PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hingga saat ini, belum ada standar emas untuk menilai perjalanan penyakit pada pasien TAO, yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan TAO. Penelitian yang dilakukan Mathur dkk. menetapkan bahwa pasien dengan TAO yang parah memiliki nilai CAS yang lebih tinggi. Kvetny dkk melaporkan dalam penelitiannya bahwa penebalan otot rektus pada pasien TAO atau NOSPECS grade 4 dikaitkan dengan nilai CAS.6-9.
Dari beberapa penelitian di atas terlihat masih adanya perbedaan pendapat mengenai korelasi antara tingkat aktivitas (nilai CAS) dengan tingkat keparahan (NOSPECS), karena kedua parameter ini berguna untuk menilai keberhasilan pengobatan pada TAO, maka perlu dilakukan. untuk mengetahui korelasi kedua parameter tersebut yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman penatalaksanaan pasien TAO serta penilaian prognosis TAO.3, 5, 7. Nilai CAS yang tinggi menunjukkan adanya proses inflamasi aktif yang menyebabkan perubahan pada sistem imun. struktur anatomi orbit dan periorbita. Perubahan struktur anatomi orbita dan periorbita akibat peradangan pada TAO menyebabkan derajat NOSPECS semakin parah.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
- Kegunaan Ilmiah
- Kegunaan Praktis
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
Kajian Pustaka
- Anatomi Orbita
- Kelenjar Tiroid
- Penyakit Grave
- Thyroid-Associated Orbitopathy
- Clinical Activity Score
- NOSPECS
Prinsip utama penanganan pasien penyakit Graves adalah jika pasien eutiroid, maka pasien dapat diberikan obat antitiroid seperti methimazole atau propylthiouracil (PTU). Pada penelitian yang dilakukan oleh Subekti dkk, ditemukan bahwa prevalensi retraksi kelopak mata atas ditemukan pada mayoritas (60,7%) pasien TAO.1-5,21,27. Pasien penyakit Graves yang merokok memiliki risiko dua kali lipat mengalami TAO dibandingkan bukan perokok.
Penatalaksanaan pasien TAO mengikuti pendekatan bertahap berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan penunjang lebih lanjut. Pasien TAO dengan NOSPECS tingkat parah akan meninggalkan gejala sisa yang lebih parah dibandingkan pasien dengan NOSPECS tingkat rendah. Nilai NOSPECS hanya menilai kerusakan jaringan orbital akibat TAO, namun tidak menilai tingkat aktivitas inflamasi pada TAO.12,30,33.
Kerangka Pemikiran
- Alur Kerangka Pemikiran
Derajat keparahan berdasarkan NOSPECS merupakan pembagian berdasarkan perubahan dan kerusakan jaringan orbital dan periorbital. Pasien TAO aktif yang tidak mendapat pengobatan segera akan mengalami peningkatan keparahan TAO. Parameter yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perjalanan penyakit pada pasien TAO meliputi tingkat aktivitas dan tingkat keparahan TAO.
Nilai Clinical Activity Score (CAS) merupakan penilaian yang dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi tingkat aktivitas inflamasi pada TAO, sedangkan nilai NOSPECS merupakan penilaian yang dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat keparahan TAO yang ditunjukkan oleh jaringan orbital dan periorbital. kerusakan. Nilai CAS ≥3 menunjukkan pasien sedang dalam proses inflamasi akut atau berada pada fase aktif. Adanya perubahan struktur anatomi jaringan pada TAO akan menyebabkan keparahan TAO meningkat yang ditunjukkan dengan peningkatan grade NOSPECS.
Pasien dengan NOSPECS grade 0-I tergolong TAO ringan, grade II-IV tergolong TAO sedang, dan grade V-VI tergolong TAO berat33,34.
Premis dan Hipotesis
- Premis
- Hipotesis
SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
Objek dan Sampel Penelitian
- Subjek Penelitian
- Pemilihan Sampel
- Kriteria Inklusi
- Kriteria Eksklusi
- Penentuan Besar Sampel
Metode Penelitian
- Rancangan Penelitian
- Variabel Bebas dan Tergantung
- Definisi Operasional
- Cara Kerja dan Teknik Pengambilan Data
- Rancangan Analisis
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Implikasi / Aspek Etik Penelitian
Pencarian data rekam medis berdasarkan International Statistical Classification of Disease 10 (ICD 10) untuk pasien yang didiagnosis TAO pada tahun 2016 hingga 2020 hingga jumlah sampel penelitian tercapai. Selain itu, analisis deskriptif juga digunakan untuk mengetahui karakteristik subjek yang menjadi sampel penelitian. Untuk data numerik, sebelum melakukan uji statistik, data numerik dinilai menggunakan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk.
Selain itu analisis statistik telah sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis yaitu menguji hubungan antara nilai CAS dengan derajat NOSPECS pada pasien TAO. Analisis statistik untuk data kategorikal diuji dengan menggunakan uji chi-square jika memenuhi syarat Chi-square. Jika tidak terpenuhi, digunakan uji Fisher's Exact untuk tabel 2 x 2 dan Kolmogorov Smirnov untuk tabel selain 2 x 2. Kriteria signifikansi yang digunakan adalah p-value, aila ≤0,05 signifikan atau signifikan secara statistik, dan p >0,05 tidak signifikan. signifikan atau tidak signifikan secara statistik.
Selain itu, uji statistik yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antara data numerik dan numerik serta data yang berdistribusi normal menggunakan uji statistik korelasi uji Pearson, sedangkan untuk data yang tidak normal digunakan uji Spearman. Kriteria signifikansi yang digunakan adalah nilai p jika p ≤0,05 berarti signifikan atau signifikan secara statistik, dan p >0,05 berarti tidak signifikan atau signifikan secara statistik. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir khusus kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 24.0 for Windows.
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Ilmu Kesehatan Mata Bandung di Pusat Mata Nasional, Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata dan Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Data penelitian yang diambil dari rekam medis pasien akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Prinsip beneficence (bermanfaat) dan tidak berbahaya (harmless) Penelitian yang dilakukan akan berguna dalam mengevaluasi hubungan antara nilai CAS dan NOSPECS dalam TAO.
Seluruh data rekam medis yang diambil akan diperlakukan sama sesuai prosedur penelitian dan akan menjaga kerahasiaan data rekam medis pasien.
Alur Penelitian
Analisis data numerik ini diuji dengan uji Mann Whitney karena data tidak berdistribusi normal yaitu nilai CAS dengan keterlibatan jaringan lunak, proptosis, keterlibatan otot ekstraokular,. Hasil uji statistik diperoleh hasil signifikan atau signifikan secara statistik antara variabel nilai rata-rata CAS pada kelompok jaringan lunak, proptosis, otot ekstraokular, kornea dan kehilangan penglihatan. Analisis statistik antara data numerik dan ordinal dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman antara variabel dan komponen nilai CAS.
Korelasi nilai CAS dan NOSPECS pada komponen keterlibatan jaringan lunak, proptosis dan keterlibatan otot ekstraokular ditemukan signifikan secara statistik atau signifikan dengan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang. Korelasi nilai CAS dengan NOSPECS pada komponen kornea ditemukan signifikan secara statistik atau signifikan dengan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kecil (tidak kuat). Saat mengkorelasikan nilai CAS dengan NOSPECS pada Sight Lost, ditemukan hasil korelasi yang tidak dapat ditentukan.
Korelasi nilai CAS dengan NOSPECS pada kornea Spearman Korelasi nilai CAS dengan NOSPECS pada Spearman’s Sight Lost (DON). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang moderat dan signifikan antara nilai CAS dengan NOSPECS. Pada penelitian ini, kelompok pasien yang merokok mempunyai nilai CAS yang lebih tinggi dibandingkan pasien yang tidak merokok (3:2).
Penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif signifikan dengan kekuatan sedang antara nilai CAS dan NOSPECS pada komponen keterlibatan jaringan lunak, proptosis, dan otot ekstraokular. Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipotiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Euthyroid Euthyroid Hipertiroid Bukan Perokok Bukan Perokok Perokok Bukan Perokok Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, Tidak, Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Hipertiroid Euthyroid Euthyroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Hipertiroid Tidak Tidak Tidak Tidak Perokok Tidak Tidak Tidak Tidak Perokok Perokok Bukan Perokok Tidak Perokok Tidak Ada Perokok kers Perokok Di bak mandi Perokok .
Hipertiroidisme Hipertiroidisme Hipertiroidisme Hipertiroidisme Hipertiroidisme Hipertiroidisme Hipertiroidisme Hipertiroidisme Hipotiroidisme Hipotiroidisme Eutiroidisme Hipotiroidisme Eutiroidisme Hipotiroidisme Hipertiroidisme Hipertiroidisme Hipertiroidisme Hipertiroidisme Bukan perokok Perokok Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Perokok Perokok Perokok Tidak Perokok Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Karakteristik Subjek Penelitian
- Analisis Korelasi Nilai CAS dengan NOSPECS
- Perbandingan Proporsi atau Hubungan antara Nilai CAS dengan
- Perbandingan atau Hubungan antara Nilai CAS dengan Komponen
- Korelasi Nilai CAS dengan komponen NOSPECS (Jaringan
- Perbandingan atau Hubungan antara Nilai CAS dengan Perokok
Survei hubungan antara skor aktivitas klinis (CAS) dan NOSPECS pada pasien TAO dilakukan terhadap 71 pasien dari 241 pasien TAO yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji analisis data diuji dengan uji Mann Whitney karena data tidak berdistribusi normal yaitu nilai CAS. Terdapat hubungan antara nilai Clinical Activity Score (CAS) dengan kadar NOSPECS pada pasien TAO.
Dengan menggunakan analisis statistik Spearman diperoleh nilai R nilai korelasi antara CAS dan NOSPECS sebesar 0,668 dengan p value = 0,0001 hal ini menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan ke arah korelasi positif dengan kekuatan sedang antara nilai CAS dan NOSPECS. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Li dkk yang menyatakan bahwa sebagian besar pasien TAO terjadi pada kelompok usia 41-60 tahun (52,26%) Pada penelitian yang dilakukan oleh Sahli dkk disebutkan bahwa sebagian besar pasien TAO terjadi pada kelompok umur 30-50 tahun.1,3,34. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa nilai CAS dapat digunakan sebagai gambaran tingkat keparahan TAO, namun nilai CAS tidak dapat menilai TAO pada kondisi parah atau NOSPECS grade V dan VI, sehingga penilaian CAS saja tidak dapat dilakukan. digunakan sendiri untuk mengevaluasi TAO.
Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah kami tidak memiliki data mengenai faktor lain yang mungkin mempengaruhi nilai CAS. Terdapat hubungan positif antara nilai Clinical Activity Score dengan derajat NOSPECS pada pasien TAO. Perbaikan kelengkapan rekam medis, termasuk nilai CAS dan kadar NOSPECS saat pasien datang dan memeriksa, dapat membantu meningkatkan keberhasilan pengobatan pasien TAO.
Uji Hipotesis
Pembahasan
Pada penelitian ini ditemukan bahwa perempuan yang menderita TAO lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu sebanyak 42 pasien (59,2%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kim dkk yang menyatakan bahwa mayoritas penderita TAO adalah perempuan (63,5%). Jaringan fibrotik ini akan menimbulkan gejala sisa berupa proptosis, gangguan pergerakan mata dan diplopia permanen 1-5,34,38 Pada penelitian ini, gejala TAO paling banyak muncul pada status hipertiroid yaitu pada 56 pasien (78,9%).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Li dkk yang menyatakan bahwa TAO paling banyak terjadi pada keadaan hipertiroid (84,18%). TAO merupakan kelainan autoimun yang umumnya terjadi pada pasien hipertiroidisme, namun dapat juga terjadi pada keadaan hipotiroid atau eutiroid. Tingkat aktivitas berguna dalam menilai proses inflamasi yang sedang berlangsung yang berguna dalam pengelolaan pasien dengan TAO.
Is modified clinical activity score an accurate indicator of diplopia progression in Graves' orbitopathy patients?. Association of TSH receptor antibodies, thyroid stimulating antibodies and thyroid blocking antibodies with clinical activity score and severity of Graves' ophthalmopathy. Efficacy and safety of low-dose oral prednisolone compared with pulse intravenous methylprednisolone in the management of moderately severe Graves' orbitopathy: a randomized controlled trial.
European Thyroid Association/European Graves' Orbitopathy Group 2016 guidelines for the treatment of Graves' orbitopathy.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran