2020
TABEL 2
NO JUDUL DAN PENULIS KODE
PAPER 1 COMPRESSIVE BEHAVIOUR OF TIN SLAG POLYMER CONCRETE
CONFINED WITH CARBON FIBRE REINFORCED EPOXY
Shukur Abu Hassan, Umar Abdul Hanan, Mohd Yazid Yahya, Mat Uzir Wahit
SNP1-04
2 PENGARUH WAKTU TAHAN PADA PROSES ARTIFICIAL AGING TERHADAP MIKROSTRUKTUR PADUAN Al-Sn-Cu
Dody Prayitno, Fitri Azhary Apriandini
SNP1-19
3 PENGUJIAN SINGKRONISASI DAN EVALUASI PARAMETER KINERJA TURBIN UAP DARI PLTP SKALA KECIL 3 MW KAMOJANG
Amiral Aziz
SNP1-01
4 EVALUASI PERFORMA PEMBORAN TERHADAP INVISIBLE LOST TIME UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DAN EFISIENSI PADA SUMUR B DAN D PADA PEMBORAN SUMUR PANAS BUMI
Fernandez Sabar, Sugiatmo Kasmungin
SNP1-05
5 PENGUJIAN INKUBATOR BAYI MENGGUNAKAN 2 BUAH LAMPU PIJAR BERKAPASITAS 25 WATT PADA 11 SUHU RUANGAN YANG BERBEDA Muhammad Randy Rosul Balad, Chalilullah Rangkuti, Rosyida Permatasari
SNP1-33
6 PENGARUH PROFITABILIAS, PEMBAGIAN DIVIDEN, KEBIJAKAN CSR, DAN KEPEMILIKAN ASING TERHDAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STABILITAS KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDY EMPIRIS PERUSAHAAN PROPERTY, REAL-ESTATE, DAN
CONSTRUCTION YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2018) Yeremias Polii, Vinola Herawaty
SNP2-01
7 DAMPAK DARI TINGKAT KESIBUKAN ORGAN CORPORATE
GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PERFORMA PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Fernaldi Priyana, Harti Budi Yanti
SNP2-31
8 PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKKAN DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PROFESI DOKTER DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI PEMODERASI
Citra Alamanda, Susi Dwi Mulyani
SNP2-12*
9 PEMBERIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS MINERAL LOGAM (EMAS) DI KABUPATEN NAGAN RAYA, PROVINSI ACEH
Nadia Ayu Pratiwi, Elsi Kartika Sari
SNP2-81
10 PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Sandra Dewi, Andrew Shandy utama
SNP2-85*
* Ralat : sudah dipubiikasikan di prosiding. (7 mei 2020)
PAPER YANG TIDAK DIPRESENTASIKAN PADA SEMINAR NASIONAL PAKAR 3 TAHUN 2020
SAMBUTAN
NO JUDUL DAN PENULIS KODE
PAPER 1 ANALISIS VALUASI DAN COST OF FUND SAHAM (STUDI KASUS
10 BANK DENGAN TOTAL ASET TERBESAR DI INDONESIA) Nurwachidah, Agustini Hamid
SNP2-79
2 KAJIAN LABORATORIUM UJI STABILITAS THERMAL LARUTAN SURFAKTAN POLIMER DENGAN PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN DAN JENIS POLIMER
Irma S.I. Tuanaya, Sugiatmo Kasmungin, Zico Iqbal F., Cornelius
SNP1-09
3 KARAKTERISASI STRUKTUR PRIMER DAN SEKUNDER PROTEIN VIRUS CORONA
Andriowibowo
SNP1-17
4 EFEK SURFAKTAN NON- IONIK PADA PROSES GRAVITY DRAINAGE DI RESERVOIR DALAM MENINGKATAN PRODUKSI MINYAK DI LAPANGAN N
Nanda Josenia, Sugiatmo Kasmungin, Dwi Atty Mardiana
SNP1-30
5 PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP DAYA LISTRIK YANG DIHASILKAN PADA TURBIN AIR SAVONIUS DENGAN DIAMETER 120 MM
Fariz Alfian, Chalilullah Rangkuti, Rosyida Permatasari
SNP1-34
DIREKTUR LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh Salam sejahtera bagi kita semua
Bapak ibu anggota Konsorsium Cendekiawan Indonesia yang saya muliakan. Bapak Dr Agung Murti selaku pembicara kunci. Bapak ibu pimpinan Universitas dan Institusi yang saya hormati. Para pemakalah dan peserta Seminar Nasional Pakar dari seluruh Indonesia yang saya banggakan
Alhamdulillah. Puji Syukur hanya kepada Allah yang Maha Kuasa karena hanya dengan perkenan Allah lah maka kita dapat bersama-sama berkumpul di sini, di Universitas Trisakti, yang untuk ke-3 kalinya menjadi penyelenggara Seminar Nasional Pakar.
