SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
MAKALAH
Diajukan sebagai tugas Sistem Informasi Manajemen Sektor Publik Disusun untuk:
Nurjati Widodo, S. AP., M. AP
Oleh:
Aji Bagus Satya E 145030100111063
Bayu Adi P 145030101111111
Muhammad Nurseha D 145030100111088 Muhammad Asyiq 145030107111042 Reinaldi Agung N 145030107111022
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
MALANG 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya kepada kita. Penulis makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas “Sistem Informasi Manajemen Sector Publik”
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen Sistem Informasi Manajemen Sector Publik yang memberi arahan.
Demikian saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas studi Sistem Informasi Manajemen Sector Publik.
Malang, September 2016
Kelompok 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan yang mencolok selama beberapa dasa warsa menjelang dimulainya abad ke-21 ditandai dengan semakin pentingnya informasi dan pengolahan data di dalam banyak aspek kehidupan manusia. Seiring dengan lajunya gerak pembangunan, organisasi-organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat menunjang efektifitas, produktifitas, dan efisiensi mereka. Perkembangan teknologi informasi dalam hal ini teknologi komputer dapat menunjang pengambilan keputusan di dalam organisasi-organisasi modern yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dapat diselasaikan secara tepat, akurat, dan efisien. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam pembangunan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Teknologi dan sistem informasi telah menjadi kebutuhan organisasi dalam menjalankan bisnis dan layanannya. Pemerintah juga telah menggunakan teknologi dan sistem informasi dalam melaksanakan kegiatan dan pelayanannya mengingat keuntungan yang didapat antara lain, efisien, efektif dan transparansi guna mendukung pemerintahan yang baik dan bersih.
Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, baik tataran operasional hingga top pimpinan/ eksekutif. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan- perubahan peran dari para
manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Teknologi dan sistem informasi yang akan diterapkan pada instansi pemerintah harus melalui perencanaan yang matang. Hal ini dikarenakan setiap instansi pemerintah memiliki visi dan misi tersendiri sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansinya. Selain itu diperlukan perencanaan untuk ketersediaan dana dan ketersediaan sumber daya manusianya untuk dapat menerapkan teknologi dan sistem informasi yang tepat dan dapat mengakomodasi visi dan misi suatu instansi pemerintah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen publik?
2. Bagaimanakah hubungan sistem informasi manajemen dengan strategi pembangunan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari sistem informasi manajemen publik.
2. Untuk mengetahui hubungan sistem informasi manajemen publik dengan strategi pembangunan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
( Robert G. Murdick, Sistem Informasi untuk Manajemen Modern hal.6 ) menyatakan bahwa Sistem dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
2.2 Informasi
(Robert G. Murdick, Sistem Informasi untuk Manajemen Modern, hal.6 ), menyatakan bahwa Informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. Suatu contoh disini dapat juga berupa sebuah dokumen penunjang yang telah disebutkan, tetapi dalam hal ini data dapat digunakan oleh auditor intern, departemen pelayanan manajemen dari auditor luar, atau manajemen intern untuk perencanaan keuntungan dan pengendalian atau untuk tujuan pengambilan keputusan lainnya.
2.3 Manajemen
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan menyatakan Manajmen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
G.R. Terry menyatakan bahwa Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Jadi dapat disimpulkan dari pendapat-pendapat para ahli diatas bahwa kegiatan Manajemen meliputi 4 Fungsi yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, and Controlling )
2.4 Sistem Informasi Manajemen
( Robert G. Murdick, SistemInformasiUuntuk Mnaajemen Modern, hal.16 ) Sistem informasi manajemen adalah suatu kelompok orang, seperangkat pedoman dan petunjuk, peralatan pengolah data ( seperangkat elemen ) memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data ( mengoperasikan data dan barang ) untuk mengurangi ketidakpastian pada pengambilan keputusan ( mencari tujuan bersama ) dengan menghasilkan informasi untuk manajer pada waktu mereka dapat menggunakannyadengan paling efisian ( menghasilkaninformasi menurut waktu rujukan ).
Gordon B. Davis mengemukakan beberapa-beberapa istilah mengenai sistem informasi manajemen (Management Information System) seperti sistem informasi / keputusan dan sistem informasi. Dalam beberapa buku disebut Sistem Informasi bagi pimpinan, dan sebagainya. Walaupun demikian, dari beberapa pengertian dapat ditarik suatupengertian bahwa didalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) terkandung pengertian sistem pengolahan informasi dalam menunjang pelaksanaan manajemen.
