• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KELOMPOK 5

N/A
N/A
Suhaem

Academic year: 2024

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KELOMPOK 5 "

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Jenis Tugas : Critical Book Report

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun Oleh : Kelompok 5

Alya Audina 7203510018 Kania Humaira Barus 7203210036 Novalina Esterlina Sitinjak 7203510024 Rendy Fachridan 7201210016 Rizky Mardewina 7201210007 Siti Dewi Aini 7203510040

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

(2)

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat dan berkat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas KKNI yang berjudul Critical Book Review (CBR). Yang bertujuan sebagai salah satu tugas perkuliahan Komunikasi Bisnis.

Critical Book Review (CBR) berikut disusun untuk membahas materi mata kuliah Komunikasi Bisnis dengan penyajiannya berdasarkan pengamatan dari satu sumber yaitu buku dengan sedikit peringkasan.

Saya selaku penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Critical Book Review (CBR) berikut. Ucapan yang sama juga saya sampaikan kepada kedua orang tua yang selalu mendukung pada saat senang maupun susah.

Saya menyadari bahwa Critical Book Review (CBR) berikut memiliki banyak kekurangan. Untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat saya harapkan untuk menyempurnakan laporan CBR berikut, sehingga menjadi lebih baik dan bermanfaat kedepannya.

Medan, 20 November 2022

Kelompok 5

(3)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR ... 1

1.2 Tujuan Penulisan CBR ... 1

1.3 Manfaat Penulisan CBR ... 1

BAB II ANALISIS BUKU ... 2

2.1 Identitas Buku ... 2

2.2 Ringkasan Buku ... 3

BAB III PEMBAHASAN ... 31

3.1 Kelebihan Buku ... 31

3.2 Kelemahan Buku ... 32

BAB IV PENUTUP ... 33

4.1 Kesimpulan ... 33

4.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 35

(4)

PENDAHULUAN

1.1 Pentingnya Rasionalisasi CBR

Semakin berkembangnya teknologi dan komunikasi, dewasa ini semakin banyaknya bermunculan penulis – penulis buku. Untuk satu topik bahasan kita dapat mengambil referensi dari banyak buku dari penulis yang berbeda. Namun dari banyak buku yang ada tersebut sangat sulit untuk mencari buku yang sesuai dengan kebutuhan kita. Misalnya dari susunan kalimatnya yang mudah dipahami, keteraturan susunan, isi buku yang menarik dan penjelasan yang mudah dimengerti dan lain-lain. Maka dari itu diperlukan pengetahuan dan penilaian dari orang yang pernah membaca buku tersebut untuk medeskripsikan seberapa besar kesesuaian buku tersebut terhadap kebutuhan kita.

Critical Book Report (CBR)adalah suatu laporan yang berisi penilaian terhadap sebuah karya tulis. CBR meliputi deskripsi singkat mengenai buku serta kelebihan dan kelemahan buku Tersebut dibandingkan buku lain yang berkaitan atau mempunyai kesamaan topik.

Kemudian diharapkan CBR tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pembaca yang masih bingung dalam memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

Tujuan penulisan CBR ini adalah untuk ringkasan salah satu isi bab pada buku, dan mengetahui kelemahan dan kelebihan isi dari buku yang sesuai pada mata kuliah yang diajarkan oleh dosen pembimbing.

1.3 Manfaat Penulisan CBR

Dalam penulisan CBR ini dapat memberikan sejumlah manfaat, antara lain :

1. Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku Komunikasi Bisnis tentang Komunikasi Bisnis dalam suatu perusahaan

2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis

3. Untuk menambah pengetahuan tentang Komunikasi Bisnis dalam suatu perusahaan

(5)

ANALISIS BUKU

2.1 Identitas Buku

Buku 1 (Utama)

Judul Buku : Sistem Informasi Manajemen

Penulis : Wheny Khristianto, Totok Supriyanto dan Sri Wahyuni Tahun terbit : 2015

Penerbit : UPT Penerbitan UNEJ Kota Terbit : Kalimantan

ISBN : 978-602-9030-96-9

Cetakan : Pertama

Edisi : Pertama

Jumlah Halaman : 100 Halaman

Buku 2 (Pembanding)

Judul Buku : Sistem Informasi Manajemen

Penulis : Dr. H. Chamdan Purnama, S.E., M.M.

Penerbit : Insan Global Kota Terbit : Mojokerto

Hal : 176 Lembar

Tanggal terbit : 14 Maret 2016

ISBN : 978-602-8313-24-0

Cetakan : Pertama

(6)

2.2 Ringkasan Isi Buku

Buku 1 (Utama)

I. BAB 1: PENDAHULUAN

Sistem Informasi Manajemen merupakan penerapan sistem teknologi informasi dan komunikasi pada organisasi bisnis. Pada abad 21 ini, peran dan daya dukung teknologi informasi dan komunikasi pada organisasi bisnis sangat penting. Hal ini disebabkan adanya arus perubahan atau transformasi yang bersifat global yang digerakkan oleh teknologi informasi dan komunikasi. Bahkan arus ini telah mengantarkan perekonomian dunia masuk pada gelombang ke-4, yaitu gelombang ekonomi kreatif. Bab 1 pada buku ajar ini merupakan pendahuluan untuk memahami Sistem Informasi Manajemen. Pada Bab 1 terdapat tiga pokok bahasan, yaitu: (i) Empat Perubahan dalam Lingkungan Bisnis, (ii) Pengertian Sistem Informasi, dan (iii) Sistem Informasi dalam Perspektif Bisnis.

A. Empat Perubahan dalam Lingkungan Bisnis

1) Munculnya Ekonomi Global

Salah satu hal yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah aktivitas impor dan ekspor barang. Di kawasan ASEAN pada tahun 2015 akan dimulai era pasar bersama dalam wujud Asean Economic Community (AEC). Kondisi ini memberikan peluang kepada setiap negara di kawasan ini untuk melakukan ekspansi kenegara lainnya secara intens, mendistribusikan fungsi bisnis inti dalam desain produk, pemanufakturan, finansial, dan dukungan pelanggan ke berbagai lokasi di negara – negara lain dimana pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif dari segi biaya.

2) Transformasi Ekonomi Industri

Dalam ekonomi berbasis pengetahuan dan informasi, informasi dan pengetahuan adalah ramuan utama untuk menciptakan kesejahteraan.

Ekonomi dunia saat ini sedang berada di era keempat, yaitu era industri kreatif. Era ekonomi industri secara perlahan sudah mulai bergeser ke 3 arah ekonomi kreatif.

3) Transformasi Perusahaan-Perusahaan Bisnis

Pada perusahaan yang berbasis menerapkan manajemen tradisional, masih tetap ditemukan adanya aturan-aturan yang ketat atau bahkan cenderung kaku, formalitas rencana, hirarki yang sangat dijaga antara

(7)

pegawai senior dengan junior. Pada perusahaan-peusahaan baru lebih menekankan pada hal-hal yang lebih flexible, tidak terjebak pada aturan- aturan formal terhadap individu atau tim yang bekerja.