Suatu penelitian belum sempurna bila hasilnya tidak didiseminasikan atau dipublikasikan. Penelitian merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki tujuan untuk merumuskan masalah yang terjadi di masyarakat, dan selanjutnya dapat memberikan jawaban dan solusi yang tepat bagi masyarakat.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua unsur penting yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan bagi perkembangan peradaban dan kemajuan suatu negara bahkan dunia sekalipun. Ilmu pengetahuan dalam bidang sains, sosial humaniora dan teknologi merupakan elemen-elemen yang bisa mengubah peradaban dan kebiasaan lama yang bersifat stagnasi (dogmatis) menjadi kebiasaan yang bisa mengubah atau membentuk kebudayaan atau tradisi baru yang lebih berguna bagi masyarakat dunia.
Dengan mengusung tema: PENGEMBANGAN PENELITIAN DALAM ERA 4.0 MENUJU INDONESIA LEBIH BAIK, kita harapkan seminar nasional multidisiplin ini dapat menjadi ajang pertemuan ilmiah berskala nasional namun dapat menghasilkan luaran seminar yang dapat memberikan dampak global. Berbagai penelitian baik dalam bidang sains dan teknologi maupun social humaniora yang akan didiseminasikan pada kesempatan kali ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih lebih baik.
Lembaga Penelitian Universitas Trisakti menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Konsorsium Cendekiawan Indonesia atas partisipasi aktif dan kerjasama yang baik sehingga seluruh rangkaian seminar mulai dari persiapan hingga terlaksananya Seminar Nasional Pakar pada hari ini dapat terlaksana sesuai rencana.
Akhirnya kami berharap, kegiatan seminar nasional ini dapat rutin dilaksanakan, dengan melibatkan lebih banyak mahasiswa dan dosen dari berbagai disiplin ilmu, untuk bersinergi, berkolaborasi dalam melakukan penelitian dan menyusun karya ilmiah bersama.
Kepada seluruh pemakalah dan peserta, kami ucapkan selamat berseminar dan bertukar pikiran. Semoga Allah swt memudahkan setiap urusan kita, memberikan manfaat berlimpah dan meridhoi setiap langkah kita.
Wabillahi taufik walhidayah, Wassalamualaikum wrwb
Jakarta, 29 Februari 2020
Direktur Lembaga Penelitian Dr. Astri Rinanti, MT
DAFTAR ISI
No Judul dan Penulis Kode
Paper
Hal 0 JURUS PENELITI, CENDEKIAWAN, PAKAR DI ERA MILENIA :
OLAH-LATIH STATUS, LOKUS, FOKUS, MODUS DAN NOVUS Agung Murti nugroho
Keynote Speaker
1.0.1
1 IMPLEMENTATION OF PRINCIPLE OF AGREMENT ON THE AGREEMENT ON THE AGREMENT ON THE BIDING OF SALE AND PURCHASE OF LAND RIGHTS IN THE NOTARY /PPAT DISTRICT OF RUMBAI, PEKANBARU CITY
Yeni Triana, Cenuk Widiastrisna Sayekti, Cicilia Mayori
SNP2-84 2.1.1
2 PENGARUH MEKANISME BONUS DAN TUNNELING INCENTIVE TERHADAP PRAKTIK TRANSFER PRICING, DIMODERASI TAX AVOIDANCE
Nila Rahmawati, Susi Dwi Mulyani
SNP2-02 2.2.1
3 DINAMIKA DIGITALISASI MANAJEMEN LAYANAN PENGADILAN
Zulfia Hanum Alfi Syahr
SNP2-03 2.3.1
4 PENGARUH TRANSFER PRICING DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP PRAKTIK PENGHINDARAN PAJAK (TAX
AVOIDANCE) DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERAS
Nadia Putri, Susi Dwi Mulyani
SNP2-04 2.4.1
5 PENGARUH PERENCANAAN PAJAK DAN TUNNELING INCENTIVE TERHADAP TINDAKAN TRANSFER PRICING DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI MODERATING
Rahmania Ulia Hasna, Susi Dwi Mulyani
SNP2-05 2.5.1
6 PENGARUH PENERAPAN E-FILING DAN KUALITAS SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN PAJAK UMKM DENGAN PERSEPSI KEGUNAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Luvita Dewi Umayaksa, Susi Dwi Mulyani
SNP2-06 2.6.1
7 PENGARUHTRANSFER PRICING DAN THIN CAPITALIZATION TERHADAPTAX AGGRESSIVENESSDIMODERASI OLEH
SNP2-07 2.7.1
8 PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
Syafa’atul Uzhma Noviadewi, Susi Dwi Mulyani
SNP2-08 2.8.1
9 PERAN KUALITAS AUDIT DALAM MEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD STAR
Dony Oktariswan, Rina Yuliyanti
SNP2-09 2.9.1
10 PENGARUH SANKSI PAJAK DAN POWER DISTANCE TERHADAP KEPATUHAN PAJAK DENGAN VARIABEL MODERASI PENGETAHUAN PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS Lismeza Marpeka, Susi Dwi Mulyani
SNP2-10 2.10.1
11 PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI VARIBEL INTERVENING Hendar Muhammad Rifoaffa, Asri Zaldin
SNP2-11 2.11.1
12 PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKKAN DAN KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP
KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PROFESI DOKTER DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI PEMODERASI
Citra Alamanda, Susi Dwi Mulyani
SNP2-12 2.12.1
13 PENGARUH ETIKA DAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN DENGAN SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Anisa Septiana Dewi, Amalia Fakhrunnisa
SNP2-13 2.13.1
