• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

N/A
N/A
kristian son

Academic year: 2024

Membagikan "SIFAT KOLIGATIF LARUTAN "

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SMA MAARIF NU PANDAAN

TERAKREDITASI 2009

“SIFAT KOLIGATIF LARUTAN”

“SIFAT KOLIGATIF LARUTAN”

MOH. SUWANDI, S.Pt.,M.Pd

(2)

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Merupakan sifat fisis larutan yg tergantung dari banyaknya zat terlarut yg ada dlm larutan, tetapi tdk tergantung pd jenis zat yg dilarutkan

Jadi Sifat Koligatif Larutan dipengaruhi oleh konsentrasi partikelnya

Konsentrasi Larutan

Konsentrasi Molar (M) =

mL x 1000 Mr

gr

larutan liter

ut zat terlar mol

Konsentrasi Molal (M) =

(gr) pelarut massa

x 1000 Mr

gr

pelarut kg

1

ut zat terlar mol

Fraksi mol ( XA ) = nA --- nA + nB

Persentase Berat (%) = 100%

larutan gram

ut zat terlar

gram X

(3)

SOAL

1. Hitunglah molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan C2H5OH 24,9 gr dalam air 125 mL

4,33 :

125 x 1000 46

: 24,9

p x 1000 Mr

: gr

molalitas

(4)

2. Hitunglah massa HClO4 yang diperlukan untuk membuat suatu larutan 2,52 m dalam air 652 gr

164,3 :

1000

652 x

100,5 x

: 2,52 gr

652 x 1000 100,5

: gr 52

, 2

p x 1000 Mr

: gr

m

(5)

3. Suatu larutan mengandung 18,0 gr glukosa ( Mr = 180 ), 24 gr

asam asetat ( Mr = 60 ), dan 81 gr air. Berapakah fraksi mol asam asetat dalam larutan

0,1 180 :

: 18 n

glukosa

0,4 60 :

: 24 n

asamasetat

4,5 18 :

: 81

n

air
(6)

Berdasarkan Penelitian Francois Marie Raoult ada 4 sifat koligatif larutan, yaitu :

1. Penurunan Tekanan Uap ( P )

Tekanan uap adalah tekanan yg ditimbulkan pada saat molekul – molekul suatu cairan akan berubah menjadi molekul – molekul uapnya.

P = X

B

x P

0

Keterangan :

X

B

= fraksi mol terlarut P = penurunan tek. Uap P

0

= tek. Uap pelarut murni SIFAT KOLIGATIF

SIFAT KOLIGATIF

LARUTAN NONELEKTROLIT

LARUTAN NONELEKTROLIT

(7)

2. Kenaikan Titik Didih ( Tb ) Ingat ketentuan berikut :

a. Suatu pelarut jk di + zat terlarut  titik didih akan naik b. Besarnya kenaikan titik didih ~ konsentrasi molal ( m ) c. Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut murni

d. Kb = tetapan kenaikan titik didih

T

b

= m x K

b

b

b

X K

p X 1000 Mr

: gr ΔT

Dengan :

Mr = Mr zat terlarut gr = massa zat terlarut P = massa zat pelarut

(8)

3. Penurunan Titik Beku ( Tf ) Ingat ketentuan berikut :

a. Suatu pelarut jk di + zat terlarut  titik bekunya akan turun

b. Besarnya penurunan titik beku ~ konsentrasi molal ( m ) c. Tf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan

d. K

T

f f

= m x K

= tetapan penurunan titik beku f

f

f

X K

p X 1000 Mr

: gr ΔT

Dengan :

Mr = Mr zat terlarut gr = massa zat terlarut P = massa zat pelarut

(9)

Diagram fasa P – T yg menyatakan hubungan  P,  Tb dan  Tf

Padat

Cair

Gas

C’ C D D’

A’

A

T

f Tb

P(atm)

0oC 100oC T(oC)

(10)

4. Tekanan Osmotik (  )

Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut dari larutan yg lebih encer ke larutan pekat melalui membran semipermeabel ( hanya dpt dilalui oleh pelarut.

