• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Ekskresi pada Manusia

N/A
N/A
ROEMAH DHIRA

Academic year: 2025

Membagikan "Sistem Ekskresi pada Manusia"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SISTEM EKSKRESI

DISUSUN OLEH:

1.GLEN TIMOTIUS PITER BONGGA 2.MOH.FAHMI

3.NI NYOMAN MERRY KRISTIN 4.NUR HALIMA

5.NURUL AISAH 6.NYOMAN VIONA 7.RISKA MIRZAYANTI 8.YERMITA PEKIRI

SMA NEGERI 1 POSO PESISIR UTARA TAHUN AJARAN 2024/2025

BAKTI AGUNG

POSO

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini adalah Sistem Ekskresi Pada Manusia.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bakti Agung, Januari 2025

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --- ii DAFTAR ISI --- iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang --- 1 B. Rumusan Masalah --- 1 C. Tujuan --- 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekskresi --- 2 B. Jenis-jenis Proses Pengeluaran --- 2 C. Organ Ekskresi --- 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan --- 10 B. Saran --- 10

Daftar Pustaka --- 13

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia mempunyai sistem metabolisme tubuh yang lengkap. Saat melakukan aktivitas sehari- hari seluruh sistem metabolisme tubuh manusia bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsi masing-masing. Proses metabolisme dalam tubuh manusia berlangsung secara terkoordinir dan dilakukan oleh serangkaian organ-organ tubuh. Dalam tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Proses ini menghasilkan energi dan zat-zat tertentu. Metabolisnme tidak hanya menghasilkan bahan-bahan yang bermafaat bagi tubuh, namun juga menghasilkan zat sisa. Zat-zat tersebut ada yang berguna, tetapi ada juga zat sisa yang tidak berguna. Jika zat sisa terus berada didalam tubuh, akan terjadi ketidakseimbangan kimia.

Ketidakseimbangan tersebut akan mengganggu proses metablisme lainnya. Misalnya keringat dan urine, pada saat berolahraga kta mengeluarkan keringat dihasilkan oleh sistem pengeluaran tubuh melali organ kulit. Selain itu organ paru-paru juga bekerja maksimal melalui sistem pernapasan tubuh. Dari uraian tersebut sistem metabolisme tubuh saling berhubungan satu sama lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengertian ekskresi?

2. Apa saja jenis proses pengeluaran?

3. Bagaimana macam-macam alat ekskresi pada manusia serta struktur dan fungsinya?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian ekskresi.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis proses pengeluaran.

3. Untuk mengetahui macam-macam alat ekskresi pada manusia serta struktur dan fungsinya.

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKSKRESI

Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun bagi tubuh.

Zat-zat ini, antara lain CO2, garam-garam dan senyawa nitrogen yang disebut urea. Sistem yang bertugas mengeluarkan zat-zat ini disebut sistem ekskresi. Sistem ekskresi pada manusia dibentuk oleh beberapa organ, yaitu ginjal, hati, paru-paru dan kulit.

Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, pernapasan dan keringat. Organ-organ ekskresi di dalam tubuh bekerja maksimal untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna dari dalam tubuh.

B. JENIS PROSES PENGELUARAN

❖ Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus

❖ Ekskresi, yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh

❖ Sekresi, yaitu yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandung enzim

(6)

3

C. ORGAN EKSKRESI BESERTA STRUKTUR DAN FUNGSINYA

Alat ekskresi merupakan alat atau organ tubuh manusia yang dapat mengeluarkan zat hasil metabolisme dari dalam tubuh. Alat ekskresi terdiri dari:

1. Ginjal

Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi. Manusia memiliki sepasang ginjal. Ginjal terletak di rongga perut, tepatnya disebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Posisi ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebeah kanan. Ginjal berbentuk seperti kacang kapri dan berwarna merah dan besarnya kira-kira sekepal tangan orangnya masing-masing dengan berat sekitar 150 gram.