Beberapa pendapat tentang SIM dikemukakan oleh Burt Scanland dan J.
Bernard Eys menyatakan bahwa SIM merupakan suatu sistem formal mengenai hal melaporkan, menggolongkan, dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi.
The Laing Gie berpendapat bahwa SIM sebagai jalinan hubungan dan lalu lintas keterangan dalam suatu organisasi melalui proses pengumpulan, pengolahan, pemahaman, dan penyebaran kepada pejabat yang berkepentingan.
Dalam Encyclopedia Of Management disebutkan bahwa SIM merupakan suatu proses pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan kepada pimpinan dalam proses Manajerial.
2.5 Strategi
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari kata
Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan.
Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi 11 perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sistem Informasi Manajemen Sektor Publik
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan- perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level managementdisebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.
3.1.1 Tujuan dan Manfaat Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam Bidang Publik
1. Dapat mengatur dan mengintegrasikan pengelolaan informasi
Misalnya penggunaan Sistem Informasi Manajemen di Daerah, tujuannya yaitu untuk mengelola data keuangan dengan baik.
Sesuai dengan visi BPKP sebagai Auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas dalam mentransformasikan manajemen pemerintahan menuju pemerintahan yang baik dan
bersih serta sesuai amanat PP 60 tahun 2008 pasal 59 ayat (2) dan Inpres Nomor 4 Tahun 2011, BPKP, dalam hal ini Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah, memandang perlu untuk memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan aparatnya menghadapi perubahan, mendorong pelaksanaan tata kelola keuangan daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan auditabel. Hal ini penting guna meningkatkan kualitas Laporan Keuangan pemerintah daerah menuju terwujudnya good governance.
Untuk mendukung tujuan tersebut, sejak tahun 2003, Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), dengan tugas:
a. Mengembangkan/membuat dan melakukan pemutakhiran Program Aplikasi Komputer SIMDA yang berkaitan dengan pembangunan / peningkatan kapasitas pemerintah daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau dalam rangka pemenuhan kebutuhan manajemen daerah, mengarah ke grand design Data Base Management System (DBMS).
b. Memberikan bimbingan teknik / pelatihan kepada Satgas SIMDA Perwakilan BPKP yang akan ditugaskan dalam asistensi/implementasi Program Aplikasi Komputer SIMDA.
c. Membantu Satgas SIMDA Perwakilan BPKP melakukan asistensi implementasi Program Aplikasi Komputer SIMDA pada pemerintah daerah.
Tujuan pengembangan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah ini adalah:
a. Menyediakan Data base mengenai kondisi di daerah yang terpadu baik dari aspek keuangan, aset daerah, kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja instansi pemerintah daerah.
b. Menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah daerah. Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.
c. Mempersiapkan aparat daerah untuk mencapai tingkat penguasaan dan pendayagunaan teknologi informasi yang lebih baik.
d. Memperkuat basis pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.
2. SIM juga berperan dalam hal perekrutan CPNS berbasis WEB
Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil berbasis web menggunakan jaringan internet sehingga proses dapat berjalan dengan efektif dan efisien dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pembuatan Sistem Informasi Manajemen penerimaan CPNS Berangkat dari identifikasi masalah pada proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil saat ini maka dilakukan penelitian untuk membuat sebuah Sistem Informasi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil ( SIP-CPNS ) dalam kerangka egovernment.
Pembangunan e-government ini disusun berdasarkan perencanaan strategis yang mengacu pada Inpres Nomor 3 Tahun 2003. SIP-CPNS yang merupakan salah satu bidang dalam e-government dibangun dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku terutama Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 yang mengamanatkan bahwa proses pengadaan CPNS dibuat dalam sebuah aplikasi berbasis komputer sehingga dapat diperoleh data yang terintegrasi dan lengkap.
Pembangunan e-government dalam bidang kepegawaian ini diharapkan mampu menyelesaikan masalah pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Selanjutnya data dan informasi yang dihasilkan oleh SIP-CPNS dapat dipergunakan oleh instansi lain atau pemerintah pusat dalam rangka pengolahan data bersama. Berdasarkan hasih perencanaan dan identifikasi sistem tersebut maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan yang ada.
Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Manajemen Penerimaan CPNS, maka proses administrasi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebab sistem tersebut kini telah bersifat online dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat yang melakukan fungsi kontrol terhadap jalannya proses pada sistem tersebut.