14 PERAN WHISTLEBLOWING SYSTEM DALAM MEMODERASI PENGARUH SKEPTISISME PROFESSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN Yudi Permana, Mona Eftarina
SNP2-14 2.14.1
15 PENGARUH PENGALAMAN DAN KEMAMPUAN PEMERIKSA INVESTIGATIF TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT INVESTIGASI DENGAN SKEPTISME SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI)
SNP2-15 2.15.1
Sahreza Harahap, Friska Debora Maria
16 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN
DENGAN KEPEMILIKAN ASING SEBAGAI MODERASI: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI IDX PERIODE 2016-2018
Gisela Raras Kusumaning Natali, Vinola Herawaty
SNP2-16 2.16.1
17 PENGARUH TAX PLANNING, KINERJA PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN EARNING BATH TERHADAP REAL
EARNINGS MANAGEMENT DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ 45 TAHUN 2016 – 2018)
Assa’adatul Khairiyahtussolihah, Vinola Herawaty
SNP2-17 2.17.1
18 PENGARUH MANAJEMEN LABA, LEVERAGE DAN
PROFITABLITAS TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN SEKTOR
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2016 – 2018)
Ivan Vandi Rendova Hutapea, Vinola Herawaty
SNP2-18 2.18.1
19 DAMPAK KEBERADAAN DEWAN DIREKSI WANITA DAN SALES GROWTH TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN MODERASI CAPITAL INTENSITY
Esther Sarah Euodia Panjaitan, Susi Dwi Mulyani
SNP2-19 2.19.1
20 PENGARUH ETHICAL LEADERSHIP, PENGENDALIAN INTERNAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP ASSET MISAPPROPRIATION DENGAN WHISTLEBLOWING SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Chairul Wahyudi
SNP2-20 2.20.1
21 ANALISA PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, NILAI TUKAR, INFLASI, HARGA MINYAK DUNIA, INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Heri Sasono
SNP2-21 2.21.1
22 PERTANGGUNGJAWABAN ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS DAN MENGAKIBATKAN
SNP2-22 2.22.1
Ina Heliany, Edison Hatogoan Manurung
23 PENGARUH FAKTOR KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL
MODERASI Piter Sitanggang
SNP2-23 2.23.1
24 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN: DENGAN VARIABEL MODERASI PROSPECTOR STRATEGY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI IDX PERIODE 2016-2018
Jesica Imanuel Alimy, Vinola Herawaty
SNP2-24 2.24.1
25 PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN FAKTOR NON KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN OPINI GOING CONCERN: Ukuran Perusahaan sebagai variabel moderasi Nurul Hidayati
SNP2-25 2.25.1
26 PENGARUH PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN
PERSONAL COST TERHADAP INTENSI WHISTLEBLOWING Vonny Djaja
SNP2-26 2.26.1
27 PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN VARIABEL PEMODERASI
PENGUNGKAPAN CSR PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI (2016-2018)
Muhammad Aryo Bimo Prakoso
SNP2-27 2.27.1
28 PENGARUH DUALITAS CEO DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP PRAKTIK PELAPORAN BERKELANJUTAN: Fungsi Internal Audit sebagai variabel moderasi
Dina Rosari
SNP2-28 2.28.1
29 PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN TRANSPARANSI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Melati Septyaningrum
SNP2-29 2.29.1
30 ANALISIS PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Dini Rahayu
SNP2-30 2.30.1
31 PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Sandra Dewi, Andrew Shandy utama
SNP2-85 2.31
32 PENGARUH INTENSITAS ASET TETAP DAN INTENSITAS PERSEDIAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK DENGAN PERTUMBUHAN PENJUALAN SEBAGAI VARIABEL
MODERASI
Kevin Muhammad Pransilva Nasution, Susi Dwi Mulyani
SNP2-32 2.32.1
33 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS DAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD TERHADAP RETURN SAHAM YANG DIMODERASI OLEH EARNING MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015
Mumpuni Wahyudiarti Sitoresmi, Vinola Herawaty
SNP2-33 2.33.1
34 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN DENGAN RISIKO BISNIS SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010 – 2018)
Richad Wijaya, Vinola Herawaty
SNP2-34 2.34.1
35 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PESERTA CGPI YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2016-2018 Siska Putri Oktarina
SNP2-35 2.35.1
36 PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP KEMAMPUAN
AUDITOR MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN
KEUANGAN DENGAN SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Evie Sukma, Raras Virgia Paramitha
SNP2-36 2.36.1
37 PENGARUH CARBON EMISSION DISCLOSURE DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN MEDIA EXPOSURE SEBAGAI VARIABEL MODERASI Roy Androsius Situmorang, Harti Budi Yanti
SNP2-37 2.37.1