Gijnal mengeluarkan urea, kelebihan air, dan material sampah lainnya dalam bentuk urine. Urine dialirkan melalui ureter menuju kandung kemih (vesika urinaria).

Keinginan untuk mengeluarkan urine muncul ketika kandung kemih terisi penuh. Urine dikeluarkan oleh tubuh melalui uretra.

STRUKTUR GINJAL:

➢ Berjumlah sepasang

➢ Berbentuk seperti kacang

➢ Setiap ginjal panjangnya sekitar 6 - 7,5 cm, tebalnya 1,5 - 2,5 cm dan beratnya sekitar 140 gram

➢ Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak yaitu lemak perirenal dan lemak pararenal.

Dari bagian luar ke dalam, ginjal memiliki 3 lapisan, yaitu:

a. Korteks renalis (korteks, bagian luar)

b. Medula renalis (medulla, bagian sumsum ginjal) c. Pelvis renalis (rongga ginjal)

Unit fungsional terkecil dari ginjal disebut nefron. Nefron terletak di korteks renalis dan medula renalis. Nefron terdiri atas tiga bagian utama, yaitu glomerulus (tempat darah disaring), kapsul bowman dan dua buah tubulus panjang.

(7)

4

• Tubulus tersebut dibagi menjadi tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus pengumpul.

• Glomerulus adalah untaian pembuluh kspiler yang dinding-dindingnya bertautan dengan dinding kapsul bowman.

• Kapsul Bowman sendiri berhubungan dengan tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan tubulus kontortus distal hingga tubulus pengumpal.

FUNGSI GINJAL:

▪ Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh

▪ Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan

▪ Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal

▪ Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia

▪ Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah

PEMBENTUKAN URIN a. Penyaringan (Filtrasi)

Proses filtrasi atau penyaringan darah terjadi diantara glomerolus dan Kapsula Bowman. Ketika darah dari arteriol aferen memasuki glomerolus, tekanan darah menjadi tinggi. Hal tersebut menyebabkan air dan molekul-molekul yang tidak larut dalam darah melewati dinding kapiler pada glomerolus. Kemudian air dan molekul- molekul memasuki lempeng filtrasi dari kapsula bowman. Hasil filtrasi ini disebut filtrat glomerolus atau urin primer. Filtrat ini akan dipindahkan melalui Tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, kemudian menuju tubulus pengumpul.

(8)

5 b. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)

Ketika filtrate dipindahkan darah di arteriol eferent glomerolus menjadi sangat pekat. Hal itu terjadi karena hilangnya begitu banyak air. Selain itu, filtrasi mengandung substansi-substansi besar yang tidak dapat melewati dinding kapiler glomerolus, seperti sel darah, protein-protein besar dan lemak. Sementara itu urin primer yang dihasilkan kapsula bowman memasuki tubulus kontortus proksimal.

Dititik pertautan antara kapiler-kapiler yang melingkupi tubulus diserap glukosa, asam amino serta ion Na+. Pada lengkung henle terjadi penyerapan garam NaCl dan air.

Penyerapan terjadi di tubulus kontortus distal. Disini terjadi penyerapan urea, creatinin, bahan obat-obatan serta ion H+ dan NH4-. Sementara itu garam NaCl dan air serta ion HCO3- kembali diserap dan menghasilkan urin sekunder. Hasil reabsorbsi ini mengandung air, garam, urea dan pigmen empedu memberikan bau dan warna pada urin.

c. Pengumpulan (Augmentasi)

Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan memasuki tubulus pengumpul.

Di tubulus ini, masih terjadi penyerapan kembali air, garam NaCL, dan urea sehingga terbentuk urin yang harus di buang dari tubuh. Dari tubulus pengumpul, urin memasuki pelvis renalis, lalu mengalir melalui ureter menuju kandung kemih. Ketika kandung kemih penuh, orang akan merasakan keinginan untuk buang air kecil. Urin akan di keluarkan dari tubuh melalui uretra.

