• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus Hidup Produk (PLC)

N/A
N/A
Rifdah Luthfiyyah

Academic year: 2024

Membagikan "Siklus Hidup Produk (PLC)"

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVITAS PERAMALAN

Aldilla KurniaDPS

(2)

Sub Bab Materi

0 1

Product Life Cycle (PLC)

0 2

Metode Peramalan

0 3

Teknik Peramalan

(3)

SIKLUS HIDUP

PRODUK (PLC)

(4)

SIKLUS HIDUP PRODUK (PLC)

Definisi ;

Perjalanan penjualana produk dalam masa hidupnya.

• Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yg memberikan

pemahaman ttg dinamika kompetitif suatu produk.

(5)

• Suatu produk dikatakan memiliki siklus hidup didasari o/ kenyataan;

1. Produk memiliki umur yg terbatas.

2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yg berbeda, masing- masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yg berbda bagi penjual.

3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap siklus hidup produk.

4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur,

pembelian dan SDM yg berbeda dalam tiap tahap siklus hidup

produk.

(6)

Siklus hidup produk terdiri dari 5 tahap:

1. Tahap penemuan dan pengembangan produksi 2. Tahap perkenalan (introduction)

3. Tahap pertumbuhan (growth)

4. Tahap kedewasaan (maturity)

5. Tahap penurunan (decline)

(7)

Grafik Siklus Hidup Produk (PLC)

(8)

Grafik Siklus Hidup Produk (PLC)

(9)

Contoh PLC

https://www.topbrand-award.com/top-brand-index/

(10)

Karakteristik Siklus Hidup Produk (PLC)

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Penjualan Penjualan rendah Penjualan

meningkat cepat

Puncak penjualan Penjualan menurun

Biaya Biaya tinggi per pelanggan

Biaya rata-rata per pelanggan

Biaya rendah per pelanggan

Biaya rendah pper pelanggan

Laba Negatif Laba meningkat Laba tinggi Laba menurun

Pelanggan Inovasi Pemakaian awal Mayoritas

menengah

Pemakai terlambat

Pesaing Sedikit Jumlahnya

bertambah

Jmlh stabil , mulai menurun

Jumlahnya menurun

(11)

Tujuan Pemasaran Pada Tiap Tahap Siklus Produk

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Menciptakan kesadaran dan keinginan mencoba produk

Memaksimalkan pangsa pasar

Memaksimalkan laba, mempertahankan pangsa pasar

Mengurangi pengeluaran

(12)

Strategi Siklus Hidup Produk (PLC)

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Produk Tawaran produk dasar Tawaran perluasan produk, pelayanan, jaminan.

Diversifikasi merk &

model

Lepas jenis produk yg lemah

Harga Kenaikan biaya plus Harga untuk

menembus pasar

Harga sama/lebih dari pesaing

Turunkan harga

Distribusi Buat distribusi selektif

Buat distribusi intensif

Buat lebih banyak distribusi intensif

Selektif lepas toko yg tidak menguntungkan

(13)

Strategi Siklus Hidup Produk (PLC) - Lanjutan

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Pengiklanan Bangun kesadaran produk diantara pemakai awal dan penyalur

Bangun kesadaran minat di pasar massal

Tekankan perbedaan dan manfaat merk

Kurangi sampai tingkat yg diperlukan u/

mempertahankan pemakai setia (loyal) Promosi

Penjualan

Gunakan banyak promosi penjualan unruk menari

pencoba

Kurangi u/

mengambil

keuntungan dari

besarnya permintaan konsumen

Tingkatkan u/

mendorong peralihan merk

Kurangi sampai tingkat minimal

(14)

A. Tahap Penemuan & Pengembangan Produk

• Dalam meluncurkan sebuah produk baru, perusahaan harus mengambil 4 keputusan, yaitu :

1. Bilakah (timing)

2. Dimana (strategi geografis)

3. Kepada siapa (prospek pasar sasaran)

4. Dengan cara bagaimana (strategi pemasaran pendahuluan)

(15)

B. Tahap Perkenalan (introduction)

• Dengan mempertimbangkan harga dan promosi, manajemen dapat mengikuti salah satu dari empat strategi berikut ini:

1. Strategi peluncuran cepat (rapid-skimming strategy)

2. Strategi peluncuran lambat (slow-skimming strategy)

3. Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration strategy)

4. Strategi penetrasi lambat (slow-penetration strategy)

(16)

Empat Strategi Tahap Perkenalan

(17)

C. Tahap Pertumbuhan (growth)

Strategi yang dapt dilakukan pada tahap ini :

1. Menyempurnakan mutu produk dan menambahkan model dan ciri khas produk baru dan gaya yang lebih baik

2. Berusaha memasuki segmen pasar yang baru 3. Mencari saluran distribusi yang baru

4. Mengalihkan pesan iklan dari pembentukan kesadaran akan produk kepada keyakinan dan pembelian produk

5. Dengan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang peka-harga.

(18)

D. Tahap kedewasaan (maturity)

Strategi yang dapat dilakukan pada tahap ini : 1. Modifikasi pasar

a. Memperluas jumlah pemakai merk

b. Meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai 2. Modifikasi produk

3. Modifikasi bauran pemasaran(marketing mix)

(19)

Apa Itu Peramalan ?

Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan.

Jay Heizer dan Barry Render

Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang melalui pengujian

keadaan dimasa lalu.

Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti

Sehingga,kesimpulan nya

Peramalan adalah suatu seni, ilmu, usaha untuk memprediksi kejadian masa depan

menggunakan pengambilan data masa lalu untuk

menentukan perencanaan

strategi yang efektif dan efisien.

(20)

Kebutuhan Peramalan Dalam Manajemen Produksi Dan Operasi

• Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi.

• Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen seperti: ekonomi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.

• Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang.

(21)

Jenis Peramalan

peramalan peramalan peramalan

ekonomi teknologi permintaan

(22)

Jenis Peramalan

Peramalan Ekonomi (Economic Forecast)

Peramalan ini membahas siklus bisnis dengan prediksi tingkat Inflasi tersedianya uang, dana yang diperlukan untuk pembangunan perumahan, dan indikator perencanaan lainnya.

Peramalan Teknologi (Technological Forecast)

Peramalan ini memahami tingkat kemajuan teknologi yang bisa meluncurkan produk baru yang menarik yang memerlukan pabrik dan peralatan yang baru

Peramalan Permintaan (Demand Forecast)

Adalah proyeksi permintaan pada produk atau layanan perusahaan. Proyeksi permintaan produk atau layanan suatu perusahaan, peramalan ini juga bisa disebut dengan peramalan penjualan yang menjadi pengendali produksi, kapasitas dan juga sistem penjadwalan dan menjadi input untuk merencanakan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

(23)

Proses Peramalan

Menentukan tujuan Peramalan

Mengevaluasi dan Menganalisis data yang sesuai

Model

Memilih dan Menguji Metode

Peramalan

Menghasilkan Peramalan

Memantau Keakurasian

Peramalan

(24)

Pendekatan Peramalan

Pendekatan Kuantitatif Pendekatan

Kualitatif

- Juri dari opini eksekutif -Metode Delphi

- Komposit Tenaga Penjualan

- Survei Pasar

- Pendekatan Naif - Rata-Rata Bergerak

- Penghalusan Eksponensial - Proyeksi Tren

- Regresi Linier

(25)

Metode Peramalan (Forecasting)

Metode Peramalan Kualitatif

Peramalan yang menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi dan menganalisa kondisi objektif dengan apa adanya.