38 PENGARUH AUDIT TENURE, AKUNTABILITAS DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL
SNP2-38 2.38.1
39 PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN YANG BERIMPLIKASI PADA PENCEGAHAN FRAUD PADA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
Andhi Triwahyudi
SNP2-39 2.39.1
40 PENGARUH BEBAN KERJA AUDIT, DAN TASK COMPLEXITY TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN SKEPTISME
PROFESSIONAL AUDIT SEBAGAI PEMODERASI Shella Abdullah
SNP2-40 2.40.1
41 MENDETEKSI KECURANGAN MELALUI TEORI GONE MENURUT PERSEPSI AUDITOR EKSTERNAL DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI Julianti Naya, Harti Budi Yanti
SNP2-41 2.41.1
42 HUKUM INTERNASIONAL DI PENGADILAN NASIONAL (SUATU TAWARAN GAGASAN AWAL UNTUK
REKONSTRUKSI PRAKTIK DI INDONESIA) Sri Gilang Muhammad Sultan Rahma Putra
SNP2-42 2.42.1
43 PENGARUH CAPITAL INTENSITY DAN DEFERRED TAX EXPENSE TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN
MENGGUNAKAN STRATEGI BISNIS SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Valeria Eldyn Gula, Susi Dwi Mulyani
SNP2-43 2.43.1
44 PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, WHISTLEBLOWING SYSTEM DAN INTEGRITAS TERHADAP ASSET
MISSAPROPRIATION DENGAN PENGENDALIAN INTERNAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Windy Permata Suyono
SNP2-44 2.44.1
45 PENGARUH SALES GROWTH, CAPITAL INTENSITY TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN STRATEGI BISNIS SEBAGAI PEMODERASI
Dwiyanti Hapitasari, Susi Dwi Mulyani
SNP2-45 2.45.1
46 PENGARUH FREE CASH FLOW, DAN HARGA SAHAM TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DEVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Tika Yuliana
SNP2-46 2.46.1
47 PENGARUH KEPERCAYAAN TIMBAL BALIK DAN KEKUASAAN OTORITAS PAJAK TERHADAP TINGKAT
SNP2-47 2.47.1
KEPATUHAN PAJAK DENGAN VOLUNTARY TAX COMPLIANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI Kristina Wada Betu, Susi Dwi Mulyani
48 PENGARUH STRUKTUR MODAL, INCOME SMOOTHING DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Muhammad Saifaddin
SNP2-48 2.48.1
49 ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN YANG
DIMODERASI OLEH MANAGEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2013-2018
Hendra, Vinola Herawaty
SNP2-49 2.49.1
50 PENGARUH THIN CAPITALIZATION DAN KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Vinka Jumailah, Susi Dwi Mulyani
SNP2-50 2.50.1
51 PENGARUH STRATEGI BISNIS DAN SALES GROWTH
TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN CAPITAL INTENSITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
Lusiana Claudia, Susi Dwi Mulyani
SNP2-51 2.51.1
52 PENGARUH SIKAP RASIONAL, PELAYANAN, DAN
PEMAHAMAN PERATURAN PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING
Siti Annisa Nur, Susi Dwi Mulyani
SNP2-52 2.52.1
53 PERAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA
Reka Wijayanti
SNP2-53 2.53.1
54 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN
KEADILAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENCEGAHAN FRAUD SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING Tutik Dwi Anggraeni
SNP2-54 2.54.1
55 PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK DENGAN PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Mega Ernawati Christi Badoa
SNP2-55 2.55.1
56 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INCOME SMOOTHING DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018)
Friska Angelline
SNP2-56 2.56.1
57 PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN ETIKA AUDIT TERHADAP DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR DENGAN TURNOVER INTENTION SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Rendi Caya Putra
SNP2-57 2.57.1
58 PENGARUH PRUDENT AKUNTANSI, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG DIMODERASI OLEH GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016 – 2018)
Nugroho Rizkiadi, Vinola Herawaty
SNP2-58 2.58.1
59 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN OWNERSHIP STRUCTURE TERHADAP REAL EARNINGS MANAGEMENT DENGAN AUDIT QUALITY SEBAGAI VARIABLE MODERASI
Jesica
SNP2-59 2.59.1
60 PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR DAN TASK COMPLEXITY TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Rudyanto
SNP2-60 2.60.1
61 PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Wilson
SNP2-61 2.61.1
62 PENGARUH PERSEPSI PENTINGNYA ETIKA DAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR DENGAN EQUITY SENSITIVITY SEBAGAI VARIABLE MODERASI
Nathasya Marisi B
SNP2-62 2.62.1
63 PENGARUH ETHICAL ENVIRONMENT DAN ETHICAL JUDGMENT TERHADAP INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING
Andri Taripudin, Haryono Umar
SNP2-63 2.63.1