4) Lahirnya Perusahaan Digital

Istilah perusahaan digital (Digital Firm) berasal sebagai konsep dalam serangkaian Sistem Informasi Manajemen (SIM) buku yang ditulis oleh Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2004) dan memberikan cara baru untuk menggambarkan organisasi yang beroperasi secara berbeda daripada bisnis berbasis internet yang biasa-biasa saja.

B. Pengertian Sistem Informasi

Sebelum menjelaskan pengertian sistem informasi, hal yang akan dijelaskan terlebih dahulu adalah istilah sistem, data, dan informasi. Ketiga istilah ini merupakan istilah inti untuk dapat memahami pengertian sistem 6 informasi. Ketiga istilah tersebut saling terkait antara satu dengan yang yang lainnya.

Sistem menurut Davis (1974) adalah hal yang dapat bersifat abstrak atau fisik.

Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasangagasan atau konsep- konsep yang saling tergantung. Sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian yang bersifat unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Norman L. Enger dalam bukunya yang berjudul Management Standart for Developing Information Systems menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi (Mukijat, 2005). Ciri-ciri yang ada pada sebuah sistem adalah: digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, merupakan kesatuan usaha, adanya unsur fungsional (input, process, output, dan feed back), saling berhubungan, berstruktur, dan berjenjang (Rustiyanto, 2011).

C. Sistem Informasi Dalam Perspektif Bisnis

Kita dapat melihat bahwa dari perspektif bisnis, sistem informasi adalah instrumen penting untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan atau mengurangi biaya dengan memberikan informasi yang membantu manajer membuat keputusan yang lebih baik dan tepat atau meningkatkan pelaksanaan proses bisnis. Sebagai

(8)

contoh adalah sistem informasi akutansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi atau manufaktur, sistem informasi sumber daya manusia.

II. BAB 2: PENDEKATAN-PENDEKATAN ATAS SISTEM INFORMASI

A. Pendekatan Teknis

Sesuai dengan tipe pendekatannya, pendekatan teknis untuk sistem informasi menekankan pada model matematis berdasarkan studi sistem informasi, selain pengetahuan tentang fisik dan kemampuan sistem. Disiplin ilmu yang berperan dalam pendekatan teknis adalah ilmu komputer, ilmu manajemen, dan riset operasi. Kontribusi ilmu komputer dalam pendekatan ini adalah dengan menciptakan teori komputabilitas, komputasi, dan pendekatan untuk akses dan penyimpanan data yang efektif.

B. Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku menjadi penting dalam sistem informasi karena berkaitan dengan isu-isu pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi dalam jangka panjang. Isu-isu pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi tidak dapat diselesaikan dan diekspolarasi dengan pendekatan teknis, seperti strategi integrasi sistem informasi, strategi bisnis, pelaksanaan dan pemanfaatan (implementation and utilization).

C. Pendekatan Sistem Sosioteknis

Dari beberapa kajian menunjukkan bahwa studi tentang sistem informasi manajemen muncul di tahun 1970-an untuk memusatkan pada sistem informasi berbasis-komputer. Hal tersebut terjadi di dunia bisnis, terutama di kalangan para manajer. Kemudian pada perkembangan berikutnya, sistem informasi berbasis komputer juga berinteraksi dengan aspek-aspek yang sifatnya non-teknis, yaitu aspek sosial. Masalah sosial dalam ranah penggunaan sistem informasi muncul sebagai hasil pemikiran manusia dalam kebudayaan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri yang terwujud dari peranperannya karena interaksi sosial dalam suatu ruang lingkup tertentu

(9)

III.

BAB III: SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN A. Tipe-Tipe Utama Sistem Dalam Organisasi

Didasarkan atas beragam kekhasan, minat, dan level dalam organisasi, maka terdapat juga beragam sistem. Perusahaan tidak dapat menggantungkan pemenuhan informasi hanya dari satu sistem, karena tak satupun sistem dapatmemberi segala informasi yang dibutuhkan perusahaan.

B. Beragam Jenis Sistem Informasi di Beragam Level Organisasi 1)

Operational Level System: Sistem ini mendukung kegiatan-kegiatan

operasional dengan melacak kegiatan-kegiatan dasar dan transaksi organisasi, seperti menugaskan karyawan untuk tugas dan merekam jumlah jam mereka bekerja, atau menempatkan pesanan pembelian. Sistem informasi mendukung kegiatan-kegiatan pada level ini secara hampir dominan.

2)

Management Level System: Sistem pada level ini melayani pemantauan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan kegiatan administrasi manajer tingkat menengah. Sistem tingkat menengah biasanya memberikan laporan berkala, bukan informasi-informasi yang sifatnya instan. Beberapa sistem tingkat menengah mendukung pengambilan keputusan yang sifatnya tidak rutin.

3)

Strategic Level System: Sistem pada level ini membantu manajer senior pada hal-hal yang menjadi isu-isu strategis, dan kecenderungan yang akan terjadi dalam jangka panjang, baik yang ada pada internal perusahaan dan yang ada di lingkungan eksternal. Kegiatan-kegiatan strategis pada umumnya merupakan keputusan yang selalu ada hubungannya dengan situasi dan kendisi yang secara signifikan dapat mengubah bisnis yang saat ini sedang berjalan.

C. Mengintegrasikan Fungsi dan Proses Bisnis

Bisnis dan organisasi bisnis selalu mengacu pada proses yang sistematis. Hal ini disebabkan bisnis mencakup hal-hal yang berkaitan dengan data, informasi, bahan baku, peralatan, sistem, sumber daya manusia, teknologi dan hal-hal lain yang selalu terkait. Tidak ada elemen yang berdiri sendiri. Pada proses bisnis dapat

(10)

diketahui bagaimana pekerjaan ditata, dikoordinasikan, dipusatkan dan juga dioptimalkan untuk menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai. Proses bisnis merupakan arus kerja nyata dari aktivitas kumpulan pengetahuan, material dan informasi. Keterpaduan elemen-elemen yang ada pada proses bisnis tersebut dapat menjadi sumber kekuatan dan daya saing apabila proses bisnis tersebut mampu mendorong perusahaan atau organisasi melakukan tindakan-tindakan inovatif.

D. Sistem Enterprise

Sistem enterprise adalah paket aplikasi perangkat lunak skala besar yang mendukung proses bisnis, arus informasi, pelaporan, dan analisis data dalam organisasi yang mempunyai kompleksitas tinggi. Sistem enterprise umumnya dikemas dalam sistem Packaged Enterprise Aplication Software (PEAS), suatu sistem yang dikembangkan dan dibuat untuk mendukung kebutuhan tertentu organisasi. Tipe-tipe sistem enterprise meliputi:

- Enterprise Resources Planning (ERP) Systems;

- Enterprise Planning Systems;

- Customer Relationship Management (CRM) Software.