Tekanan osmotik adalah tekanan yg diperlukan utk menghentikan aliran dari pelarut murni ke dlm larutan

Alat yg digunakan utk mengukur besarnya tekanan osmotik adalah osmometer Menurut Van’t Hoff besarnya tekanan osmotik utk larutan encer sebanding dgn konsentrasi molar larutan tsb.

 = MRT R um

us x RT

V x 1 Mr : gr π

 = tek. Osmotik (atm)

R = tetapan gas ideal ( 0,082)

T = suhu dlm Kelvin ( oC + 273 )

(11)

Contoh tekanan osmotik dlm kehidupan sehari – hari

1. Mengalirnya air dan larutan lain dari dlm tanah ke pucuk pepohonan yg tinggi, hal itu disebabkan dlm sel tumbuh – tumbuhan terjadi tekanan osmotik sebesar 40 - 50 atm

2. Larutan infus yg dimasukkan ke dlm tubuh melalui pembuluh darah hrs bersifat isotonis ( tek. Osmotik sama ) dgn sel

darah. Apabila larutan infus bersifat hipertonis ( tek. Osmotik tinggi ) dpt mengakibatkan krenasi, yaitu keluarnya air dari sel darah. Jika itu terjadi maka sel akan menjadi rusak /

mengerut. Apabila infus bersifat hipotonis ( tek. Osmotik

rendah ) dpt mengakibatkan hemolisis, yaitu masuknya air ke sel darah shg sel dpt pecah akibat terjadi penggelembungan sel darah

(12)

Tabel Harga T

b

, K

b

, T

f

dan K

f

berbagai larutan

Pelarut Tb (oC) Kb (oC.m-1) Tf (oC) Kf (oC.m-1)

Air 100,00 0,52 0,00 1,86

Benzena 80,10 2,53 5,53 5,12

Kamper 207,42 5,61 179,8 39,7

Fenol 181,75 3,56 40,90 7,40

Nitro Benzena 210,80 5,24 5,7 7,00

Sumber : Parning.Kimia 3A.Yudhistira.2005

(13)

Soal :

1. Sebanyak 12 gr Urea ( Mr = 60 ) dilarutkan dlm 180 gr air pada suhu 25oC. Pd suhu tsb tekanan uap jenuh air adalah 23,76 mmHg. Tentukan perubahan tekanan uap larutan ? Diketahui : - massa urea = 12 gr

- massa air = 180 gr

- ot air = 25oC

- Po = 23,76 mmHg Ditanya : Tekanan uap larutan ?

Jawab :

ΔP = Xair . Po

= 0,98 . 23,76 = 23,294 mmHg

(14)

2. Sebanyak 15 gram zat X ( nonelektrolit ) dilarutkan dlm 250 gram air. Larutan ini mendidih pd suhu 100,156oC. Kb air 0,52.

Tentukan massa molekul relatif ( Mr ) senyawa X tsb.

Diketahui : - massa zat X = 15 gr

- massa air = 250 gr - ot lar. mendidih = 100,156oC - Kb air = 0,52 oC/m Ditanya : Mr senyawa X ?

Jawab :

(15)

SIFAT KOLIGATIF

LARUTAN ELEKTROLIT

Dari teori ion Svante August Arrhenius dikemukakan bahwa larutan asam, basa ataupun garam termasuk larutan elektrolit.

Larutan elektrolit yaitu larutan yg dapat terionisasi atau terurai menjadi ion – ion.

Dan akibat peruraian itu maka dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah partikel

Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus

Henricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan dengan suatu faktor sebesar ( 1 + ( n – 1 )  ) atau diberi lambang i dan disebut faktor Van’t Hoff

“Attention”

n = jumlah ion

 = derajad ionisasi

Jumlah mol zat yg dilarutkan isasi zat terion

mol Jumlah

 =

(16)

Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit : 1. Penurunan Tekanan Uap ( P )

2. Kenaikan Titik Didih ( Tb )

∆P = i . XB . Po

∆P = { 1 + ( n – 1 ) α } . XB . Po

∆Tb = i . m . Kb

∆Tb = { 1 + ( n – 1 ) α } . m . Kb

(17)

3. Penurunan Titik Beku ( Tf )

4. Tekanan Osmotik (  )

∆Tf = i . m . Kf

∆Tf = { 1 + ( n – 1 ) α } . m . Kf

 = i . M . R . T

 = { 1 + ( n – 1 ) α } . M . R . T

(18)

Jumlah ion beberapa senyawa Jumlah ion beberapa senyawa

1. CaCl

2

Ca

2+

2Cl

-

n = 3

2. H

2

SO

4

2H

+

SO

42-

n = 3

3. MgSO

4

Mg

2+

SO

42-

n = 4

(19)

4. KCl

K

+

Cl

-

n = 2

5. Mg(OH)

2

Mg

2+

2OH

-

n = 3

6. FeCl

3

Fe

3+

3Cl

-

n = 4

(20)

Faktor Van’t Hoff beberapa larutan Elektrolit

Harga i

Batas teoritis

0,100

molal 0,05

molal 0,01

molal 0,005 molal

NaCl 1,87 1,89 1,93 1,94 2

KCl 1,86 1,88 1,94 1,96 2

MgSO

4

1,42 1,43 1,62 1,69 2 K

2

SO

4

2,46 2,57 2,77 2,86 3

HCl 1,91 1,92 1,97 1,99 2

H

2

SO

4

2,22 2,32 2,59 2,72 3

(21)

SOAL 1

Ibu membuat sayur asem menggunakan garam dapur sebanyak 5,85 gram. Dan menggunakan air sebanyak 4 kg. Jika garam dapur terionisasi sempurna maka : Tentukan : Titik didih larutan

Diketahui : NaCl = 5,85 gr H2O = 4 kg Ditanya : Tb

Jawab :

NaCl = Na+ + Cl- n = 1 + 1

= 2

i = 1 + ( n – 1 )  = 1 + ( 2 – 1 ) 1

= 2

m : 0 , 025

4.000 1.000 58,5 X

: 5,85 m

P 1.000 Mr X

: gr m

C 100,026 :

larutan T

0,026 :

ΔT

0,52 X

0,025 X

2 : ΔT

K . m . i : ΔT

o b

b b

b b

(22)

SOAL 2

Rudi melarutkan 17,4 gram K2SO4 ke dalam 250 gram air. Jika Kb air = 0,52oC / molal. Kenaikan titik didih larutan tersebut

adalah ... ( Ar K = 39 ; S = 32 dan O = 16 Diketahui : K2SO4 = 17,4 gr H2O = 250 gr Ditanya : Tb

Jawab :

K2SO4 = 2K+ + SO42- n = 1 + 2

= 3

i = 1 + ( n – 1 )  = 1 + ( 3 – 1 ) 1

= 3

m : 0,4

250 1.000 174 X

: 17,4 m

P 1.000 Mr X

: gr m

C 0,624 :

ΔT

0,52 X

0,4 X

3 : ΔT

K . m . i : ΔT

o b

b

b b

Gambar

Diagram fasa P – T yg menyatakan hubungan  P,  T b  dan  T f
Tabel Harga T b , K b , T f  dan K f  berbagai larutan

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini, Anda akan diajak untuk menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit dengan cara menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan

• molalitas • molaritas larutan elektrolit • fraksi mol • molaritas larutan nonelektrolit • sifat koligatif • penurunan tekanan uap • kenaikan titik didih • penurunan

Menurut hukum sifat koligatif, selisih tekanan uap, titik beku, dan titik didih suatu larutan dengan tekanan uap, titik beku, dan titik didih pelarut murninya, berbanding

Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya.. Sifat koligatif larutan meliputi

Larutan takjenuh mengandung zat terlarut lebih sedikit daripada yang sebenarnya dapat dilarutkan oleh pelarut pada suhu tertentu.. Larutan lewat-jenuh mengandung zat terlarut

Suatu zat non elektrolit sebanyak 24 gram dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 mL dan mempunyai tekanan osmotik sebesar 32,8 atmosfer pada suhu 27°C.. Tekanan osmosis

Menurut hukum sifat koligatif, selisih tekanan uap, titik beku, dan titik didih suatu larutan dengan tekanan uap, titik beku, dan titik didih pelarut murninya, berbanding langsung

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN • Kenaikan titik didih larutan Jika suatu zat terlarut tidak mudah menguap ditambahkan ke dalam suatu pelarut, titik didihnya meningkat Sifat larutan yang