• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Respirasi pada Hewan dan Manusia

N/A
N/A
lotvasart

Academic year: 2025

Membagikan "Makalah Sistem Respirasi pada Hewan dan Manusia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN DAN MANUSIA

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Fisiologi Hewan)

Mata Kuliah : Fisiologi Hewan Dosen Pengampu : Dr. Darmadi, M.Si

Disusun oleh:

Sariulina Stephany Manurung 2005113164

4 B/Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU 2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan kesempatan kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan “Makalah Sistem Respirasi pada Hewan dan Manusia” dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Fisiologi Hewan.

Makalah ini ditulis sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester mata kuliah Fisiologi Hewan. Makalah ini mencakup materi Sistem Respirasi yang terdiri dari Sistem Respirasi pada Hewan dan Manusia.

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Darmadi, M.Si selaku dosen pengampu yang telah membimbing dan membagikan ilmunya kepada saya.

Tentunya makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tanpa adanya sarana dan media pendukung pembelajaran. Makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya mohon maaf apabila terdapat kekeliruan dan kesalahan penulisan.

Pekanbaru, 28 Maret 2022

Sariulina Stephany Manurung

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Penulisan...1

BAB II PEMBAHASAN...2

2.1. Defenisi Sistem Respirasi...2

2.2. Organ-organ Sistem Respirasi...3

2.3. Mekanisme Sistem Respirasi...6

BAB III PENUTUP... 12

3.1. Kesimpulan...12

3.2, Saran...12

DAFTAR PUSTAKA...13

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bernapas yaitu proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.

Oksigen tersebut digunakan dalam perombakan zat-zat makanan sehingga menghasilakan energi. Jadi, pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.

Untuk pernapasan hewan-hewan tertentu memiliki alat pernapasan. Alat-alat pernapasan tersebut berperan dalam proses pemasukan oksigen dari lingkungan luar dalam tubuh serta pengeluaran karbondioksida dari tubuh ke luar lingkungan. Alat-alat pernapasan pada hewan berbeda-beda sesuai dengan perkembangan struktur tubuh dan tempat hidupnya.

Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterate. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.

Sedangkan Sistem pernapasan pada manusia meliputi berbagai organ pernapasan.

Jalur pernapasan pada manusia yaitu rongga hidung - faring - trakea - bronkus - bronkiolus - alveolus - sel-sel tubuh.

B. Rumusan Masalah:

1. Apa yang dimaksud dengan sistem respirasi?

2. Apa saja organ dan fungsi sistem respirasi pada hewan dan manusia?

3. Bagaimana mekanisme respirasi pada hewan dan manusia?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan defenisi sistem respirasi secara lengkap

2. Mendeskripsikan organ dan fungsi organ sistem respirasi pada hewan dan manusia

(5)

3. Menjelaskan mekanisme respirasi pada hewan dan manusia

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Defenisi Sistem Respirasi

Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.

Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :

 Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah danudara.

 Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Dalam proses repirasi terjadi satu kali inspirasi (menghirup napas) dan satu kali ekspirasi (mengeluarkan napas).

 Inspirasi

Inspirasi terjadi ketika tekanan alveoli dibawah tekanan atmosfir. Otot yang paling penting dalam inspirasi adalah diafragma, bentuknya melengkung dan melekat pada iga paling bawah dan oto interkosta eksterna. ketika diafragma berkontraksi bentuknya menjadi datar dan menekan dibawahnya yaitu pada isi abdomen dan mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan pembesaran rongga toraks dan paru-paru.meningkatnya ukuran dada menurunkan tekan intrapleura sehinggah paru-paru menjadi mengembang. mengembangnya paru-paru berakibat pada penurunan tekanan alveolus sehingga udara bergerak menurut gradien tekanan dari atmosfir kedalam paru-paru. Hal ini berlangsung terus sampai tekanan menjadi sama dengan tekanan atmosfer, demikian seterusnya.