64 PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR, INDEPENDENSI, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, TEKANAN WAKTU KERJA TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN OLEH AUDITOR EKSTERNAL DENGAN SKEPTISISME PROFESIONAL
SEBAGAI VARIABEL MODERASI Abiyya Salsabil
SNP2-64 2.64.1
65 ANALISIS PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN TEORI FRAUD PENTAGON DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Silvia Primadani Nilzam
SNP2-65 2.65.1
66 PENGARUH ATAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM BUDAYA ORGANISASI DAN PROSES MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Antonius Juniarto
SNP2-66 2.66.1
67 BENARKAH FINANCIAL DISTRESS MEMODERASI PENGARUH DARI KINERJA KEUANGAN DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN BIDANG KONSTRUKSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
A. Hadi Rosyidi
SNP2-67 2.67.1
68 PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN RETURN SAHAM SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Anna Fatima
SNP2-68 2.68.1
69 PENGARUH VARIABEL KOMITMEN PROFESIONAL,
INTENSITAS MORAL, DAN SENSITIVITAS ETIS TERHADAP VARIABEL WHISTLEBLOWING DENGAN REWARD SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Violeta Indriani
SNP2-69 2.69.1
70 PENGARUH DEBT DEFAULT TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN DENGAN REPUTASI AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI
SNP2-70 2.70.1
71 PENGARUH CROWE’S FRAUD PENTAGON MODEL TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN DENGAN AUDITOR SWITCHING SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Melinda Siregar
SNP2-71 2.71.1
72 PENGARUH FRAUD DIAMOND TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI
Chindy Flawdia Putri, Harti Budi Yanti
SNP2-72 2.72.1
73 PENGARUH LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DENGAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Raisya Nadhilah
SNP2-73 2.73.1
74 PENGARUH MANAJEMEN RISIKO DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Irfan Putra Fadrianto, Susi Dwi Mulyani
SNP2-74 2.74.1
75 ADAPTASI SKALA IDENTITAS ETNIS: STUDI PADA ETNIS JAWA DAN ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA
Clara Moningka, Azzahara Owena, Herlita
SNP2-75 2.75.1
76 KEBIJAKAN E-GOVERNMENT, KOMITMEN PIMPINAN, PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA PELAYANAN PUBLIK Hardiyansyah, Koesharijadi, Muhamad Akbar, Tri Rusilawati Kasisariah
SNP2-76 2.76.1
77 EFFECTIVE TAX RATE PADA PERUSAHAAN SUB KONSTRUKSI BANGUNAN DI BURSA EFEK INDONESIA Masfar Gazali, Tiffani Damayanti
SNP2-77 2.77.1
78 PENGARUH PENDAPATAN PREMI NETTO, HASIL INVESTASI DAN BEBAN KLAIM TERHADAP RETURN ON ASSETS
PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2018
Nurhayati, Sinta Noprika
SNP2-78 2.78.1
79 UPAYA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM MENINGKATKAN KINERJA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
SNP2-80 2.79.1
Ray Ferza, Eka Novian Gunawan, Purwadi, Adi Suhendra, Herman Ya'aro Z Harefa
80 PERLAKUKAN TERHADAP ALAM YANG TERCERMIN DALAM TEKS ALINTA, THE FLAME, KARYA HYLUS MARIS DAN SONIA BORG: KAJIAN EKOKRITIK
Essy Syam, Qori Islami Aris
SNP2-82 2.80.1
81 IMPLEMENTASI SNP 010: 2011 PERPUSTAKAAN PERGURURAN TINGGI DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU Triono Dul Hakim, Rismayeti, Vita Amelia
SNP2-83 2.81.1
82 AUTHOR INDEX 2.82.1
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Sandra Dewi1, Andrew Shandy Utama 2
1)Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning
2)Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning e-Mail: 1)[email protected], 2)[email protected]
Abstrak
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip- prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan prinsip Good Corporate Governance pada perbankan syariah di Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, maka perbankan syariah wajib menerapkan prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaannya. Penerapan prinsip Good Corporate Governance pada perbankan syariah diatur secara tegas dalam Pasal 34 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, yang menegaskan bahwa bank syariah wajib menerapkan tata kelola yang baik yang mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran dalam menjalankan kegiatan usahanya. Bentuk penerapan prinsip Good Corporate Governance pada perbankan syariah adalah pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara umum dan Dewan Pengawas Syariah secara khusus di masing-masing bank syariah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan tahun 2017, saat ini bank umum syariah di Indonesia berjumlah 13 bank, unit usaha syariah dari bank konvensional berjumlah 21 bank, dan bank pembiayaan rakyat syariah berjumlah 102 bank. Inilah bukti eksistensi dan perkembangan perbankan syariah yang signifikan dalam sistem perbankan nasional.
