• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHANDY PREMADI - Universitas Bhayangkara Surabaya

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SHANDY PREMADI - Universitas Bhayangkara Surabaya"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel seleksi, pelatihan dan kompensasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap produktivitas karyawan di ACS Juanda Surabaya. Populasi penelitian ini adalah karyawan ACS Juanda Surabaya yang berjumlah 500 orang, dengan sampel sebanyak 84 responden. Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas nikmat, rahmat dan hidayah-Nya yang selalu dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PEMILIHAN, PELATIHAN DAN KOMPENSASI ACS JUANDA DI SURABAYA” sebagai syarat untuk menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi dan Manajemen Bisnis Universitas Bhayangkara Surabaya.

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Apakah seleksi, pelatihan dan kompensasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan di ACS Juanda Surabaya? Apakah seleksi, pelatihan dan kompensasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas karyawan di ACS Juanda Surabaya?

Penelitian Terdahulu

Hasil pengujian pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi T-score adalah 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 yang artinya ada pengaruh antara pelatihan dengan produktivitas kerja. Pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja, diketahui tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga terdapat pengaruh antara seleksi terhadap produktivitas kerja karyawan.

Landasan Teori

  • Seleksi
  • Pelatihan
  • Kompensasi
  • Produktivitas Kerja
  • Hubungan Antar Variabel

Manajemen sumber daya manusia juga merupakan kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan, baik secara individu maupun sebagai perusahaan. Menurut Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam membantu perusahaan, karyawan dan masyarakat mencapai tujuannya. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengembangan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pendisiplinan.

SDM adalah satu-satunya sumber daya SDM yang memiliki perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, motivasi, daya dan karya (sikap, rasa dan tujuan). Menurut Hasibuan, fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pembelian, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, pendisiplinan, dan pemecatan. Disiplin merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang paling utama dan kunci untuk mencapai tujuan, karena tanpa disiplin yang baik sulit untuk mencapai tujuan yang maksimal.

Menurut Siagian, proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian terpenting dari keseluruhan proses pengelolaan SDM. Dalam perencanaan sumber daya manusia, salah satunya dalam kaitannya dengan kualitas dan kuantitas pegawai yang direncanakan adalah untuk mendapatkan pegawai dengan kualitas yang sesuai dengan yang diarahkan. Kegiatan pelatihan merupakan salah satu fungsi strategis bagi organisasi, khususnya bagi departemen Sumber Daya Manusia.

Kemampuan untuk mengatasi tantangan ini merupakan faktor penentu keberhasilan departemen dalam mempertahankan Sumber Daya Manusia yang efektif.

Kerangka Konseptual

Hipotesis

  • Kerangka proses berpikir
  • Definisi Pengukuran Operasional Variabel
    • Desain Variabel, Indikator dan Tingkat Pengukuran
    • Pengukuran Variabel
  • Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Jenis Data
    • Pengumpulan Data
  • Pengujian Data
    • Uji Validitas
    • Uji Realibilitas
  • Teknik Analisi Data dan Uji Hipotesis
    • Teknik Analisis Data
    • Uji F
    • Uji t
    • Penetuan Variabel Dominan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator seleksi dari teori Hasibuan dalam penelitian Delvia Rahma W.S (2019), yang terdiri dari: a. Sumber datanya adalah pegawai perusahaan, bentuk instrumennya berupa angka dalam bentuk pilihan ganda, skala pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert menurut Sugiyon (2016:93). Berdasarkan hasil tersebut, jumlah sampel yang diambil adalah 84 responden, sehingga jumlah 500 populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah 84 responden.

Penentuan jumlah sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus berdasarkan ketentuan yang dikemukakan oleh Sugiyono yang mengatakan bahwa “simple random sampling, maka calon responden adalah karyawan yang akan menentukan ACS Juanda Surabaya apapun kualifikasinya”. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dokumen dan catatan statistik dalam perusahaan Data perusahaan meliputi sejarah instansi, visi dan misi, struktur organisasi, lokasi cabang perusahaan, jumlah karyawan dan hal-hal terkait Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan sebagai alat ukur variabel dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari rekrutmen, perencanaan kerja, pelatihan dan kinerja karyawan.

Berdasarkan perolehan data, penelitian ini akan menggunakan data primer melalui kuisioner yang dibagikan kepada seluruh karyawan ACS Juanda Surabaya di Sidoar dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari catatan sejarah atau laporan yang telah terkumpul dalam arsip-arsip yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Level yang digunakan dalam penelitian ini adalah α = 0,05 / dengan selang kepercayaan 95% dengan df = (k-1) dan (h-k) dimana k adalah jumlah variabel dan h adalah jumlah data.

Deskripsi Objek Penelitian

  • Sejarah Perusahaan ACS JUANDA SURABAYA
  • Lokasi Perusahaan
  • Visi dan Misi ACS JUANDA SURABAYA
  • Struktur Organisasi ACS JUANDA SURABAYA

Bersamaan dengan kemajuan bisnis perusahaan yang berkelanjutan, Aerowisata Group sebagai perusahaan induk meluncurkan logo perusahaan baru di tahun 2010. Logo perusahaan benar-benar menunjukkan komitmen perusahaan yang lebih kuat dan logo baru ini juga meniupkan semangat baru ke seluruh sendi perusahaan yang berbasis di Jakarta ini dan memperkuat tekad Aerofood ACS untuk semakin melebarkan sayapnya. Juga di tahun 2010, Aerofood ACS membuka kantor di Denpasar, Surabaya, Medan, Balikpapan, Bandung, Yogyakarta dan Lombok.

Pada tahun 2014, cabang Pekanbaru juga dijadwalkan mulai beroperasi. Saat ini, Aerofood ACS memiliki lebih dari 5.500 karyawan profesional dan diakui sebagai pemimpin dalam industri ini, menyediakan produk layanan logistik kelas satu kepada 40 maskapai komersial internasional dan domestik. Aerofood ACS juga memasok katering ke lebih dari 20 perusahaan pita biru di seluruh negeri. Berbekal kekuatan pendekatan pelanggan yang luar biasa, pada tahun 2013 Aerofood ACS diakui sebagai Layanan Dukungan Maskapai Indonesia 2013 oleh Frost & Sullivan.

Dengan struktur organisasi, kita dapat melihat pembagian pekerjaan dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda dapat dikoordinasikan dengan baik. Struktur ini merupakan bagian penting yang harus ada bagi suatu perusahaan karena di dalamnya terdapat tanggung jawab dan tugas masing-masing individu demi visi dan misi yang telah dibuat.

Data dan Deskripsi Hasil Penelitian

  • Deskripsi Responden
    • Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
    • Karakteristik responden berdasarkan usia
    • Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
  • Deskripsi variabel penelitian
    • Deskripsi tanggapan karyawan

Dari tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah responden menurut jenis kelamin adalah 71 orang atau 85,5% responden laki-laki dan 13 orang atau 15,5% responden perempuan. Hal ini dikarenakan ACS JUANDA SURABAYA membutuhkan karyawan laki-laki karena dalam proses produksinya mengolah makanan dan minuman yang skalanya cukup besar dan membutuhkan tenaga kerja yang lebih kuat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa umur karyawan ACS JUANDA SURABAYA dapat dilihat pada tabel 4.2 seperti di bawah ini.

Hal ini menunjukkan bahwa pekerja pada usia tersebut lebih produktif di ACS JUANDA SURABAYA. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pendidikan karyawan ACS JUANDA SURABAYA dapat dilihat dari Tabel 4.3 sebagai berikut. Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari segi pendidikan responden, 50 orang atau 59,5% responden berpendidikan SMA/SMK/sederajat, 11 orang atau 13,1% responden berpendidikan D3. . , 22 orang atau 26,2% responden berpendidikan S1 dan 1 orang atau 1,2% bergelar magister.

Hal ini dikarenakan ACS JUANDA SURABAYA sedang mencari karyawan dengan pendidikan tertinggi SMA/SMK atau disebut juga fresh graduate yang memiliki jenjang karir yang panjang dan memiliki semangat yang tinggi. Gambaran hasil penelitian merupakan jawaban dari responden yang mengisi kuesioner tentang pengaruh seleksi, pelatihan dan rewarding terhadap produktivitas karyawan di ACS JUANDA SURABAYA.

Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis

  • Uji validitas
  • Uji Reabilitas
  • Analisis regresi linier berganda
  • Analisis Koefisiensi Determinasi Simultan
  • Uji F
  • Uji t
  • Uji Variabel Dominan

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama dapat dihitung melalui persamaan regresi berganda. Hal ini menunjukkan bahwa 95,8% variasi naik turunnya produktivitas karyawan (Y) dapat dipengaruhi oleh naik turunnya seleksi (X1), pelatihan (X2) dan kompensasi (X3), sedangkan sisanya sebesar 4,2% dipengaruhi faktor lain. variabel di luar penelitian. Jika Fhitung < Ftabel, atau katakanlah > 0,05, maka variabel (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada waktu yang bersamaan.

Jika Fhitung > Ftabel, atau sig < 0,05, maka variabel (X) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan secara bersamaan. Maka nilai Fhitung gt; Ftabel (2,72) dan nilai signifikansi yang dihasilkan adalah 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Seleksi, Pelatihan dan Kompensasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas pegawai. Jika thitung < ttabel, atau sig > 0,05 maka variabel (X) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Jika thitung > ttabel, atau katakanlah < 0,05, maka variabel (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Dari ketiga variabel independen di atas terlihat bahwa variabel Kompensasi memiliki nilai koefisien β (beta) terbesar yaitu 0,443 diantara variabel independen lainnya.

Pembahasan

  • Pengaruh Variabel Seleksi (X 1 ), Pelatihan(X 2 ), dan Kompensasi (X 3 )
  • Pengaruh Parsial (Uji t)
  • Pengaruh Dominan

Produktivitas Karyawan (Y) ACS Juanda Surabaya Variabel ini juga memiliki kontribusi yang besar dalam mempengaruhi peningkatan atau penurunan produktivitas karyawan. Bahwa variabel Seleksi (X1), Pelatihan (X2) dan Gaji (X3) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Karyawan (Y) bagi karyawan ACS Juanda Surabaya secara bersamaan (simultan). Dari hasil uji F (simultan), diperoleh informasi bahwa produktivitas karyawan memerlukan seleksi, pelatihan dan kompensasi, karena merupakan pemilihan orang yang tepat dan struktur pelatihan yang dirancang sesuai dengan visi perusahaan. serta misi dan kompensasi yang dirancang untuk mendukung produktivitas di perusahaan.

Dengan demikian, dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan terhadap hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel bebas yaitu Seleksi (X1), Pelatihan (X2) dan Kompensasi (X3) secara simultan (simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat, yaitu produktivitas karyawan di ACS. Juanda Surabaya terbukti benar. Hal ini berarti mendukung hipotesis yang diajukan yaitu “Bahwa variabel seleksi, pelatihan dan kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas karyawan ACS Juanda Surabaya”. Seleksi (X1) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai dibuktikan dengan hasil uji t dimana nilai signifikan variabel Seleksi (X1) lebih kecil dari 0,05 yaitu masing-masing 0,000.

Pelatihan (X2) secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai yang ditunjukkan dari hasil uji t dimana nilai signifikan variabel kompetensi (X2) lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Sedangkan variabel seleksi (X1) memiliki beta sebesar 0,397 dan variabel pelatihan (X3) memiliki beta sebesar 0,174. Dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi berpengaruh terhadap produktivitas karyawan karena pada perusahaan ACS Juanda di Surabaya poin-poin tersebut sangat penting dimana perusahaan juga memiliki timbal balik yang kuat selaras dengan segala sesuatu yang dilakukan karyawan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

Kesimpulan

Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Seleksi, Pelatihan dan Kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Pegawai ACS Juanda Surabaya terbukti dan dinyatakan benar. Dari ketiga variabel Seleksi (X1), Pelatihan (X2) dan Kompensasi (X3), dapat diketahui bahwa variabel Kompensasi (X2) memiliki pengaruh yang dominan terhadap variabel Produktivitas Karyawan (Y), karena memiliki nilai β- terbesar. koefisien. yaitu (0,443) yang merupakan nilai terbesar dari variabel independen lainnya. Dari ketiga variabel Seleksi (X1), Pelatihan (X2) dan Kompensasi (X3) terlihat bahwa variabel Pelatihan (X2) memiliki nilai koefisien β yaitu (0,174) yang merupakan nilai terkecil dari independen lainnya. variabel.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel Kompensasi (X2) berpengaruh dominan terhadap Produktivitas Karyawan (Y) di ACS Juanda Surabaya, diharapkan perusahaan dapat menyesuaikan kompensasi yang sesuai karena rendahnya tingkat produktivitas. sangat penting dalam salah satu faktor tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel pelatihan (X2) memiliki nilai pengaruh yang paling kecil dari variabel lainnya. Hal ini disebabkan kurangnya metode pelatihan yang tepat yang dilakukan perusahaan untuk karyawan senior.

Karyawan diharapkan lebih terbuka dalam memberikan saran kepada manajemen sebagai bentuk dorongan untuk menjadikan perusahaan lebih kompetitif dan lebih baik di masa depan. Hasibuan, 2016, Manajemen SDM, PT Bumi Aksara, Jakarta Kasmir, 2016, Manajemen SDM (teori dan praktik), Kharisma. Kurniawan, Afriadie 2017, Universitas Syiah Kuala, Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Rahma, Delvia 2019, Universitas Islam Malang, Pengaruh rekrutmen, seleksi dan aktualisasi diri terhadap kinerja karyawan PT. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang menurut Anda paling sesuai dengan pendapat Anda yang dinyatakan dalam skala 1 sampai 5 yang masuk akal.

Tabel uji F
Tabel uji F

Gambar

Tabel 4.1  Struktur Organisasi
Tabel uji F
Tabel r untuk df = 1

Referensi

Dokumen terkait

Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Petani Selalu Bersemangat Dalam Pekerjaan Sebagai Pembudidaya Semangka Jawaban Responden Skor Frekuensi Nilai Skor Persen % Sangat Setuju 5 17