Beberapa hal yang memengaruhi volume urin di antaranya zat-zat di uretik, suhu, konsentrasi darah, dan emosi. Jika sering mengonsumsi kopi dan teh, zat di uretic (kafein) yang di kandungnya akan menghambat reabsorbsi air sehingga volume urin meningkat. Pada saat terjadi peningkatan suhu, kapiler di kulit melebar dan air berdifusi keluar serta kelenjar keringat menjadi aktif. Saat volume air turun, penyerapan air di ginjal berkurang sehingga volume urin menurun. Begitu pula halnya ketika konsentrasi darah meningkat, atau ketika darah menjadi lebih cair karena banyak mengonsumsi cairan. Emosi tertentu merangsang peningkatan atau pengurangan volume urin, contohnya orang menjadi lebih sering buang air kecil pada saat gugup, tegang atau takut.

(9)

6 2. Kulit

Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh yang utama karena berada dilapisan tubuh paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan. Kulit manusia tersusun oleh tiga lapisan utama, yaitu:

STRUKTUR KULIT:

❖ Epidermis (lapisan Kulit ari). Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit.

Terdiri atas:

1) Stratum korneum (lapisan tanduk), yaitu lapisan sel-sel epidermis (sel epitelium pipih selapis) yang mati dan menumpuk menjadi berlapis- lapis.

2) Stratum lusidum, yaitu lapisan bening dibawah stratum korneum

3) Stratum granolosum, yaitu lapisan sel yang mengandung pigmen melanin yang berpengaruh terhadap warna kulit

4) Stratum germinatifum, yaitu lapisan yang membelah terus-menerus mendesak lapisan sel lama ke atas, serta menggantikan sel-sel di lapisan stratum korneum.

❖ Dermis (Lapisan Kulit Jangat). Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis.

Lapisan dermis terdapat struktur lain, seperti kelenjer keringat, rambut, dan kelenjer minyak. Minyak yang dihasilkan oleh kelenjer minyak di sekitar folikel rambut berfungsi menjaga permukaan kulit agar tetap lembab.

❖ Jaringan ikat bawah kulit. Jaringan ini banyak mengandung lemak yang berguna sebagai cadangan makanan, menahan panas tubuh, dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.

FUNGSI KULIT

Organ pengantar panas

Suhu tubuh seseorang adalah tetap, walaupun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui sumsum lanjutan atau medula oblongata. Suhu normal ( sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 360- 370 C. Suhu kulit sedikit lebih rendah.

(10)

7

Pelindung jaringan

Melindungi jaringan-jaringan sel yang terletak dibawahnya terdapat pengaruh- pengaruh luar.

1) Melindungi jaringan-jaringan sel terhadap pukulan.

2) Mencegah penguapan air karena pengaruh suhu luar

3) Mencegah masuknya kuman-kuman penyakit.

Tempat penyimpanan

Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

Indera peraba

Rasa sentuhan yang disebabkan oleh ransangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda menurut ujung saraf yang diransang. Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Didalam kulit terdapat tempat –tempat tertentu, yaitu tempat perabaan;

beberapa sensitif (peka) terhadap dingin, terhadap panas, dan lain-lain.

Alat pengeluaran

Kulit mengeluarkan zat-zat sampah yang terdapat dalam keringat. Keringat adalah pengeluaran aktif dan kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada di dalam plasma.

3. Hati

Sebagai alat ekskresi hati mengeluarkan empedu. Sekitar 0,5 liter empedu dikeluarkan setiap hari. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang telah tua. Cairan empedu terdiri atas kolestrol, lemak, hormone pelarut lemak, dan lesitin.

Fungsi cairan empedu diantaranya adalah membantu pencernaan lemak dengan mengemulsi lemak dalam usus halus. Cairan empedu tersebut disimpan dalam kantong empedu untuk disalurkan ke dalam usus halus.