Kata kunci: Hukum, Perbankan Syariah, Good Corporate Governance
Pendahuluan
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Secara sederhara, bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa keuangan lainnya (Kasmir, 2012).
Menurut kegiatan usahanya, jenis-jenis bank dapat dibedakan atas bank konvensional dan bank syariah (Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman, 2012). Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional, sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (Andrew Shandy Utama, 2018).
Undang-Undang tentang Perbankan mengamanatkan bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, setiap bank wajib menjaga tingkat kesehatannya dan menjaga kepercayaan masyarakat yang menitipkan dananya di bank. Akan tetapi, masyarakat Indonesia pernah kehilangan kepercayaan terhadap dunia perbankan pada saat terjadinya krisis ekonomi tahun 1998. Krisis ekonomi tersebut menjadi kehancuran bagi sistem perbankan nasional. Bukti nyata yang diakibatkannya antara lain yaitu dengan dibekukannya usaha 38 bank, antara lain Bank Ciputra, Bank Ganesha, Bank Pesona, Bank Alfa, Bank Aspac, dan lain sebagainya. Selanjutnya, ada 7 bank yang di-take over oleh pemerintah, yaitu Bank RSI, Bank Putera Sukapura, Bank POS, Bank Artha Pratama,
yaitu Bank Dagang, Bank Exim, Bank Bumi Daya, dan Bapindo yang di-merger menjadi Bank Mandiri (Andrew Shandy Utama, 2018). Akan tetapi, ternyata bank syariah tidak terkena dampak dari krisis ekonomi yang terjadi tahun 1998. Pada saat krisis ekonomi berlangsung, secara faktual Bank Muamalat Indonesia yang merupakan satu-satunya bank umum syariah yang ada di Indonesia dikategorikan sebagai bank yang sehat (Abdul Ghofur Anshori, 2009).
Dari pendahuluan yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah prinsip Good Corporate Governance pada perbankan syariah di Indonesia?
Studi Pustaka
Sebagai lembaga kepercayaan, baik bank konvensional maupun bank syariah, dalam menjalankan kegiatan usahanya harus menerapkan prinsip keterbukaan, memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran bank berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan corporate values, sasaran usaha dan strategi bank sebagai pencerminan akuntabilitas bank, berpegang pada prudential banking practices dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku sebagai wujud tanggung jawab, objektif dan bebas dari tekanan pihak manapun dalam pengambilan keputusan, serta senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (Andrew Shandy Utama, 2016).
Pada dasarnya, penerapan prinsip Good Corporate Governance pada bank konvensional dan bank syariah adalah sama, karena mengacu pada ‘Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia’ yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (Hasnati, Sandra Dewi, dan Andrew Shandy Utama, 2019).
Metodologi Penelitian
Penelitian hukum adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya (Soerjono Soekanto, 2007). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan. Penelitian hukum normatif adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu-isu hukum yang dihadapi (Peter Mahmud Marzuki, 2011). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan, jurnal-jurnal ilmiah, dan literatur hukum. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif.
Hasil dan Pembahasan
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip- prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (Andrew Shandy Utama, 2018). Sejarah perbankan syariah pertama kali adalah pendirian sebuah bank Islam di Mesir, yaitu didirikannya Islamic Rural Bank di Kairo pada tahun 1963. Bank Islam pertama yang dimiliki oleh pihak swasta adalah Dubai Islamic Bank, yang didirikan pada tahun 1975 oleh sekelompok pengusaha muslim yang berasal dari berbagai negara (Abdul Ghofur Anshori, 2009). Sudah cukup lama umat Islam, termasuk di Indonesia, mengalami berbagai kendala dalam pengembangan potensi dan pembangunan ekonominya. Salah satu penyebabnya adalah penyakit dualisme antara ekonomi dan syariah yang cukup kronis. Dualisme ini
Prakarsa mengenai pendirian bank syariah di Indonesia mulai dilakukan tahun 1990.
Pada tanggal 18-20 Agustus 1990, Majelis Ulama Indonesia menyelenggarakan ‘Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan’ di Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional ke-IV Majelis Ulama Indonesia di Jakarta pada tanggal 22-25 Agustus 1990 untuk membentuk tim kerja pendirian bank Islam di Indonesia. Hasil kerja tim tersebut adalah berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 1 November 1991, yang resmi beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992 (Rachmadi Usman, 2012). Perkembangan awal perbankan syariah dalam sistem perbankan nasional direspon dengan cepat oleh pemerintah. Pada tanggal 25 Maret 1992, disahkan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menggantikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan guna mengakomodir berdirinya bank syariah di Indonesia (Andrew Shandy Utama, 2018).
Pada Pasal 6 Huruf m dan Pasal 13 Huruf c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 disebutkan bahwa usaha bank umum dan bank perkreditan rakyat salah satunya adalah menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah. Ketentuan ini menjadi dasar hukum bagi perbankan syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Ketentuan ini lalu diperkuat dengan disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1992, bank berdasarkan prinsip bagi hasil adalah bank umum atau Bank Perkreditan Rakyat yang melakukan kegiatan usaha semata-mata berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai syari’at dalam menetapkan imbalan yang akan diberikan kepada masyarakat sehubungan dengan pemanfaatan dana masyarakat yang dipercayakan kepada bank, menetapkan imbalan yang akan diterima sehubungan dengan penyediaan dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan, dan menetapkan imbalan sehubungan dengan kegiatan usaha lainnya yang lazim dilakukan oleh bank dengan prinsip bagi hasil.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 sebagai perubahan atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 semakin menguatkan regulasi mengenai perbankan syariah di Indonesia. Pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 disebutkan secara jelas bahwa bank umum maupun bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah. Pada pasal tersebut juga dijelaskan pengertian mengenai prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), serta pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Pada tahun 1998, selain menjadi kehancuran bagi sistem perbankan nasional, krisis ekonomi yang terjadi juga menjadi titik tolak perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Hal ini dikarenakan bank syariah tidak terkena dampak dari krisis ekonomi tersebut. Beberapa bank konvensional, baik bank milik pemerintah maupun swasta, yang mengembangkan usahanya dengan mendirikan bank syariah, seperti Bank Syariah Mandiri yang didirikan tahun 1999, Bank Permata Syariah yang didirikan tahun 2002, Bank Mega Syariah yang didirikan tahun 2004, Bank Rakyat Indonesia Syariah yang didirikan tahun 2008, Bank Syariah Bukopin yang didirikan tahun 2008, dan lain sebagainya (Andrew Shandy Utama, 2018). Merespon perkembangan perbankan syariah yang signifikan dalam sistem perbankan nasional, maka pada tanggal 16 Juli 2008 disahkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah sebagai landasan hukum tersendiri bagi bank syariah di Indonesia.
Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008 secara filosofi yuridis telah memenuhi tuntutan rasa keadilan dan kepastian hukum pencari keadilan, terutama
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah berlangsung pesat dan cepat.
Salah satu periode yang unik dan menarik dari rangkaian panjang perkembangan perbankan syariah di Indonesia adalah periode pematangan konsep dan rintisan awal yang berlangsung pada dekade 90-an. Pada saat itu masih ada satu bank umum syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia. Dengan statusnya sebagai bank umum syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia menjadi pilot project dan trademark kebangkitan serta implementasi besar-besaran pemikiran hukum ekonomi Islam di Indonesia. Dekade dimana Bank Muamalat Indonesia berdiri menjadi momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Periode ini sangat strategis karena menjadi batu loncatan keberhasilan atau kegagalan perbankan syariah pada era selanjutnya. Hamparan panjang dinamika perbankan syariah di Indonesia tidak bisa lepas dari eksistensi Bank Muamalat Indonesia (Mohamad Nur Yasin, 2010).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2017, saat ini bank umum syariah di Indonesia berjumlah 13 bank, unit usaha syariah dari bank konvensional berjumlah 21 bank, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah berjumlah 102 bank. Inilah bukti eksistensi dan perkembangan perbankan syariah yang signifikan dalam sistem perbankan nasional. Artinya, bank syariah merupakan lembaga keuangan yang dapat berkembang dengan pesat atas dasar kepercayaan dari masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Berbeda dengan bank konvensional, selain memiliki tanggung jawab hukum terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, bank syariah memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat dan tanggung jawab ibadah kepada Allah. Bank syariah memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat artinya bahwa masyarakat menganggap karyawan yang bekerja di bank syariah mempunyai akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Islam, misalnya jujur dalam bekerja. Bank syariah memiliki tanggung jawab ibadah kepada Allah artinya bahwa bank syariah secara tidak langsung telah berdakwah menjalankan syari’at Islam di bidang muamalah, misalnya menganjurkan masyarakat untuk meninggalkan riba.
Untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, maka perbankan syariah wajib menerapkan prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaannya. Penerapan prinsip Good Corporate Governance sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat dan dunia internasional sebagai syarat mutlak bagi sektor perbankan untuk berkembang dengan baik. Oleh karena itu, Bank for International Sattlement sebagai lembaga yang mengkaji mengenai prinsip kehati-hatian yang harus dianut oleh perbankan telah mengeluarkan pedoman pelaksanaan Good Corporate Governance bagi sektor perbankan secara internasional (Andrew Shandy Utama, 2018).