IV. BAB 4: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN STRATEGI BISNIS

A. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi untuk mendukung kegiatan bisnis tidak dapat dibangun secara langsung dan dalam waktu yang tidak instan. Sistem informasi haruslah sesuai dengan strategi perusahaan dan karakteristik perusahaan tersebut.

Perusahaan tidak bisa dengan serta merta melakukan adopsi teknologi informasi tanpa melakukan kajian terlebih dahulu tentang perlu tidaknya melakukan adopsi teknologi informasi. Ketika perusahaan memandang perlu melakukan adopsi teknologi informasi, yang perlu dilakukan terlebih dahulu oleh perusahaan adalah menyiapkan infrastruktur dan sumberdaya manusia. Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem teknologi informasi pada organisasi bisnis (Hartono, 2013). Sistem teknologi informasi ini dapat diterapkan pada aktivitas internal dan aktivitas eksternal organisasi. Sistem yang diaplikasikan pada kegiatan internal

(11)

organisasi adalah system informasi yang diterapkan pada fungsi-fungsi organisasi atau pada level-level yang ada pada organisasi bisnis. Sistem yang diaplikasikan pada kegiatan eksternal organisasi adalah sistem yang terkait dengan aktivitas pemasok dan pelanggan.

B. Strategi Bisnis Pada Era Global

Transformasi bisnis yang terjadi akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan adopsi teknologi informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Globalisasi yang saat ini terjadi dapat mendorong perkembangan pasar dan bisnis bergerak sangat kompetitif dan mengakibatkan persaingan bisnis yang semakin kompleks (Widajanti, 2008). Sebagai sarana/alat pendukung, sistem informasi tertentu sangat penting bagi kesejahteraan dan kelangsungan hidup jangka panjang suatu perusahaan. Dalam beberapa studi yang dilakukan, sistem informasi merupakan alat ampuh untuk tetap terdepan dalam persaingan. Sistem ini secara umum disebut dengan sistem informasi strategis.

C. Peran – Peran Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi memainkan peran penting dalam kinerja sebuah organisasi secara keseluruhan. Mereka memberikan banyak keuntungan kepada pengguna dari proses transaksi yang sederhana sampai tingkat operasional untuk tugas-tugas sulit, seperti membuat keputusan penting dan kompetitif di tingkat strategis organisasi. Beberapa peran yang dimainkan oleh sistem informasi dalam suatu organisasi dapat diidentifikasi, tapi O'Brien dan Marakas (2008) telah mengidentifikasi tiga peran penting yang dimainkan oleh sistem informasi dalam bisnis. Tiga hal penting tersebut adalah: pertama, sistem informasi mendukung proses bisnis dan operasi, kedua, mereka mendukung pengambilan keputusan karyawan dan manajer dan ketiga, mereka mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif. Tiga peran mendasar ini mencakup setiap peran lain yang dimainkan oleh sistem informasi dalam suatu organisasi. Sistem informasi mendukung proses bisnis dan operasi dari suatu organisasi dalam banyak cara.

(12)

V. BAB 5: MENGELOLA DATA BASE A. Kegiatan Manajemen Data

Kegiatan manajemen data mencakup:

Pengumpulan data data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalm suatu formulir yang disebut dokumen sumber (source document) yang berfungsi sebagai input bagi sistem. Misalnya, data yang menjelaskan suatu penjualan dimasukkan ke formulir data input pesanan penjualan

Integritas dan pengujian data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelunya.

Penyimpanan data disimpan pada suatu medium seperti hard disk atau piringan magnetic

Pemeliharaan data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumber daya data tetap mutakhir.

Keamanan data dijaga untuk mencegah kehancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan

Organisasi data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai

Pengambilan data tersedia bagi pemakai.

B. Penyimpanan Data

1) Penyimpanan Berurutan: Penyimpanan berurutan (sequential storage) adalah suatu organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri dari satu catatan mengikuti satu catatan lain dalam suatu urutan tertentu. Misalnya, catatan pegawai disusun dalam urutan nomor pegawai. Saat penyimpanan berurutan digunakan, data pertama harus diproses pertama, data kedua diproses kedua, dan seterusnya sampai akhir file itu tercapai.

2) Penyimpanan Pita Magnetik: Pita magnetik yang digunakan untuk menyimpan data komputer memiliki bentuk fisik yang sama dengan pita audio. Pita ini terdiri dari bahan plastik yang dilapis dengan suatu zat yang

(13)

memungkinkan perekanan. Dalam hal pita Komputer, data dicatat dalam bentuk bit-bit itu mewakili tiap karaktermelintang terhadap lebar pita.

Kerapatan pencatatan biasanya dapat dicapai 1.600 bit per inci (bpi).

3) Penyimpanan Akses Langsung: Penyimpanan akses langsung (direct acces storage) adalah suatu cara mengorganisasikan data yang memungkinkan catatan-catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan. Unit perangkat keras yang memungkinkan hal ini disebut direct acces storage device (DASD). DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dpat diarahkan kelokasi manapun dalam medium penyimpanan. Walau beberapa teknologi DASD telah dibuat, yang paling populer adalah piringan magnet.

4) Penyimpanan Piringan Magnetik: Piringan (disk) yang digunakan untuk mencatat data komputer biasnya terbuat dari metal dan dilapisi bahan perekaman yang sama dengan pita magnetik. Beberapa piringan dapat disusun menjadi suatu tumpukan piringan (disk stack) vertikal, seperti tampak pada gambar 3.4. Semua piringan itu ditempelkan ke satu poros tunggal, dan mereka berputar melalui satu mekanisme akses yang terdiri dari sejumlah lengan akses (acess arm).

C. Memperbarui File Pita Magnetik

Sejumlah file yang menyediakan gambaran konseptual dari perusahaan disebut file master. Ada file master Persediaan, file master Pelanggan, file master Pegawai, dan sebagainya. Tiap file master berisi data tentang suatu subyek tertentu. File master diperbarui dengan data dari file transaksi. Suatu file transaksi berisi datamenggambarkan kegiatan perusahaan seperti penjualan, pembelian, dan waktu kerja pegawai. Proses memperbarui file ini disebut pemeliharaan file(file maintenance), dan meliputi penambahan catatan baru, penghapusan catatan, dan mengubah catatan. Saat suatu file master pita megnetik dipelihara, tidak praktis untuk menulis kembali catatan yang diperbarui ke area pita yang sama tempat catatan itu seula dibaca. Catatan yang diperbarui harus ditulis di atas pita lain.

Karena alasan tersebut, pemeliharaan file dari suatu pita magnetik menghasilkan satu pita kedua, yang telah diperbarui.