 Metode Peramalan Kuantitatif

Peramalan yang menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa lalu. Metode ini dapat digunakan apabila:

Tersedia data dan informasi masa lalu

Data dan informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk numerik

Diasumsikan beberapa aspek masa lalu akan berlanjut dimasa yang akan datang

(26)

Top-Down Forecasting

Top-down forecasting bekerja dengan baik jika kekuatan pasar untuk item produk dan area pasar sama

Metode

top-down

sering dimulai dengan penggunaan hasil-hasil peramalan berbagai kondisi bisnis umum yang dibuat oleh para ekonom dalam lembaga-lembaga pemerintah dan dalam perusahaan- perusahaan

Metode peramalan ini dimulai dengan gambaran besar atau perusahaan secara keseluruhan

kemudian memecahnya menjadi bagian-bagian komponen seperti ke masing-masing

departemen, produk, dan layanan.

(27)

Top-Down Forecasting

Kekurangan

Peramalan top-down memprediksi penjualan dengan buruk ketika pasar dan iklan barang berbeda. Peramalan top-down kurang berhasil diterapkan pada tingkat item jika dibandingkan dengan peramalan bottom-up. Hasil rata-rata yang diperoleh dari peramalan top-down tidak mewakili komponen individu yang tepat. Untuk alasan inilah peramalan top-down kurang cocok untuk perencanaan manufaktur dan distribusi.

Peramalan top-down akan bekerja dengan baik jika diterapkan untuk perencanaan anggaran dan strategi karena dapat memprediksi gambaran besar dari keseluruhan penjualan.

Keuntungan

(28)

Dalam metode Top Down Forecasting dikelompokan menjadi dua metode yaitu:

1. Metode Ekstrinsik

Yaitu peramalan yang biasanya digunakan untuk peramalan kelompok-kelompok produk, seperti sepatu, atau ban. Ramalan ini biasanya dikembangkan oleh staf pemasaran organisasi.

2. Metode Statistikal

Yaitu metode yang paling umum digunakan untuk mencari hubungan-hubungan dengan analisis regresi dan kolerasi

Top-Down Forecasting

(29)

• Metode Bottom-Up dimulai dgn perkiraan permintaan produk akhir individual.

Berapa banyak setiap produk akhir akan dijual perusahaan tahun depan ? atau, berapa jam pelayanan yang akan diminta ?

• Dalam metode ini para peramal menerima estimasi-estimasi dari orang-orang

penjualan, para dealer (distributor),dan para langganan. Analis juga perlu mengamati pola-pola penjulan diwaktu yang lalu.

• Akhirnya, analis menambahkan ramalan-ramalan produk lainnya dan memperoleh hasil peramalan total,yang disebut ramalan agregat.

Bottom-Up Forecasting

(30)

Analisis Regresi dan Korelasi

• Analisis regresi dan korelasi mungkin merupakan prosedur statistikal yang paling banyak digunakan dalam praktek peramalan.

• Analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk menentukan hubungan antar paling tidak dua variabel satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) dan satu variabel bergantung (dependent variabel).

• Tujuannya adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai variabel

bebas tertentu. Basis prediksi ini secara umum adalah data historik.

(31)

a. Teknik Kualitatif

Bersifat subyektif/judgemental. Berdasar pada estimasi- estimasi dan pendapat-pendapat dari para eksekutif, orang-orang penjualan, langganan, spesialis/ahli dari berbagai bidang.

1. Juri Opini eksekutif 2. Metode Delphi

3. Gabungan tenaga penjualan 4. Survei pasar

Teknik-Teknik Peramalan

(32)

Teknik kualitatif adalah subyektif atau “judgmental” atau berdasarkan pada estimasi-estimasi atau pendapat-pendapat. Berbagai sumber pendapat bagi peramalan kondisi bisnis adalah sebagai berikut :

1. Para eksekutif. Para eksekutif sering mempunyai kemampuan untuk memberikan masukan-masukan forecasting yang berguna, terutama dari para manajer yang mempunyai pengalaman cukup lama dalam industri atau dalam perusahaan sejenis.

2. Orang-orang penjualan. Sumber baik lainnya adalah tenaga-tenaga penjualan (sales force). Para anggota kelompok ini secara tetap berhubungan dengan para langganan, sehingga akan mampu untuk memperkirakan rencana-rencana pembelian, sikap dan kebutuhan mereka.

3. Para langganan. Langganan (customers) yang membeli keluaran (produk atau jasa) perusahaan kadang- kadang bersedia dan berkeinginan untuk mengungkapkan rencana-rencana pembelian mereka.

4. Lain-lain. Dalam banyak contoh, para spesialis (ahli) dalam berbagai bidang memberikan pendapat- pendapat yang sangat bernilai.

(33)

METODE-METODE PERAMALAN

1. METODA KUALITATIF TERDIRI DARI :

METODE DELPHI

JURI DARI OPINI EKSEKUTIF (JURY OF EXECUTIVE OPINION)

KOMPOSIT TENAGA PENJUALAN (SALES FORCECOMPOSITE)

SURVEY PASAR KONSUMEN (CONSUMER MARKET SURVEY)

2. METODE KUANTITATIF, TERDIRI DARI:

SIMPLE AVERAGE

MOVING AVERAGE

WEIGHTED MOVING AVERAGE

EXPONTIAL SMOOTHING

REGRESSI LINIER

REGRESI NON LINIER

BOX JENKINS

3. METODA CAUSAL

KORELASI – REGRESSI

ECONOMETRIE MODEL

(34)

Menggunakan suatu proses kelompok

3 jenis partisipan;

1. Pengambil Keputusan

2. Staff

3. Responden

Kelompok responden yang memberikan input pada pengambil keputusan.

Respondents Staff

(What will sales be?

survey)

(Sales will be 45, 50, 55)

Decision Makers (Sales?) (Sales will be 50!)

1. Delphi Method (Metode Dephi)

Metode Kualitatif

(35)

 Terdiri dari sekumpulan kecil para pakar tingkat tinggi/manajer.

 Pendapat dari para manajer digabungkan dalam bentuk statistik untuk mendapatkan prediksi permintaan.

2. Jury Of Executive Opinion

(36)

 Setiap penjual memperkirakan berapa penjualan yang dapat dicapai dalam wilayahnya

 Digabungkan pada tingkat wilayah dan nasional untuk mendapatkan peramalan secara keseluruhan

 Sales harus mengetahui apa yang diinginkan konsumen

Sales

© 1995 Corel Corp.

3. Sales Force Composite

(37)

 Tanyakan pada konsumen mengenai rencana pembelian di masa depan

 Terkadang sulit dalam menjawab pertanyaan

How many hours will you use the Internet next week?

© 1995 Corel Corp.

4.Consumer Market Survey

(38)

Metode Kuantitatif

• Time Series;

Kumpulan kejadian-kejadian masa lalu yg dirangkum menjadi 1 deret waktu sehingga menghasilkan data yg dapat dilihat dari periode ke periode

• Associative Models (Model Asosiatif);

Mempertimbangkan beberapa variabel yang berhubungan dengan kuantitas

yang diprediksi. Saat variabel terkait ditentukan, model statistik dibuat dan

digunakan unuk meramalkan.

