• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan dengan Analisis

N/A
N/A
Nilam Desiana

Academic year: 2024

Membagikan " Pengenalan dengan Analisis"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Sifat & Kualitas

(Analisa) Batubara

(2)

Pengertian

• Kualitas batubara: sifat kimia & fisika batubara yang dapat mempengaruhi potensi penggunaannya.

• Ditentukan oleh kandungan maseral dan mineral serta peringkat

• Diketahui dengan analisa kimia & fisika batubara

• Secara sederhana batubara terdiri dari “batubara”

(material organik), air lengas (moisture) dan mineral

• Lengas (moisture) terdiri dari lengas

eksternal/permukaan (surface moisture) dan lengas kimiawi/internal/senyawa (chemically bounded

moisture).

(3)

Basis Perhitungan/Pelaporan

(Ward, 1984)

(4)

Basis Perhitungan/Pelaporan

(Thomas, 2002)

(5)

Sifat kimia batubara

(6)

Kadar Lengas (Moisture)

• Surface moisture

– Lengas ‘bukan asli’ pada batubara

– Dapat dihilangkan dengan pengeringan temperatur rendah (~40

o

C)

– Lengas yang tersisa disebut air-dried moisture

• Total moisture

– Kadar lengas total pada batubara.

– Dapat dihilangkan dengan pengeringan agresif(~130

o

C

selama 30 menit pada kondisi vakum/atmosfer nitrogen)

(7)

Kadar Lengas (Moisture)

• Air-dried moisture

– Kadar lengas yang tersisa setelah dikeringkan udara.

– Dapat dihilangkan dengan pengeringan agresif

• As received/as delivered moisture

– Kadar lengas pada batubara pada saat diserahkan ke laboratorium.

– Total moisture + Air dried moisture

(8)

Kandungan Abu (Ash Content)

• Residu inorganik setelah batubara dibakar (ashing)

• Dipanaskan secara bertahap 30 menit pada maks. 500

o

C kemudian 30-60 menit pada maks. 815

o

C (DIN)

• Dipanaskan 1 jam pada 500

o

C dan 2 jam pada

750

o

C (ASTM)

(9)

Kandungan Zat Terbang (Volatile Matter)

• Komponen batubara (kecuali air lengas) yang terlepas pada temperatur tinggi pada kondisi tanpa udara.

• Berasal dari fraksi organik dan juga sedikit dari mineral.

• Batubara ditempatkan pada wadah tertutup,

dipanaskan pada 950

o

C selama 7 menit.

(10)

Kandungan karbon tertambat (Fixed carbon)

• Kandungan (karbon) pada material residu yang tertinggal setelah pelepasan zat terbang.

FC

ad

= 100% - moisture – ash – volatile matter

FC

dmmf

= 100% - volatile matter

(11)

Analisa Ultimat

• Penentuan kandungan C, H,N, S, O.

• C & H

– Melalui proses combustion (batubara dibakar pada pada 850 - 900oC bersama oksigen) terjadi gasifikasi

– Gas dilewatkan katalis CuO yang dipanaskan untuk

mengabsorpsi CO2 dan H2O, C & H dihitung berdasarkan perbedaan berat absorbent

• N

– Batubara dicampur asam sulfur dan potassium sulfat untuk mendapatkan garam amonium, kemudian didistilasi

– Bisa juga dengan cara combustion untuk mendapatkan N2

(12)

Analisa Ultimat

• S

– Dalam bentuk S organik, S inorganik (piritik), inorganik sulfat – Melalui proses combustion untuk mendapatkan sulfat yang

kemudian dihitung dengan cara gravimetrik atau volumetrik

• O

– %O = 100 – (%C + %H + %N + %Sorg)

(13)

Sifat Bakar (Thermal/Combustion)

• Nilai kalor (calorific value/heating value/heat content)

Jumlah panas per unit massa batubara saat dibakar

Gross CV: pengukuran dengan kandungan air tetap dalam bentuk cair

Net CV: pengukuran saat kandungan air telah menguap

MJ/kg Net CV = Gross CV – 0.212H – 0.024M

Kcal/kg Net CV = Gross CV – 50.7H – 5.83M

Btu/lb Net CV = Gross CV – 91.2H – 10.5M H = Hydrogen %, M = Moisture %

Diukur dengan kalorimeter

(14)

Sifat Bakar (Thermal/Combustion)

• Kapasitas panas (Heat capacity)

Panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur sebesar 1o untuk 1 unit massa (cal/gr. oC)

Dapat ditulis berupa rasionya dengan kapasitas panas air pada 15oC

(Speight, 2005)

(15)

• Ash fusibility (Ash fusion temperature)

– Reaksi abu terhadap panas tinggi

– Abu yang dicetak dipanaskan 1000-1600oC, ditentukan berapa temperatur untuk terjadi perubahan bentuk

Sifat Bakar (Thermal/Combustion)

IT = Initial deformation temp.

ST = Softening (sphere) temp.

HT = Hemisphere temp.

FT = Fluid temp.

(16)

Sifat Bakar – Caking Test

Free swelling Index

– Pengukuran penambahan volume batubara saat dipanaskan pada kondisi tanpa udara

– Dipanaskan pada 800oC (1 menit)

(17)

Sifat Fisik

• Density

(Speight, 2005)

• Porosity

(18)

Sifat Fisik (Mekanik)

• Strength • Grindability (Hardgrove

Grindability Index)

(19)

Karakteristik Batubara Berbagai Peringkat

(Speight, 2005)

(20)

Kandungan Mineral

Amerika:

• Rumus Parr

MM = 1.08A + 0.55S

• Rumus Parr (modifikasi)

MM = 1.13A + 0.47Spyr+Cl

Inggris:

• Rumus BCURA

MM = 1.10A + 0.53S + 0.74CO2 – 0.36

• Rumus KMC

MM = 1.13A + 0.5Spyr + 0.8CO2 – 2.8Ash + 2.8SSulph + 0.3Cl

Australia:

• Rumus SSA

MM = 1.10A

(21)

Klasifikasi Batubara ASTM

(22)

Klasifikasi Batubara Internasional

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah ini membahas tentang komposisi kimia, struktur, reaksi kimia, klasifikasi, fungsi, dan sifat kimiawi dari kandungan bahan pangan meliputi air, karbohidrat, protein,

Hal tersebut diakibatkan karena suatu batubara dengan nilai kalori yang tinggi memiliki kandungan karbon yang lebih besar dan kandungan air serta pengotor lainnya lebih rendah,

Dokumen ini membahas tentang pengenalan bunyi yang dihasilkan tubuh

Dokumen ini membahas tentang latar belakang pendidikan kewarganegaraan di

Dokumen ini membahas pengembangan diagram kontrol multivariat berbasis model untuk pemantauan kualitas air produksi PDAM di Kota

Dokumen ini membahas tentang gerak jatuh bebas dan gaya

Dokumen ini membahas tentang pengendalian kualitas kadar air produk kerupuk udang berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) menggunakan metode kontrol kualitas

Dokumen ini membahas tentang pengetahuan dan