(14)

D. Peristiwa DBMS

Peristiwa yang terjadi saat program aplikasi mengambil data dari database diilustrasikan dalam gambar 22. Pada langkah 1 DML menentukan bagi DBMS data apa yang diperlukan. Pada langkah 2 DBMS memeriksa skema dan subskema untuk menguji bahwa data ada dalam database dan bahwa program aplikasi berhak menggunakannya. Pada langkah 3 DBMS meneruskan permintaan data ke sistem operasi, yang pada langkah 4 mengambil data dan memasukkannya kedalam area penyimpanan buffer khusus dalam penyimpanan primer. Data itu kemudian ditransfer ke dalam input program aplikasi pada langkah 5 DBMS mengembalikan pengendalian 56 ke program aplikasi pada langkah 6, dan program aplikasi menggunakan data pada langkah 7.

VI. BAB 6: Mendefinisikan Masalah A. Mendefinisikan Masalah

Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa pencetus ide kebutuhan membangun sistem informasi, biasanya berasal dari kebutuhan pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan kelancaran tugas manajer perusahaan baik puncak, tingkat menengah maupun bawah, non manajer dan elemen dalam perusahaan.

Setelah semua manajer menyadari adanya masalah kebutuhan tersebut, manajer sistem informasi harus memahami dan mengkaji 68 dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan itu, akan tetapi manajer tidak perlu mengumpulkan semua informasi pada titik ini. Pendefinisian masalah dapat dilakukan dengan mengaitkan proses sebagai berikut:

1) Menyatakan kebutuhan akan informasi

2) Mengajukan pertanyaan akan kebutuhan informasi tersebut 3) Menafsirkan kebutuhan tersebut

4) Merinci pernyataan asli

5) Meninjau ulang pernyataan mengenai kebutuhan secara lebih terperinci dengan manajemen.

B. Menentukan Tujuan Sistem

Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Pada titik ini, tujuan hanya

(15)

dinyatakan secara umum. Nanti tujuan ini akan dibuat lebih spesifik. Tujuan dari desain sistem adalah diperolehnya efektifitas manajemen. Nilai sistem terletak pada manfaatnya bagi para penggunanya, bukan semata – mata pada efisiensi transaksi. Kegiatan analisis sistem disamping mengenai komputer dan spesifikasi program, tetapi juga menghadapi tantangan kenyataan dalam transaksi bisnis dan hasil manajemen. Sehingga sebagai seorang analis sistem perlu memiliki cakrawala pandangan yang luas tentang berbagai kegiatan bisnis, memiliki pandangan obyektif berorientasi tujuan dan target, serta profesional dalam merancang dan menganalisis sistem sehingga dapat mengidentifikasi dan memecahkan problem yang ada untuk mencapai tujuan yang di rencanakan.

C. Mendokumentasikan Konsep Sistem

Ruang lingkup kegiatan dalam mendokumentasikan desain konsep sistem akan mencakup elemen kerangka input, proses, output, feed back dan mekanisme pengendalian sistemnya. Salah satu mekanisme yang perlu memperoleh persetujuan dari tim pengarah pembangunan sistem informasi adalah aturan mekanisme proses data yangmeliputi;

a. Pemrosesan data input berdasarkan data arsip dan menghasilkan output.

b. Pemrosesan data input untuk memutakhirkan arsip

c. Pemrosesan data input menjadi output tanpa referensi ke arsip d. Menghasilkan output dari arsip tanpa perlu memroses input.

D. Menyiapkan Laporan Desain Konseptual

Laporan ini harus mempunyai ringkasan padat mengenai masalah masalah yang memerlukan adanya sistem, sasaran, sifat umum dari sistem, alasan mengapa konsep ini yang dipilih daripada yang lain, serta waktu sumber daya yang dibutuhkan untuk mendesain dan melaksanakan sistem. Kepadatan isi dapat digambarkan dalam diagram arus informasi, karena tujuan sistem akan tercapai dan tercermin dalam diagram arus (misalnya, optimalkan biaya, persediaan melalui desain aturan keputusan yang memuat titik pemesanan kembali - tingkat persediaan-pengaman, serta jumlah pemesanan kembali yang optimal). Kebutuhan informasi dan sumber informasi dirancang kedalam sistem. Aturan keputusan dan

(16)

titik keputusan diperlihatkan. Input dan output diberi tanda dan yang terpenting adalah semua subsistem terintegrasi.

VII. BAB 7: PERUSAHAAN DIGITAL A. E-Commerce dan E-Business

E-commerce berkaitan dengan melakukan bisnis secara elektronik. E- Commerce didasarkan pada pemrosesan elektronik dan transmisi data, termasuk teks, bunyi, dan video. E-Commerce mencakup segala macam aktivitas termasuk perdagangan elektronik, baik barang ataupun jasa, pengiriman secara online dari isi digital, transfer dana secara electronik, electronic share trading, electronic bill of landing, commercial auctions, kolaborasi desain dan rekayasa, online sourcing, public procurement, direct consumer marketing, dan layanan purna jual. Termasuk juga produk (consumer good, peralatan medis) atau jasa (layanan informasi, keuangan, dan hukum); aktivitas tradisional (kesehatan, pendidikan) dan aktivitas- aktivitas baru, seperti virtual malls.

E-business secara umum merupakan pertukaran informasi yang dimediasi secara elektronik, meliputi segala aktivitas yang ada di dalam organisasi ataupun antara organisasi dengan pemangku kepentingan di luar organisasi yang mendukung proses bisnis (Chaffey, 2007). Perkembangan teknologi elektronik, khususnya internet menyebabkan perkembangan Ebusiness yang sangat pesat akhir-akhir ini. Penggunaan E-business bukan hanya sekedar tren saja, tetapi banyak keuntungan yang dapat diperoleh.

B. Perbedaan E-Commerce dan E-Business

E-business tidak hanya jual dan beli lewat situs jaringan, tetapi lebih diarahkan ke strategi bisnis yang mengubah model atau struktur bisnis, dengan bantuan teknologi internet, memaksimumkan nilai kepada langganan, dan meningkatkan laba pada perusahaan. Menurut Turban, et. al. (2004), Ebusiness lebih luas dari E- commerce, yaitu tidak hanya melibatkan penjualan dan pembelian barang-barang dan jasa-jasa, tetapi juga melibatkan pelayanan kepada pelanggan, kerja sama dengan rekan (partner) bisnis, dan melakukan transaksi elektronik di dalam sustu organisasi. Huff dkk. (2000) mengutip dari Orion Group, menggambarkan perbedaan antara E-business, E-commerce, internet commerce, web commerce, EDI, dan transfer dana via jaringan elektronik (electronic funds transfer-EFT).