Dalam prinsip keterbukaan, pertama bank harus mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. Kedua, informasi yang harus diungkapkan meliputi, tapi tidak terbatas pada hal-hal yang bertalian dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, cross shareholding, pejabat eksekutif, pengelolaan risiko, sistem pengawasan dan pengendalian intern, status kepatuhan, sistem dan penerapan prinsip Good Corporate Governance, serta kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi bank. Ketiga, prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi. Terakhir, kebijakan bank harus tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan dan yang berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.
dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance. Ketiga, bank harus memastikan terdapatnya check and balance system dalam pengelolaan bank. Terakhir, bank harus memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran bank berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati konsisten dengan nilai perusahaan, sasaran usaha, dan strategi bank, serta memiliki rewards and punishment system.
Dalam prinsip tanggung jawab, pertama untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku. Kedua, bank harus bertindak sebagai good corporate citizen, termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial.
Dalam prinsip independensi, pertama bank harus menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholder tertentu dan bebas dari benturan kepentingan. Kedua, bank dalam mengambil keputusan harus objektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
Dalam prinsip kewajaran, pertama bank harus senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran. Kedua, bank harus memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan bank serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Penerapan prinsip Good Corporate Governance pada bank syariah diatur secara tegas pada Pasal 34 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, yang menegaskan bahwa bank syariah wajib menerapkan tata kelola yang baik yang mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran dalam menjalankan kegiatan usahanya. Bentuk penerapan prinsip Good Corporate Governance pada perbankan syariah adalah pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara umum dan Dewan Pengawas Syariah secara khusus di masing-masing bank syariah.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertugas menumbuhkembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya dan keuangan pada khususnya, mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan, mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah, serta mengawasi penerapan fatwa yang telah dikeluarkan (Abdul Ghofur Anshori, 2009).
Dewan Pengawas Syariah bertugas mengawasi proses pengembangan produk baru bank syariah, meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk produk baru bank syariah yang belum ada fatwanya, melakukan review secara berkala terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank syariah, serta meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja bank syariah dalam rangka pelaksanan tugasnya (Abdul Ghofur Anshori, 2009).
Kesimpulan
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip- prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, maka perbankan syariah wajib menerapkan prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaannya. Penerapan prinsip Good Corporate Governance pada perbankan syariah diatur secara tegas dalam Pasal 34 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, yang menegaskan bahwa bank syariah wajib menerapkan tata kelola yang baik yang mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran dalam menjalankan kegiatan usahanya. Bentuk penerapan prinsip Good Corporate Governance pada perbankan syariah adalah pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara umum dan Dewan Pengawas Syariah secara khusus di masing-masing bank syariah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan tahun 2017,
konvensional berjumlah 21 bank, dan bank pembiayaan rakyat syariah berjumlah 102 bank.
Inilah bukti eksistensi dan perkembangan perbankan syariah yang signifikan dalam sistem perbankan nasional.
Ucapan Terima Kasih
Penelitian ini dilaksanakan atas izin dari Rektor Universitas Lancang Kuning dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning. Oleh karena itu, tim peneliti mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Lancang Kuning dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning.
Daftar Pustaka a. Buku:
Abdul Ghofur Anshori, 2009, Perbankan Syariah di Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman, 2012, Hukum Perbankan, Sinar Grafika, Jakarta.
Kasmir, 2012, Dasar-dasar Perbankan, Rajawali Pers, Jakarta.
Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta.
Rachmadi Usman, 2012, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.
Soerjono Soekanto, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta.
b. Jurnal:
Andrew Shandy Utama, 2016, Perbandingan Implementasi Prinsip Good Corporate Governance pada Bank Konvensional dan Bank Syariah, Jurnal Daya Saing, Vol. 2 No. 1, 39-45.
Andrew Shandy Utama, 2018, History and Development of Islamic Banking Regulations in the National Legal System of Indonesia, Jurnal Al-‘Adalah, Vol. 15 No. 1, 37-50.
Andrew Shandy Utama, 2018, Sejarah dan Perkembangan Regulasi Mengenai Perbankan Syariah dalam Sistem Hukum Nasional di Indonesia, Jurnal Wawasan Yuridika, Vol.
2 No. 2, 100-113.
Hasnati, Sandra Dewi, dan Andrew Shandy Utama, 2019, Perbandingan Prinsip Good Corporate Governance pada Bank Konvensional dan Bank Syariah dalam Sistem Hukum di Indonesia, Jurnal Mizan, Vol. 3 No. 2, 197-207.
M. Ali Mansyur, 2011, Aspek Hukum Perbankan Syariah dan Implementasinya di Indonesia, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 11 Ed. Khusus, 67-75.
Mohamad Nur Yasin, 2010, Argumen-argumen Kemunculan Awal Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal De Jure, Vol. 2 No. 1, 109-123.
Muhammad Syafi’i Antonio, 2012, Bisnis dan Perbankan dalam Perspektif Hukum Islam, Jurnal Al Mawarid, Ed. VII, 17-25.
c. Peraturan Perundang-undangan:
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.