 Eskpirasi

Ekspirasi merupakan proses pasif, tidak ada kontraksi otot-otot aktif. Pada akhirnya inspirasi otot-otot respirasi relaks, membiarkan elastisitas paru dan rongga dada untuk mengisi volume paru.ekspirasi terjadi ketika tekanan alveolus lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Relaksasi diafragma dan otot interkosta eskterna mengakibatkan recoil elastic dinding dada dan paru sehingga terjadi tekanan alveolus dan menurunkan volune paru, dengan demikian udara bergerak dari paru- paru keatmosfer.

(7)

Sistem respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalaui peran system respirasi oksigen di ambil dari atmosfir, di transport masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida di alveoli, selanjutnya oksigen akan di difusi masuk kafiler darah untuk di manfaatkan oleh sel dalam proses metabolisme.

2.2. Organ-organ Sistem Respirasi A. Pada Manusia

1. Organ-organ Sistem Respirasi pada Manusia 1) Cavun Nasalis (Rongga Hidung)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).

Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal, serta ditemukan konka yang mempunyai banyak kapiler darah. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

Fungsi:

 Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan.

 Rambut pendek berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.

 Konka berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

2) Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknyapitasuara

(8)

(pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suarabergetar dan terdengar sebagai suara

Fungsi:

Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan.

3) Trakea (Batang Tenggorokan)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.

Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut

bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).

4) Laring (Pangkal Tenggorokan)

Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan.

Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring (epiglotis). Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring.

Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorokan dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelanmakanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katup membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru- paru, misalnya pada waktu kita bicara

Fungsi:

(9)

Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.

5) Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.

Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan.

Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.

Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru- paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah.

Fungsi:

Fungsi utama bronkusadalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.

6) Pulmo (Paru-paru)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yangbersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian

(10)

menjadi duktus alveolaris. Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus.

2. Mekanisme Sistem Respirasi Manusia

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :

1. Pernapasan Dada

 Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut

 Tulang rusuk terangkat ke atas

 Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.

2. Pernapasan Perut

 Otot difragma pada perut mengalami kontraksi

 Diafragma datar

 Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru

B. Pada Hewan 1 Protozoa

Protozoa tidak mempunyai alat pernapasan khusus untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen masuk ke dalam sel malalui selaput plasma secara difusi. Demikian juga karbon dioksida dari dalam sel deikeluarkan melalui selaput plasma. Hewan bersel satu bernafas melalui seluruh permukaan tubuhnya. Pada saat hewan ini bernafas, oksigen (O2) masuk dan karbondioksida (CO2) keluar melalui permukaan tubuh secara difusi, yaitu O2 masuk dan CO2 keluar dengan cara menembus dinding sel yang tipis.

Mekanisme Respirasi:

Oksigen di udara -> berdifusi melalui membran ke sitoplasama -> menuju mitokondria -> oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik -> menghasilkan energi dan zat sisa berupa air dan karbon dioksida -> zat sisa menuju membran -> karbon dioksida berdifusi-> karbon dioksida masuk ke udara.

2 Porifera

(11)

Porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori (ostium) yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, masuk ke dalam rongga spongocoel. Proses pernapasan selanjutnya dilakukan oleh sel leher (koanosit), yaitu sel yang berbatasan langsung dengan rongga spongocoe. Aliran air yang masuk melalui ostium menuju rongga spongocoel membawa oksigen sekaligus zat-zat makanan. Pengikatan O2 dan pelepasan CO2 dilakukan oleh sel leher (koanosit).

Mekanisme Respirasi:

Air beroksigen masuk ke tubuh melalui pori-pori -> oksigen dalam air masuk melalui koanosit secara difusi dibawa ke mitokondria -> oksigen dipakai mengurai senyawa organik -> menghasilkan karbon dioksida -> karbon dioksida larut dalam air -> air dibawa menuju membran -> keluar dari membran menuju spongosol -> digerakkan sel flagellum koanosit -> keluar melalui oskulum.

3. Plathyhelminthes

Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Hewan ini memanfaatkan permukaan kulitnya untuk bernapas. Oleh karena itu, kulit cacing tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara. Di bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat kapiler-kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah. Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh.