(17)

C. Model Bisnis

Penerapan E-business tidak hanya sekadar penerapan internet atau teknologi dari sisi teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. Laudon dan Laudon (2005) memberikan beberapa contoh dan deskripsi tentang model bisnis ini secara detail: Sebagai contoh adalah Enciclopedia Britannica yang dulu berbisnis menawarkan barangnya di toko, melalui wiraniaga (salesman) atau katalog-katalog. Dengan adanya internet, perusahaan ini segera mengubah model bisnisnya dengan menjualnya melalui internet. Perubahan lingkungan bisnis yang tajam dengan banyaknya informasi gratis yang dapat diperoleh melaui internet, sekali lagi perusahaan ini mengubah model bisnisnya untuk menyediakan barangnya melalui internet dengan gratis. Perusahaan ini mendapatkan laba dari sumber-sumber lain, seperti iklan yang dipasang di dalam situsnya.

VIII. BAB 8: INTERNET SEBAGAI INFRASTRUKTUR PERUSAHAAN DIGITAL

A. Teknologi dan Layanan Internet

Internet didasarkan pada teknologi client/server. Individu-individu yang menggunakan Internet bisa mengendalikan apa yang mereka lakukan di Internet melalui aplikasi client, misal perangkat lunak web browser. Semua data, termasuk pesan-pesan e-mail dan halaman-halaman web, disimpan dalam server. Client menggunakan internet untuk meminta informasi dari web server tertentu pada komputer jarak jauh dan server mengirimkan kembali informasi yang diminta ke client melalui Internet. Platform client saat ini termasuk tidak hanya PC dan komputer lainnya, namun juga sejumlah perangkat genggam dan perangkat informasi, sebagaian di antaranya bahkan bisa menyediakan akses nirkabel ke internet.

(18)

B. Teknologi Pendukung untuk E-commerce dan E-business

Struktur sistem E-commerce berbasis web dapat dilihat pada Gambar 27, berikut:

Berdasarkan gambar di atas, terdapat tiga saluran media interface dimana pelanggan dapat melakukan komunikasi dengan perusahaan. Ketiga saluran tersebut adalah web browser, phone, dan chat window. Semua bentuk percakapan melalui ketiga interface tersebut kemudian diproses dalam intelligent adaptive web shop. Semua informasi tentang pelanggan disimpan di user model dan menjadi customer profile database (basis data profil dari pelanggan). Database ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan (Rofik, 2006).

C. Model – Model Bisnis yang Memanfaatkan Internet

Sebagian model-model bisnis baru yang menggantungkan kemampuan kelengkapan komunikasi internet dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut:

(19)
(20)

Buku 2 (Pembanding)

I.

BAB 1: PENDAHULUAN

1) Tujuan Sistem Informasi

Sistem informasi adalah komponen dan elemen dari suatu organisasi yang menyediakan informasi bagi pengguna dengan pengolahan peristiwa keuangan.

Teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan bagi organisasi yang dapat membantu kinerja organisasi dan individu. Sistem informasi akan membantu perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan ke dalam bentuk informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga banyak pihak yang memanfaatkan sistem informasi akuntansi untuk mencapai keunggulan bagi perusahaan.

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan, tepat waktu dan tepat nilainya atau akurat.

2) Pentingnya Sistem Informasi Manajemen

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola organisasi tersebut. Manajemen sebagi suatu metode yang mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang. Jika manajemen suatu organisasi baik maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.

3) Peranan Sistem Informasi Manajemen

Gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu terobaosan besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan informasi untuk pemecahan masalah. Ketika perusahaan- perusahaan menjangkau konsep SIM, mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk mendukung manajen. Namun, bukan hanya manajemen yang memperoleh manfaat dari penerapan SIM.

Nonmanajer dan staf ahli juga menggunakan outputnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh para pemakai yang berada di luar perusahaan, yaitu para pelanggan akan menerima faktur dan laporan transaksinya, para pemegang saham akan menerima cek deviden, dan pemerintah akan menerima laporan pajak. Dengan demikian secara ringkas para pengguna dan pelaku sistem informasi meliputi: manajer, non-manajer dan orang dan unit organisasi yang ada dalam organisasi dan lingkungannya.

4) Manfaat Sistem Informasi Manajemen

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan - kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada uraian di atas, maka terlihat bahwa tujuan

(21)

dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan - keputusan rutin maupun keputusan - keputusan yang strategis.

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

7) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

II. BAB 2: KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

5) Konsep Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.

6) Klasifikasi Sistem

Michael (1996:77) menjelaskan bahwa suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak lawan sistem fisik, sistem alamiah lawan sistem buatan manusia, sistem pasti lawan sistem probabilistic, dan sistem tertutup lawan sistem tertutup lawan sistem terbuka”. Amsyah (1997:89) menjelaskan bahwa sistem informasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia, sistem pasti dan sistem terbuka. Sebagai sistem fisik, sistem informasi mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia, karena

(22)

dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai siste. Sebagai sistem pasti, karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudah dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yang terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya.

Lingkungan luar sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi ini tetapi masih di lingkungan perusahaannya atau sesuatu di luar lingkungan perusahaannya.

7) Karakteristik Sistem

Menurut Michael (1996:67) menjelaskan bahwa suatu sisten mempunyai karakteristik. Karaktaristik sistem adalah sebagai berikut:

1) Suatu sistem pempunyai komponen-komponen sistem atau subsistemsubsistem.

2) Suatu sistem mempunyai batas sitem (boundary).

3) Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

4) Suatu sistemmempunyai penghubung (interface).

5) Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

III. BAB 3: KOMPONEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

8) Sistem informasi

Sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi dengan komputer dalam organisasi atau perusahaan yang dapat menyediakan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan pengguna. Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan data ini. Untuk melakukan siklus ini, maka sebagian suatu sistem diperlukan komponen-komponen tertentu.

Telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data atau disebut juga dengan nama siklus informasi. Input Model Output.

9) Komponen Input

James (2001:24) menjelaskan bahwa input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data.

10) Komponen Output

Produk dari sistem informasi adalah berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupkan komponen yang harus ada di sistem informasi. Sistem informasi yang tidak pernah menghasilkan output, tetapi selalu menerima input dikatakan bahwa input yang diterima masuk ke dalam lubang yang dalam. Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada di basis data dan diproses menggunakan model yang tertentu.

(23)

IV. BAB 4: PENDEKATAN SISTEM ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

11) Alat Pemodelan Sistem

Alat-alat pemodelan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam proses analisis dan perancangan sistem. Alat-alat pemodelan sistem informasi terdiri dari:

1) Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap) : Bagan alir dokumen (document flowmap) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowmap) atau paperwork flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan tembusannya.

2) Entity-Relationship Diagram (ERD) : ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relation) antar entitas.

3) Diagram Konteks (Context Diagram) : Diagram konteks merupakan diagram aliran data pada tingkat paling atas yang merupakan penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi/hubungan langsung antara sistem dengan lingkungannya.

4) Data Flow Diagram (DFD) : DFD/DAD adalah suatu alat pemodelan yang digunakan untuk memodelkan fungsi dari sistem, menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain.

5) Spesifikasi Proses (Process Specification (PSPEC)) : Spesifikasi proses (PSPEC) digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan.