Dengan dikembangkannya aplikasi ini, maka proses pengelolaan data kepegawaian dapat dilaksanakan dengan cepat dan terintegrasi dengan data lainnya yang mengakibatkan data tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
serta dapat menyajikan informasi yang up to date kepada masyarakat. (Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 2, Oktober 2010, ISSN 1414-9999)
3. SIM Berperan Sebagai Sarana Pengambilan Keputusan
SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka.
Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing- masing.
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal.
Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup. Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
4. SIM Berperan Dalam Hal Pelayanan Umum / Public Service Yang Berkenaan Dengan Manajemen Database
Manajemen sebuah “database” adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yang disebut sebagai sebuah sistem manajemen “database”. Sistem Informasi Manajemen banyak terdapat dalam organisasi public yang berkenaan
dengan database. Begitu banyak permasalahan di bidang system informasi yang di pergunakan dalam bidang pelayanan umum (public service) yang sesungguhnya merupakan permasalahan manajemen database, yaitu bagaimana mengelola data dan informasi yang tersimpan dalam informasi secara efisien dan aman serta menciptakan procedure cari – ambil (retrieval) yang cepat dan mudah. Instansi – instansi yang bertugas memugut pajak, misalnya dalam pelayanan harus dapat mengelola data dan informasi tentang Wajib pajak yang telah tersimpan seperti data tentang NPWP, Penghasilan perbulan, Status wajib pajak, jumlah pajak yang sudah terbayar, atau belum terbayar, dan sebagainya. Pelayanan pajak akan lebih cepat dan efisien jika penyimpanan data tersebut dilakukan secara sistematis. Instansi yang harus melayani pengurusan SIM (Surat Izin Mengemudi), STNK ( Surat Tanda Nomor Kendaraan ), dan BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan bermotor), secara operasional harus mengelola data untuk surat – surat tersebut dalam system database yang baik supaya pelayanan yang diberikan dapat berlangsung secra efisien dan memudahkan pengguna jasa. (Wahyudi dan Subando. 1998: 323-324).
5. Meningkatkan Aksessibilitas Data Yang Tersaji Secara Tepat Waktu, Akurat Bagi Para Pemakai Tanpa Mengharuskan Adanya Perantara System Informasi
Tersebarnya lokasi kerja seringkali menyulitkan komunikasi dan koordonasi antara satuan-satuan kerja administrasi. Computer yang dapat dioperasikan secara on line pada satuan-satuan yang melakukan hubungan kerja intensif akan dapat mengatasi persoalan ini. Dimana para pemakai akan dapat saling menukar informasi sesuai dengan kebutuhan pekerja masing-masing. Jika terjadi frekuensi perubahan data ketatausahaan yang semakin banyak, maka SIM yang dapat menyusun berkas induk yang bersih, lengkap, dan up to date, perkakas elektro-mekanis seperti computer akan sangat membantu. (Wahyudi dan Subando. 1998: 301).
Selain pembahasan di atas, Ada beberapa keuntungan laiinya yang diperoleh dalam penggunaan Sistem Informasi Manajemen, diantaranya:
a. Manajer akan mempunyai banyak waktu dalam tanggungjawabnya.
b. Untuk mengumpulkan data tidak perlu ada hubungan-hubungan yang sama antara atasan dan bawahan (tidak mengharuskan hubungan secara langsung atau tatap muka).
c. Adanya pusat penyimpanan data atau setidak-tidaknya dikoordinasikan, sehingga memungkinkan kombinasi butir data.
d. Tidak perlu memperbanyak data untuk setiap manajer namun cukup pemusatan data.
e. Peningkatan efisiensi karena adanya otomatisasi.
3.2 Hubungan SIM dan Strategi Pembangunan
Pemanfaatan Sistem Informasi telah semakin luas.Penggunaan pengguna informasi telah merambah bidang perdagangan,pendidikan,pertahanan dan keamanan negara,sosial dan sebagainya.Hal ini dikarenakan sistem informasi memiliki kelebihan dalam hal kecepatan,kemudahan dan biaya yang murah.Dengan menggunakan sistem informasi,terwujudlah suatu efisiensi dalam gerak kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya.Sistem informasi dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dari interaksi tersebut.Oleh sebab itu,sistem informasi banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan,dan dengan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan ,teknologi ini mulai diterapkan dalam praktek pemerintahan.Kedua hal tersebut merupakan hal yang saling berkaitan.
3.2.1 Tujuan hubungan SIM dan Strategi Pembangunan
Konsep hubungan SIM dan strategi pembangunan diterapkan dengan tujuan bahwa hubungan pemerintahan baik dengan masyarakatnya maupun dengan pelaku bisnis dapat berlangsung secara efisien, efektif dan ekonomis. Hal ini diperlukan mengingat dinamisnya gerak masyarakat pada saat ini sehingga pemerintah harus dapat menyesuaikan fungsinya dalam negara agar masyarakat dapat menikmati haknya dan menjalankan kewajibannya dengan nyaman dan aman, yang semuanya itu dicapai dengan pembenahan sistem dari pemerintahan itu sendiri dimana salah satunya adalah melalui e-governance.
3.2.2 Hubunga SIM dan E-Governance
Hubunga SIM dan E-Governance (EG) mengacu kepada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk bertukar informasi dan pelayanan kepada penduduk, perusahaan-perusahaan, dan pemerintahan lainnya. Bentuk Hubunga SIM dan e-government ada 4 macam, yaitu:
a. governance-to-customer, b. governance-to-business, c. governance-to-employees, d. governance-to-governance
Tujuan e-governance adalah untuk mencapai suatu tata pemerintahan yang baik (good governance). Pemikiran ini didasarkan pada cara berfikir bahwa e- government diterapkan untuk meningkatkan hubungan antara pemerintahan dengan masyarakat dan pelaku bisnis dengan dasar efisien, efektif dan ekonomis. Inisiatif dari pemerintah untuk menerapkan konsep e-government ini adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas dari tata pemerintahnya sehingga menjadi lebih baik.
Empat Tipe hubungan SIM dan E – Governance dan Aplikasinya : a. G2C (Governance to Citizen or Governance to Customer)
Tipe G-to-C ini merupakan aplikasi e-Governance yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi e- Governance bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari- hari.
b. G2B (Governance to Business Enterprises)
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi
yang dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta.
c. G2G (Governance to Governance)
Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.
d. G2E (Governance to Employees)
Pada akhirnya, aplikasi e-Governance juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat.
Berbagai jenis aplikasi yang dapat dibangun dengan menggunakan format G-to-E.
3.2.3 Manfaat Hubungan SIM dan Strategi Pembangunan
a. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor.
Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
b. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari kesemua pihak.
c. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
d. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing.
Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Apabila telah di buat suatu sistem informasi manajemen, kebiasaan-kebiasaan pelaporan formal, setengah formal dan bahkan informal dapat distandarisasi, dibuat prosedurnya dan dijadwalkan. Kriteria bagi suatu sistem informasi manajemen yang efektif adalah bahwa sistem tersebut dapat memberikan data yang cermat, tepat waktu dan yang mempunyai makna bagi perencanaan, analisis/ pengorganisasian dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan pembangunan di Indonesia.
4.2 Saran
Saat ini di Indonesia sudah mulai mengembangkan SIM pada setiap elemen pelayanan public, tetapi perlu diketahui bahwa dengan masih rendahnya tingkat pengetahuan baik itu dari aparatur maupun masyarakat akan membuat ketidak efektifan penggunaan media teknologi untuk urusan public. Oleh karena itu perlunya peningkatan sumberdaya manusia agar mampu berkembang secara baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Konsep Strategi Pengembangan. Melalui http://2frameit.blogspot.com/2012/03/konsep-strategi-pengembangan.html.
Diakses [21/11/2016].
Iiriadi, Fajar. 2011. Pendekatan Pengembangan Sistem.
Usniatun, Siti. 2012. Strategi Pengembangan Sistem Informasi Untuk Mendorong Peningkatan Keunggulan Bersaing Pada Perusahaan Dan Organisasi Modern.
Zakiyudin, Ais. 2012. Sistem Infomasi Stategis.
http://windagunawan96.blogspot.co.id/2016/06/konsep-bandung-smart-city-a.html https://id.techinasia.com/bandung-smart-city
http://trisatya.blog.widyatama.ac.id/2016/03/13/smart-city/
http://www.infokomputer.com/2015/08/fitur/bandung-smart-city-ridwan-kamil- menuju-bandung-juara/
https://www.scribd.com/doc/266647236/Rangkuman-Masalah-Smart-City-di- Bandung
http://regional.kompas.com/read/2015/12/14/15131941/Bandung.Smart.Card.Bisa.Di pakai.untuk.Belanja.dan.Bayar.Parkir
http://jurnalmedia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=3709:smar t-city-jadikan-bandung-bota-digital&catid=424:advertorial&Itemid=552