Mekanisme Respirasi:

Oksigen dari lingkungan berdifusi -> masuk ke kapiler darah pada kulit -> oksigen diikat hemoglobin -> darah diedarkan ke seluruh tubuh -> menghasilkan karbon dioksida -> karbon dioksida berdifusi keluar melalui kulit.

4. Molusca

Mollusca yang hidup di air, seperti siput, cumi-cumi, dan kerang (Bivalvia) bernapas menggunakan insang. Aliran air masuk ke dalam insang dan terjadi pertukaran udara dalam lamela insang. Mollusca yang hidup di darat, seperti siput darat (bekicot) bernapas menggunakan paru-paru.

Mekanisme Respirasi:

(12)

oksigen dari luar -> masuk ke tubuh -> melalui paru-paru (moluska darat) / insang (moluska air) -> menuju ke jantung -> melalui aorta -> menyebar ke hemosoel

5. Pisces

Insang adalah organ pernapasan utama pada ikan. Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.

Mekanisme Respirasi:

Inspirasi:

O2 dari air masuk ke dalam insang yang kemudian diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan tubuh.

Ekspirasi:

CO2 dari jaringan bersama darah menuju ke insang dan selanjutnya dikeluarkan dari tubuh. Ikan yang hidup di tempat berlumpur mempunyai labirin yang merupakan perluasan insang berbentuk lipatan berongga tidak teratur. Labirin berfungsi untuk menyimpan cadangan oksigen sehingga ikan tahan pada kondisi kekurangan oksigen.

6. Amphibi

Alat pernafasan berupa selaput rongga mulut, kulit dan paru-paru. Alat pernafasan ini mempunyai lapisan tipis dan basah yang berdekatan dengan pembuluh darah sehingga oksigen dapat berdifusi. Selaput rongga mulut, bila faring rongga mulut bergerak, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara masuk rongga mulut melalui selaput rongga mulut yang tipis.

Mekanisme Respirasi:

Inspirasi:

Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga

(13)

mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.

Ekspirasi:

Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil.

Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.

7. Aves

Burung menggunakan paru-paru dan pundi hawa (pundi-pundi udara) sebagai alat pernapasannya. Burung memiliki dua lubang hidung, yaitu :

 Lubang hidung luar terletak pada pangkal paruh bagian atas

 Lubang hidung dalam terletak pada langit-langit rongga mulut

Trakea pada burung sama seperti pada manusia yaitu berupa tulang rawan yang berbentuk cincin-cincin . trakea bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.Bronkus kanan dan kiri merupakan penghubung siring dengan paru-paru. Didalam siring terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetarmenghasilkan suara. Burung memiliki sepasang paru-paru yang menempel padadinding bagian dalam . Paru- paru sendiri terbungkus oleh selaput paru-paru(pluera) yang berhubungan dengan pundi- pundi hawa. Paru-paru burung tidakmemiliki alveolus ,sebagai ganti fungsinya adalah parabronki (Pembuluh kapileryang berdampingan dengan kapiler darah). Selain itu burung juga tidak memilikidiafragma sehingga dalam pergerakan paru-paru (inhale- exhale) dibantu olehrongga seluruh tubuh.

Fungsi pundi-pundi hawa pada burung :

 untuk bernapas saat terbang

 Memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring

 Mencegah kedinginan dengan menyelubungi organ dalam dengan rongga udara

 Mengurangi hilangnya panas tubuh

 Memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh (berguna saat berenang) Mekanisme Respirasi:

a Saat Terbang

(14)

 Fase Inspirasi:

Sayap terangkat -> kantong udara diketiak mengembang -> rongga dada membesar -> paru-paru mengembang -> kantong udara diselangkang terjebit ->

udara masuk.

 Fase Ekspirasi :

Sayap diturunkan -> kantong udara diketiak terjebit -> kantong udara diselangka mengembang paru-paru mengempis -> udara keluar

b Saat burung istirahat

 Fase Inspirasi :

Tulang dada bergerak -> tulang-tulang rusuk bergerak ke bawah / muka ->

rongga dada membesar -> paru-paru mengembang -> udara masuk ke paru-paru -> kantong udara bagian belakang -> paru-paru -> kantong udara bagian depan.

 Fase Ekspirasi :

Tulang dada bergerak > tulang-tulang rusuk keatas > rongga dada mengempus >

paru-paru mengecil > udara dari kantong udara > paru-paru (parabronkus) terjadi difusi> dikeluarkan.

8. Reptil

Reptil bernafas dengan paru-paru. Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.

Mekanisme Respirasi:

Oksigen dari air -> air disaring rigi-rigi pada lengkung insang -> melalui insang ->

oksigen diikat darah -> menuju ke seluruh tubuh -> mengikat karbon dioksida di jantung -> kembali ke insang -> melepas karbon dioksida

9. Mamalia

Terdapat dua jenis mamalia yaitu mamalia darat dan mamalia air. Alat pernapasan mamalia terdiri dari hidung, pangkal tenggorokan, batang tenggorok, dan paru-paru. Sedangkan hidung mamalia air dilengkapi katup yang akan menutup saat mamalia tersebut menyelam. Sebaliknya, katup terbuka saat mamalia muncul ke

(15)

permukaan air, saat itulah mamalia air akan menghirup oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.

Mekanisme Respirasi:

Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung menuju ke faring, melewati laring, trakea, bronkus menuju paru-paru. Kemudian O2 dari paru-paru diangkut darah ke jantung. Dari jantung, O2 diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh darah. Dari seluruh tubuh, CO2 diangkut menuju jantung hingga sampai di paru-paru dan keluar melalui organ-organ yang sama.

(16)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan. Organ pernapasan setiap makhluk tidaklah sama, pada hewan invertebratea memiliki organ pernafasan dan mekanisme pernafasan yang berbeda dengan hewan vertebrata, begitu pula dengan manusia.

Pernapasan ada dua jenis yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

Pernapasan dada terjadi karena otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat, akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada membuat tekanan dalam dada mengecil dan paru-paru mengembang. Padas saat paru-paru mengembang, tekanan udara diluar lebih besar daripada di dalam paru- paru, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara kelurar.

Pada pernapasan perut terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada membersar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaaan semula. Saat itu rongga dada menyempit, mengorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya udara dari paru-paru akan keluar.

3.2 Saran

Makalah ini tidak luput dari kesalahan penulisan sehingga makalah ini belum dapat dikatakan sempurna. Untuk itu, saya mohon maaf apabila terdapat kekeliruan dalam makalah ini. Saya selaku penulis juga menerima saran dari para pembaca untuk perbaikan dalam makalah ini kedepannya.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Yuli, setiawati putri. 2018. Sistem Respirasi Hewan.

https://www.academia.edu/36282480/MAKALAH_SISTEM_RESPIRASI_HEW AN

Fernandez, Gregory James. 2017. Sistem Pernafasan.

https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/14702/1/385d7b9c6a60947ff4f1884689a41ae8.p df

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah ini membahas tentang tubuh manusia dengan pendekatan sistematik meliputi struktur dan fungsi, variasi biologis, pertumbuhan, dan adaptasi, serta cakupan gizi manusia

Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan menutup mulut secara bergantian dengan …11/04/2013 · Untuk mengerti respirasi hewan maka kita tidak hanya memandang

Dokumen ini menjelaskan tentang kesamaan dan perbedaan alat gerak pada hewan dan manusia, serta membahas pergerakan hewan melata seperti

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PERNAFASAN MANUSIA Pernafasan Respirasi Bernapas adalah proses pengambilan oksigen dari udara bebas serta melepaskan karbon dioksida dan uap air dengan

Dokumen ini membahas tentang sistem pernapasan manusia, termasuk anatomi, fungsi, penyakit terkait, pengobatan, dan

Dokumen ini membahas tentang sistem pernapasan pada manusia, termasuk proses pernapasan eksternal dan internal serta gangguan yang dapat

Makalah ini membahas tentang sistem ekskresi pada