6) Kamus Data (Data Dictionary) : Kamus data (data dictionary) atau disebut juga dengan istilah systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

V. BAB 5: JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

Sistem informasi manajemen terdiri dari: sistem penjualan dan pemasaran, sistem manufaktur dan produksi, sistem keuangan dan akuntansi, sistem sumber daya manusia, sistem pemrosesan transaksi, sistem pendukung keputusan, sistem pendukung eksekutif.

12) Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran

(24)

Fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab dalam menjual produk atau jasa organisasi. Pemasaran memperhatikan mengenai mengenali pelanggan produk atau jasa perusahaan, menenetukan kebutuhan dan keinginan pelanggan, merencanakan dan mengembangkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, dan mengiklankan serta mempromosikan produk atau jasa ini. Penjualan berkaitan dengan menghubungi pelanggan, menjual produk dan jasa, mengambil pesanan, dan melanjutkan penjualan menurut Mcleod (2008). Aktivitas ini dapat dianggap sebagai proses bisnis. Sistim informasi penjualan dan pemasaran (sales and marketing information system) mendukung proses bisnis ini.

13) Sistem Informasi Manufaktur Dan Produksi

Fungsi manufaktur dan produksi bertanggung jawab untuk benar-benar memproduksi barang dan jasa untuk perusahaan. Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan, perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas produksi; penetapan sasaran produksi; penggandaan, penyimpangan, dan ketersediaan produksi: dan penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan baku dan tenaga kerja yang dibutuh karena untuk membentuk produk akhir.

14) Sistem Informasi Keuangan Dan Akuntansi

Fungsi keuangan bertanggung jawab mengelola aset keuangan perusahaan, seperti uang tunai, saham, obligasi, dan investasi lainnya, untuk memaksimalkan pengembalian atas aset keuangan ini.

15) Sistem Pemrosesan Transaksi

Sistem pemrosesan transaksi (Transaction processing system-TPS) menyediakan jenis informasi ini. Sebuah sistem pemrosesan transaksi adalah sistem terkomputerisasi yang menjalankan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, seperti memasukkan pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, pencatatan karyawan, dan pengiriman.

VI. BAB 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

16) Pengertian Keputusan

Beberapa definisi keputusan yang dikemukakan para ahli dijelaskan sebagai berikut (Hasan, 2004): Menurut Ralph C. Davis Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan.

17) Tahap Pengambilan Keputusan

(25)

1) Penelusuran (Intellegence) : Merupakan tahap pendefinisian informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil.

2) Perancangan (Design) : Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecah masalah.

3) Pemilihan (Choice) : Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan selanjutnya manajemen memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai.

4) Implementasi (Implementation) : Merupakan tahap pelaksana dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau atau diselesaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.

VII. BAB 7: DATA, INFORMASI DAN KNOWLEDGE

18) Data, Informasi Dan Knowledge

Data

Data adalah fakta-fakta dan gambar mentah yang akan di proses menjadi informasi. Connolly dan Begg, mendefinisikan data adalah komponen yang paling penting dalam database management system (DBMS), berasal dari sudut pandang end-user. Data berperan sebagai penghubung antara mesin dengan pengguna. Data biasanya mewakili observasi atau pengukuran aktifitas bisnis yang penting bagi pengguna system informasi. Jadi, data adalah fakta mentah yang belum mempunyai arti yang nanti akan dikumpulkan dan diolah menjadi informasi.

Informasi

Informasi adalah data yang sudah di bentuk menjadi sebuah bentuk yang mamiliki arti dan berguna bagi manusia. Widayana, mendefinisikan Informasi merupakan data yang telah disusun dan disertai dengan referensi terhadap suatu hubungan (konteks) yang mempunyai arti untuk pengambilan keputusan.

Kualitas informasi tergantung pada empat hal yaitu akurat, tepat waktu, relevan.

Knowledge

Knowledge adalah informasi dilengkapi dengan pemahaman pola hubungan dari informasi disertai pengalaman, baik individu maupun kelompok dalam perusahaan.

Jenis Knowledge. Dilihat dari jenisnya, Knowledge dibagi atas 2 bagian:

1. Tacit knowledge adalah knowledge yang terletak pada otak atau melekat di dalam diri seseorang dan diperoleh melalui pengalaman namun sangat sulit dikodifikasi.

2. Explicit knowledge adalah segala bentuk knowledge yang sudah direkam, dan didokumentasikan dalam penyerapan KM sehingga lebih mudah didistribusikan dan dikelola.

(26)

19) Perilaku informasi

Perilaku informasi merupakan keseluruhan perilaku manusia yang berkaitan dengan sumber dan saluran informasi. Merupakan upaya untuk menemukan informasi dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu. Pengguna informasi dapat menentukan kualitas seperti apa, menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan informasi mereka. Penyedia informasi harus bekerja dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan mereka, dan bekerjasama dengan sumber informasi lain.

20) Kebutuhan informasi

Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna. Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya. Kebutuhan informasi bagi setiap pengguna berbeda-beda Antara pengguna yang satu dengan lainnya. Kebutuhan informasi bagi pengguna dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan pengguna.

VIII. BAB 8: SISTEM KOMPUTER DAN PERANGKAT KERAS

21) Pengertian sistem computer

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau eleven yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.

Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan terminologi computer.

Menurut Blissmer (1985) berpendapat, komputer adalah suatu alat elektronik yang memiliki kemampuan melakukan beberapa tugas seperti menerima input, memroses input, menyimpan perintah - perintah dan menyediakan output dalam bentuk informasi.

22) Dasar-dasar Komputer

(27)

Berdasarkan komponen-komponen pendukungnya agar dapat bekerja sebuah sistem computer terdiri dari hardware, software, dan brainware. Yang berfungsi sebagai berikut :

1. Hardware atau Perangkat Keras: peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa dijamah. Dalam Hardware terdapat : Processing Device, Input Device, Output Device, Storage Device.

2. Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data. Dalam Software terdapat: Operating System, Application Program, Language Program.

3. Brainware atau Perangkat Pemakai: manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer.

23) Macam-macam komponen Perangkat Keras 1) Processing Device (CPU)

CPU (Central Processing Unit) berperanan untuk memproses arahan, melaksanakan pengiraan dan menguruskan laluan informasi menerusi sistem komputer. Unit atau peranti pemprosesan juga akan berkomunikasi dengan peranti input, output dan storan bagi melaksanakan arahan-arahan berkaitan.

2) Input and Output Device

Input and Output Device berfungsi bagi computer mendapatkan informasi dari dunia luar, dan menaruh hasil kerjanya di sana, dapat berbentuk fisik (hardcopy) atau non fisik (softcopy). Ada berbagai macam alat Input and Output Device, dari yang akrab keyboard, monitor dan disk drive, ke yang lebih tidak biasa seperti webcam (kamera), web, printer, scanner, dan sebagainya.

3) Storage Device

Register CPU berukuran kecil sehingga tidak dapat menyimpan semua informasi, maka CPU harus dilengkapi dengan alat penyimpan berkapasitas lebih besar yaitu memori utama.