(39)

Kegunaan Data Time Series;

• Mampu mengetahui pola perkembangan suatu peristiwa, kejadian atau variable. Misalkan; Jumlah peserta imunisasi, jumlah penduduk, jumlah penderita suatu penyakit, dsb.

• Dapat meramalkan peristiwa yg akan terjadi dimasa yg akan datang

(Forecasting). Untuk melakukan forecasting bisa menggunakan data

trend.

(40)

Metode Kuantitatif

1 . D e k o m p o s i s i T i m e S e r i e s a d a 4 k o m p o n e n : a. Tren

b. Musim c. Siklus

d. Variasi acak / tidak tetap (irregular) 2. Pendekatan Naif

3. Rata-rata bergerak

4. Penghalusan Eksponensial 5. Proyeksi Tren

Time-series

Models

(41)

Metode Kuantitatif

a ) D e k o m p o s i s i T i m e S e r i e s a d a 4 k o m p o n e n :

1. Tren : pergerakan data sedikit demi sedikit meningkat atau menurun 2. Musim : Pola deret yang berulang pada kurun waktu tertentu

dipengaruhi o/ faktor musiman.

3. Siklus : Pola deret waktu yg terjadi perulangan setelah periode waktu tertentu. Terjadi bila data dipengaruhi fluktuasi dan agak lebih teratur.

4. Variasi acak / tidak tetap (irregular) : terjadinya gerakan atau variasi data yg muncul scr sporadis sifatnya. Seperti perang, bencana alam,dll.

Time-series

Models

(42)

Pengolahan Data Time Series Peramalan (Forecasting)

• Ada beberapa metode u/ melakukan forecasting, diantaranya adalah;

Metode Semi Average; Metode ini digunakan u/ keperluan peramalan dengan membentuk persamaan seperti analisis regresi

Metode Moving Average; Metode ini digunakan dengan menghitung bbrp angka rata-rata dari suatu time series, Dengan menggunakan metode ini data asli yg naik turun dapat kita buat lebih rata.

Metode Least Square; Digunakan u/ mendapatkan penaksir koefisien regresi

linier

(43)
(44)

You’re manager of a museum store that sells

historical replicas. You want to forecast sales (000) for 2003 using a 3- period moving average.

1998 4 1999 6 2000 5 2001 3 2002 7

© 1995 Corel Corp.

(45)

Time Response Y

i

Moving Total (n=3)

Moving Average

(n=3)

1998 4 NA NA

1999 6 NA NA

2000 5 NA NA

2001 3 4+6+5=15 15/3 = 5

2002 7

2003 NA

(46)
(47)
(48)

PowerPoint presentation to accompany Heizer/Render Principles of Operations Management, 5e, and Operations Management, 7e

© 2004 by Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, N.J. 07458 4-18

Year

Sales

Actual

Forecast

(49)

Metode Weighted Moving Average

Metode rata-rata bergerak tertimbang atau yang biasa disebut Weighted Moving Average adalah metode untuk menghitung data masa depan / periode mendatang dengan menjumlahkan data-data lampau yang telah diberikan bobotnya masing-masing.

Alasan setiap data diberikan bobot karena pengaruh data yang lebih baru akan lebih berpengaruh pada data keadaan di masa mendatang. Sehingga bobot yang diberikan pada data terbaru tentunya haruslah lebih besar dari data terdahulunya.

Mirip dengan metode rata-rata bergerak (Moving Average), kita bebas menentukan berapa jumlah data yang ingin dimasukkan untuk perhitungan, namun harus diingat data yang diambil harus berurut dari data terbaru, begitu pula dengan bobotnya juga diurutkan dimana data terbaru = bobot terbesar.

(50)

Contoh: Microzide memproduksi barang apparel seperti kemeja. Dengan menggunakan Metode rata-

rata bergerak tertimbang (Weight Moving Average), Maka, ramalkan berapa besar penjualan pada

tahun 2018, dengan

(51)

Misalnya diketahui data penjualan tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dengan bobot (2:4:1:3).

Kita tidak dapat mengasumsikan bobot 2014 = 2, bobot 2015 = 4, bobot 2016 = 3, dan bobot 2017 = 1.

Melainkan bobotnya harus diurutkan (ingat !! data terbaru, bobot terbesar).

Sehingga menjadi : bobot 2014 = 1, bobot 2015 = 2, bobot 2016 = 3, dan bobot 2017 = 4.

Jadi, Microzide diprediksi menjual kemeja sebanyak 1.860 unit pada tahun 2018 dengan menggunakan metode rata-rata berjalan tertimbang (weighted moving average)

(52)

Teknik peramalan yang mengasumsikan permintaan periode berikutnya sama dengan permintaan pada periode terakhir.

Keuntungannya : Cost Effective and Efficient.

Suatu metode peramalan yangmenggunakan n rata- rata periode terakhir data untuk meramalkan periode berikutnya.

PENDEKATAN NAIF

RATA-RATA BERGERAK / MOVING

AVERAGE (MA)

EXPONENTIAL SMOOTHING

Teknik peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan di mana titik data dibobotkan oleh fungsi eksponensial.

PROYEKSI TREN

Metode peramalan time-series yang menyesuaikan sebuah garis tren pada sekumpulan data pada masa lalu, dan kemudian di proyeksikan dalam garis untuk meramalkan masa depan.

Metode Kuantitatif

(53)

F

t

= A

t - 1

+ (1-)A

t - 2

+ (1- )

2

·A

t - 3

+ (1- )

3

A

t - 4

+ ... + (1- )

t-1

·A

0

F

t

= Forecast value A

t

= Actual value

 = Smoothing constant

F

t

= F

t-1

+ (A

t-1

- F

t-1

)

Use for computing forecast Pengaruh smoothing 

-makin besar  smootihing smakin kecil -makin kecil  smoothing smakin besar

-dalam metode single exponential smoothing adalah

mencari  optimum yang akan memberikan MSE/MAD

minimum.

(54)

4-22

Anda mengatur pertemuan di Kwanza. Anda ingin meramalkan kehadiran untuk tahun 2000 menggunakan Exponential Smoothing (α = .10). Dimana awal tahun 1995 perkiraan adalah 175 peserta

Tahun Aktual

1995 180

1996 168

1997 159

1996 175

1999 190

© 1995 Corel Corp.
(55)

(A

t-1

- F

t-1

)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

93 94 95 96 97 98 Year

© 2001 by Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River,

4-32 N.J. 07458

190 180 170 160 150 140

Actual Forecast

Sales

(63)

Metode Kuantitatif

2. Pendekatan Naif 3. Rata-rata bergerak

4. Penghalusan Eksponensial 5. Proyeksi Tren

Time-series

Models

(64)

METODE KUANTITATIF

1. Analisis Regresi Linear

2. Koefisien Korelasi untuk Garis Regresi 3. Analisis Regresi Berganda

Associative

models

(65)

Menggunakan lebih banyak variabel yang berhubungan dengan besaran yang di prediksi variabel

bebas dan variabel terikat.

Mempertimbangkan beberapa variabel yang berhubungan dengan kuantitas yang diprediksi. Saat variable terkait ditentukan, model statistik dibuat dan digunakan unuk meramalkan.

MACAM-MACAM ASSOCIATIVE MODELS a) Analisis Regresi Linear

Model matematis garis lurus yang menjelaskan hubungan fungsional antara variable bebas dan variable terikat.

b) Koefisien Korelasi untuk Garis Regresi

Koefisien korelasi adalah cara lain mengevaluasi hubungan antara dua variabel. Ukuran ini menyatakan derajat atau kekuatan hubungan linear.

c) Analisis Regresi Berganda

Merupakan lanjutan praktis dari model regresi sederhana. Regresi berganda membolehkan beberapa variabel bebas dibangun dan bukan hanya dengan satu variabel.

(66)

Thank You

(67)

MANAJEMEN OPERASIONAL

Aldilla Kurnia Dian PS, SE., MM

(68)

MANAJEMEN OPERASIONAL

Operasi dan Produktivitas

APA SIH MANAJEMEN OPERASIONAL ?

FUNGSI UTAMA MANAJEMEN OPERASIONAL ? APA SIH MANAJEMEN ?

PRODUKSI ?

PRODUKTIVITAS?

(69)

Sub Bab Pokok Bahasan P-1

1. Definisi Manajemen Operasi

2. Sejarah Perkembangan Manajemen Operasi

3. Perlunya mempelajari Manajemen Operasi

4. Masalah Manajemen Operasi

(70)

MANAJEMEN OPERASIONAL ?

 Sebagai rangkaian kegiatan atau aktivitas yang menciptakan nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output.

 Studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi, sistem operasi dan tanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa dalam organisasi.

Penggunaan fungsi-fungsi Manajemen yaitu POAC sedemikian rupa dalam proses

transformasi berbagai SD Perusahaan, guna menambah dan menghasilkan output

yg lebih baik dan optimal

(71)

3 Fungsi Utama Menjalankan Barang dan Jasa

1. Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.

2. Fungsi Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dangan pihak luar perusahaan.

3. Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk dapat

menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang dihasilkan ke

pasar.

(72)
(73)

MENGAPA MANAJEMEN OPERASIONAL PENTING ?

1. Sebagai fungsi utama yang HARUS ada di semua jenis organisasi sehingga dalam pengelolaannya mau tidak mau harus pelajari konsep tersebut

2. Dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal-hal yg berkaitan dengan cara memproduksi barang maupun jasa

3. kita dapat memahami dan mengerti dengan benar apa yang seharusnya dilakukan oleh manajer operasional.

4. merupakan bagian yang paling mahal dalam organisasi, sehingga penting sekali untuk dipelajari. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi MO akan berdampak besar bagi perusahaan

(74)
(75)

VARIABEL PRODUKTIVITAS

Tenaga Kerja (Labour) 11%

Modal Manajemen 34%

55%

Tenaga Kerja (Labour) Modal Manajemen

(76)

VARIABEL

PRODUKTIVITAS

1) Tenaga Kerja (Labor)

yang berari kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang dipekerjakan di organisasi tersebut.

Peningkatan kemampuan tenaga kerja dapat dilakukan dengan melalui pendidikan, perbaikan fasilitas kerja (transportasi, sanitasi), ketersediaan tenaga kerja yang memadai.

2) Modal (Capital)

yang digunakan oleh organisasi untuk membiayai kegiatan operasionalnya, yang mana sangat dipengaruhi oleh inflasi dan pajak yang berlaku.

3) Manajemen (Management)

yang bertanggung jawab untuk memastikan pengelolaan semua sumber daya yang digunakan perusahaan secara efektif dan efisien

10

(77)

Apasajayang dilakukanolehManajerOperasionaldanLingkupTanggungJawabnya?

1. Desain Barang dan Jasa.

Keputusan ini menyangkut sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan, dengan kata lain keputusan operasional berikutnya tergantung pada keputusan desain barang dan jasa.

2. Manajemen Kualitas.

Kualitas yang diinginkan konsumen harus ditetapkan, sehingga aturan maupun prosedur untuk mengenali dan memenuhi kualitas tersebut dapat dibakukan.

11

3. Desain Proses dan Kapasitas.

Menentukan proses yang akan digunakan dalam kegiatan operasional dan kapasitas yang akan digunakan merupakan hal penting dalam manajemen operasional karena berkaitan dengan berbagai hal.

4. Strategi Lokasi.

Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan baik yang bergerak di sector barang maupun jasa akan sangat menentukan prestasi perusahaan.

5. Strategi Layout.

Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas kegiatan oprasional.

(78)

6. Sumber daya manusia dan desain pekerjaan.

Karena tenaga kerja merupakan bagian integral dan paling penting dari seluruh input yang digunakan dalam perusahaan maka keputusan yang berkaitan dengan hal ini adalah sesuatu yang paling penting.

7. Manajemen Rantai Pasokan. (Supply Chain Management).

Keputusan ini menjelaskan akan pentingnya integrasi antara perusahaan dengan pihak supplier maupun distributor karena adanya interdependensi.

8. Manajemen Persediaan.

Keputusan ini penting untuk dipahami karena persediaan yang tepat akan menentukan efisiensi dan efektifitas perusahaan.

12

9. Penjadwalan.

Keputusan tentang jadwal operasional merupakan hal kritis yang harus benar-benar dimengerti karena sangat menentukan sekali bagi perusahaan.

10. Pemeliharaan.

Keputusan yang dibuat harus dengan system yang handal dan stabil.

Apa saja yang dilakukan oleh Manajer Operasional dan Lingkup Tanggung Jawabnya ?

(79)

Bidang Kegiatan Apa Saja yang Memerlukan Keahlian Manajemen Operasional ?

1. Manajer Pabrik (Plant Manager) : manajemen pabrik termasuk keahlian di bidang perencanaan produksi, manajemen pembelian, manajemen persediaan, termasuk pengelolaan karyawan di bagian operasional maupun pengelolalaan sumber daya lainnya yang dipergunakan di pabrik.

2. Direktur Pembelian (Director of Purchashing) : mengenai fungsi pembelian, kemampuan menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau membuat keterkaitan dari supplier sampai distributor, mengkoordinasi aktivitas operasi.

3. Manajer Mutu (Quality Manager) : mengenai konsep statistic untuk dapat melakukan pengawasan semua aspek operasional karena kualitas merupakan tanggung jawab secara bersama diantara semua pihak yang terlibat dalam perusahaan terutama fungsi operasional.

(80)

4. Konsultan Perbaikan Proses (Process Improvement Consultants):

berkaitan dengan desain proses sehingga dapat memberikan berbagai konsultasi mengenai perbaikan proses untuk operasi perusahaan.

5. Manajer dan Perencana Rantai Pasokan (Supply Chain Manager and Planner)

Bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan supplier maupun distributor sehingga harus mempunyai keahlian tentang Material Requirement Planning, Supply Chain Management, Teknologi komunikasi canggih dalam dunia bisnis, konsep penjadwalan dan persediaan.

(81)

SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN OPERASIONAL

1800-an

Produksi masih bersifat kerajinan tangan (handicraft era).

Ely Whitney (1800) ahli manajemen yang mempopulerkan konsep standardisasi dan pengendalian mutu

1832

Charles Babbage (1832) dengan Metode Analisis Kerja Secara Ekonomis dan Pemberian Kompensasi yang Didasarkan Oleh Prestasi Kerja

1881

Frederick W. Taylor beliau dianggap sebagai bapak ilmu manajemen, yang memberikan kontribusi pada

keyakinannya bahwa manajemen bisa menjadi lebih kuat dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja.

1900-an

Frank & Lilian Gilberth (1900)

Frederick Taylor (1911)

Mengeluarkan Kajian Ilmiah tentang Pekerjaan, Mengkaji kerja sbg sistem fisik dan alamiah

(82)
(83)

CONTOH KEGIATAN MANAJEMEN OPERASIONAL

DI SEKTOR BARANG DAN JASA

1. Produk Barang

Manufaktur, pertanian, perkebunan, perikanan, berbagai pabrik pembuatan produk barang, pertambangan, industri berat maupun ringan, konstruksi, otomotif, perumahan.

2. Produk Jasa

Jasa profesional, pendidikan, hukum, kesehatan, perdagangan, layanan masyarakat, transportasi, perbankan, asuransi, hiburan, administrasi, real estate, jasa perbaikan.

(84)

Faktor Masa Kini yang Mempengaruhi Manajemen Organisasi Produksi

Kompetisi Global

 Mutu, Layanan Pelanggan, dan Tantangan Harga

 Komputer dan Mengedepankan Teknologi Produksi

Pertumbuhan Sektor Pelayanan

 Kelangkaan Sumber daya Produksi

Isu tanggung jawab sosial

(85)

Tantangan Produktivitas

Tabel 2.1 Perbedaan Barang dan Jasa

Karakteristik Barang Karakteristik Jasa

 - Dapat dijual lagi

 - Dapat disimpan

 - Kualitas dapat diukur

 - Penjualan terpisah dengan

 produksi

 - Dapat dipindahkan

 - Lokasi sangat mempengaruhi

 biaya

 - Mudah diotomatisasi

 - Pendapatan dari produk nyata

 Tidak bisa dijual lagi

 Tidak dapat disimpan

 Kualitas sulit diukur

 Penjualan sebagai bagian jasa

 Pemindahan pada tenaganya

 Lokasi penting untuk interaksi dengan konsumen

 Sulit diotomatisasi

 Pendapatan dari pelayanan

(86)

PRODUKTIVITAS FAKTOR TUNGGAL / PARTIAL PRODUCTIVTY

(Single Factor Productivity)

HANYA MENGGUNAKAN SATU SUMBER DAYA SEBAGAI INPUT

PRODUKTIVITAS MULTIFAKTOR (Multi Factor Productivity)

MEMASUKKAN SEMUA SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI INPUT

Produktivitas

(87)

APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN PRODUKVITAS ?

Produktivitasdapat diartikan sebagai

perbandingan antara output (barang dan jasa yang dihasilkan) dengan input (sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output).

Out put Produktivitas = ---

input

Bila input yang digunakan untuk menghitung produktivitas : salah satu sumber daya saja, disebutsingle factor productivity, semua sumber daya yang digunakan, disebut multiple factor productivity.

21

Out put Single factor productivity = ---

input

Output

Multiple factor productivity = --- Labor + Material Cost + Overhead Cost

(88)

METODE PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS

Pengukuran produktivitas melalui pendekatan rasio output per input adalah pengukuran yang paling sederhana dan mampu menghasilkan tiga ukuran produktivitas sebagai berikut.

1.Produktivitas Parsial(Partial Productivity)

Sering juga disebut produktivitas faktor tunggal (single factor productivity), yaitu menunjukan produktivitas faktor tertentu yang digunakan untuk menghasilkan keluaran. Faktor tersebut hanya berupa hal berikut:

2.Produktivitas Multifaktor(Multi Factor Productivity)

Menunjukan produktivitas output bersih terhadap banyaknya input modal dan tenaga kerja yang digunakan. Output bersih (net-output) adalah output total dikurangi output dalam proses produksi. Jenis input yang digunakan dalam pengukuran ini hanya faktor tenaga kerja dan modal saja.

(89)

3.Produktivitas Total(Total Factor Productivity)

Produktivitas ini menunjukkan produktivitas dari semua faktor yang digunakan untuk menghasilkan output. Faktor tersebut adalah bahan baku, tenaga kerja, energi, modal, dan lain-lainnya

Pengukuran berdasarkan pendekatan rasio output per input dapat menggunakan satuan fisik dari output dan input (ukuran berat, panjang, isi dan lain-lainnya) atau satuan moneter dari output dan input (dolar, rupiah, pound sterling, dan lain-lainnya).

(90)

Contoh Soal Produktivitas

1. Output yg dihasilkan = 600 unit/ minggu

Jumlah Pekerja 3 org (@bekerja 8jam/ hari dan 5 hari/

minggu

Maka produktivitas Tenaga Kerja nya adalah ? Dik :

Output ; 600 unit Input ; 3 x 8 x 5 Jwb ;

600 = 5 unit/ jam 3 x 8 x 5

2. Jika upah pekerja Rp 5,000/ jam Material yg diperlukan Rp 500,000 Biaya Overhead Rp 900,000

Output yg dijual dengan harga Rp 100,000/unit

Multifaktor produktivitas =

= 600 x Rp 100,000

(3 x 8 x 5 x Rp 5,000) + Rp 500,000 + Rp 900,000

= 3

(91)

Jika output yg dihasilkan meningkat 50% dengan kenaikan semua biaya dan harga masing- masing 25%, maka kondisi yg baru menjadi ;

Produktivitas Tenaga Kerja

= 600 x 1,5 ( 3 x 8 x 5 )

= 7,5 unit/ jam

Berarti ada peningkatan produktivitas TK sebesar 50% dari sebelumnya. Lihat contoh pertama

Multifaktor Produktivitas

= 600 x 1,5 x 1,25 x Rp 100,000

(3 x 8 x 5 x Rp 5,000) + Rp 500,000 + Rp 900,000

(92)

Soal1 - Produktivitas Faktor Tunggal

Suatu perusahaan mempekerjakan 4 orang pekerja dengan waktu kerja selama 8 jam per hari dan menghasilkan 8 judul buku perharinya. Pekerja diberi gaji 640 dollar dan biaya pembuatan yang diperlukan membuat buku setiap harinya secara rutinnya adalah 400 dollar. Maka Produktivitasnya adalah?

Maka perhitungan Produktivitas Faktor Tunggal.

Dalam perhitungan ini yang kita perlukan hanyalah jam kerja yang dipakai, itulah alasan kenapa disebut Faktor tunggal.

????

(93)

Soal1 - Produktivitas Faktor Tunggal

Suatu perusahaan mempekerjakan 4 orang pekerja dengan waktu kerja selama 8 jam per hari dan menghasilkan 8 judul buku perharinya. Pekerja diberi gaji 640 dollar dan biaya pembuatan yang diperlukan membuat buku setiap harinya secara rutinnya adalah 400 dollar. Maka Produktivitasnya adalah?

Maka perhitungan Produktivitas Faktor Tunggal.

Rumusnya & Perhitungannya :

Dalam perhitungan ini yang kita perlukan hanyalah

jam kerja yang dipakai, itulah alasan kenapa disebut Faktor tunggal.

(94)

Dan perhitungan Produktivitas Multifakor :

Dalam perhitungan ini yang dimasukan kedalam hal ini adalah berbagai faktor, untuk mempermudahnya biasanya kita hargai tiap faktor dengan uang atau biaya.

Contohnya 4 pekerja yang bekerja selama 8 jam kita ganti dengan gaji mereka 640 dollar dan modal juga kita masukan sebesar 400 dollar.

Rumusnya & Perhitungannya :

(95)

CONTOH PERHITUNGAN

PT BCA mempunyai data (dalam satuan juta rupiah) tentang output yang dihasilkan selama tahun 2018 sebagai berikut.

Produktivitas Parsial

Terlihat nilai produktivitas parsial untuk tenaga kerja adalah 8,00 menunjukkan bahwa setiap penggunaan input tenaga kerja sebesar 1 juta

rupiah akan menghasilkan output sebesar 8 juta rupiah (karena dihitung dalam jutaan rupiah).

SOAL 2

(96)

Produktivitas Multi Faktor

Produktivitas multifactor :

(Output bersih/Input tenaga kerja + modal) atau

(Output total – material dan jasa yang digunakan)/(Input tenaga kerja + modal)

Diasumsikan bahwa PT GHJ membeli semua material dan jasa termasuk energi, jasa lainnya seperti pemasaran, periklanan, pengolahan informasi, konsultasi, dan lainnya sehingga diperoleh output bersih :

= 2400 – (400 + 300 + 200) = 1500

Produktivitas multifaktor = 1500 / (300 + 500)

= 1500 / 800

= 1,875

Nilai produktivitas multifaktor sebesar 1,875 dapat diartikan bahwa setiap penggunaan input tenaga kerja dan modal secara bersama sebesar 1 juta rupiah akan menghasilkan output bersih sebesar 1,875 juta rupiah.

(97)

Produktivitas Total

Produktivitas total = Output total / Input total

= 2400 / 1700

= 1,41

Terlihat bahwa nilai produktivitas total sebesar 1,41 rupiah dapat diartikan bahwa setiap penggunaan input total sebesar 1 juta rupiah menghasilkan output total sebesar 1,41 juta rupiah.

PALING MUDAH !!!

(98)

Contoh produktivitas lainnya:

Keterangan :

-Data penjualan cenderung naik , berarti tidak ada masalah eksternal

-Produktivitas cenderung stabil, hanya pada tahun 2016 agak menurun berarti terdapat masalah internal, mungkin berkaitan dengan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan.

(99)

OPERASI SEBAGAI SUATU SISTEM PRODUKTIF

Manajemen Operasional

INPUT OUTPUT

Energi

Tenaga kerja

PROSES

Barang

Modal

TRANSFORMASI

atau

Material Jasa

Informasi Manajemen

Sumber: Schroeder (1993;14)

(100)
(101)

PRODUKTIVITAS DAN STANDAR HIDUP

 Perbaikan proses pembayaran berhubungan secara langsung dengan balas jasa yang diterima setiap individu, tim kerja dan juga kondisi ekonomi keseluruhan suatu negara.

Pada tingkat nasional, produktivitas diukur sebagai “dollar value of output per unit labor”.

Sedangkan ukuran unit tergantung kualitas output (barang dan jasa yang dihasilkan) dari suatu negara dan juga efisiensi produksi.

Oleh karena itu produktivitas sebagai penentu utama dari standar hidup suatu negara, karena jika nilai output per jam kerja meningkat maka manfaat bagi negara akan semakin besar karena tingkat pendapatan tinggi dan pada akhirnya akan meningkatkan standar hidup. Dan juga produktivitas sumber daya akan menentukan upah yang diterima para pekerja.

Demikian pula sebaliknya terjadinya inflasi yang tidak dibarengi dengan peningkatan produktivitas akan menekan standar hidup secara realistis.

(102)

TANTANGAN PADA TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Perubahan situasi dan kondisi yang ada menjadikan para manajer operasional untuk selalu menghadapi perubahan dan tantangan yang terus menerus.

Perubahan tersebut bisa disebabkan berubahnya konsumen, investor, pekerja, supplier, lingkungan, pemerintah, organisasi lain, (stake holder).

Perubahan tersebut mengandung konsekuensi logis bahwa manajemen operasional yang dilakukan oleh manajernya harus bertanggung jawab terhadap kondisi sosial yang terjadi.

36

(103)

Data Asian Productivity Organization (APO) http://www.apo-tokyo-aepm.org/

(104)

The Conference Board dalam Total Economy Database.

https://www.conference-board.org/data/economydatabase/

(105)

2. ProduktivitasDi SektorJasa

Produktivitas di sektor jasa sulit

untuk ditingkatkan

karena :

Kebutuhan akan jumlah tenaga kerja yang banyak , seperti contohnya untuk bidang pengajaran

maupun konsultasi.

Proses operasional seringkali bersifat individual seperti pada konsultasi investasi.

Kebanyakan jasa harus dikerjakan oleh para professional yang memiliki keahlian tertentu misalnya di

dunia kesehatan dilakukan oleh para dokter atau tenaga kesehatan.

Hanya sebagian yang dapat diotomatisasi, banyak yang tidak bisa misalnya jasa salon.

Kualitas jasa sulit dievaluasi contohnya kinerja di kantor pengacara.

(106)

Upaya-upaya yang dapat dilakukan

Semakin spesifik jasa yang diberikan akan semakin sulit mencapai peningkatan produktivitas , akan tetapi kesulitan peningkatan produktivitas dibarengi dengan berbagai upaya perbaikan yang telah dilakukan diantaranya dengan penggunaan fasilitas yang lebih memadai atau canggih juga keahlian personil yang lebih trampil maupun cara pengelolaan yang lebih professional .

Contohnya :

di Supermarket telah disediakan mesin untuk mengecek harga.

di Bank disediakan fasilitas ATM, phone banking, internet banking, mobil banking.

di Rumah Sakit peralatan kesehatan banyak yang komputerisasi, kegiatan administrasi lazim menggunakan computer.

di Restoran menyediakan drive-thru untuk layanan cepat, Operasional selama 24 jam di berbagai bidang jasa dsb.

(107)

1. Single Factor : Output yang dihasilkan 600 unit/minggu.

Jumlah pekerja 3 orang,

dengan masing-masing bekerja selama 8 jam/hari dan 5 hari bekerja selama seminggu.

Dengan Upah pekerja 5000/jam material diperlukan sebesar 500.000.

Biaya overhead 900.000 . Output bisa dijual seharga 10.000/unit . A. Single Factor = Output / Input (jam kerja)

B. Multiple Factor = Output : (Labour + material cost + overhead cost) TUGAS!

KERJAKAN DAN DI KUMPULKAN HARI INI JUGA

(108)

Source:

(PPT) 1.MANAJEMEN OPERASIONAL.ppt | Rizal Rizal ...

www.academia.edu › 1.MANAJEMEN_OPERASIONAL.ppt

http://www.apo-tokyo-aepm.org/

https://www.conference-board.org/data/economydatabase/

https://manajemen809.wordpress.com/contoh-soal/

(109)

Perencanaan dan Perancangan Produk

ALDILLA KURNIA DPS, SE., MM

(110)

Perencanaan dan Perancangan Produk

Rancangan Produk

Produk apa yg

akan diproduksi Berapa yg akan

diproduksi

(111)

Perencanaan Produk

• Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar.

• Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal

dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan,

distribusi, perubahan harga dan promosi.

(112)

Rancangan Produk

• Hasil dari pengembangan suatu strategi bisnis (business strategy) dan merupakan kunci bagi kelangsungan hidup perusahaan.

• Menurut pandangan ini, “ Anda harus membuat apa yg dapat dijual. Produk baru ditentukan o/ pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan.”

1. Proses 2. Kapasitas 3. Persediaan 4. Tenaga kerja 5. Kualitas

Keputusan tentang produk mempengaruhi masing-masing 5

bidang pengambilan keputusan operasi, yaitu :

(113)

STRATEGI PENGENALAN dan PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Ada 3 cara dasar untuk proses pengenalan produk baru :

1. Menarik-pasar (Market-Pull)

Menurut pandangan ini,

Anda harus membuat apa yang dapat dijual” . Contoh ; Prosesor Intel Atom yg sebelumnya adalah intel A100.

2. Mendorong-teknologi (Technology Push)

Pandangan ini menyarankan

Anda harus menjual apa yang dapat anda buat” . Produk baru diperoleh dari teknologi produksi, penggunaan teknologi yang canggih dan kemudahan operasi, dengan sedikit perhatian terhadap pasar. Contoh ; Walkman

3. Antar fungsional (Interfunctional)

Produk baru memerlukan kerjasama diantara pemasaran, operasi,

keterampilan teknik, dan fungsi lainnya sehingga menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan

pelanggan dengan penggunaan teknologi yang memberikan manfaat terbaik.

(114)

PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU

 Pengembangan produk atau jasa akan melalui suatu tahap yang dikenal dengan Invention. Invention adalah proses menemukan suatu teknologi dari tidak ada menjadi ada.

 Innovation adalah proses pembaharuan dari invention. Innovation

melibatkan peluang yang ada di pasar dengan penemuan teknologi dan

pengetahuan tentang teknologi baru. Contoh ; Penemuan teknologi Bluetooth

, inovasi Coca-Cola meluncurkan Frestea di tahun 2002

(115)

Transformasi Dari Invention ke Innovation

 Hasil inovasi yang lahir dari suatu perusahaan akan ditindaklanjuti dengan proses pengembangan produk atau jasa baru.

 Untuk itu perlu unit khusus yang menangani proses ini yaitu Unit R&D, Research & Development.

 Unit ini akan melakukan riset penelitian dari hasil inovasi untuk kemudian

dikembangkan menjadi suatu produk atau jasa baru yang akan dilempar ke

pasaran.

(116)

Ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan bagi unit R&D dalam usahanya menerapkan formulasi strategi, yaitu :

1. Kompetensi Teknis (Technical Competention) 2. Kebutuhan Pasar (Commercial Value)

3. Kepentingan Perusahaan (Corporate Interest)

(117)

Fungsi Riset Bisnis perlu ditambahkan sebagai suatu sub unit dalam Unit R&D untuk menunjang keberhasilan suatu produk atau jasa baru agar sukses di pasaran. Sebagai contoh, TELKOM R&D

Center

telah melakukan restrukturisasi organisasi pada akhir tahun 2006 dan melahirkan satu bidang baru yaitu Bidang

Research of Business. Bidang RoB tersebut meliputi 4 laboratorium dengan masing-masing

fungsinya sebagai berikut:

1. Business Strategy,

melaksanakan riset dan pengembangan bisnis

2. Business Performance,

melakukan evaluasi dan identifikasi performansi bisnis

3. Business Competitiveness,

menyediakan data pasar, pelanggan dan kompetitor yang kompetitif

4. Industrial Partnership, melakukan pengembangan hubungan kemitraan yang strategis dengan

institusi yang relevan.

(118)

Proses pengembangan produk baru terdiri atas 5 langkah sbb :

1. Pencarian gagasan, Sumber utama gagasan-gagasan produk baru adalah dari pasar, atau teknologi yang telah ada, observasi terhadap produk-produk sekarang, pendapat para penyalur, para ahli, pesaing, orang-orang penjualan, dan manajemen puncak.

2. Seleksi Produk, untuk produk baru sebaiknya memenuhi 3 kriteria: (1) potensi pasar, (2) kelayakan finansial, (3) kesesuaian operasi.

PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU

(119)

3 Desain produk pendahuluan

Dilakukan untuk pengembangan beberapa alternatif desain yang memenuhi ciri-ciri konseptual produk terpilih. Bila disetujui, perlu dibuat prototype-prototype untuk pengujian dan analisis.

4. Pengujian (Testing)

Pengujian terhadap prototype-prototype ditujukan pada pengujian pemasaran dan kemampuan teknikal produk

PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU

(120)

5. Desain Akhir (Final)

Spesifikasi-spesifikasi produk dan komponen - komponennya dan gambar-gambar perakitan disusun, untuk memberikan basis bagi proses produksinya.

PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU

(121)

8 Tahap Proses Pengembangan Produk

1. Penciptaan ide produk

2. Penyaringan atau pemilihan ide produk 3. Pengembangan dan pengujian konsep 4. Pengembangan strategi pemasaran 5. Analisa bisnis

6. Pengembangan produk

7. Uji pemasaran (skala kecil)

8. Komersialisasi

(122)

Ada

3

macam pengembangan diversifikatif, yaitu:

1. DIVERSIFIKASI KONSENTRIS

Usaha menambah produk baru yang mempunyai sinergi teknologi atau sinergi dengan garis produk yang ada.

Contoh: Perusahaan mobil menambah produknya dengan produksi sepeda motor.

DIVERSIFIKASI PRODUK

Perancangan kembali suatu produk dapat

dilakukan dengan diversifikasi produk, karena

perusahaan sering menghadapi kesempatan

diversifikatif, yaitu kesempatan untuk menambah

atau memperluas macam produk yang dibuat dan

dijual.

(123)

2.DIVERSIFIKASI HORIZONTAL

Usaha menambah produk-produk baru yang dapat menarik konsumen meskipun produk tersebut tidak mempunyai hubungan dengan garis produk yang ada.

Contoh: perusahaan pesawat memiliki jaringan hotel.

DIVERSIFIKASI PRODUK

3. DIVERSIFIKASI KONGLOMERAT

Usaha menambah produk baru untuk dijual pada golongan pembeli baru, dengan tujuan menjaga stabilitas produksi & penjualan atau merupakan pemanfaatan kesempatan lingkungan yang menguntungkan. Contoh:

Perusahaan yang memproduksi barang-barang elektronik

dan sejenisnya melakukan diversifikasi konglomerat

dengan memproduksi produk-produk kosmetik.

(124)

STANDARISASI PRODUK

Yaitu proses penentuan spesifikasi ukuran, bentuk, dan karakteristik-karakteristik lain pada barang-barang yang dibuat.

Atau merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam memproduksikan sesuatu

Contoh : Perusahaan industri yang menggunakan penetapan ukuran-ukuran sepatu, ukuran ban, pipa, paku dsb.

adalah proses pembatasan jumlah ukuran-ukuran.

Standardisasi ataupun simplifikasi biasanya berarti bahwa barang-barang “non standard” tidak akan dibuat, kecuali bila ada pesanan khusus

SIMPLIKASI

(125)

Produksi adalah suatu proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau menambah nilai suatu produk (barang dan jasa) agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu :

1) Kualitas Produk

Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

2) Biaya Produk

Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

(126)

3) Waktu Pengembangan Produk

Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

4) Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

5) Kapabilitas Pengembangan.

Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

(127)

PRODUK APA YG AKAN DIPRODUKSI?

Market Research dan Feasibility Study Market Research Brainstorming

Menentukan Tujuan dan Batasan Produk Menggambar Produk

Review Produk

Membuat Prototype/Sample Uji Coba

(128)

1. Pendekatan Mikro ( MC, MR, Equilibrium )

AVC AvrgVrbl Cost

AC Avrg Cost

MC Marginal Cost

 Biaya Marginal (MC)

satu faktor pada perubahan biaya variabel rata-rata (AVC) dan otomatis biaya total rata rata (AC) ikut berubah, contoh bila nilai MC lebih kecil dari AC, maka nilai AC juga akan turun, sebaliknya bila nilai MC lebih besar dari nilai AC, maka nilai AC juga ikut naik.

MC BERBANDING LURUS DENGAN AC.

(129)

 Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)

Marginal Revenue merupakan tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi.

Bila kondisi perusahaan

MR = MC (pendapatan marjinal = biaya marjinal), ini merupakan satu faktor

perusahaan memperoleh keuntungan maksimal.

(130)

1. Analisis Keseimbangan Umum (General Equilibrium Analysis)

• Hubungan antara pasar yang satu dengan pasar yang lainnya, khususnya antara pasar barang dan pasar faktor sebagai satu keseluruhan (general).

• Karena kenyataannya harga dipasar yang satu ikut mempengaruhi harga di pasar-pasar yang

lain, baik dalam jangka panjang maupun pendek. Setiap perubahan permintaan atau penawaran di pasar yg satu berkaitan dengan dan ikut mempengaruhi permintaan dan penawaran di pasar yang lain.

(131)

2. Pendekatan Linier programming/Dualitas

• Atau pemrograman linear (PL) adalah suatu pendekatan matematis untuk menyelesaikan suatu permasalahan agar didapatkan hasil yang optimal. Permasalahan yang sering diselesaikan dengan Linear Programming adalah dalam pengalokasian faktor-faktor produksi yang terbatas jumlahnya terhadap berbagai kemungkinan produksi sehingga didapatkan manfaat yang optimal (maksimal dan minimal).

Sasaran maksimal, misalnya secara efisien sehingga manfaat yang ingin dicapai (jumlah produksi/nilai penjualan/laba, dan lain-lain) menjadi maksimal. Sasaran minimal misalnya, bagaimana mencari kombinasi produksi agar penggunaan faktor-faktor produksi minimal tetapi manfaat yang dicapai (dari kombinasi produksi) tidak lebih rendah dari angka yang diinginkan (Tarigan, 2005).

(132)

3. Pendekatan Manajemen Keuangan (BEP)

 Munawir (1986) menyatakan bahwa analisa Break Even Point merupakan

suatu analisa yang ditujukan untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian (keuntungan=0).

 Melalui analisa BEP dapat dibuat perencanaan penjualan, sekaligus

perencanaan tingkat produksi, agar perusahaan secara minimal tidak

mengalami kerugian.

(133)

1. Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan

2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba yang telah direncanakan 3. Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih kecil dari BEP.

4. Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi.

5. Siklus hidup produk /Product life cycle

(134)
(135)

Strategi Pengenalan & Pengembangan Produk Baru

Dalam kondisi saat ini, dimana perkembangan pasar sangat dinamis dan penuh persaingan, perusahaan akan sulit mempertahankan eksistensinya jika hanya bertahan pada produknya yang sekarang.

Oleh karena itu, pengembangan produk baru

merupakan suatu hal yang penting bagi

perusahaan. Pengembangan tersebut meliputi

pembuatan produk yang baru atau penyempurnaan

dari produk yang sudah ada.

(136)

TUGAS KELOMPOK

1. Cari contoh diversifikasi yg sudah ditentukan dosen, dengan ketentuan 1 kelompok 6 orang

2. Boleh cari referensi di google, kurun waktu 10 tahun saja.

3. Buat makalah dan ppt .

4. Ppt minimal 7 slide diluar introduction kelompok.

(137)

SOURCE:

https://www.slideshare.net/chubbiembems/memaksimasi-profit-pada-pasar-persaingan- sempurna-analisis-jangka-pendek-dan-panjang

http://ekonominator.blogspot.com/2016/09/manajemen-operasional-perencanaan-dan.html

(138)

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI (PRODUCTION CAPACITY PLANNING)

Aldilla Kurnia Dian PS,SE., MM

(139)

1. KONSEP DAN DEFINISI KAPASITAS

(140)

• Pendapat Jay Heizer dan Barry Render Manajemen Operasi Edisi ketujuh (2006).

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemprosesan (troughput) atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.

• Kapasitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencapai, menyimpan atau menghasilkan.

• Kapasitas Produksi adalah jumlah unit maksimal yang dapat dihasilkan dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.

1. KONSEP DAN DEFINISI KAPASITAS

(141)

DEFINISI KAPASITAS

• Pendapat Freddy Rangkuti

Kapasitas adalah tingkat kemampuan berproduksi secara optimum dari sebuah fasilitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah output pada satu periode waktu tertentu.

Manajer Operasional memperhatikan kapasitas karena ;

1. Mereka ingin mencukupi kapasitas untuk memenuhi permintaan konsumen.

2. Kapasitas mempengaruhi efisiensi biaya operasi.

3. Kapasitas sangat bermanfaat mengetahui perencanaan output, biaya pemeliharaan kapasitas,

dan sangat menentukan dalam analisis kebutuhan investasi.

(142)

DEFINISI KAPASITAS

• Pendapat T. Hani Handoko,

Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran suatu kuantitas keluaran dalam periode

tertentu merupakan kuantita keluaran tertinggi yang mungkin selama periode

tertentu.

(143)

Dalam produksi dan manajemen operasi, terdapat tiga tipe dari kapasitas yaitu:

1. Potential Capacity

Kapasitas yang dapat dibentuk untuk membantu pimpinan untuk mengambil keputusan. Ini merupakan inti da

Gambar

Grafik Siklus Hidup Produk (PLC)
Grafik Siklus Hidup Produk (PLC)
Tabel 2.1 Perbedaan Barang dan Jasa

Referensi

Dokumen terkait

• Laba naik dan turun pada tahap yang berbeda dalam siklus hidup produk.. • Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian

Product Life Cycle merupakan sebuah perjalanan produk mulai dari lahirnya produk sampai mati, dengan melewati 4 tahapan mulai dari introduction, growth, maturity,

Siklus hidup beberapa hewan, memuat penjelasan tentang tahapan hidup beberapa hewan yang dalam siklus hidupnya tidak mengalami metamorfosis, hewan yang dalam siklus hi- dup

Siklus hidup produk berorientasi pada produk, atau merk yang terjadi pada pasar secara keseluruhan sehingga perlu adanya penyesuaian tahap-tahap siklus hidup produk dengan

selektif Buat distribusi intensif Buat lebih banyak distribusi intensif Selektif lepas toko yang tidak mengun- tungkan Promosi penjualan Gunakan banyak promosi penjualan

Praktikum ini berjudul “siklus hidup Drosophyla melanogaster” praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui sklus hidup dari lalat buah, siklus hidup lalat buah dimulai dari

Penelitian ini berusaha untuk membuat sebuah proses bisnis MC secara keseluruhan selama siklus hidup produk dengan aliran tertutup, dimulai dari pre-manufaktur

Siklus Hidup: Rangkaian Perubahan pada Makhluk Hidup Bab ini akan membahas tentang siklus hidup makhluk hidup, yaitu serangkaian perubahan yang dialami makhluk hidup dari lahir hingga