Sebagai bagian dari sistem ekskresi, hati menghasilkan produk ekskretori, seperti zat pewarna empedu, yaitu bilirubin. Bilirubin berasal dari pemecahan hemoglobin darah yang berlangsung dalam hati. Sel darah merah yang telah rusak dan mati dirombak oleh hati melalui sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin

(11)

8

dalam sel darah merah dipecah menjadi hemin, globin dan zat besi. Globin dan zat besi disimpan kembali di hati dan selanjutnya dikembalikan ke sumsum tulang untuk digunakan dalam pembentukan hemoglobin baru. Hemin digunakan sebagai zat warna empedu yang disebut bilirubin. Bilirubin berwarna hijau biru. Zat tersebut selanjutnya disalurkan ke susu dua belas jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning kecoklatan. Zat warna inilah yang memberikan warna pada urine dan feses.

STRUKTUR HATI

• Lobus kanan

• Lobus kiri

• Kantong empedu

FUNGSI HATI

1. Sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen

2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit 3. Mengatur kadar gula dalam darah

4. Sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A 5. Menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak 6. Menguraikan molekul hemoglobin tua

7. Menghilangkan hormon-hormon berlebihan 8. Membentuk protein tertentu dan merombaknya 9. Pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol.

4. Paru-paru

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri. Paru- paru dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru- paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir, sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir.

Paru-paru berperan dalam proses ekskresi karena paru-paru mengeluarkan gas karbondioksida dan air melalui proses pernapasan. Di dalam paru-paru terdapat alveolus yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas antara oksigen dan

(12)

9

karbondioksida. Dinding alveolus dan kapiler darah sangat tipis dan basah sehingga memudahkan terjadinya pertukaran gas. Setelah udara luar masuk ke alveolus, oksigen keluar melalui dinding alveolus dan segera memasuki dinding kapiler darah. Sebaliknya, karbondioksida dan air terlepas dari darah dan masuk ke alveolus untuk di keluarkan dari dalam tubuh.

(13)

10 BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

➢ Ekskresi merupakan proses pengeluaran hasil sisa metobisme yang tidak berguna lagi di dalam tubuh

➢ Alat ekskresi terdiri dari: hati, ginjal, paru-paru dan kulit

B. SARAN

Dari uraian di atas penulis berharap agar kita bisa memahami betapa pentingnya sistem Ekskresi pada manusia. Dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat yang banyak bagi kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga penyajian makalah selanjutnya dapat kami tingkatkan. Semoga makalah ini dapat membantu mengantarkan peserta didik untuk mencapai sukses dalam pendidikan, kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

(14)

13

DAFTAR PUSTAKA

Misrsyah, M; Kurniati, T.H; Ernawati; Komala, R; Sartono, N; Biomed, M. 2011. Biologi untuk SMA dan MAK Kelas XI. Jakarta: PT. Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya pada ikan dan

Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kemampuan metakognisi berhubungan cukup kuat dan signifikan dengan keterampilan berpikir kritis konsep sistem ekskresi manusia,

Penelitian berjudul Literasi Visual Siswa Pada Gambar Isomorfisme spatial dan Konvensi dan Pemahaman Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia, memiliki tujuan untuk

Organ yang berhubungan antara sistem pernapasan dengan sistem ekskresi adalah (A) Ginjal.. (B) Kulit (C) Lambung (D) Jantung

Berdasarkan hasil penelitian nilai peserta didik pada mata pelajaran IPA materi Sistem ekskresi manusia kelas VIII pada awalnya mendapatkan nilai yang belum mencapai KKM dan untuk

Definisi Ginjal Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi yang bertanggung jawab untuk menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya dalam bentuk urin.. Manusia memiliki

KESIMPULAN Berdasarkan penjabaran penelitian diatas, telah terbukti bahwa media interaktif yang memanfaatkan Articulate Storyline untuk bahasan sistem ekskresi manusia valid dengan

Makalah ini membahas tentang kognisi spasial, navigasi, dan kendali manual dalam sistem kendali manusia dan