24) Fungsi Perangkat keras

Fungsi-fungsi sistem operasi adalah menerjemahkan bahasa tingkat tinggi ke bahasa mesin dengan menggunakan pengkompilasi (compiler) dan penerjemah (interpreter); mengalokasikan sumber daya computer ke berbagai aplikasi melalui pembebanan memori dan pemberian akses ke peralatan dan arsip-arsip (file) data; serta mengelola tugas-tugas penjadualan dan program yang dijalankan bersamaan.

25) Perkembangan Perangkat Keras

(28)

Sesungguhnya, IT dalam konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian computer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE). Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep system informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi computer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.

IX. BAB 9: PERANGKAT LUNAK (SOTFWARE)

26) Pengertian Perangkat Lunak.

Perangkat lunak (software) adalah program komputer yang fungsinya mengarahkan kegiatan pemrosesan dari komputer Didalam software berisi instruksi kepada komputer, atau pernyataan program yang secara tepat dinyatakan dan diorganisasikan sesuai dengan syntax dan berbagai aturan tentang konstruksi program. Beberapa program yang ditujukan pada pelaksanaan tugas khusus, atau yang memanipulasikan serangkaian data, disebut program aplikasi.

27) Jenis-jenis Perangkat lunak

Ada dua jenis perangkat lunak, yaitu program sistem dan program aplikasi. Perangkat lunak sistem (system software), yaitu perangkat lunak yang mengoperasikan sistem komputernya Perangkat lunak ini terdiri dari 3 jenis, yaitu Sistem Operasi, Program Utility, dan Program Bertujuan Khusus.

28) Sistem operasi

Sistem operasi (operating system, OS) merupakan program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan operasi dari sistem computer. Sistem operasi biasanya terdiri dari dua komponen / bagian, yaitu yang pertama adalah control program. Sistem operasi ini terdiri dari dua bagian yaitu yang tersimpan di ROM dan yang tersimpan di simpanan luar (di diskette atau hard disk). Bagian kedua adalah user interface.

29) Program utilitas

Ada beberapa jenis program utilitas, diantaranya

(29)

a. Program utilitas pemindahan digunakan untuk memindahkan data atau program dari suatu media kemedia yang lainnya.

b. Utilitas diagnostic digunakan untuk memberikan pesan kepada pengguna untuk menjelaskan syntax dan galat logis sebagai bantuan dalam melakukan debugging terhadap program.

c. Utilitas memory-dump yang biasa digunakan apabila penyusun program tidak mampu mengisolasi dan mengoreksi galat program.

X. BAB 10: BASIS DATA

Konsep Pengorganisasian File

Sekumpulan file yang berhubungan akan membentuk basis data atau database. Sebuah record menggambarkan sebuah entitas atau entity. Entitas adalah orang, tempat, hal atau kejadian yang informasinya disimpan dan dipelihara. Setiap karakteristik atau kualitas yang menggambarkan entitas khusus disebut atribut (attribute). Contohnya, ID_Siswa, Mata Kuliah, Data, Nilai adalah atribut dari entitas kuliah. Nilai tertentu yang dapat dimiliki atributatribut ini ditemukan dalam field dari record yang menjelaskan entitas kuliah.

Pengertian Basis Data

Menurut Kenneth (2008) Basis data atau database adalah sekumpulan data organasasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundancy data. Sedangkan menurut Budi, basis data adalah komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi (SI), karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat diekplorasi untuk menyususn informasi-informasi dalam berbagai bentuk.

Struktur Basis Data

Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui sistem manajemen basis data. Sistem manajemen basis data (database management systemDBMS) adalah perngkat lunak (software) yang memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien dan menyediakan akses bagi program aplikasi.

Object Oriented dan Multimedia Database

Teknologi pengolahan database terus berkembang seiring dengan perkembangan pemodelan data dan teknik pemrograman. Object Oriented database (OOD) merupakan tanggapan terhadap perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek yang menekankan pada objek, atribut dan metode.

(30)

Web Database

Pada sistem Web yang statis, halaman Web ini hanya berfungsi untuk menyajikan informasi-informasi. Sementara itu, penambahan fasilitas seperti video atau audio dapat membuat alamat Web tampak dinamis. Untuk membuat Web bersifat interaktif, diperlukan fasilitas yang menerima respon dari pengguna.Pembangunan Web yang interaktif dapat diupayakan dengan mengintegrasikan halaman Web dan database management system (DBMS).

XI. BAB 11: SISTEM PEMROSAN TRANSAKSI DATA

Pengertian Sistem Pemrosesan Transaksi

Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Alasan adanya sistem pemrosesan transaksi:

1. Pengumpulan Data: setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.

2. Manipulasi Data: data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.

Komponen Pemrosesan Transaksi

Seperti layaknya suatu sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input, Proses, Penyimpanan, Output.

Input: Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya.

Proses: Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file transaksi. Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah, tidak dapat lagi digunakan jurnal umum, harus digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas.

J. Keluaran: Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses

(31)

transaksi, antara lain: Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb. Kelebihan dan kekurangan Keuntungannya adalah bahwa biasanya proses transaksi sangat cepat, biasanya tidak memakan beberapa detik, namun, jika ada banyak file dalam antrian, waktu yang dibutuhkan untuk memproses data mungkin mengambil panjang kekurangannya membutuhkan biaya yang besar.

XII. BAB 12: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pengertian Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, adanya permasalahan- permasalahan yang timbul di sistem yang lama yang dapat berupa

Ketidakberesan: Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan system yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

Ketidakberesan ini dapat berupa:

• Kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurangterjamin.

• Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.

• Tidak efisiennya operasi

Pertumbuhan organisasi: Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

Proses Pengembangan Sistem

(32)

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatanpeningkatan ini berhubungan dengan PIECES yaitu sebagai berikut:

a. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

b. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

c. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat – manfaat atau keuntungankeuntungan atau penurunan - penurunan biaya yang terjadi.

d. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangankecurangan yang dan akan terjadi.

e. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis.

f. Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh system.

Siklus, Metode dan Teknik Pengembangan Sistem

Siklus

a. Siklus (Life Cycle) dalam hal ini siklus Sistem Informasi adalah tahapantahapan dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi, tanpa memperhatikan system informasi jenis apa yang akan dibuat dan seberapa luas yang harus di hasilkannya.

b. Teknik (Technique) adalah pendekatan bagaimana menggunakan ala- talat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahapan tahapan dalam siklus pengembangan sistem informasi.

c. Metodologi adalah rincian secara menyeluruh dari siklus pengembangan sistem informasi yang mencakup; langkah demi langkah tugas dari masing-masing tahapan, aturan yang harus dijalankan oleh individu dan kelompok dalam melaksanakan tugas, standar kualitas dan pelaksanaan dari masing-masing tugas, teknik- teknik pengembangan yang digunakan untuk masing-masing tugas ini berkaitan dengan teknologi yang digunakan oleh pengembang.

Teknik: Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formasl untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian- bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah.

(33)

Metode: Metode prototyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi manajemen, tidak hanya sekedar suatu efolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan refolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen.

(34)

PEMBAHASAN

1.1 Kelebihan Buku

Buku 1 (Utama)

1) Buku utama ini sangat bagus bagi pembaca yang ingin mendalami mengenai Sistem Informasi Manajemen untuk dijadikan pedoman/referensi utama, yang mana buku ini menjelaskan secara jelas dan rinci mengenai bab per materi yang disajikan sehingga pembaca memahaminya dengan mudah.

2) Dilihat dari tampilan depan, cover pada buku ini memiliki desain dan warna yang menarik dan juga diikuti dengan judul, penulis, penerbit, dan juga tahun terbit buku tersebut yaitu Sistem Informasi.

3) Tata layout dan penulisan pada buku ini sudah sangat baik, juga kata yang digunakan sudah menerapkan EYD yang baik dalam penulisannya. Dan bahasa yang digunakan pada buku ini sangat sederhana sehingga pembaca dengan mudah memahami makna isi buku tersebut.

4) Beberapa penjelasan materi dalam buku ini memiliki referensi dari tokoh-tokoh sehingga memperkuat teori yang disampaikan dan membuat penjelasan dari buku tersebut lebih jelas dan terperinci.

5) Dalam buku ini juga sangat jelas pada pembagian bab dan sub babnya. Poin-poin pada sub babnya juga sangat rinci, sehingga melengkapi judul yang diangkat sehingga pembaca tidak harus lagi mencari referensi buku lainnya, untuk melengkapi sub bab lainnya.

6) Segi penjelasan dari isi buku ini, dalam buku ini sangat menjelaskan secara detail tentang system informasi manajemen.

7) Buku ini menjadikan pembaca lebih cerdas dan membuka pikiran si pembaca bahwa di dalam berbisnis sangat perlu yang namanya teknologi.

Buku 2 (Pembanding)

1) Di dalam buku ini, terdapat penebalan warna pada judul bab, subbab, dan tabel atau bagan yang dimuat sehingga memperjelas isi materi.

2) Tata letak buku cukup rapi.

3) Buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif.

(35)

4) Buku ini membahas materi secara padat, jelas, mudah dipahami dan to the point 5) Di dalam buku ini terdapat bagan di beberapa pokok pembahasan sehingga

membuat pembaca lebih mudah memahami materi tersebut.

1.2 Kelemahan Buku

Buku 1 (Utama)

1) Dilihat dari aspek pemilihan space dalam penulisan buku, buku utama ini memilih space yang cukup besar, tetapi juga tidak teratur pada setiap ukuran space yang digunakan sehingga buku ini terlihat kurang rapi tersusun.

2) Pada isi penjelasan buku ini tidak ditemukan fokus dan tip, serta rangkuman akhir pada setiap bab sehingga pembaca akan sulit memahami materi tersebut secara langsung.

Buku 2 (Pembanding)

1) Buku ini tidak terdapat rangkuman materi disetiap bab pembahasannya

2) Buku ini, tidak terdapat tugas proyek berkelompok untuk meningkatkan kreativitas siswa.

3) Buku ini tidak memiliki cover.

(36)

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sistem informasi adalah komponen dan elemen dari suatu organisasi yang menyediakan informasi bagi pengguna dengan pengolahan peristiwa keuangan. Teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan bagi organisasi yang dapat membantu kinerja organisasi dan individu. Sistem informasi akan membantu perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan ke dalam bentuk informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga banyak pihak yang memanfaatkan sistem informasi akuntansi untuk mencapai keunggulan bagi perusahaan.

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan, tepat waktu dan tepat nilainya atau akurat.

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola organisasi tersebut. Manajemen sebagi suatu metode yang mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang. Jika manajemen suatu organisasi baik maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.

Dalam menjalankan tugasnya, para manajer memerlukan informasi, karena adanya perbedaan tugas maka informasi yang diperlukan juga akan berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya periode waktu, tingkat ketidakpastian, tipe informasi, dasar kebutuhan informasi dan bentuk pelaporan. Sehingga dapat dikategorikan bahwa informasi adalah salah satu jenis sumberdaya utama, dan termasuk dalam kategori sumberdaya konseptual.

4.2 Saran

Saran yang bisa saya sampaikan terkait Critical Book Review ini, yaitu saya menyarankan agar buku ini dapat lebih dipaparkan lebih lengkap.

Bagi Pembaca, buku ini sangat cocok dibaca-baca atau untuk sebagai pendukung referensi tambahan tugas. Karena biasanya pembaca jauh lebih tertarik membaca buku ketika ada tugas yang disuruh oleh Guru / Dosen untuk mencari pendukung referensi buku lainnya.

(37)

Bagi Mahasiswa/Pelajar, mahasiswa sebagai insan akademis yang bermoral baik harus mengetahui bagaimana system informasi dalam bisnis, masyarakat yang baik.

Bagi Para Pengajar (Guru, Dosen, Ataupun PPL/PPG), bahwasanya buku ini sangat cocok digunakan sebagai materi pendukung ketika pembelajaran berlangsung.

(38)

Khristianto, Wheny, Totok Supriyanto dan Sri Wahyuni. 2015. Sistem Informasi Manajemen.

Kalimantan: UPT Penerbitan UNEJ

Purnama, Chamdan. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Mojekerto: Yayasan Prima Agus Teknik.

Referensi

Dokumen terkait

menghasilkan tujuan yang hendak dicapai bersama-sama.. Wulan Ayuni : Sistem Informasi Data Pegawai Pada PT. Pengertian Informasi.. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam

Mahasiswa dapat memahami manajemen informasi sebagai konsep dasar dari sistem informasi.. Mahasiswa mengerti konsep sistem, data dan informasi berkaitan dengan

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan bertujuan memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memiliki kompetensi dalam menguasai konsep dasar sistem informasi manajemen

Mata kuliah Manajemen Sistem Informasi ini merupakan mata kuliah dimana mahasiswa diharapkan mampu mengerti dan memahami mengenai konsep manajemen Informasi dan

Mata kuliah Manajemen Sistem Informasi ini merupakan mata kuliah dimana mahasiswa diharapkan mampu mengerti dan memahami mengenai konsep manajemen Informasi

Untuk menjamin agar informasi dapat mengalir dengan baik, dalam sebuah lembaga pendidikan perlu dikembangkan sebuah sistem informasi manajemen yang melibatkan komponen

Mata ajaran ini bertujuan agar mahasiswa memahami tujuan, pengertian, ruang lingkup, serta konsep-konsep dasar yang melandasi Sistem Informasi Manajemen dan teknologi informasi

Chaerul Anwar Sistem Informasi Manajemen – Pengembangan Sistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang